RSS
Container Icon

Kisah Di Panti Asuhan

Scene 1
Kisah ku yang tak akan terlupa seumur hidup…masa kecil dan remaja yang pahit bagiku…saat malam itu..malam yang sangat tegang bagiku..aku hanya melihat kedua orang tuaku dari jauh..tak kukira itulah saat terakhir bagiku bertemu mereka.

Papa : sudahlah, Ma ! apa tidak bisa diam seperti Beo saja
Mama : kenapa mama tidak bisa mencari pekerjaan lebih baik, jadi satpam terus 5 tahun, mau makan apa kita
Papa : ya makan nasi donk! Dasar cerewet, rasanya salah dec aku menikah denganmu!!
Mama: E..e..e..(mendekati papa) salah ya ? he? Kalau salah menikahiku ? ok kita cerai saja
Papa : boleh, tak masalah (dengan tenang) …aku juga sudah bosan hidup denganmu!!
Mama : kamu cari saja cewek lain, lalu bagaimana Fany ?
Papa : ya terserah kamu, bawa aja dia, dia kan anakmu!! Mungkin juga dia itu bukan darah dagingku kok!!
Mama : Kamu sudah keterlaluan! Huh! Aku juga dak peduli dengan anakmu itu, ok kalo begitu akan aku
           titipkan saja dia (pergi dengan marah, Fany mengintip semua pertengkaran ortunya)

Akhirnya dengan penuh tanda Tanya dan tanpa berbantah, aku digandeng mama ke Yayasan Yatim paitu “ Kasih Sang Terang” (sambil menggendong boneka dan tas kecil, digandeng Mamanya ke yatim piatu, ada pengawas yatim piatu yang menerimanya)

Scene 2
Pangawas : ya, kami akan menjaganya dengan baik
Mama : maaf ya Bu, habis anak ini nakal sekali dan menderita kelainan…kami tidak dapat mengurusnya

(memberikan anaknya, gadis kecil hanya memandang ibunya)

Aku sangat kesepian dan sangat menderita di sana…sampai akhirnya..
Ucok : Hai, anak baru ya? Pasti karna dibuang ibumu ya kan?
Anis : Hei, jangan gitu donk..kamu itu yang dibuang ibumu!
Ucok : enak aja, aku sih Cuma dititipkan sebentar, nti juga dijemput lagi kalau mereka dah dapat uang!
Anis : itu sih kata mereka, kamu dibohongi, goblok!! (anis dan Ucok bertengkar sendiri)
Fany : hentikan!! (menutup telinga , menangis)..tolong kalian pergi saja!!
(keduanya menoleh dan diam)
Anis : maaf, teman…siapa namamu ? (duduk menghampiri fany)
Fany : fany….
Anis:  aku Anis, ini Ucok…ini sudah biasa Fan..kamu jangan kaget ya? Kami mau jadi temanmu..Panti asuhan
           ini lumayanlah..tidak tertalu buruk jika tinggal di sini sampai kita dewasa..
Ucok : Apanya yang lumayan ? setiap pagi harus ini, itulah, berdoa lagi!! Kegereja!!  Apaan tuh!
Anis : sttt (menoleh melotot ke arah Ucok, Ucok langsung terdiam)
Fany : pasti kalian juga dibuang ya? Kenapa mereka tega ? aku benci Papa, mama, aku benci mereka !!!!! (menjerit dan menangis)

Setelah itu, Fany memiliki 2 sahabat yang karib, dia cukup tehibur dan dapat melupakan kejadian yang pahit dalam hidupnya,
Pengawas : Fan, kemari nak…(Fan yang lagi bermain dengan Ucok dan Anis datang ke bu Pengawas)
           Fan..kamu anak yang baik, kamu juga tidak nakal, apa kamu mau punya keluarga?
Fany : tidak bu, aku akan tinggal di sini selamanya, aku tidak mau punya mama atau papa lagi (langsung lari)

Scene 3
Sejak saat itu aku tahu pengawas yang baik hati itu tidak berani lagi menawarkan ortu asuh padaku, tetapi saat itu tidak akan pernah kulupakan..

Tante : (Berjalan-jalan di tengah anak-anak yang bermain) Hai, anak-anak…
Ucok : Eh, tante cakep…kok ada disini..kunjungan lagi….mau kasik baju baru yan buat kami?
Tante : (tersenyum) iya, sudah tante siapkan..ini siapa?
Fany : Fany tante…(Ucok dan Anis segera berlari melihat baju-baju baru)
Tante : O..nama yang indah..dulu tante juga pernah punya anak seumurmu…..
Fany : lalu? Dimana dia sekarang? Kenapa tidak diajak?
Tante : Dia sudah meninggal karena sakit (senyum)
Tante : kenapa tante tidak sedih ? tante pasti juga tidak sayang sama anak tante?
Tante : Fan, tante sangat sayang padanya, dia anak yang baik, manis, dan dia rajin sekali berdoa. Dia bahkan
           mengajari papa mamanya untuk berdoa…(tertawa)
Fany : lalu?
Tante : Tante dapat melepas dia pergi karena tante yakin dia sudah bersama Yesus di sana (menunjuk dan memandang langit)
Fany : Yesus? Aku juga pernah mengenalnya..tapi kurasa Dia bukan Tuhan yang benar, kenapa Dia biarkan
          aku begini?
Tante : (Ucok dan Anis datang dan duduk) Anak-anak..Kasih bukan berarti selalu menuntut bukti..Yesus
           mengasihi kita dan Ia berjanji akan ada pemulihan dan janji-Nya Dia kan selalu berikan kekuatan
           pada  kita yang percaya padaNya….(semua tertunduk)..
Tante : Tante pergi dulu ya, hari sudah sore..

Scene 4

Mulai saat itu, kata-kata Tante cantik itu terngiang di telingaku…apakah aku bisa mengampuni orang tuaku? Tetapi Siang itu adalah titik balik dalam hidupku..
(Semua bermain di halaman, datanglah pengawas dan mama)
Mama : Anakku!! Fany !! kamu sudah cukup besar sekarang!! (memeluk anaknya)
Fany : ma…ma….?
Pengawas : iya, Fan..mamamu datang kembali untuk mengambil kamu kembali..mamamu sudah menceritakan
             semua pada ibu..
Mama : maafkan mama Fan….mama sungguh sudah gila waktu itu…tapi dua hari lalu..mama sungguh teringat
            padamu….
Pengawas : pulanglah, Fan..kamu akan lebih baik dengan adanya mama…Ucok dan Anis akan baik-baik saja
Entah kenapa, hari itu aku berani untuk kembali pulang bersama mama…ke rumah…

Scene 5
Fany : Ma….kenapa mama mau mengambil aku lagi ? bukankah aku sudah dibuang ?
Mama : mama sungguh menyesal nak, sebenarnya mama yang bersalah. Sebenarnya dua hari lalu mama
           bertemu dengan seorang wanita yang sebaya dengan mama di perhentian bus kota, mama hanya diam,
           tapi dia yang mengajak mama bicara terus
Fany :lalu kenapa? Apa hubungannya dengan pertanyaanku? (agak jengkel)
Mama : (memegang Fany) Mama anggap itu sebagai keajaiban Tuhan …tiba-tiba dia berbicara dengan
         mama  tentang anaknya yang telah meninggal dan dia menceritakan pada mama tentang kasih
         Tuhan…mama langsung menangis dan mama tahu mama bersalah

Untuk pertama kalinya aku melihat mata mama yang penuh kemurnian menatapku..aku sadar sekarang bahwa mama pulih karena Tuhan Yesus, dan siapakah wanita itu ?sampai hari ini aku masih belum tahu siapa dia, bukan tante yang di Panti asuhan? Lalu siapa?
Sejak saat itu, aku dan mama memulai hidup baru, dan lambat laun, hubungan mama dan papa dipulihkan karena mama berdoa sungguh-sungguh dan akupun semakin mengasihi Tuhan Yesus.

Kehidupan manusia tidak pernah terselami jalan-jalannya..tetapi hanya satu yang pasti, yaitu barangsiapa yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan janji keselamatan dan pemulihan segala sesuatu. Masalah tidak berubah, tetapi kitalah yang berubah untuk mengubah masalah itu menjadi suatu kenangan yang indah dan berharga bersama Dia…


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Joe Marsela mengatakan...

lebih sedih kisah kehidupanku ketika aku di panti asuhan,dan kembali ke rumah, mereka menolakku dan akhirnya aku berpindah-pindah tempat untuk menjalani kehidupan ini

Posting Komentar