RSS
Container Icon

Mimpi Dari Tuhan

Setiap manusia diciptakan untuk menyelesaikan sesuatu secara spesifik yang tidak dapat diselesaikan oleh siapapun. Efesus 2:8-10. Allah telah merancangkan suatu rencana yang sempurna bagi kita sebelum kita diciptakan, kita perlu mencari dan menemukan apa rencana Allah dalam hidup kita.

KITA PERLU MENEMUKAN POTENSI MAKSIMAL DALAM HIDUP KITA


a.    Kunci Menuju Potensi Maksimal.
·    ‘Orang miskin bukanlah orang yang tidak memiliki uang, tetapi orang yang tidak memiliki mimpi’.
·    ‘Memiliki tujuan hidup adalah ketika Anda mengetahui dan mengerti Anda lahir untuk menyelesaikan apa
     dan…’.
·    ‘Memiliki visi adalah ketika Anda dapat melihatnya dengan iman di dalam pikiran dan mulai
     mengimajinasikannya. Amsal 16:4, 29:18.
·    Orang yang tidak memiliki mimpi tidak akan mencapai potensi maksimalnya. Tapi Allah tidak
     menghendaki kita memiliki tujuan hidup, visi dan mimpi kita sendiri, karena Tuhan sudah memiliki tujuan
     menciptakan kita. Ada visi umum dan visi khusus.
·    Visi umum hidup kita adalah menjadi serupa dengan Kristus, sedangkan misi umum hidup kita adalah:
     mengasihi Allah (Markus 12:28-30) , mengasihi sesama (Markus 12:31) dan memuridkan bangsa-bangsa /    amanat agung (Matius 28:19-20).
·    Visi khusus sudah ditentukan Tuhan yang berbeda bagi tiap orang, kita perlu mencari dan menemukan 
     visi khusus kita di dalam Tuhan.


b.    Mimpi adalah ide, rencana, goal, atau visi tentang suatu masa depan yang lebih baik.
·    ‘Begitu Anda menggantikan persepsi tentang diri dan masa depan Anda, maka Anda dan masa depan
     Anda akan mulai berubah.
·    Mimpi bukanlah penglihatan supra alami atau bunga tidur.
·    Bagaimana cara memulainya? Berseru, berdoa, cari dan tanyakan kepada Tuhan.

c.    Penghalang lahirnya mimpi.
·    ’95 % kegagalan berasal dari orang-orang yang mempunyai kebiasaan suka membuat alasan’. Alasan 
     mengalihkan kita dari kepercayaan kita kepada Tuhan dan berfokus kepada manusia, kata orang, situasi,
     persoalan dan tantangan.
·    Fokus hidup pada kenyamanan dan kemakmuran. Tidak mau mengambil resiko untuk menderita dan
     menghadapi tantangan. ‘Kehidupan adalah petualangan yang penuh keberanian atau tidak sama sekali’.
     Jangan takut dan percaya bahwa Allah sanggup menggenapi mimpi-mimpi kita. Amsal 23:7, Markus 9:23.
·    Ilustrasi: telor rajawali yang diletakkan di sarang ayam. Setelah menetas, rajawali didik dengan gaya hidup
     ayam. Suatu saat rajawali ini melihat seekor burung besar yang terbang dengan gagahnya. Rajawali
     berkata ia ingin menjadi seperti burung itu. Tetapi ibu ayam menjawab, ‘Nak, kamu jangan bermimpi
     sembarangan, tahu diri dong…kamu kan anak ayam!!’. Setelah itu rajawali tidak pernah mencapai mimpi-
     mimpinya. 
d.    Syarat utama memperoleh mimpi ilahi.
·    ‘Keinginan ilahi adalah buah keintiman dengan Tuhan, keinginan daging adalah buah keintiman dengan
      ego’.
·    ‘Allah sering menyatakan rencana-Nya melalui kerinduan-kerinduan ilahi yang muncul di hati kita’.
      Yohanes 15:7, Mazmur 37:3-4.


e.    Melihat situasi atau kebutuhan.
·    ‘Rencana Tuhan lebih banyak berkaitan dengan memberi solusi atas suatu situasi dan kebutuhan daripada
      mengadakan sebuah aktivitas atau kegiatan’. Nehemia 1:1-4.
·    Contoh kisah Nehemia. Ia adalah orang biasa, bukan seorang nabi, penatua, atau pemimpin. Saat
     Nehemia memperoleh keinginan ilahinya, tidak melalui kejadian spektakuler, doa puasa, tidak ada semak
     belukar yang menyala, tidak ada kunjungan malaikat, dll. Hal ini muncul ketika Nehemia mendengar
     situasi dan kebutuhan di Yerusalem dari saudara-saudaranya, bahwa Yerusalem telah terbongkar,
     pintu-pintu gerbangnya terbakar, dan orang-orang di dalamnya hidup dan kesukaran. Setelah mendengar
     hal itu, hatinya tergerak oleh belas kasihan, ia menangis dan berkabung. Inilah awal dari sebuah mimpi.  
·    Pernahkah Anda tergerak, terbeban, atau terganggu (merasa sedih) apabila melihat suatu situasi atau
     kebutuhan di sekeliling Anda? Sering sekali itu adalah rencana Tuhan yang dikomunikasikan kepada kita.
     Hal-hal apa saja? Di dalam lingkungan apa?


f.    Mengubah keinginan ilahi menjadi mimpi ilahi.
·    ‘Keinginan ilahi adalah asal usul sebuah mimpi ilahi’. Setelah kita memiliki keinginan ilahi, maka kita akan
      terus bergumul dengan hal itu.
·    Gunakan imajinasi kita, bayangkan hal-hal apa yang dapat kita lakukan agar terjadi masa depan yang
     lebih baik. Dari perenungan itu akan muncul mimpi-mimpi ilahi.
·    Tulislah semua keinginan atau kerinduan yang Anda miliki. Mulailah berfokus kepada kerinduan-
     kerinduan itu dan membawanya di dalam doa.


g.    Menguji mimpi kita,
·    ‘Tempat di mana Allah memanggil Anda adalah tempat di mana kesukaan terbesar Anda dan kebutuhan
      vital terbesar dunia bertemu’. Roma 11:36.

·    Cara menguji:
o    Apakah mimpi saya dari Allah?
1.  Apakah saya mendapatkan mimpi melalui pergumulan doa di hadirat Tuhan? (Mazmur 37:34).
2.  Apakah saya mendapatkan mimpi tersebut dari hasil saya menyatu dengan firman Tuhan atau dengan 
     keinginan-keinginan daging saya?
3.  Apakah mimpi saya berkaitan dengan hal-hal yang memberkati orang lain atau hal-hal yang
     menguntungkan diri sendiri? (Yakobus 3:16).

o    Apakah mimpi saya akan digenapi oleh Allah dan dengan cara Allah?
1.  Apakah mimpi saya hanya dapat digenapi dengan kekuatan Roh Kudus atau dapat digenapi tanpa
     campur tangan (kuasa) Tuhan?
2.   Apakah mimpi saya akan digenapi dengan cara Tuhan (sesuai dengan Firman-nya) dan dalam waktu
      Tuhan, atau mimpi saya akan saya capai dengan cara apapun yang dihalalkan?
3.   Apakah mimpi saya diteguhkan oleh komunitas orang-orang percaya?

o    Apakah mimpi saya untuk kemuliaan Tuhan?
1.    Motivasi apa yang terdapat di dalam mimpi saya? Mengapa saya mau menggenapi mimpi tersebut?
2.    Jika saya berhasil menggenapi mimpi tersebut, siapa yang lebih mendapat kemuliaan? Saya atau Tuhan?
3.    Apakah saya dapat mengutamakan Tuhan dalam mencapai mimpi tersebut?


MEMBUAT RENCANA PENCAPAIAN POTENSI MAKSIMAL

a.   Hidup yang seimbang serupa dengan Kristus.
·    ‘Keseimbangan adalah kunci kehidupan’.
·    ‘Sasaran akhir hidup kita adalah memiliki gaya hidup sama seperti Kristus’. 1 Yoh 2:6, Yoh 17:23, 22, 18
      Menjadi serupa Kristus artinya bukan mencontoh karakter Kristus terlebih dahulu, tetapi mencontoh
      gaya  hidupnya (Yohanes 17:23), yaitu:

1. Semakin intim dengan Allah Bapa, menaati Firman-Nya, takut akan Tuhan, sehingga kita bertumbuh secara hikmat, rohani , jiwa dan jasmani (Lukas 2:52)
2. Semakin mengasihi komunitas orang percaya (orang-orang dalam persekutuan, gereja, komunitas sel). Mengasihi orang-orang yang paling sulit dikasihi dan mementor sekitar 12 orang seumur hidup untk menjadi serupa dengan Kristus. (Kolose 1:27-29)
3. Semakin mengasihi orang-orang yang terhilang, memenangkan jiwa-jiwa dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa yaitu: penginjilan, penyembuhan batin, pelepasan, mujizat dan pemuridan/konseling. (Lukas 4:18-19).

Banyak orang yang tidak menemukan mimpi dalam hidupnya karena mereka tidak pernah menjalani gaya hidup sama seprti Kristus secara seimbang. Sebelum menemukan visi khusus kita, maka kita harus menjalani visi umum kita terlebih dahulu.

b.    Menuliskan mimpi.
·    ‘Kesuksesan adalah kesadaran progresif atas sasaran pribadi yang berharga yang ditentukan
      sebelumnya’. Habakuk 2:1-3.
·    Kita akan menjadi orang yang sukses dalam meraih mimpi apabila kita menuliskan mimpi-mimpi kita.
     Mimpi ditulis dengan jelas, praktis (dapat dilaksanakan) dan dapat diukur.
·    Tulislah semua mimpi kita sebanyak mungkin, besar dan kecil, jangka panjang, jangka pendek, tidak
     peduli seberapa besar tantangan yang akan kita hadapi.

Macam-macam mimpi:
1.   Mimpi kita dengan Tuhan, untuk diri kita sendiri.
    a. Rohani (doa, alkitab, keintiman dengan Allah).
    b. Jiwani (pikiran, emosi, mental, pendidikan).
    c. Jasmani (kesehatan, olahraga, gaya hidup sehat).
    d. Materi (Keuangan, tabungan, asset, barang-barang).
2.   Mimpi kita dengan Tuhan, untuk komunitas orang percaya / gereja lokal.
   a. Keluarga (pasangan, anak).
   b.Pelayanan (Komunitas sel, mentoring, pelayanan khusus).
3.  Mimpi kita dengan Tuhan, untuk komunitas orang yang tidak percaya (Oikos, kota, bangsa).
   a. Pekerjaan, bisnis, sekolah, kuliah.
   b. Penjangkauan jiwa-jiwa (pelayanan orang percaya)

Daftar Mimpi (Contoh)      
Tuliskanlah sebanyak mungkin mimpi-mimpi Anda secara spesifik: pengembangan kepribadian, kualitas-kualitas yang ingin Anda capai dalam diri sendiri maupun dalam diri orang lain, hal-hal yang ingin Anda lakukan, tempat-tempat yang ingin Anda kunjungi, materi-materi yang ingin Anda miliki maupun goal-goal yang ingin Anda capai. Catat tanggal dan tuliskanlah kategori (jenisnya)  
  
Tanggal    Mimpi-mimpiku                                                                                Jenis / area kehidupan      
15-1-07  Membangun kegerakan pria sejati melalui                                      Out & In / pelayanan
               kelompok kecil yang sederhana
17-1-07  Melatih/mentor 12 orang murid yang dapat memberi impact           In / pelayanan
              dalam kerjaan Allah di dunianya masing-masing
19-2-07  Membangun hubungan yang intim dengan Tuhan                            Up / pribadi / rohani
25-2-07  Memiliki sebuah rumah yang memadai                                           Up / pribadi / materi   

c.  Syarat-syarat mencapai mimpi.
·    ‘Mimpi akan tercapai apabila ada alat, kemampuan dan sumber daya yang cukup, serta dengan strategi
      yang tepat’. Filipi 3:13-14, 1:6, 4:11-12, 19.
·    Mimpi / visi hanya dapat digenapi kalau terjadi perpaduan antara:
1.   Panggilan, kerinduan, tujuan (berhubungan dengan peran Tuhan)
2. Karunia Rohani (berhubungan dengan peran Tuhan) – 5 jawatan (Ef 4:11),              7 karunia motivasi
    (Roma 12:6-8), 9 karunia manifestasi Roh Kudus (1 Kor 12:8-10).
3.  Alat, sumber daya, kemampuan (berhubungan dengan usaha kita)

d.   Cara mencapai mimpi.
·    ‘Nilai-nilai luhur adalah kepercayaan pusat yang bersifat konstan, membangkitkan gairah suci dan yang
     menggerakkan seluruh pelayanan’.
·    Nilai-nilai menentukan kita akan bergerak kemana.
·    Nilai-nilai berguna untuk menyelesaikan konflik.
·    Nilai-nilai menentukan kepuasan dalam pekerjaan seseorang. Kita akan merasa puasa apabila kita berada
    di tempat yang memiliki nilai yang sama dengan kita, walaupun semuanya memiliki tujuan sama. Jadi
     nilai-nilai menentukan besarnya komitmen seseorang, oleh sebab itu mengapa ada banyak anggota gereja
     atau perusahaan yang keluar, karena memiliki nilai-nilai yang berbeda.
·    Contoh nilai-nilai, hal-hal berharga yang kita ingin terjadi dalam gereja kita:
1.    Menekankan gaya hidup lebih dari sekadar program / acara
2.    Harus ada pengetahuan Alkitab yang baik
3.    Harus mengutus utusan kepada daerah yang belum terjangkau
4.    Gereja bukanlah gedung tetapi komunitas orang percaya
5.    Kita bukanlah pemilik tetapi hamba Kristus. Bukan menuntu hak tetapi bertanggung jawab
6.    Pelayanan adalah kehormatan yang dipercayakan Tuhan dan merupakan bagian hidup bukan karena
       sekadar kesukaan  atau karena ada waktu
7.    Melakukan sesuatu bersama-sama dalam sebuah kelompok yang saling mendukung
8.    Hubungan persaudaraan merupakan hal yang vital di dalam gereja.
9.    Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang mampu memimpin saja, tetapi mampu memaksimalkan
       orang lain.
10.    Keterbukaan adalah kunci terjadinya hubungan yang otentik (komunitas sejati)
11.    Segala sesuatu yang dilakukan harus dapat menyentuh langsung kepada manusia
12.    Segala sesuatu yang dilakukan harus berawal dan berdasarkan keintiman dengan Tuhan
13.    Segala sesuatu yang dilakukan bagi Tuhan haruslah diberikan dengan yang terbaik

e.   Membuat rencana pencapaian goal
·   Goal setting adalah aspek terpenting dari semua rencana kemajuan dan pengembangan. Itu adalah kunci
    untuk semua kepuasan dan pencapaian’. Amsal 24:3-6.
·   Goal setting memiliki 70-80 % kunci keberhasilan dalam pencapaian tujuan.
·   Ada berbagai goal yang perlu ditulis: jangka panjang, jangka pendek, nyata, tidak nyata (tidak dapat
   diukur perkembangannya dengan angka, berhubungan dengan perkembangan spiritual, sangat menentukan
   kualitas seseorang untuk mencapai goal-goal yang nyata). 

f.    Tetap berapi-api untuk mencapai mimpi.
·    ‘Kerajinan kita tidak akan kendor bila roh kita tetap menyala-nyala’.  Roma 12:11-12. Kita harus tetap
      bersemangat walaupun ada banyak tantangan. Kita tidak akan melihat mimpi terwujud tanpa ketekunan.
·    Cara memiliki semangat yang berkobar (Roma 12:12):
1.  Bersukacita dalam pengharapan (mimpi-mimpi kita). Cara bersukacita adalah dengan membaca dan
     merenungkan mimpi kita setiap hari.
2.  Bersabar dalam penderitaan. Penderitaan tidak akan memadamkan semangat kita, justru membawa kita
     makin bergantung dan berharap kepada Tuhan.
3.  Bertekunlah di dalam doa. Doa adalah kuasa yang membawa mimpi kita menjadi kenyataan.

g.    Disiplin membaca rencana – Habakuk 2:2-3. ‘ Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: ‘Tuliskanlah penglihatan-penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi Ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan tertangguh’

h.    Mencapai mimpi melalui sekolah kehidupan
·    Semua jalan kehidupan kita adalah menuju potensi maksimal untuk menjadi serupa dengan Kristus.
     Kejadian 50:20
·    Untuk mencapai mimpi, seringkali kita harus mengalami penderitaan, masalah, tantangan bahkan aniaya.
    Contoh: Kisah Yusuf. Penderitaan justru akan membawa kita sampai kepada perwujudan mimpi-mimpi
    kita.
·    Sasaran hidup kita adalah menjadi serupa dengan Kristus dengan potensi yang maksimal, sehingga
    apapun yang kita alami, suka maupun duka akan membawa kita ke dalam 2 sasaran itu.
·    Bila kita menjadi bingung dalam menghadapi tantangan, kita dapat bertanya:
1.    Potensi apakah yang sedang dikembangkan oleh Allah melalui masalah, kesulitan, penderitaan yang
       sedang kita alami?
2.    Kualitas keserupaan Kristus manakah yang sedang dibangun Allah di dalam hidup kita?

·    Sudahkah kita maksimal setiap hari? Seseorang akan maksimal setiap hari apabila mempraktekkan Rencana Setiap Hari:
1.    Hadirat Allah
Apakah saya melakukan segala aktifitas saya di hadapan Allah?
2.    Aktifitas-aktifitas
Apakah aktifitas-aktifitas saya berkaitan dengan pencapaian goal hidup saya?
3.    Rintangan-rintangan
Apakah saya menyadari bahwa rintangan-rintangan adalah sarana untuk membawa saya lebih dekat dengan Tuhan dan mencapai potensi maksimal saya?
4.    Interupsi-interupsi
Apakah saya sadar bahwa Allah menggunakan interupsi-interupsi untuk mengarahkan saya kepada rencana-Nya?
·    Dalam mengatasi persoalan sehari-hari, mentor dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan dengan prinsip SKOR:
Sasaran – Apa sasaran / goal yang ingin dicapainya berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi?
Keadaan – Apakah keadaannya sekarang dalam kaitan terhadap masalah tersebut?
Opsi / pilihan – Apakah bagian tanggung jawab yang harus ia lakukan berkaitan dengan pencapaian sasaran / goal di atas?
Rencana – Apakah rencana-rencana yang ingin dilakukan untuk merealisasikan opsi/ pilihan tersebut?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar