RSS
Container Icon

The Heart of The Gospel (C.H.Spurgeon)

Spurgeon berkata,
Doa dengan begitu dahsyatnya menekan Penebus kita [Yesus]. Ia merasakan beban itu di Taman Getsemenai, di mana “Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” Tekanan penuh dari [dosa kita] datang atas-Nya ketika Ia dipakukan di kayu [Salib] terkutuk itu. Pada jam-jam kegelapan itu Ia menanggung dengan tanpa batas lebih dari apa yang dapat kita cerikatakan… kita tahu bahwa Ia menanggung malu kerena kita… “Lalu mereka meludahi muka-Nya.” Itu adalah penghinaan yang amat kejam… Kita tahu bahwa Ia menanggung sakit yang tak dapat dihitung atas tubuh dan pikiran-Nya: Ia kehausan, Ia berseru dalam penderitaan oleh karena ditinggalkan [Bapa], Ia mencurahkan darah-Nya, Ia mati. Kita tahu bahwa Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada kematian… Namun di balik itu, dan melampaui semua ini, ada jurang neraka penderitaan yang tak terkira… “Penderitaan Mu yang tak terpahami”… penderitaan yang tak dapat dipahami. Ia… memikul sejumlah kesedihan yang tak dapat kita bayangkan. Saya tidak akan berkata lagi: itu adalah hikmat untuk menyelubungi apa yang tidak mungkin dijelaskan. Ayat ini menunjukkan selubung dan penyingkapan dari penderitaan-Nya, seperti dikatakan, “Dia telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita”… Tuhan membuat Dia yang secara sempurna tanpa dosa menjadi dosa karena kita: Itu berarti lebih rendah, lebih gelap, lebih menderita, dan lebih dari sekedar mati dari apa yang dapat Anda bayangkan… Salib dalam banyak aspek adalah pewahyuan penuh tentang murka Allah terhadap manusia berdosa bahkan dari pada [Neraka], dan api penyiksaan kekal. Orang yang mau memahami kebencian Allah terhadap dosa harus melihat Anak yang Tunggal [Yesus] berdarah baik tubuh maupun jiwa-Nya bahkan sampai mati… Ini lebih dari “ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah”; itu lebih dari “Allah telah meninggalkan dia”; itu lebih dari “ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya” : itu lebih dari semua deskripsi yang paling sugestif – “Dia telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita.” Oh betapa dalamnya terror itu, namun juga betapa tingginya kasih itu!

(C. H. Spurgeon, “The Heart of the Gospel,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1974 reprint, volume XXXII,hal. 390-391).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar