RSS
Container Icon

Hukum Persiapan

Sebelum rumah didirikan, seorang ahli bangunan yang cakap menata dalam perencanaan yang matang untuk menyusun setiap batu, membentuk ruangan-ruangan yang indah. Ya, dengan perencanaan dan persiapan rumah didirikan. Segala sesuatu di bumi ini memerlukan persiapan, dan semua yang mematuhi Hukum Persiapan, maka akan memahami suatu hasil karya yang indah.

Batu diperlukan untuk bangunan yang kokoh dan indah
Kayu pohon diperlukan untuk pembuatan perabot rumah tangga
Wool untuk membuat pakaian
Dan lain sebagainya..

Semua hasil akhir selalu diawali dengan bahan mentah. Kitalah bahan mentah itu! Kita dilahirkan di bumi yang terkutuk dan fana, tidak seperti wujud yang semula diciptakan Bapa, sehingga ketika kita dilahirkan, kita menjadi bahan mentah yang perlu diolah. Kayu pohon biasa akan tidak berguna jika tidak diolah, semakin pandai dalam mengolahnya, maka hasilnya akan semakin mahal dan indah, tergantung pengolahannya.

Kita semua dimata Bapa adalah seperti batu-batu fondasi yang akan dipergunakan-Nya dalam sebuah perencanaan yang sempurna, dalam pembangunan Rumah Allah/Kerajaan Allah di bumi ini.

Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 1 Pet 2:5

PEMIMPIN DILAHIRKAN ATAU DIBUAT?
Bagaimana jawaban anda tentang hal ini? Ada orang-orang yang sangat dominan sejak kecilnya dan bakat menjadi pemimpin, tetapi setelah dewasa, juga tidak pernah menjadi pemimpin. Seorang pemimpin harus mengalami kelahiran baru sebagai pemimpin. Ada yang dilahirkan sebagai pemimpin, tetapi pada suatu waktu, diapun harus dilahirkan kembali. Ada yang tidak dilahirkan sebagai pemimpin, tetapi dia juga dilahirkan kembali menjadi seorang pemimpin. Maksud saya, tidak ada pemimpin yang instan, tetapi semuanya mematuhi satu hukum, Hukum Persiapan.



HUKUM PERSIAPAN
Ada banyak contoh dalam Alkitab yang menceritakan tentang persiapan dari hamba-hamba yang dipilih-Nya;
-    Yosua menghabiskan waktu bersama Musa sebelum diangkat Tuhan
-    Elisa dimuridkan dahulu oleh Elia
-    Musa dibentuk dan dipersiapkan 40 tahun dari orang yang tidak sabaran menjadi orang yang paling
      lembut hatinya, sehingga dapat dipakai Tuhan untuk memimpin bangsa pilihan Allah
-    Bait Suci didirikan dengan perencanaan dan persiapan
-    Yusuf dibentuk dan dipersiapkan sampai semua kedangingannya diremukkan dalam penjara, dalam
      penyerahan total
-    Para murid Kristus juga mendapatkan waktu persiapan bersama Guru mereka Yesus Kristus sebelum
      mereka benar-benar diutus ke ladang dunia yang luas

Ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan dalam Hukum Persiapan ini;
1.    Pelajari pelajaran yang paling penting dalam masa persiapan
2.    Lama atau cepatnya, tergantung respon hati dan tindakan yang kita lakukan
3.    Kegagalan itu nyata dan hadapilah dengan berani, dan cobalah kembali dengan kasih karunia-Nya
4.    Apapun hasil dari masa persiapan, jangan pernah kecewa kepada Tuhan, Dia menempatkan masing-masing sesuai perencanaan yang sempurna, ingatlah itu!

Sejak remaja, saat saya bertobat dan mengenal Kristus, saya selalu berdoa kepada Tuhan ” Tuhan Yesus, pakailah saya..pakailah saya..” saya menyanyikan lagu-lagu yang menyentuh hati ” Ini aku, utuslah Tuhan...kemanapun Kau pimpin, ke negeri yang Kau pilih...” atau ” Kupersembahkan hidupku kepada-Mu Tuhan..tuk kemuliaan-Mu..” banyak lagu yang membuat air mata saya mengalir dengan suatu doa yang tulus..pakai saya Tuhan..jadikan aku alat-Mu..

PAKAI AKU
Tahukah kita arti kata ini? Mengapa orang mau dipersiapkan? Tentu dia harus mau dipakai oleh Sang Penjunan dan Sang Raja yang empunya segalanya, bukan?
Jika saya memakai sandal jepit untuk kamar mandi, dan suatu saat saya harus ke gereja dengan memakai sepatu yang bagus, apakah berarti saya tidak membutuhkan sandal jepit lagi? Tentu tidak, kan? Walau itu sandal jepit yang harganya tak seberapa tetapi saya tetap membutuhkannya. Dipakai Tuhan adalah ada, dibutuhkan, dan diperhitungkan oleh-Nya. Sekali lagi, dipakai Tuhan, adalah kita ada pada saat Dia membutuhkan kita. Tidka lucu jika seorang pembantu rumah tangga tetapi tidak selalu ada buat tuannya pada saat tuannya memerlukan bantuannya. Dipakai Tuhan artinya dibutuhkan-Nya. Tak peduli apapun panggilan anda, anda berharga dan panggilan anda memang dibutuhkan-Nya. Kita membutuhkan keanekaragaman dalam melengkapi hidup ini, ada baju santai, baju ke gereja, ada baju pesta, ada baju olah raga, semua kita butuhkan pada saat yang tepat, dan kita harus ada pada saat dibutuhkan-Nya. Dipakai Tuhan juga berarti diperhitungkan Tuhan. Ada banyak orang Kristen yang hidupnya tidak pernah diperhitungkan oleh Tuhan alias ”pupuk bawang”. Ketika saya masih kecil dan kakak serta para anak-anak lain bermain tali didepan rumah saya, saya ikut permainan itu tetapi hanya ”pupuk bawang” yang artinya tidak diperhitungkan. Saya meloncat, memegang tali, tapi itu tidak mengubah keadaan, justru yang ada saya diusir dari permainan karena saya menganggu mereka yang benar-benar bermain.
Apakah anda seorang Kristen yang ”pupuk bawang” ? saya harap tidak. Hidup anda harus dapat dilihat dan diperhitungkan dalam pertandingan Ilahi yang kekal. Jika anda seorang pelayan musik, tarian, acara, drama, pelayanan meja, pelayanan belas kasihan, penginjil, apakah anda seorang pelayan yang diperhitungkan-Nya?
Kita dipakai karena kita memang milik-Nya, dan Dia seharusnya bebas menggunakan kita sebagai apa saja yang Dia mau seturut kehendak-Nya.

"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! Yer 18:6

PELAJARAN PENTING
Dalam Hukum Persiapan untuk dapat dipakai-Nya, kita perlu mempelajari beberapa hal dan memiliki beberapa hal, antara lain;

1.    Tujuan Hidup Yang Kekal
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Yes 49:1

Banyak yang punya tujuan dan impian, tetapi bukan tujuan Ilahi yang mengandung nilai kekekalan dan Kerajaan Allah, sehingga mimpi dan tujuan itu hanya digunakan untuk pemuasan kepentingan sendiri dan pembangunan kerajaan pribadi. Tujuan seperti ini mungkin baik dan penuh nilai moral (untuk membahagiakan ortu, untuk mengangkat martabat keluarga, untuk dapat prestasi, dll) tetapi belum tentu semua itu mengandung nilai kekekalan, mungkin hanyalah nilai kebaikan di bumi yang didapat. Setiap kita haruslah menemukan tujuan Ilahi yang kekal dalam diri masing-masing. Panggilan Tuhan dimulai sebelum kita dalam kandungan jasmani ibu kita di bumi. Panggilan itu berasal dari Sorga dan Dia telah mengenal kita sejak mulanya. Hanya seorang pencipta yang paling tahu untuk apa barang itu digunakan bukan? Ya, dengan benar, dengan efisien dan efektif, tepat pada sasaran. Hanya Bapa di Sorga yang tahu tujuan hidup dan panggilan anda di bumi. Tanpa tujuan ilahi, tak ada semangat Kerajaan Allah, tanpa tujuan ilahi, tak ada kemuliaan. Sobat, kita ini adalah warga Kerajaan Allah.

Kita hidup di bumi, tetapi kita bukan warga bumi
Kita bekerja di bumi, tetapi mengumpulkan upah di Sorga
Kita melakukan segala sesuatu di bumi, tetapi hati kita bukan disini...

2.    Mulut Firman
Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Yes 49:2

Lidah seperti apa yang dikehendaki Bapa?
a.    Lidah seorang murid (Yes 50:4).
Lidah seorang murid memberikan semangat baru kepada yang tak berdaya. Lidah 
kita tidak boleh berkata-kata negatif dan menjatuhkan iman orang lain.

b.    Lidah saksi (1 Pet 4:11a)
Lidah saksi akan penuh penuh Firman Allah, bukan kata-kata yang tak sia-sia. Firman itu hidup, jika mulut kita penuh dengan Firman, kita akan dapat menciptakan hidup. Banyak orang sembuh dari penyakitnya karena kuasa perkataan. Bukan perkataan atau pikiran positif bahwa “ aku pasti sembuh, aku pasti sembuh, aku pasti bisa!” tetapi perkataan Firman yang diucapkan mengandung iman, yaitu “ya”. Didalam Firman-Nya selalu ada “ya”

Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya". Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. 2 Kor 1:19-20

c.    Lidah Lembut (Amsal 15:4)
Lidah lembut sangat disukai Allah, dan manusia juga tentunya. Tidak ada orang yang senang dengan orang yang lekas marah. Lidah lembut ini meredakan amarah, menentramkan hati dan penuh dengan damai sejahtera Allah. Lidah lembut bukan penakut menyatakan kebenaran, tetapi lidah lembut juga berani menyatakan teguran dan dosa, dengan lidah yang benar dan tidak menghakimi. Lidah lembut addalah seperti pohon kehidupan. Janganlah memiliki hati dan perkataan yang ”pedas” bagi orang lain, atau perkataan yang ”judes”. Lidah lembut hanya dapat lahir dari roh yang lemah lembut. Roh yang lemah lembut adalah roh yang mau berserah dan dibentuk Tuhan, tanpa pemberontakan, dan penuh kemurnian dan ketulusan.

d.    Lidah Bersyukur
Bersyukur adalah korban yang paling Dia sukai juga. Dengan bersyukur, kita sedang mengakui kebesaran-Nya dalam hidup kita walaupun di tengah badai. Dengan bersyukur kita menunjukkan iman dan pengharapan kita kepada Dia. Dan Dia akan mengabulkan doa kita yang berharap pada kasih setia-Nya.

PENIPU TUHAN
Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya. Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu? Pengkotbah 5:3-5

Nazar kepada Allah haruslah ditepati. Nazar adalah janji. Jika kita tidak menepatinya maka kita juga sedang menipu dan memperdayai Dia. Kita sering berkata ” Oh, tidak, saya tidak pernah menipu Allah, saya tidak bernazar..” Tahukah kita saat kita mengatakan sesuatu kepada Dia ” Bapa, aku mau bertobat, pakailah hidupku..” sebentar kita bertobat, sebentar kita mengingkari kekuatan-Nya dan melupakan janji kita. Bukankah kita adalah penipu? Yah, begitu banyak anak Bapa yang sedang menipu Bapanya ” Bapa, jika aku sudah mendapat pekerjaan, aku akan melayani-Mu! Bapa, jika masalahku selesai, jika aku sembuh dari sakitku, aku akan memberikan hartaku juga hidupku!” tetapi setelah semua syarat dipenuhi, dia menjadi lupa akan janjinya. Apa yang kau katakan di hadapan Bapa, tepatilah itu dan minta kasih karunia-Nya memampukan kita.

3.    Menjadi Tanah Liat di tangan Penjunan
Tahu bagaimana pembuatan bejana dari tanah liat?
-    Tanah liat tersebut harus digali dari dalam tanah, diinjak-injak dan dipisahkan
-    Tanah Liat dibersihkan dengan cara direndam dalam air, dipukul dan ditekan keras dan diputar dengan
      layer untuk membuang gelembung udaranya, kemudian dibakar
-    Tanah liat di putar dalam roda, ditarik, ditekan, didorong berulang-ulang sehingga menemukan bentuk yang sesuai dengan kehendak sang penjunan
Mau tahu bagaimana rasanya dalam masa persiapan? Seperti inilah rasanya. Seperti tanah liat dari bahan mentah dibentuk menjadi bejana yang cantik, yang berguna bagi tuannya. Siapkah anda diperlakukan seperti tanah liat ini? Jika tidak, maka anda belum dapat dipakai-Nya. Tak ada yang instan. Dia mau kita dimurnikan, dan dibersihkan agar saat kita diangkat, kita mendatangkan kemuliaan-Nya, bukan kesombongan ataupun memalukan nama-Nya.

4.    Menjadi Anak Panah di tangan Pahlawan
Pelajaran anak panah ini termasuk salah satu favorit saya.
-    Ujung  Panah, yang dibuat dari kayu akazia yang kasar, kusut, dan juga bengkok. Untuk membuat anak
      panah yang berkualitas, kayu akazia itu perlu di haluskan dan digosok sampai lurus dan bagus
-    Batang Panah, harus dapat berdiri tegak agar seimbang. Batang ini juga mengalami proses diiris,
     digosok, diluruskan dengan minyak (Roh Kudus) juga diperban (luka-luka disembuhkan) agar dapat
     berdiri tegak
-    Ekor adalah penentu yang penting dalam sebuah anak panah. Ini adalah karakter pelayan Tuhan yang
     akan menentukan kejatuhan atau keberhasilannya. Karakter sangatlah penting, lebih dari semua karunia
     yang hebat. Karakter yang baik akan dapat dipakai-Nya lebih mudah daripada karakter yang bengkok.

5.    Kesabaran
Hukum kesabaran tidak boleh kita lupakan juga dalam Hukum Persiapan ini. Saat anak panah itu sudah jadi dan siap dipakai, justru ditaruh dan disembunyikan dalam tabung panah-Nya (Yes 49:2). Semua adalah kehendak-Nya jika Dia mau mengangkat atau memakai kita. Kita perlu dinetralkan dari segala macam pemberontakan jiwani yang merusak. Setelah kita belajar arti kesabaran dalam menanti dan penyerahan total, maka kita dapat dipakai-Nya dengan indah dan luar biasa. amin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS