RSS
Container Icon

KELUAR DARI LUBANGMU!

Menanggapi renungan Firman Tuhan yang minggu lalu disampaikan oleh bapak gembala (Pdt Daniel), kita perlu merenungkan pesan Tuhan buat kehidupan kita yang disampaikan kepada hamba-hamba-Nya. Firman Allah kita dengar bukan untuk memuaskan keinginan telinga atau yang sesuai dengan kerinduan kita saja, melainkan Firman Tuhan ditujukan untuk meneguhkan, menguatkan, memperbaiki kesalahan, dan
menghidupkan kita yang sedang lemah.

Dalam sebuah perjalanan kerohanian kita dan peperangan kita, pastilah ada resiko dalam setiap peperangan tersebut. Ada saat kita menang dengan mudah, ada saatnya kita menang dengan memberikan beberapa pengorbanan yang cukup besar, dan ada saatnya kita bisa saja terluka dan jatuh. Setiap peperangan selalu ada RESIKO. Banyak anak Tuhan yang tidak menyukai resiko, melainkan menginginkan hasil saja. Padahal Bapa sebenarnya sedang melatih kekuatan dan iman kita, seperti Induk Rajawali yang mengajar anak-anaknya terbang tinggi dan menjagai mereka setiap waktu. Pada saat kita hamper jatuh dan kalah, Dia ternyata tidak meninggalkan kita, Dia mengangkat kita dan membawa kita ke tempat tinggi-Nya, setelah itu pada waktu-Nya Dia akan mengajarkan kita terbang lagi..sampai kita bisa dan mampu menghadapi badai peperangan kita.

Bacaan kita minggu lalu 1 Samuel 14:1-23, kita melihat kepahlawanan Yonathan dalam menghadapi situasi peperangan yang mengerikan dan dapat dipastikan dengan logika bahwa pastilah bangsa Israel mengalami kehancuran besar. Tidak ada lagi senjata (hanya Saul dan Yonathan yang memiliki). Disaat yang paling mengerikan itu, Saul “bersembunyi” dan banyak pasukan mengikutinya dalam ketakutan yang besar. Sedang Yonathan nekad melakukan sesuatu yang sangat beresiko, dia keluar dari lembah-lembahnya dan mengalahkan Filistin yang menghina dia. Baca kembali dan renungkanlah Firman Tuhan. Apakah kita seperti Saul atau Yonathan? Keluar dari persembunyian dan ketakutan kita.

Setiap area peperangan tiap kita itu berbeda-beda. Ada yang area peperangannya di Mamon (Uang), atau keluarga, kerinduan yang tak terpuaskan untuk dikasihi, kedudukan dan penghargaan dan lain sebagainya. Area-area peperangan kita itu biasanya terjadi dan makin besar pengaruhnya dalam hidup kita ketika kita tidak membereskan masa lalu kita dengan Bapa. Luka demi luka dan trauma yang belum dibereskan akan menjadi medan peperangan terbesar bagi kita di masa yang akan datang!

Apa lobang-lobang kita? Saudaraku yang terkasih, jangan takut dengan perjalanan yang Tuhan berikan, walau terlihat menakutkan dan menuntut harga, melainkan hanya itulah Jalan Salib dan penyangkalan diri agar kita semakin kuat dan dewasa. Dia tidak membawa kita selamanya di jalan yang mudah dan tanpa peperangan. Bangsa Israel disengaja Tuhan untuk berputar untuk mempelajari perang juga agar mereka kuat, karena mereka belumlah siap, oleh karena itu Dia Bapa yang mengajari anak-anak-Nya. Janganlah kita menolak didikan Bapa itu. Saya temui ada juga lobang-lobang persembunyian itu adalah dirinya sendiri..dimana kita menjadi semakin terseret dengan keinginan dan jiwani kita sendiri, tidak mau bergaul dengan orang lain, terkurung dalam pengasihanan diri dan penyesalan, rasa bersalah yang terus menerus menyiksa dan menuduh kita. Ada juga yang sangat takut bergabung dalam sebuah Gereja Lokal dan menetap, karena takut kalau jangan-jangan kehidupan pribadinya akan dicampuri saudara-saudaranya, mereka lebih memilih “JALUR AMAN” dimana tidak banyak orang mengenal kehidupan dan sifat-sifat mereka, datang seminggu sekali dan duduk paling belakang dimana tidak ada yang memperhatikan mereka. Ini adalah domba-domba Bapa yang penyendiri, ada juga domba-domba penyedih yang selalu tidak mampu bersyukur dalam setiap didikan yang Bapa berikan..

Janganlah kita seperti itu, pasukan Bapa yang dipilih-Nya! Dia merindukan kita menjadi pahlawan bukan pecundang yang terus bersembunyi dari kehidupan dan peperangan kita. Hadapi peperangan kita.. Jujur mungkin terkadang peperangan yang belum kita menangkan seperti Bangsa Israel berkali-kali melawan Filistin, tampaknya akan sangat menjemukan dan tidak ada harapan. Tetapi Tuhan memberikan keberanian..iman untuk menghadapi semua situasi peperangan kita.

Anda akan lemah jika anda sendiri! Kita membutuhkan pasukan Tuhan yang lainnya, kita membutuhkan Kristus sebagai Panglima kita. Anda memang harus memenangkan peperangan itu sendiri..tetapi saya percaya Bapa selalu kirimkan orang-orang yang menguatkan dan mengingatkan kita akan Firman Kristus yang berkuasa dan sanggup menolong kita. Janji-Nyalah yang menghidupkan kita.

Bergabunglah dalam pasukan Bapa, setiap tentara haruslah bergabung dalam sebuah tim yang kuat. Yonathan mengambil langkah inisiatif yang besar sebagai pemimpin yang benar dan berani, sehingga seluruh pasukanpun dibangunkan imannya oleh tindakan Yonathan ini. Apakah tindakan-tindakan anda membangunkan iman orang lain? Atau meruntuhkan iman mereka? Apakah kita berkumpul dengan keluarga saudara seiman kita dalam komunitas untuk menguatkan mereka? Seharusnya itulah tujuan kita bergabung dalam pasukan, untuk saling menguatkan bukan saling melemahkan.

Sudahkah hidup anda menginspirasi banyak orang dan menjadi dampak bagi banyak orang?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar