RSS
Container Icon

STRATEGI TUHAN

Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu ia pergi ke kubu pertahanan.

Ketika orang Filistin itu datang dan memencar di lembah Refaim, bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankamasah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab Daud: "Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu." Lalu datanglah Daud di Baal-Perasim dan memukul mereka kalah di sana. Berkatalah ia: "TUHAN telah menerobos musuhku di depanku seperti air menerobos." Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim. Orang Filistin itu meninggalkan berhalanya di sana, lalu Daud dan orang-orangnya mengangkatnya. 

Ketika orang Filistin maju sekali lagi dan memencar di lembah Refaim, maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: "Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau. 
Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau bertindak cepat, sebab pada waktu itu TUHAN telah keluar berperang di depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin."  

Dan Daud berbuat demikian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, maka ia memukul kalah orang Filistin, mulai dari Geba sampai dekat Gezer. 2 Samuel 5:17-25.

Bicara masalah strategi Tuhan, sungguh tidak dapat diperkirakan dan tidak mudah dipahami oleh pikiran dan otak kita yang terbatas ini. Cara Tuhan dalam menilai hati kitapun sungguh tak mudah dipahami.  Pernahkah anda kebingungan dalam langkah-langkah anda? Dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dalam hubungan kita? Dalam pembentukan karakter dan cara Tuhan membentuk kita? Ya! Tentu saja kita pernah mengalaminya. Jika Tuhan mudah ditebak, maka bukan Tuhan namanya. Dia Maha Besar, Maha Tahu, dan Pengajar yang sempurna.
Sering kita salah paham dengan maksud Bapa, padahal di balik apa yang terjadi, Bapa sedang membuat STRATEGI yang besar untuk memakai atau menyembunyikan kita dalam PEPERANGANNYA melawan Kerajaan Kegelapan.

Saya pernah merasakan frustasi karena pelayanan dan arah yang akan saya tempuh. Kebingungan, mengapa berubah-ubah, mengapa tidak jelas arahnya, mengapa saya sukar menempuhnya? Banyak pertanyaan lainnya yang mungkin anda sudah ajukan pada diri anda dan pada Tuhan. Mengapa semuanya tidak langsung jelas saja, mengapa tidak semua jalan dapat saya lihat? Jemaat Kemurahan Bapa..jikalau semuanya ditunjukkan semua kepada kita, kita tidak akan pernah BELAJAR mengenal dan mendengar tuntunan suara-Nya. Ada yang bertanya; “Betapa enaknya apabila jodoh saya langsung diberitahukan-Nya! Alangkah senang apabila Dia berkata dengan jelas apa panggilan dan arah hidup saya!”



Memang mudah mendengar kebenaran Firman Tuhan, namun untuk menghidupi, mengenal dan mendengar Dia, bukanlah hanya dengan mendengar Firman namun melakukannya, mentaatinya, dan melatih diri kita. Orang apatis dan tidak mudah percaya, penuh curiga, perfeksionis, akan SANGAT SUKAR mengikuti strategi Tuhan. Mengapa demikian?? Karena orang-orang seperti itu MEMILIKI POLA PIKIR sendiri, keteraturan, kebakuan, yang harus dituruti. Orang-orang seperti ini sukar untuk fleksibel bersama Tuhan, namun hanya menuntut dan menuntut.

Bagaimana agar kita dapat mengikuti strategi dari Tuhan?

1. MELATIH MENDENGAR SUARA TUHAN
Dalam kisah di atas, Daud sungguh-sungguh adalah teladan seorang murid Kristus yang sejati, dia adalah seorang Raja, Pemimpin Bangsa yang besar. Dia punya otoritas dan hak mengatur bangsanya dan memimpin peperangannya sendiri. Namun dalam setiap langkah, Daud belajar untuk mendengar suara dan tuntunan Tuhan. Dia tidak terpatok dalam ATURAN, BIROKRASI MANUSIA, dan HIKMAT sendiri. Daud bergantung penuh pada Tuhan, kemana Tuhan membawanya dalam peperangan. Orang lain dibawah Daud mungkin akan sangat marah padanya, mengapa strateginya tidak masuk akal? Mengapa tidak begini, mengapa tidak begitu? Tetapi seorang yang dekat dengan Tuhan, tidak akan tergoncang dengan apa kata orang, dia hanya akan berfokus untuk mendengar kehendak-Nya tanpa memaksakan kehendaknya sendiri walaupun akibatnya dia akan dicela oleh banyak orang.

2. PUNYA KERENDAHAN HATI
Tanpa kerendahan hati, anda akan sangat kesukaran mengikuti pimpinan Tuhan yang kadang sukar ditebak. FLEKSIBILITAS adalah salah satu tanda kita mau rendah hati. Orang yang perfeksionis menganggap semua harus terjadi dengan sempurna, sesuai dengan agendanya, pemikirannya dan apa yang dianggapnya benar. APA YANG JADI KATA TUHAN, ITULAH YANG BENAR. Bagi kita mungkin itu salah, tapi bagi Tuhan itu benar, atau bagi kita itu benar, tapi bagi Tuhan itu adalah salah. Kerendahan hati akan membuat kita bisa belajar. Janganlah kita mewarisi kekerasan kepala orang-orang yang ada dalam barisan PENCEMOOH di akhir zaman ini. Kita tidak dapat menebak jalan-jalan Tuhan dan terkadang mungkin kesannya membingungkan kita, tapi Bapa selalu punya strategi yang tepat untuk kita maupun untuk gereja-Nya.

3. TAAT
Setelah kita mau belajar selalu bertanya dan mendengarkan suara Tuhan, dan memiliki kerendahan hati untuk mengikuti tuntunan-Nya, maka saatnya kita taat dalam melangkah atau taat untuk berdiam. KETAATAN adalah hal yang mutlak, bukan untuk dibahas, untuk ditawar menawar! Ketaatan adalah harga sebagai murid Kristus yang sejati dan ini bukanlah paksaan atau beban berat. Apabila kita mengasihi Tuhan, orang tua, dan para pemimpin yang Tuhan berikan, kita akan dapat mudah untuk sepakat dan taat mempercayai mereka. Masalahnya, apakah kita sebenarnya tidak mempercayai Tuhan dan cara-Nya dalam menuntun langkah-langkah kita?
Ada kisah-kisah dimana seolah Bapa ijinkan penundaan janji-Nya pada orang-orang tertentu, manusia bisa marah, berontak, tetapi Bapa tidak penah bergeming dengan rengekan yang mendatangkan kecelakaan bagi anak-anak-Nya, Dia tetap mengetahui yang terbaik bagi kita. Dia tahu bagaimana mengangkat anda, Dia tahu cara mengangkat gereja dan pelayanan kita. Semua akan menjadi indah dan sempurna, saat kita belajar taat dengan rela hati.

“Jangan terus mempertanyakan mengapa?? Tapi mulai belajar duduk diam dan menundukkan pikiran dan hati kita untuk mendengar Pimpinan-Nya yang tak pernah salah..”

(Warta Christ Mercy Center Juli 2016)










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar