RSS
Container Icon

Adakah Tempat di Hatimu?

Saya rindu kita membaca ayat ini:

Yohanes 8:37-40 (TB)  "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.

Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."

Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.

Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

Mereka bangga bahwa mereka keturunan Abraham, namun mereka ingin membunuh Yesus. Mereka keturunan Abraham namun mereka tidak mengerjakan pekerjaan2 Abraham. 

Ada orang2 yang mengaku anak Tuhan namun penuh pembenaran, bahkan ingin membunuh pekerjaan2 Tuhan sendiri. Wow! Bukankah ini ironis? 

Apakah kita mengerjakan kerinduan dan pekerjaan Bapa di Surga? Atau mengerjakan pekerjaan2 kita sendiri? 

Yohanes 8:42-45 (TB)  Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.


SIAPA BAPA KITA? 

Jika Allah Bapa adalah Bapa kita, kita pastilah mengasihi Dia dan pekerjaan2Nya. 

Pastilah juga merindukan pekerjaan dan kerinduan Bapanya menjadi pekerjaan dan kerinduannya. Anak tidak akan jauh dari bapanya. Anak akan memahami bahasa orang tuanya. 

Sobat, renungkanlah!

Apalah dalam hati kita ada Bapa di Surga sebagai Bapa kita? Apakah kita menyukai semua karya dan rindu melakukan misiNya? Apakah kita sepakat dan sejalan dengan rinduNya? Apakah kita memahami kehendak dan suaraNya? 

Yesus juga mengatakan ayat diatas bahwa Ia menyampaikan kebenaran namun mereka tidak percaya padaNya. Banyak orang tetap menolak kebenaran walaupun Yesus mengatakannya! 

Ada yang berkata "Oh aku akan taat jika Yesus sendiri yang datang kepadaku dan memintaku melakukannya!" atau "Kalau Tuhan yang suruh aku akan melakukannya!" 

Ya! Tapi masalahnya saat Tuhan bicara dan menyatakan kebenaran kepada mereka, mereka tidak percaya dan tidak bisa memahaminya.

Koreksi dulu hati kita. Apakah Dia sungguh2 telah menjadi Bapa kita? Apakah kita adalah seorang anak yang baik? 

Apakah kita mau mendengar suara Tuhan dan taat? 

Ketaatan tidak harus menunggu suara Tuhan yang audibel di telinga kita. Namun ketaatan dimulai dari penyerahan kita. Kita tidak harus melihat masa depan kita. Namun kita percaya pada tuntunan Tuhan. 


Sebagai anak Bapa, 

1. Mengenal suaraNya. Memahami bahasaNya. 

2. Mengasihi Dia 

3. Melakukan pekerjaan2 Bapa 

4. Melakukan keinginan2 Bapa


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar