RSS
Container Icon

Hati Yang Rela

Ada seorang anak kecil yang begitu cantik. Pada suatu hari ayah sang anak memberikan putrinya sebuah mutiara. Sang anak amat sangat senang dan begitu mengasihi mutiara pemberian ayahnya. Ayahnya pun senang melihat putri kecilnya begitu mengasihi dan menghargai pemberian ayahnya. Namun sang ayah merasa bersalah karena mutiara tersebut adalah mutiara palsu. Suatu saat ayahnya berniat menukarkan mutiara palsu tersebut dengan mutiara asli sebagai penghargaan karena anak tersebut telah menjaga sesuatu yang palsu dengan baik. Namun sang anak sama sekali tidak ingin mutiara tersebut diambil oleh ayahnya. Anak tersebut menangis dengan hebat karena tidak rela benda kesayangannya diambil kembali oleh ayahnya.

Terkadang kita pun seperti anak kecil tersebut. Ketika Bapa telah mempercayai kita sebuah pekara yang kecil dan kita telah menyelesaikan dengan baik. IA pasti amat bangga dengan apa yang telah kita buat sehingga IA mempercayai kita perkara yang lebih besar lagi sebagai suatu penghargaan bahwa kita sudah naik level. Namun, seringkali kita berpikir bahwa TUHAN itu kejam. Banyak kecurigaan yang terjadi. Entah kita berpikir bahwa penderitaan kita tidak selesai-selesai atau bahkan kita berfikir TUHAN sudah tidak mempercayai kita lagi dengan merenggut semua yang kita miliki.


Kita seringkali terlalu mendramatisir keadaan yang telah terjadi. Sehingga kita lupa bahwa hamba Tuhan, Abraham pun pernah dicobai oleh TUHAN. Isterinya Sarai dinyatakan mandul (Kejadian 11:30). Setelah itu TUHAN menubuatkan Sara akan memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Ishak (Kejadian 18:1-15). Ketika Ishak sudah cukup besar,  TUHAN menguji kepercayaan Abraham. IA menyuruh Abraham menyerahkan Ishak anak tunggalnya itu kepada TUHAN (Kejadian 22:1-19).

Bisakah kita memiliki respon hati seperti Abraham? Yang tidak segan-segan menyerahkan anaknya yang tunggal kepada TUHAN. Hamba yang rela melakukan apa pun yang diperintahkan TUANnya. Karena ia percaya bahwa rancangan TUHAN adalah rancangan yang indah bukan rancangan yang mencelakakan (Yeremia 29:11).

Marilah kita sebagai anak; hamba-NYA kita memiliki respon hati seperti Abraham. Meskipun hal itu sulit tapi apabila kita mau dibentuk percayalah kita akan mampu melaluinya.

Windy Basary
Kelas Misi Menorah Mission Center (MMC)
Kelas Yohanes Markus



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar