RSS
Container Icon

AWAS ! API YANG ASING

Kerinduan memimpin tanpa mau dipimpin maka itu bisa menjadi api yang asing

Yeremia 7:30-31 (TB)  Sungguh, orang Yehuda telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku, demikianlah firman TUHAN, telah menempatkan dewa-dewa mereka yang menjijikkan di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini untuk menajiskannya.
Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku.


API ASING ITU SANGAT BAHAYA!
Api asing bisa muncul dari perasaan manusia.

Mereka mempersembahkan anak mereka pada Baal, keliatannya heroik, luar biasa tapi ternyata ini berasal dari pikiran dan perasaan mereka sendiri.

Beberapa waktu lalu terjadi terjadi gempa di Lombok, kemudian di Sulawesi, Palu.
Bangunan-bangunan yang besarpun bisa roboh.
Saya percaya Tuhan rindu mengumpulkan jemaat yang berkemenangan.
Tuhan mau kita tidak berdiam diri. Tapi berdiam diri dalam hadirat Tuhan dan melakukan tindakan yang terbaik.

Mengapa kita tidak berkemenangan?

1. Suara siapa yang anda dengarkan?

Coba cek, apakah yang kita lakukan adalah suara Tuhan atau suara pikiran perasaan kita sendiri.

Jika kita sudah melakukan suara Tuhan dan masih gagal, maka percayalah, Tuhan meminta kita berdiam diri.

Berdiam diri bukan berarti tertidur tapi menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

Saat Naaman disembuhkan, siapa yang paling berjasa? pegawainya. Tidak baik diam saja, bertindaklah!

2. Waktu Tuhan

Tuhan sedang kumpulkan air mata Tuhan dalam KirbatNya. Sebelum cawan itu penuh tidak akan terjadi sesuatu yang hebat dalam diri kita. Tapi saat cawan itu melimpah, maka  apapun yang kamu lakukan akan berhasil.

Tunggu waktu Tuhan!

Dengan cara apa cawan itu bisa penuh dengan air mata. Artinya apa? Penyerahan demi penyerahan.

Saat keadaan tidak bersahabat dengan kita, Tuhan mau kita berdiam. Tuhan mau cawan kita penuh. Dan saat penuh, percayalah ada mujizat Tuhan buat kita.

Banyak orang gagal mengisi Cawan ini.
Tidak sabar lalu mencurahkan ke Cawan itu api yang asing, yang muncul dari pemikiran sendiri.

Untuk mengeluarkan air mata memenuhi cawan itu kita mungkin mengalami "Pendahuluan" dari Tuhan
Kita mendapat pujian, jalan yang enak
kemudian kita akan mengalami proses yang tidak mengenakkan.
Proses mendatangkan air mata dan minyak yang kudus.

Banyak orang mundur sebelum Cawan itu penuh. Kita butuh kesetiaan, kita butuh kesabaran.

Bahaya sekali kalau kita berkata " Tuhan tidak sayang pada saya"
Kalau kita tidak pernah memenuhi Cawan itu seumur hidup kita, kita ini tidak akan mengerti akan arti kemenangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS