RSS
Container Icon

Lembah Penentuan

Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Yoel 3:13-14

Kita selalu mendengar orang berkata bahkan para hamba Tuhan berkata bahwa HIDUP ADALAH PILIHAN. Bukankah ini benar? Tiap pagi kita bangun dan membuka mata, kita sedang dihadapkan pada pilihan; bangun dan segera mandi atau duduk di tempat tidur dan berdoa serta menyapa Tuhan, saat siang hari, kita juga diperhadapkan dengan pilihan; mau makan dimana? Di restoran ini, di depot itu atau makan di rumah?. Setiap waktu kita selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan. Ada pilihan yang sangat mudah, tidak mempengaruhi apapun dalam kehidupan kita, seperti contoh-contoh di atas, tetapi ada pilihan-pilihan yang sulit yang harus kita pilih. Saya namakan inilah PERSIMPANGAN JALAN hidup kita.
Saat beberapa pria mendekati dan menyatakan perasaannya kepada kita, mana yang akan kita pilih? Pilih satu atau bahkan tidak semuanya? Menentukan pekerjaan apa yang kita pilih setelah lulus dari studi? Menentukan apakah kita akan taat kepada panggilan Tuhan atau menghindarinya, ini juga adalah sebuah pilihan.

Dulu saya pernah berdoa kepada Tuhan “Tuhan, paksakan rencana-Mu kepadaku, karena aku tak bisa tanpa-Mu!” tetapi suatu kali saya pernah diperhadapkan dengan pilihan yang sangat berat. Antara memilih tetap bertahan dan tinggal dalam panggilan Tuhan yang ternyata membuat saya harus mematikan semua daging dan kepahitan-kepahitan saya di masa lampau..sungguh sangat sakit dan saya merasa tidak akan mampu melewatinya. Saya merasa sendiri dan tidak ada satupun rekan, sahabat, pembimbing, yang bahkan peduli pada saya. Seolah saya diabaikan, dilupakan, dan tidak diingat, sementara hati saya terus semakin sakit. Pagi itu saya bagun dengan sangat gundah dan hari itu adalah puncak kesakitan saya dimana saya hampir memutuskan untuk pergi selamanya atau setidaknya untuk waktu yang cukup lama dari panggilan dan komunitas saya. Saya memutuskan tidak pergi ke tempat pelayanan, dan berputar-putar sendiri tak karuan sepanjang pagi. Di motor, saya menangis dengan kencang dan menahan hati saya sambil terus berdebat dengan Tuhan “Jika Kau mengasihiku, mengapa Kau tidak menolongku? Kau bisa ambil lukaku dan semua akan beres! Aku selalu berdoa paksakan rencana-Mu, ya, dan aku tahu sekarang Kau sedang memaksaku untuk menggenapi rencana-Mu dan memang aku bersedia dipaksa oleh-Mu karena aku mencintai-Mu…cinta-Mu sungguh telah membuat aku gila!...jika Kau bisa paksakan rencana-Mu, tangan-Mu, kehendak-Mu, mengapa sekarang Kau tidak memaksakan kasih-Mu dan memulihkan aku?!” saya menjerit dan terus menangis sepanjang hari. Saya tidak dapat melupakan hari itu.

Kemudian saya memilih. Saya ambil telepon saya dan menelpon Travel untuk pulang ke kampung halaman sore itu dan saya bertekad untuk segera meringkas barang-barang saya, pikir saya “Tuhan, berikan saya waktu…saya tidak kuat lagi…saya mau pulang dahulu…”. Setibanya di tempat kediaman saya di Surabaya, saya segera ingin mengepak barang-barang saya dengan hati yang hancur, karena tidak memahami jalan-jalan Tuhan.

Disinilah Tuhan ajarkan saya mengenai LEMBAH PENENTUAN. Apa itu Lembah Penentuan? Ini adalah tempat yang sangat penting dalam hidup kita, bukan mengenai makanan, baju atau rumah, bahkan pasangan atau pekerjaan, ini masalah kekekalan, antara hidup dan mati. Lembah ini selalu membawa duka yang dalam, suatu keadaan dimana semua tampak kabur dan tidak jelas, tempat penuh air mata saat kita benar-benar tak tahan dan tak mampu melihat rencana Allah di balik semua peristiwa yang terjadi, kemungkinan besar kita akan sangat bermasalah dengan hubungan kita dengan Tuhan, tuntutan, amarah, menilai keadilan Tuhan, merasa Tuhan tidak mencintai, dan lain sebagainya, apakah anda sedang mengalaminya? Jika anda sampai ke tempat ini seperti yang pernah saya alami, ingatlah bahwa mungkin ini adalah waktu terpenting dalam hidup anda. Apakah anda akan tetap memilih untuk mencintai dan melayani-Nya atau andda akan tenggelam dalam luka yang semakin tak tersembuhkan?

Tidak lama setelah saya hampir mengepak barang, “Tidak ada seorangpun yang mengasihiku! Tak seorangpun yang datang dan menghalangiku!” hati saya semakin keras, keras, dan keras. Disaat itu, Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya. Dia benar-benar menghalangi saya pergi!! Memang saya tidak melihat wajah-Nya atau sinar-sinar di kamar saya, tetapi saya merasakan cinta-Nya yang kuat. Tiba-tiba datanglah beberapa pesan singkat di HP saya dan itu mengubah segalanya. Pesan dari Bapa untuk saya secara pribadi. Pesan yang membuktikan bahwa saya diingat, saya diinginkan-Nya, saya dicintai-Nya, dan saya dibutuhkan-Nya disini bagi Kerajaan-Nya! Saya berlutut lemas di kamar saya, saya tersentak dan tiba-tiba seluruh tembok yang saya bangun selama ini roboh begitu saya. Saya berlutut dan berdoa..bersama dengan dia yang memberikan pesan-pesan ajaib itu, di tempat yang berbeda, dengan tangisan dan kerinduan hati kepada Tuhan.

Saya baru sadar, memang seolah kehendak-Nya, kuasa-Nya dapat dipaksakan bagi kita yang mau dipaksa atau dituntun sesuai kehendak-Nya yang sempurna, saya pikir Tuhan terlalu kejam, tetapi ternyata KASIH-NYA tidak pernah bisa dipaksakan. Kasih-Nya tidak pernah dipaksakan…

Saya telah memilih dan Tuhan telah membantu saya untuk memilih yang terbaik. Saya memilih untuk menerima kasih-Nya dan mau untuk dikasihi dan dipulihkan-Nya. Hanya ini satu-satunya cara untuk kita dapat memilih dengan benar. Jika anda di posisi ini, yang perlu saudara lakukan adalah membuka hati untuk menerima kasih setia-Nya, bukankah Dia baik dan bahwasanya kasih setia-Nya? Ya, Dia baik. Tetapi bagi yang hatinya terlalu gaduh, sedih, penuh amarah, keras..maka kita tidak akan dapat mengerti kasih-Nya. Walaupun masalah belum selesai, hati kitapun masih sakit..tetapi kasih-Nya adalah suatu taman penuh bunga di hati kita, tempat perhentian kita dan disanalah kita akan dapat memilih, karena siapakah kita? Tidak ada seorang anakpun yang dapat melupakan Bapanya, dan Bapa tidak mungkin lupa pada anak-Nya.

Banyak kisah dari pahlawan Tuhan yang sebetulnya dirindukan-Nya menjadi pemenang, tetapi ada yang gagal dalam kisah-kisah yang pahit dan hancur dalam kebodohan mereka. Mereka gagal memilih yang benar di Lembah Penentuan ini. Saat kita mungkin sudah berjalan terlalu jauh dan tersesat, kita tidak menemukan jalan untuk kembali. Bukankah Terang Tuhan akan datang dan bahkan di tempat gelappun, tidak akan menggelapkan bagi Tuhan?

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. Mazmur 139:7-12

Selalu ada jalan pulang, jalan pertobatan buat anda. Jangan tertipu di lembah-lembah mengerikan ini. Bapa memiliki kasih tanpa syarat untuk menerima anda kembali.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar