RSS
Container Icon

Perjamuan Kudus dan Pentahiran

I. PERJAMUAN KUDUS –KUASA DARAH YESUS
Persekutuan dengan Tubuh dan Darah Yesus dengan Perjamuan Kudus (Zef 1:7, Maz 23:5, Yoh 15:4, Ib 10:5). Perjamuan Kudus dapat kita adakan secara berkelompok/sendirian. Baik untuk menghadapi masalah pribadi, atau pelayanan doa, pelepasan, dll.

KUASA DALAM TUBUH YESUS
1. Membangkitkan kita pada akhir jaman (Yoh 6:54).
2. Membangkitkan dan membebaskan tubuh kita dari penderitaan dan sakit (1 Petrus 2:24).
3. Membebaskan dan membangkitkan pikiran dari kebodohand an penolakan akan Tuhan (2 Kor 10:5).
4. Membebaskan dan membangkitkan hati kita dari kejahatan dan mengasihi Tuhan (2 Kor 3:16).
5. Membebaskan dan membangkitkan iman kita menjadi hidup (Yoh 639-40).
6. Memberikan pewahyuan baru (Luk 24:30-32).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jangan Biarkan Aku Pergi

Ketika saya merenung kembali perjalanan saya dengan Bapa, saya semakin menyadari keberadaan saya. Seringkali kita tanpa sadar, begitu mudahnya menjauh dari kasih karunia-Nya, begitu mudahnya kita melupakan perjanjian dengan-Nya bahwa kita mau menjadi milik-Nya dan mau mengikuti-Nya.
Ketika masalah datang, dan kesesakan, kepahitan, luka dan keletihan datang, kita seringkali menyalahkan Tuhan, berdebat dengan-Nya atas semua keputusan-Nya yang kita kira itu tidak tepat. Kita menjauh dari-Nya dan kesombongan, kebenaran diri telah menguasai kita.
Semakin saya berjalan dengan-Nya, ada kalanya saya semakin tidak memahami semua tentang Dia. Apa itu pertobatan? Apa itu penyerahan? Apa itu perjumpaan? Apa itu cinta? Semua tampak seperti bayangan.

MENJADI BUTA
Ya, kita telah menjadi buta. Dan Hal ini membuat kita terkejut karena kita tidak pernah menyadarinya. Saat kita mulai ijinkan sesuatu yang lain memasuki dan menguasai hati kita, semua yang bertentangan dengan kebenaran; iri hati, kecemburuan, keegoan, kesombongan, kepahitan, kebencian, mengasihani diri, kekotoran, dan lain sebagainya, semua itu telah menggerogoti jati diri kita yang sebenarnya didalam Tuhan. Dan setelah kita menyadarinya, keadaan kita sudah sangat terluka, terpuruk, dan tertawan...berada sangat jauh dari hadirat-Nya. Kadang kita berpikir bahwa ”saya baik-baik saja..saya bisa mengatasinya..saya akan berjuang kembali..” Kita berpikir bahwa kita sedang berada dalam hadirat Tuhan, tetapi sekali lagi, kita tertipu oleh perasaan dan pikiran kita sendiri.
Saya merenungkan, apa arti hidup dalam hadirat Tuhan? Di hadirat-Nya kita akan diubahkan, lalu mengapa kita belum juga berubah? Dihadirat-Nya akan ada kesembuhan?tetapi mengapa kita belum juga sembuh? Siapakah yang salah?
Saya, anda, atau Tuhan? Tentu saja Tuhan tidak pernah salah, walaupun kita selalu ingin menyalahkan Tuhan atas semua kelemahan kita dan ketidakpercayaan kita. Seharusnya kita malu...ya saya sangat merasa malu....ternyata kitalah yang menjadi buta dan menuduhkan semua kepada Bapa kita. Kita menjadi buta karena semua yang dari dunia mengalihkan pandangan kita tentang kesejatian Tuhan. Tiba-tiba kita menjadi pribadi yang berbeda dan kehilangan jati diri kita didalam Tuhan. Apakah Allah menciptakan kita sebagai orang yang kalah dan terpuruk? Saya percaya...saya percaya Dia menciptakan kita walau dalam kelemahan untuk membuktikan kekuatan-Nya. Tetapi kekuatan-Nya tak akan pernah dinyatakan selama kita masih menjadi buta dan sombong dengan kekuatan sendiri.
Kita tidak menyadari kebutaan dan ketelanjangan kita sendiri. Seperti anak yang terhilang dalam Lukas 15, dia menjauh dan semakin menjauh dari kasih karunia, semuanya diawali dengan kesombongan kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Akrab Dengan Yesus (4 Tingkatan Keintiman)

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Yoh 14:9

Kata-kata ini tidak diucapkan sebagai hardikan, tidak juga dengan rasa heran; Yesus menganjurkan Filipus untuk datang lebih dekat. Namun kita selalu menjadi pribadi yang paling lambat menjadi akrab dengan Yesus. Sebelum hari Pentakosta, para murid mengenal Yesus sebagai Pribadi yang memberi mereka kuasa untuk mengalahkan setan-setan dan mendatangkan kebangunan rohani (Luk 10:18-20). Itu merupakan keakraban yang sangat indah, namun masih ada keakraban yang lebih mesra menantikan mereka, “…Aku menyebut kamu sahabat..” (Yoh 15:15)

Persabahatan sejati jarang terjalin di dunia. Itu berarti menyamakan diri dengan seseorang dalam pikiran, hati, dan roh. Seluruh pengalaman hidup dirancang untuk menyanggupkan kita memasuki hubungan terakrab dengan Yesus Kristus. Kita menerima berkat-berkat-Nya dan mengetahui firman-Nya, tetapi apakah kita sesungguhnya mengenal Dia?

Yesus bersabda “Lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi..”(Yoh 16:7). Dia meninggalkan hubungan itu untuk menuntun mereka semakin dekat. Yesus bersukacita bila seorang murid meluangkan waktu untuk berjalan semakin dekat bersama Dia. Menghasilkan buah selalu ditunjukkan dalam Alkitab sebagai akibat nyata dari hubungan yang akrab dengan Yesus Kristus (Yoh 15:1-4).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS