RSS
Container Icon

Purity of Heart

Apa yang sebenarnya Tuhan kehendaki dalam hidup kita ?
Pada Mikha 6 : 6-7 Tuhan tidak “menuntut”/mengharuskan ketundukan dalam menyembah, “korban bakaran”, persembahan yang terlihat hebat dan banyak, mengorbankan apa yang kita paling cintai. Semua itu bukan tidak boleh, malah sebaiknya semua hal itu adalah sesuatu yang sangat baik, namun semua itu tidak akan berkenan pada Tuhan jika kita melakukannya bukan untuk Tuhan. Percuma kalau kita menyembah Tuhan dengan luar biasa, bisa berbahasa roh, memberikan seluruh waktu bahkan hidup kita untuk pelayanan, memberikan seluruh uang kita untuk gereja atau orang yang membutuhkan, namun itu semua kita lakukan dengan tidak tulus dan bukan untuk Tuhan.

Menyembah Tuhan, pelayanan, memberikan persembahan, berbagi dengan sesama akan bisa kita lakukan dengan baik dan akan berkenan pada Tuhan apabila kita memiliki satu hal, yakni kemurnian hati.  Apa yang Tuhan tuntut (sebelum semua hal tersebut di atas) dalam hidup kita tentang kemurnian hati adalah pada Mikha 6 : 8 “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”  dan 2 Timotius 2: 22 “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”

Terdapat 3 poin dari kedua ayat tersebut agar kita bisa memiliki kemurnian hati :
1.    Adil
•    Matius 23 : 1 – 7
Tuhan sangat tidak suka dengan orang yang tidak adil :
1. Mengajarkan tapi tidak melakukan
Kadang kita pernah menasehati orang lain untuk tidak berbuat buruk, agar kita terlihat baik oleh orang lain, tapi padahal diri kita sendiri melakukan hal itu. Misalnya kita melihat orang lain mencontek, kita menasehati orang tersebut panjang lebar, tapi padahal saat tidak terlihat oleh orang – orang yang mendengar ucapan kita itu, kita mencontek juga.

2. Mengikat beban berat dan meletakkannya pada bahu orang lain
“Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya untuk dilihat orang lain hebat.” Orang yang tidak adil, melakukan semua kegiatannya hanya untuk dipandang oleh orang lain baik, terlihat bahwa ia anak Tuhan, tapi sebenarnya mereka bukan ingin memuliakan Tuhan dengan perbuatannya. Kadang kita mengatasnamakan kegiatan kita untuk Tuhan padahal tujuan kita adalah untuk diri kita sendiri (mencari pengakuan dan peninggian dari orang lain). Kadang kita merasa jika kita mengatasnamakan perbuatan kita untuk Tuhan, pasti pekerjaan kita akan berhasil, tapi malah kita tidak berusaha. Bergantung pada Tuhan itu baik,tapi kita harus tetap berusaha.

•    Kolose 3 : 23 – 24
Saat kita melakukan semua perbuatan kita untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk diri kita sendiri maupun orang lain(manusia), percayalah bahwa Tuhan akan memberikan kita “upah” yang sesuai. Kalau kita berharap sesuatu dari manusia tidak akan pernah ada habisnya. Percayalah bahwa Tuhan kita bukanlah Tuhan yang pernah berhutang.



2.    Setia
Matius 25 : 14 – 30  setia dalam perkara kecil
Saat kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan di dunia ini apakah kita bisa terima dan tetap bersyukur mengikut Tuhan Yesus.

•    Cinta mula – mula.
Saat – saat pertama kita mengikut Tuhan, kita seringkali berbicara pada Tuhan “ Aku mau mengikutiMu dengan sepenuh hati Tuhan, aku merelakan seluruh hidupku untukMu, aku rela tidak mendapat apa yang akau mau, asal aku hidup bersamaMu.” Tapi saat ada suatu kejadian yang tidak sesuai keinginan kita dan tidak mendapat apa yang tidak sesuai keinginan kita, kita menjadi kecewa pada Tuhan.
Wahyu 2 : 9-10
 janganlah takut mengikut Tuhan, tetap setia

3.    Hidup dengan rendah hati  Kasih dan damai

Saat kita memiliki kerendahan hati, akan timbulah kasih dan damai. Kita akan mengasihi orang lain dan tidak iri hati dan akan menimbulkan kedamaian dalam hidup kita.
•    Kejadian 37 : 2 – 6
 Yusuf mengalami ujian sikap / motivasi terhadap kekuasaan
Motivasi yang benar
 segala pelayanan hanya untuk Tuhan dan ada orang yang jiwanya dimenangkan. Bukan untuk dilihat oleh orang lain.

Efesus 6 : 6 - 7
Markus 9 : 33 – 37
 Jangan sombong dan tinggi hati. Tujuan hidup kita di dunia ini adalah untuk melayani. Seorang pelayan adalah seseorang yang selalu merendahkan dirinya dihadapan tuanNya, ia tidak akan pernah bisa berbuat apa – apa tanpa seijin tuanNya.
Yakobus 3 : 16
 Jangan pula kita iri hati dengan orang lain. Saat kita iri hati dengan orang lain, kita berarti telah merendahkan orang itu, dan merasa diri kita lebih dari orang itu. Saat kita iri hati kita berarti juga tidak percaya akan apa yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita. Iri hati tidak akan pernah membuat kita damai sejahtera.

Jangan pernah menyerah untuk memurnikan hati kita. Tidak penting seberapa kali kita jatuh tidak murni, namun bagaimana kita berusaha bangkit untuk mengatasi ketidakmurnian kita. Tuhan pasti melihat usaha kita. Saat sesuatu itu sulit untuk kita dapatkan, maka kita tidak akan pernah mudah untuk melepaskannya. Kita akan terus berusaha menjaga kemurniaan hati kita untuk Tuhan.

Ivone Putri A
Kelas Misi Menorah Mision Center (MMC)
Kelompok Filipus

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar