RSS
Container Icon

Menyepelekan Dosa (Charles Spurgeon)

Suatu pengalaman rohani yang sepenuhnya disertai dengan perasaan berdosa yang mendalam dan pahit merupakan suatu nilai yang berharga bagi dia yang memilikinya. Sangat mengerikan untuk meminumnya, namun sangat bermanfaat untuk tubuh, bahkan bagi hidup yang akan datang.

Mungkin, kebanyakan kesalehan yang lemah sekarang ini timbul dari kemudahan seseorang untuk mendapatkan sukacita dan damai sejahtera dalam masa penginjilan ini. Kita tidak akan menghakimi petobat-petobat modern, namun kita tentunya lebih menyukai bentuk latihan rohani yang akan menuntun jiwa itu melalui jalan yang penuh tangisan, salib, dan membuat orang itu melihat kegelapannya sebelum diyakinkan bahwa segala sesuatunya “telah bersih”.

Banyak yang menyepelekan dosa, sehingga mereka juga menyepelekan Juruselamat. Mereka yang telah berdiri di hadapan Allah, dihakimi dan dihukum, dengan tali yang melingkari lehernya adalah mereka yang akan menangis karena sukacita ketika diampuni, membenci kejahatan dan hidup bagi kehormatan Penebusnya yang oleh darah-Nya ia telah disucikan.

Charles Spurgeon

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Khotbah Kebangunan (Leonard Ravenhill)

Khotbah penginjilan seringkali merupakan pijatan jantung. Khotbah kebangunan rohani adalah pembedahan jantung. Kita memiliki berbagai macam khotbah dan penginjilan – KKR penginjilan bernilai jutaan dolar, penginjilan kesembuhan karismatik. Sekaranglah waktunya untuk berkhotbah dengan berani mengenai kekudusan Allah. Penginjilan menyentuh emosi kita. Khotbah kebangunan rohani menjamah hati nurani kita.

Leonard Ravenhill

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jadikan Aku Bahan Bakarmu! (Jimm Elliot)

Allah membuat hamba-hamba-Nya seperti kobaran api. 
Apakah saya dapat dinyalakan? 
Allah lepaskan aku dari hal-hal lain yang mematikan. 
Basahi aku dengan minyak Roh Kudus supaya saya dapat menjadi api-Mu. 
Jadikan aku bahan bakar-Mu, Api Allah..

Jim Elliot, mati syahid dibunuh Indian Auca

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengapa Begitu Tuhan?

Mengapa Begitu Tuhan?
Apakah pertanyaan semacam itu sering terlintas di pikiran kita merasa bahwa Tuhan  kurang adil dan bahkan tidak adil kepada kita? Menurut anda apakah arti keadilan Tuhan? hal ini sangat sulit untuk didefinisikan. Adil bukanlah sama rata dan sama rasa...tetapi adalah adalah porsi yang cukup sesuai kebutuhan masing-masing, yes...dan untuk mengalami hal ini mungkin adalah hal yang cukup sulit untuk kita terima...manusia cenderung iri hati dan marah saat tidak mendapat apa yang diinginkannya.

Suatu saat Yesus sedang mengajar dan memberikan perumpaan tentang orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur seorang tuan kebun (Matius 20:1-16)

TUAN RUMAH MENCARI

Inisiatif selalu datangnya dari Bapa. Dia seperti Tuan Rumah Kerajaan Allah yang rindu mengundang orang-orang untuk bekerja di ladang-Nya, di kebun anggurnya, yaitu dunia ini. Pagi-pagi benar, suatu petanda bahwa Dia serius dan bersemangat untuk menemukan para pekerja itu. Di pagi hari itu, Dia menemukan pekerja-pekerja untuk kebun-Nya, ya, dan Dia mempekerjakan mereka dengan baik, sehingga sesuai kesepakatan memang mereka akan mendapat upah 1 dinar/hari. Pukul 09.00 pagi dan pukul 12.00 siang, di Tuan Rumah juga masih tetap berkeliling mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggur-Nya. Ditemukanlah pekerja-pekerja yang dari pagi kerjanya adalah pengangguran alias tidak ngapa-ngapain! Ya, Pagi hari menandakan permulaan dimana semua orang harusnya mulai bekerja. Tetapi hari mulai siang, banyak orang-orang di pertengahan zaman atau waktu yang ditentukan Bapa, juga tetap bersantai dan menjadi pengangguran di dalam dunia. Hal ini bukanlah mempersoalkan masalah kita bekerja secara fisik, tetapi lebih ke arah secara rohani, yaitu bekerja bagi Kerajaan Allah. Para pekerja yang dari pagi menganggur itupun akhirnya mau untuk bekerja di kebun dan merekapun mendapat upah sedinar sehari. Lalu hari mulai petang,, pukul 17.00, ini adalah saat jam pulang kantor! Ya, dimana yang sudah bekerja seharian full merasa kelelahan, dan ingin segera pulang tanpa mengalami beban-beban pekerjaan...tetapi justru hari sudah mulai malam, si Tuan Rumah tidak berhenti bekerja, Dia tetap mencari pekerja-pekerja lagi dan ditemukanlah orang-orang yang mau bekerja walau sudah petang, dan merekapun mendapat satu dinar walau hanya bekerja beberapa saat saja.

ADIL?

Jika anda di pihak pekerja yang mau bekerja pada jal 17.00, mungkin anda akan tersenyum lebar dan senang karena tanpa tenaga seharian, anda sudah mendapatkan upah sehari. Sedangkan jika anda di pihak yang pagi-pagi benar sudah mau bekerja dan juga mendapat upah yang sama, maka kemungkinan besar kita akan marah juga kan? Lalu apa arti keadilan Tuhan? Hal ini sangat penting untuk kita mengerti, karena jikalau kita tidak memahaminya, maka kita akan selalu merasa kecewa dan tidak bahagia dalam hidup ini, merasa Tuhan tidak adil, tidak mengasihi dan akhirnya kita memilih apa yang ditawarkan iblis darpada jalan-jalan Bapa yang mulia.

KECEWA

Betapa kecewanya setelah semua pekerja yang bekerja pagi-pagi benar, mengetahui bahwa Sang Tuan memberikan upah yang sama kepada semuanya secara merata, Lho? Bukankah keadilan Tuhan sesuai kebutuhan? Hukum ini bertentangan dengan hukum dibumi..kelihatannya demikian. Tetapi mari kita dalami lebih lanjut.

Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Strategi Peperangan Rohani

Hari-hari ini Indonesia sedang berduka karena bencana alam yang terjadi atas bangsa ini. Saudara, bangsa kita sangat memerlukan revival dari Tuhan. Sudah dari waktu yang cukup lama, bangsa ini menanti datangnya revival sejati yang datangnya dari Tuhan Yesus. Supaya bangsa ini mengalami revival, maka kita harus memenangkan peperangan rohani yang ada di bangsa ini. Untuk bisa menjadi pemenang dalam peperangan rohani maka harus ada strategi, karena lawan kita bukanlah darah dan daging melainkan penguasa-penguasa diudara (Efesus 6:12). Kita harus mengerti strategi doa yang harus kita miliki.

Ada 4 hal yang harus kita miliki dan pahami dalam menyusun suatu strategi untuk memenangkan peperangan rohani.

1. Hikmat
Hikmat diperlukan untuk menganalisis kemampuan musuh dan mengalahkannya. Agar kita bisa memperoleh hikmat dari Allah maka kita harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan, karena hikmat berasal dari Tuhan sendiri. Jika kita tidak berjumpa dengan Allah maka kita tidak dapat menemukan hikmat. Selanjutnya, hikmat tersebut juga harus sesuai dengan firman Tuhan dan murni (bukan agar dilihat orang lain bahwa kita ini hebat). Dalm sebuah peperangan rohani, hikmat berfungsi sebagai perancang strategi.

2. Firman Allah
Firman Allah merupakan salah satu senjata, yaitu pedang Roh, untuk menyerang dan mengalahkan musuh. Oleh karena itu, penting dan wajib buat kita sebagai tentara Tuhan untuk membaca firman Tuhan setiap hari karena itu akan menentukan kekuatan pedang Roh kita. Bayangkan apa yang akan terjadi jika kita malas membaca firman Tuhan. Pedang Roh kita tidak akan bisa digunakan untuk mengalahkan musuh.

3. Pujian dan penyembahan
Pujian dan penyembahan yang kita naikkan dihadapan Allah membentuk tirai kemuliaan yang berfungsi sebagai benteng pertahanan yang dapat melindungi kita dari serangan musuh. Pujian dan penyembahan memiliki fungsi yang dahsyat dalam doa. Ketika kita memuji Tuhan maka kita dapat  mengikat iblis. Contohnya yaitu ketika Daud memuji Tuhan maka Saul yang dirasuk roh jahat menjadi tenang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Api Kebangunan Rohani

Hagai 2: 10: “Masih adakah diantara kamu yang telah melihat rumah ini dalam kemegahan yang semula, dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukannya keadaannya dimata mu seperti tidak ada artinya?”

Saudara, firman ini seperti suatu sindiran keras bagi kita, seperti apa kita memandang sesuatu hal, maka demikianlah itu sangat mempengaruhi kehidupan kita. Jika kita menganggap perkara dunia lebih penting maka kita akan menjadi duniawi, atau bila kita menganggap perkara rohani lebih penting maka hidup kita akan rohani. Jika kita menganggap rumah Tuhan, kepentingan Tuhan, kerajaan Tuhan di mata kita sangat berarti, maka itu akan menentukan sikap kita…apakah kita akan menjadi orang radikal dan dipakai Tuhan dengan luar biasa atau menjadi orang yang biasa-biasa saja.

Mengapa ada orang-orang yang kelihatannya Kristen, tapi belum sungguh-sungguh sama Tuhan? Itu karena masih ada selubung yang menutup mata rohaninya sehingga ia belum bisa melihat mutiara dibalik kehidupan kekristenan yang sejati. Pada zaman dahulu ketika terjadi kebangunan rohani di suatu kota, para pengkhotbah begitu keras menyatakan firman, berbicara tentang penghakiman dan dosa akan tetapi gereja Tuhan sekarang sedang tertidur! Mengapa? karena kita lebih suka dengan cerita-cerita tentang kesuksesan, cinta, kebahagiaan dan kurang berbicara tentang dosa dan penghakiman. Inilah yang menyebabkan gereja Tuhan masih tertidur. Ketika terjadi kebangunan rohani sejati, kita semua akan bangun. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:16 : “Sebab itu kami tidak tawar hati, meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari kesehari.. sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal…” Saudara jika ini menjadi cara pandang dalam kehidupan kita, yaitu kita memperhatikan yang tak kelihatan maka kita akan mengalami kebangunan-kebangunan rohani pribadi. Tokoh-tokoh kebangunan rohani pada zaman dahulu merupakan orang-orang sederhana tetapi bisa dipakai Tuhan luar biasa karena mereka punya hati yang lembut dan mudah untuk dibakar Tuhan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menghibur Orang Berdosa (James A Stewart)

Saya menolak untuk menghibur orang-orang berdosa yang sedang dalam perjalanan ke neraka..saya mau berkhotbah setiap waktu seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir saya. Saya tidak mau jiwa-jiwa mengutuki nama saya di lautan api dan berkata, “Ya, saya pergi ke kebaktian penginjilan ini dan itu, tetapi pengkhotbah yang bernama Stewart itu hanya menghibur dan membuat lelucon. Dia menjadikan kekristenan sebagai sebuah pertunjukan!”
Metode penginjilan gaya lama adalah untuk membuat orang menangis, tetapi cara “Hollywood” modern adalah untuk membuat orang tertawa. Setiap orang harus mendapatkan waktu yang menyenangkan ini…kita harus memiliki banyak lelucon atau ini tidak akan menjadi kebaktian yang baik. Itulah sebabnya jarang ada keinsyafan dosa dalam penginjilan modern. Roh Kudus tidak dapat bekerja dalam suasana yang tidak bersungguh-sungguh seperti ini.

Inilah kebenaran sesungguhnya yang tidak banyak dilihat oleh umat Allah: segala sesuatu tergantung suasana kebaktian…contohnya, bila engkau diselamatkan dalam suatu suasana yang ramai, ringan, dan dangkal, dengan pemimpin pujian yang lebih menyerupai badut dan pengkhotbahnya hanya memuliakan dirinya dengan memakai usaha sendiri, engkau juga akan menjadi orang Kristen yang kacau tanpa ada kedalaman dalam kehidupan rohanimu.

James A Stewart

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kristen Sedih Hati (Richard Baxter)

Saya ingin orang Kristen yang bersedih hati merenungkan hal ini, bahwa dengan kehidupan mereka yang berat dan tidak menyenangkan ini, mereka tampaknya ingin memberitakan pada dunia bahwa mereka menuduh Allah dan pekerjaan-Nya, seolah-olah mereka secara terbuka menyebut Dia sebagai Tuhan yang kejam, keras, tanpa kompromi, dan pekerjaan-Nya sebagai sesuatu yang menyedihkan atau tidak menyenangkan.

Saya tahu ini bukan pemikiranmu: saya tahu ini karena dirimu sendiri, dan bukan karena Allah dan pekerjaan-Nya yang membuat engkau menderita; engkau berjalan dengan beban yang berat bukan karena engkau kudus, tetapi karena engkau takut bahwa engkau tidak kudus dan karena engkau tidak kudus lagi….

Jika engkau melihat seorang hamba yang selalu sedih, dulu dia biasanya gembira pada saat melayani tuannya yang lain, tidakkah anda akan berpikir bahwa ia mempunyai tuan yang tidak menyenangkan dia?...

Engkau lahir dan dilahirkan baru bagi kehormatan Allah; apakah engkau mau merendahkan Allah dihadapan dunia ini? Bukankah (dalam pandangan dunia ini) engkau sama sekali tidak menyanjung Dia dengan sikap dan wajahmu?

Richard Baxter (1600an)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesan Untuk Pelayan Tuhan (Michael L Brown)

Para penginjil, pergilah dan beritakan pembebasan pada para tawanan!
Nabi-nabi, kabarkanlah firman Tuhan yang menghancurkan hati!
Pendeta, jangkaulah hai jemaatmu!
Hakimi, tobatkan, hiburkan. Ungkapkan, doronglah, perlengkapilah. Singkapkan, bangkitkan, segarkan. Jangan mundur dari kebenaran.

Teguhkanlah orang-orang kudus dan buatlah orang-orang berdosa gelisah.
Kuatkan fondasi orang yang penurut dan runtuhkan benteng orang yang sombong.
Hiburkan orang-orang yang tertindas dan buatlah orang yang hidupnya bersenang-senang menderita.
Beritakan firman Tuhan dengan memuliakan nama-Nya. Kabarkan Injil, Sahabatku. Ini merupakan tugas yang agung dan mulia.
Sekali lagi saya mendengar panggilan dari Sorga:

Dicari: Para nabi yang mau berbicara pada generasi yang tuli.
Dicari: Para penjaga yang bijaksana bagi orang-orang yang buta.
Dicari: Pendeta-pendeta yang menginsyafkan orang akan dosa.

Michael L. Brown, Api Kudus 1997

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS