RSS
Container Icon

Aku Perlu Cinta Itu

Scene 1
Ibu Yedi : e, mampir beli kalkulator dulu,ya.
Ibu Wera : buat apa,bu?
Ibu Yedi  : o, buat anakku. Si yudi. Dia masih SD tapi sudah pandai matematika,lo.
Ibu Ceri  : kalo anakku, si Feri. Dia sejak umur 4 tahun sudah pandai melukis.
Ibu Wera : kalo anakku Risa, dia berprestasi di sekolah dan pintar nari.
Ibu Yedi : anakmu ada 2, kan. Bu. Yang kedua namanya sapa? Umur brapa sekarang? Dia bakatnya apa?
Ibu Wera: o..e… dia..iya… (gugup). Oh, iya anakku yang kedua namanya Geny. Dia..dia… o.. dia aku
               sekolahin di belanda. Iya, belanda.
Ibu Yedi & Ibu Ceri  : o…gitu… (curiga&tdk percaya)

Scene 2:
N: adalah dua orang gadis yang bernama risa dan Gina. Mereka adalah kakak beradik anak ibu wera. Risa dua tahun lebih tua drpd gisa. Risa adalah anak yang cantik&pandai sedangkan Geny. Terjadi suatu kecelakaan tragis, saat ia berusia 10 tahun..bersama Papanya...dan  Diwajah sebelah kirinya adalah cacat dan tidak memiliki bakat apapun. Mamanya selalu beranggapan Dia adlah pembawa sial bagi keluarga dan papanya.. Dia disekolahkan akan tetapi juga disuruh membersihkan rumah.

Friko: eh, pren.. liat tuh cewek. Gila !! cantik banget.
Prendi : mana? Mana?
Friko : itu yang lagi dideket mobil dengan geny.
Prendi : o, itu. Dia namanya risa, mutasi dari Bandung. Kakaknya gisa.
Friko : kakaknya gisa!!(terkejut tidak percaya)
Prendi : iya, kakaknya gisa. Kenapa gak percaya,ya? Beda,kan?
Friko : iya..beda. aku pengen kenalan ama dia, nih.
Prendi : ya, deketin gisa aja. Kamu,kan kenal ama dia.
Friko : ehm…ok…



N: sejak smp, risa disekolahkan di Bandung oleh ibu wera, dia dipindahkan di Surabaya dan dikuliahkan ditempat gisa berkuliah. Friko adalah bintang di kampus. Dia menjadi pujaan, selain pelayanan di greja dia juga berprestasi di kampus. Sejak saat itu, friko jadi sering ke rumah gisa. Namun dia tidak pernah ketemu dengan risa, maklum risa anak yang aktif dan banyak kegiatan di gereja.
(di rumah)

Risa: (baru pulang) permisi..
(gisa dan friko duduk di ruang tamu)
Geny: baru pulang, kak.
Risa : iya. (friko dan risa saling menatap) aku masuk dulu. (tersenyum pada friko dan Geny melihat sesuatu
         yang aneh dari mereka)
Friko : ok,deh aku pulang dulu uda malam.
Geny : iya

Scene 3:
N: keesokan harinya di halte bis. Risa dan friko kenalan dan bercanda berdua, secara kebetulan Geny melihatnya. Ketika di rumah….
(geny dikamar dan berdoa)

Geny: Tuhan…. Kau tau aku suka dengan friko. Tuhan, aku pengen selalu bersama dia. Aku gak mau
          kehilangan dia…seperti aku uda kehilangan papa. Aku gak mau... (histeris menangis)

N: ketika Geny  keluar dari kamar. Ternyata risa baru pulang dari pergi dengan friko.
Geny : dari mana,kak? (marah)
Risa : tadi dari TP sama friko.
Geny : friko? Kak..! (membentak) jangan dekati friko. Dia milikku. Aku bisa trima kalo sejak kecil kakak
           bisa dapat semuanya. Kasih sayang mama, temen2, guru2 bahkan Tuhan. selain itu, apapun yang
           kakak inginkan selalu kakak dapatkan. Sedangkan aku...aku.. apa yang aku punya. Saat masi kecil
           aku cuma punya papa.. papa yang sayang aku.. tapi.. Tuhan sudah ambil dia dari aku, sekarang..
           kakak mau ambil friko dari aku
(ibu wera datang kemudian menampar Geny)
Ibu Wera: plak...! berani2nya kamu ngomong seperti itu dengan kakakmu. Anak gak tau sopan santun.
              Kamu  itu.. kalo kamu hidup aja udah beruntung masi mau ada cowok yang suka sama kamu.
              Kamu ngaca.... wajar kalo friko suka sama kakakmu. Dia cantik dan pintar. Sedang
              kamu...kamu.kamu itu pembawa sial! Kamu bukan anakku! Gara-gara kamu, papamu....
Risa : mah!! (menyentak) hentikan...!!!! Risa tahu itu bukan salahnya!!

Risa : (Geny dengan menangis, sakit hati ingin pergi dari situ, ditahan oleh Risa)
Risa : gen, tunggu, jangan pergi....(memegang Geny)..Ma..jangan begitu pada Geny....ma...(memohon, melihat ke mama)
Ibu Wera : (mama terdiam)..tapi..tapi..dia tidak berhak Risa!! dia itu mungkin saja anak sial, gara-    gara dia
          saja, papamu meninggal!
Risa : mama tidak boleh berpikiran begitu (mendekati mamanya) mengapa mama tidak mau     mengasihi Geny seperti mama mengasihi Risa? (mama hanya tertunduk)
Geny : Kak..mungkin memang aku pembawa sial..papa meninggal gara-gara aku!!! Tapi....kak... aku
           mohon... aku mohon... berikan friko untuk aku.. hanya dia yang aku punya.... cuma dia alasan aku
          hidup.. aku mohon.. aku perlu cintanya kalo enggak aku gak isa hidup, kak. Aku gak bisa hidup....(nangis)
Risa : iya... iya..(Risa mendekati Geny) friko punyamu.. dia punyamu.... (nangis)
Geny : (langsung pergi)

Scene 4
N: malam harinya..
Risa : Tuhan, kamu tau yang terjadi dengan adikku. Tuhan... dia begitu terluka, kepahitan dan figur ibu yang
          rusak...Tuhan.....aku mohon pulihkan dia... pulihkan dia.... buatlah dia merasakan kasihMu..... bahwa
          hanya dariMu-lah kasih sejati itu. Aku mohon.. Tuhan... aku mau kehendakMu..jangan biarkan
          hubungan persaudaraan ini rusak.... 

N: sejak saat itu, risa selalu menghindari friko. Walaupun dia menyukai friko namun dia berkorban demi adiknya. Waktu terus bergulir, walaupun gisa akhirnya berpacaran dengan friko, Geny merasa tersiksa karena dia tau bahwa hati friko bukan untuknya. Selain itu, dia juga tau risa menyukai friko. Dia tidak tahan dengan keadaan ini.

(di kamar)
Geny : Tuhan.... kenapa aku harus hidup... kenapa aku harus ada di dunia ini..... Tuhan......Kau selalu tidak
          mau mengabulka doa-doaku! Kau lebih sayang pada Risa! Aku tidak tahan hidup begini..Aku tidka
           ada gunanya ada di dunia ini....Tunjukkan padaku Tuhan, siapa diriMu!!! (berteriak menangis), jika
           tidak,.....aku akan mati!! ya...ya..lebih baik aku mati saja....Kau lihat Tuhan? Aku akan mati...aku
           mau mati!!! (marah, menjerit)....Akhhhh...Ahkk...sa..sakit...(pingsan)

Scene 5
N: beberapa waktu kemudian, risa msuk kekamar gisa dan melihatnya terkapar. Pada saat itu, gisa mengalami pengalaman spiritual.
Risa : Geni!!! Tidak!! tidak Tuhan tolong ..tolong Geni (menangis dan menjerit)
(Geny bangun dan mendengar seseorang memanggilnya, ada malaikat)

Malaikat : Geny..Geny...bangunlah nak....
Geny : (bangun dan kebingungan ) aku..aku dimana....(melihat malaikat, kaget) kamu siapa?(menyentak)
Malaikat : Geny, aku diutus untuk datang padamu....Kau adalah ciptaan yang Kuasa..Kehidupanmu snagatlah
           berharga...
Geny : Berharga? Aku ingin mati!! Aku ingin mati!! (menangis)
Malaikat : Tidak..Geny...waktumu belum tiba...mendekatlah..ada seseorang yang ingin bertemu    

(Geny bingung, mendekat perlahan dengan menahan tangis)

Papa : Kamu masih ingat ini, sayangku ? (papa bertepuk tangan dan melipat tangannya, membukanya)
Geny (terkejut) : pa..pa? papa? (berlari memegang tangan papanya)
Papa : Geny sayang...papa tahu kamu sangat menderita...kematian papa bukan salahmu..sekali lagi bukan
          salahmu..itu kehendak Tuhan, nak...mengertilah...kamu sangat berharga buat Papa..juga untuk
           Tuhan..jangan sia-siakan hidupmu..jangan takut...masa depanmu indah..asal kau tidak hidup di masa
           lalu....
Geny (sambil menangis mendengarkan papanya) : Pa...maafkan..maafkan Geny...(tertunduk)...Geny tidak
           sanggup lagi....
Malaikat : untuk itulah aku datang, Geny...aku akan melindungimu...menuntunmu...maukah kau kembali
             kepada Bapamu di Surga dan ijinkan Dia membalut semua luka-lukamu..semua air
              matamu..kesedihanmu....
Papa : ya..Geny....Papa bahagia sekali disini....kelak kaupun akan kesini..asal kau mau belajar berjalan
            dengan Bapa ...kembalilah Geny....coba lihatlah kesana (memandang jauh ke depan)
Geny : (melihat kesana)..indah sekali cahaya itu....
Papa : coba lihat lebih jelas lagi....
Geny : salib? ......
Papa : ya...salib...itulah bukti cintaNya untukmu...Salib yang hina telah menjadi satusatunya jalan kemuliaan
          yang indah.......kembalilah Geny.. Yesue mengashimu nak, papa juga snagat mengasihimu....(mulai
           menjauh dengan malaikat mengikutinya)
Geny : baiklah..baiklah...pa....aku sayang papa...Tuhan (menatap ke atas) aku siap......(tersungkur lagi)

Scene 6
N: setelah mengalami pengalaman spiritual itu. Geny menyadari bahwa kasih sejati hanya ada di dalam Yesus.
(geny terbaring dan dikelilingi oleh ibu wera, friko dan risa)
Geny : aku dimana?
Risa : Geny ! Puji Tuhan kamu sudah sadar.
Ibu Wera: Geny...maafin mama, nak. Maafin mama. Salama ini, mama selalu nyakitin kamu. Maafin mama.... sejak mama kehilangan papamu, mama tidak terima.. dan mama melampiaskan kemarahan mama ini padamu. Mama gak menyadari kalo kamu begitu terluka. Maafin.. mama...( memeluk Geny dengan nangis)
Geny : iya... gak apa ma. Tadi Geny ketemu dengan papa. Dia sekarang ada di surga dan bahagia. kak..! maafin aku yang selama ini nyakitin hati kakak. Maafin aku yang memaksain cinta yang bukan untukku. Sekarang aku tau, Yesus ngasihi aku lebih dari siapapun. Dia sangat ngasihi aku, dan aku pingin membalas kasihNya itu...
Friko (datangt) : Geny, kamu tidak apa-apa?
Geny : riko, terima kasih...aku sudah sadar sekarang..aku tidak akan memaksakan apa apa     lagi...semua cukup untukku..Froko....kita berteman kan?.....(tersenyum dan     mengulurkan tangan )
Friko : ya, tentu saja (menjabat tangan geny), kita semua akan berteman baik (memandang Risa dan Geny tersenyum)

N: sejak saat itu, pemulihan terjadi dalam hidup mereka. Mungkin pemulihan ini terjadi setelah ada pengalaman spiritual, namun dalam hidup kita. Tuhan bisa pakai cara apapun untuk memulihkan hidup kita, yang bisa kita lakukan adalah membuka hati atas cintaNya itu dan mengijinkan Ia menmulihkan hati kita....

By Debby Natalia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar