RSS
Container Icon

Yesus Tidur..

Ketika saya masih kecil dan remaja, saya diajarkan lagu dan cerita tentang Yesus yang tertidur di buritan kapal bersama murid-murid-Nya, sedangkan murid-murid-Nya kelabakan mempertahankan kapal. Tetapi dimanakah Yesus? Mengapa Yesus tidak peduli? Oh..Yesus tidur....Apa yang harus kita lakukan? Bangunkan Yesus, maka Yesus akan meredakan angin ribut itu.

Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.  Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?" Matius 8:23-27



Di awal perjalanan mengikuti panggilan Yesus terlihat menyenangkan. Mengikuti seorang yang berkuasa dan bersahaja seperti Yesus adalah sebuah kebanggaan dan pengalaman rohani yang tak terlupakan. Mereka begitu senang mendengarkan pengajaran Yesus dan mengikuti Yesus. Mereka belum memahami apa yang sedang mereka lihat dan apa rencana besar Bapa di balik perjumpaan mereka dengan Yesus. Suatu kali Yesus naik perahu. Yesus hendak melakukan perjalanan misinya menuju Gerasa, yaitu tempat orang gila dan kerasukan setan akhirnya dipulihkan dari iblis Legion. Kelihatannya Yesus sengaja melakukan perjalanan ini hanya untuk memulihkan satu orang ini, setelah itu Yesus kembali berlayar dan banyak orang yang telah menanti-nantikannya. Dalam kepopuleran Yesus, Yesus tidak menjadi tinggi hati dan kehilangan persekutuan-Nya dengan Bapa di Sorga. Ini yang harus kita pelajari dan teladani. Kita membutuhkan waktu tenang bersama Bapa di tengah semua pelayanan yang menumpuk, jiwa-jiwa yang haus disembuhkan dan diajar, YESUS MENGAMBIL WAKTU TIDUR.....sepanjang perjalanan ke Gerasa. Apakah sikap Yesus rohani? Ya, Yesus tidur untuk beristirahat dari segala kelelahan fisik dan jiwa, rohnya. Melayani bukanlah pekerjaan. Pekerjaan hanya melibatkan fisik dan jiwa, sedangkan melayani Bapa sangat menguras tenaga, emosi, pikiran, juga secara roh.

Tiba-tiba terjadi hal yang tak disangka, perjalanan yang mulus bersama Yesus menjadi bencana buat para murid. Mereka berteriak, mempertahankan kapal dan sangat ketakutan. ”Binasa! Binasa! Kita pasti binasa!” mungkin mereka kepada Yesus karena selama mereka sangat kebingungan, ketakutan, Yesus tetap tidur dengan pulas. Di tengah istirahat-Nya, Yesus bangun dan memarahi mereka ”Mengapa kamu kurang percaya?” Apa yang diharapkan Yesus pada murid-murid-Nya? Apakah Yesus menginginkan murid-Nya tenang dan tiba-tiba smeua jadi tenang kembali? Mungkin, atau Yesus mengharapkan mereka mengusir badai itu juga?

Dalam perjalanan bersama Yesus, kita kadang menghadapi badai. Yesus telah melakukan bagian-Nya. Dia melayani banyak orang dan saatnya Dia tidur dan beristirahat. Saat badai datang dan keadaan begitu menakutkan bagi kita. Apa yang harus kita lakukan? Bangunkan Yesus? Tetapi kelihatannya Yesus tidak mengharapkannya, karena mereka dikatakan kurang percaya. Yang harus dilakukan adalah PERCAYA. Ada keadaan-keadaan yang Tuhan ijinkan, yang buruk terjadi dalam hidup kita, walaupun YESUS ADA BERSAMA KITA, karena Dia berjanji dalam JANJI SUCI tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita. Tetapi Yesus ”tidur” karena Dia sudah melakukan bagian-Nya dan tinggal kita, harus melakukan bagian kita : PERCAYA saja..Percaya saja... Keadaan tidak akan selamanya badai. Tidak akan selamanya dan tidak mungkin akan binasa. Bersama Yesus, di lembah mautpun, akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Murid-murid tidak salah membangunkan Yesus, karena itu sangat alami, jika kita ketakutan dan sedang bersama Guru kita, Pemimpin kita. Tentulah kita juga akan berlaku yang sama! Lebih baik kita membangunkan Yesus dan ditegur Yesus daripada kita mati dalam ketakutan, bukan?

Tetapi saya percaya Yesus menginginkan yang lebih, bukan membangunkan-Nya. Tetapi belajar percaya, saat seolah tiada Yesus disamping kita, saat seolah keadaan tidak terkendali, saat kita merasa tidak sanggup lagi dan akan binasa. PERCAYA...ada waktu tepat, mungkin tiba-tiba badai itu mereda sendiri di waktu yang tepat, mungkin Yesus akan melakukan bagian-Nya lagi saat kita sudah melakukan bagian kita. PERCAYA saja...PERCAYA saja....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS