RSS
Container Icon

PENUHKAN CAWAN TUJUAN HIDUPMU!

Betapa rindunya hati Bapa agar kita semua memenuhi Cawan Tujuan Hidup kita.. Sesungguhnya Panggilan Bapa bagi kita adalah SEBUAH HADIAH  (Filipi 3:13) dari Bapa dan KUK yang Bapa berikan adalah sebuah kuk yang diberikan supaya kita tidak lari dan melenceng dari rencana dan kehendak Bapa. Untuk mudahnya, mungkin kita pernah melihat sebuah Film Kera Sakti. Ya, dia yang pada awalnya nakal, brutal, tak dapat diatur, pemberontak dan seenaknya sendiri..dia bertahap diubahkan dan ditundukkan oleh gurunya dengan dipakaikan "SIMPAI EMAS" pada kepalanya. Dengan simpai emas itu, dia akan sangat merasa kesakitan sekali jika dia melakukan pelanggaran dan melenceng dari aturan. Lambat laun, dia sudah berubah dan tidak penuh dengan pemberontakan dan simpai itu tidak lagi menyiksanya terus menerus. Banyak orang merasa begitu tersiksa dengan KUK. memang ada KUK yang salah yang dibuat oleh kesalahan dan dosa sendiri, tetapi ada juga KUK yang BENAR, yang memang diberikan Bapa kita untuk menundukkan dan mengubahkan kita dari semua sifat jahat kita. Jangan menolak "Simpai Emas" yang Bapa berikan kepada kita, itulah Hadiah, itulah panggilan, itulah kuk agar kita tetap belajar berjalan dalam kebenaran Bapa.

AIR MATA. Apakah kita sering menangis? ada orang yang menangis dan mengeluarkan air mata kesedihan, air mata kegembiraan, air mata pemberontakan dan kesakitan, air mata kemarahan, juga air mata cinta dan penyerahan. Bahasa Air Mata memang tidak mudah untuk dipahami, namun Dia memahami bahasa air mata kita dan kita juga harus belajar memahami air mata kita sendiri, walau seringkali kita tidak dapat memahami sepenuhnya. Kita akan merasa lega jika kita sudah menumpahkan isi hati kita setelah menangis...tapi pernahkah kita bertanya pada diri sendiri.."apakah air mata kita itu sudah benar..?"

Cawan Tujuan Hidup haruslah kita isi dengan air mata penyerahan kita, bukan dengan air mata kemarahan dan pemberontakan kita kepada Bapa. Tahukah kita jika kita harus berdamai dengan Jalan dan Panggilan Bapa dalam hidup kita? Sudah berdamaikah dan senangkah kita dengan apa yang sudah Bapa berikan dalam hidup kita? mungkin roh kita mau dan senang, namun avon dari nenek moyang kita juga tidak akan membiarkan kita untuk menggenapi kehendak Bapa dalam hidup kita. Avon adalah dosa kecenderungan yang kita warisi dari darah keturunan nenek moyang kita. Itu bisa berupa sifat yang mengarah kepada dosa dan dapat berbuahkan dosa yang mengakibatkan maut jika kita tidak segera mematikan avon-avon kita.

Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Matius 16:24

Penyangkalan Diri adalah keharusan bagi setiap murid Kristus yang sejati.  Demikian juga kita harus setiap hari berjuang melawan dosa dan avon "dosa kecenderungan" kita agar kita tidak jatuh dan gagal dalam menggenapi rencana Bapa yang sempurna. Gerbang Tujuan Hidup sangat dekat juga dengan Kota kesesatan. Kita harus berhati-hati dalam melangkah tetapi tidak takut berjalan menuju kepada panggilan-Nya. Ada begitu banyak orang yang ketakutan untuk melakukan kehendak Bapa karena mereka belum berdamai dengan masa lalu mereka, mereka kuatir dan tidak percaya bahwa Bapa sanggup mencukupi tentara-tentara-Nya yang bekerja di ladang-Nya. Banyak yang takut, karena sesungguhnya..kitalah yang TIDAK PERCAYA.

Air mata penyerahan sangatlah diperlukan untuk memenuhi Destiny kita. Ada yang menangisi destiny mereka tetapi air mata yang SALAH. menangisi mengapa mereka tidak mendapatkan pasangan pada waktu mereka masih sangat muda, menangisi mengapa mereka belum menikah, menangisi kesuksesan orang lain, iri dengan cerita dan destiny orang lain...TANGISI cawan tujuan hidup kita masing-masing! supaya kita terus menerus dikuatkan dan tidak menjadi letih dalam mengikuti langkah-langkah Bapa.

PENUHKAN cawan itu dengan air mata Penyerahan..Pengharapan...Air mata kebahagiaan karena rencana-Nya indah dan sempurna bagi kita! Dia tidak akan pilih kasih atau berlaku tidak adil! Dia tidak akan mengorbankan kebahagiaan pribadi kita agar orang lain bahagia! Dia adalah Bapa yang sempurna dan Adil.  Penuhkan Cawan Pengucapan Syukur kita...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KENGERIAN DOSA

Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51-2) ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. (51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! ) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. 
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. 
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Mazmur 51:1-5

SADARKAH KITA ARTI DOSA?
Di masa-masa terakhir ini dosa telah mengambil wajah yang semakin beragam dan tidak mudah terlihat sehingga tipu dayanya akan semakin mengerikan dan memperdaya banyak orang. Dosa selalu berakibat pada Maut, namun sekarang begitu banyak orang telah mengecilkan arti dosa. Mereka berbuat dosa namun tidak menyadarinya dan bahkan hidup didalam dosa tanpa mengalami pertobatan yang sungguh.
Jika kita tinjau dari bahasa aslinya, dosa juga memiliki banyak pengertian.

Istilah dalam Perjanjian Lama (Ibrani)
Pertama, “Khattat”. Istilah ini merupakan istilah yang paling sering digunakan dalam Perjanjian Lama. Kata ini muncul ratusan kali dalam Perjanjian Lama (580 kali). Beberapa ayat yang menggunakan kata ini adalah: Kejadian 4:7; 39:9; Keluaran 32:30; Mazmur 51:6 dsb). Contoh dalam Kejadian 4:7, “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa (khattat) sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” “Dosa” dalam ayat tersebut berasal dari bahasa Ibrani “Khattat”.

Khattat mengungkapkan tentang pikiran yang tidak mengenai sasaran, membuat kesalahan, luput atau gagal. Dalam pengertian ini, dosa mengacu kepada arti bahwa manusia tidak kena, tidak sampai atau menyimpang dari tujuan dan maksud Allah. Hal ini mengandung makna bahwa dosa itu bukan saja dilakukan melalui perkataan dan perbuatan tetapi juga dalam keadaan dan sikap hati atau pikiran yang berdosa. Manusia menyimpang dari jalan yang benar.

Kedua, “Khet”. Merupakan istilah yang seasal dengan khattat. Istilah ini diantaranya terdapat dalam kitab Mazmur 51:11 yang berbunyi, “Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosa (khet) ku, hapuskanlah segala kesalahanku!“

Ketiga, “Pesya”. Kata ini mempunyai arti tindakan “memberontak”, “melawan”, “menentang”. Dapat disimpulkan hal ini menyangkut tentang pemberontakan atau pelanggaran terhadap kehendak dan perintah Allah. Istilah ini diantaranya dapat ditemui di dalam kitab Kejadian 31:36; Amsal 28:13; Hosea 8:1. Dalam Kejadian 31:36 tertulis, “Lalu hati Yakub panas dan ia bertengkar dengan Laban. Ia berkata kepada Laban: ‘Apakah kesalahanku(pesya) apakah dosaku, maka engkau memburu aku sehebat itu?”

Keempat, “Syagag”. Kata ini berarti dosa yang “tidak disengaja”, karena tidak hati-hati, karena tidak sadar dan tanpa diketahui. Contoh penggunaannya adalah dalam Imamat 4:13.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MENERIMA DAN MELEPAS

“Tanpa melewati proses melepas demi melepas..tak ada proses pendewasaan. Melepas akan bukti Kasih, Iman dan Pengharapan kita kepada Dia..”

Kita hidup..menghirup nafas..melepas nafas..
Itulah kehidupan. Tanpa proses menerima dan melepas maka tidak akan ada kehidupan. Bapa memberikan pelajaran berharga kepada kita ciptaan-Nya untuk tidak hanya menerima melainkan juga melepas. Alangkah indah apabila kita memahaminya bahwa kita mau menerima apa yang dari Bapa dan mau melepas apa yang Bapa minta kembali.

Jika bicara mengenai menerima, maka semua orang akan suka untuk menerima. Tetapi kata menerima juga bukan hanya menerima berkat-berkat yang sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita sendiri..menerima artinya benar-benar mau menerima apa saja yang Bapa sudah siapkan dalam hidup kita. Menerima Kasih-Nya, menerima pilihan-pilihan dan kehendak-Nya, menerima berkat-berkat-Nya, kuk dan panggilan mulia-Nya, dan lain sebagainya. Menerima dan Melepas adalah satu Paket Ilahi yang akan kita semua alami. Ada hal-hal yang baru dapat kita terima apabila kita sudah mau melepas, ada juga yang kita terima tanpa imbalan apa-apa seperti kasih-Nya tanpa syarat kepada kita. Dia mencintai kita bukan karena kita baik, atau tanpa dosa, atau jika sudah menyenangkan Dia. Dia mengasihi kita sejak mulanya bukan karena siapa kita, namun Dia mengasihi kita karena Siapa Dirinya dan kita adalah milik kepunyaan-Nya.

MELEPAS. Proses melepaskan selalu mengambil tahapan yang berbeda-beda untuk setiap anak-anak Bapa, sebab Bapa yang paling tahu cara untuk mendidik tiap anak-anak-Nya.
Banyak orang menjadi curiga dan bahkan marah, kepahitan dengan Tuhan karena mereka dan kita tidak memahami tujuan dan maksud hati Bapa. Dia menginginkan kita melepaskan bukan untuk merampas kebahagiaan kita, namun menjaga kita agar tetap ada didalam kehendak, rencana dan didikan-Nya yang sempurna agar kita kelak dapat layak dihadapan-Nya dan bersatu kembali dengan-Nya.
Dia ingin kita melepas agar kita belajar bergantung sepenuhnya kepada Dia. Melepas..dan Percaya..
Melepas bukan berarti dipisahkan selamanya atau dipaksa menyerahkan sesuatu yang kita sukai dan menerima apa yang pasti tidak kita sukai. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Abraham melepaskan satu-satunya putra perjanjian yaitu Ishak. Bukan tanpa pertanyaan dan air mata, dia tentunya pasti bergumul dalam jiwa dan rohnya, namun dia menang atas dirinya dan pikirannya sendiri..ia melepaskan Ishak untuk ada dalam keputusan dan kehendak Bapa. Ini tidak mudah! Ishak adalah anak yang dijanjikan Tuhan sendiri. Mungkin akan lebih mudah menyerahkan anak yang bukan merupakan janji Tuhan yang dinanti-nantikannya puluhan tahun, daripada seolah Tuhan meminta kembali apa yang sudah pernah diberikan-Nya. Kelihatannya Tuhan tidak adil bukan? Kelihatannya Dia ingin bertindak semena-mena dengan memberi harapan, memberi, lalu sekarang…mengambil apa yang paling berharga..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Getsemani

Tubuh-Nya, bermandikan peluh dan darah,
Menetes ke tanah bak banjir darah,
Kekayaan yang melimpah lari
Demi [menyucikan dosa] manusia.
   (“The High Priest” by Joseph Hart, 1712-1768).

Hanya satu hal yang ku mohonkan
   Dituntun oleh-Mu
Tuk memandang peluh darah-Nya
   Di Gethsemani yang memilukan.

Tuk memandang Engkau menunduk oleh karena kesalahanku;
   Beban yang tak tertahankan!
Tuk memandang darah-Mu yang tertumpah bagi orang berdosa
   Eranganku, hembusan nafas Tuhan!
(“The Wish” by Joseph Hart, 1712-1768).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I’d Rather Have Jesus

Ku memilih Yesus lebih dari perak atau emas,
   Ku mengasihi Dia lebih dari kekayaan sebesar apapun;
Ku memilih Yesus lebih dari apapun
   Yang ada di dunia hari ini.
Ku tak mau jadi raja dunia,
   Di bawah kuasa dosa.
Ku memilih Yesus lebih dari apapun
   Yang ada di dunia hari ini.
(“I’d Rather Have Jesus,” syair oleh Rhea F. Miller, 1922;
     musik oleh George Beverly Shea, 1909-2013).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KETEGUHAN DALAM PANGGILAN

1:10. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Galatia 1:10-17


PANGGILAN SEJAK MULANYA
Semua orang menerima panggilannya masing-masing dari Bapa. Tahukah anda? Bahwa panggilan itu sudah diberikan sejak kita masih dalam kandungan, bahkan mungkin jauh sebelum kita ada. Panggilan itu sudah ada, hanya perlu untuk kita temukan. Segala sesuatu diciptakan untuk tujuannya masing-masing bahkan untuk barang-barang yang seolah tidak berguna, sebetulnya diciptakan untuk sebuah maksud dan tujuan tertentu. Apalagi Bapa kita! Dia menciptakan kita dan mengutus kita ke bumi bukan untuk untuk memenuhi keinginan dan kesenangan kita, tetapi kesenangan dan rencana-Nya yang mulia.
Paulus memberikan sebuah teladan bagaimana dia menyikapi saat dia menerima panggilan Tuhan.

MASA LALU
Paulus menceritakan bagaimana masa lalunya. Walaupun kita memiliki panggilan dan tujuan hidup yang diberikan Bapa sejak dalam kandungan, tetapi dalam perjalanan kehidupan kita, seringkali kita tidak menanggapi kehendak Bapa sehingga kita mengisi kehidupan kita dengan cerita-cerita yang bukan dari Bapa. Kita mengalami cerita-cerita kesalahan dan kegagalan, dosa demi dosa, beban demi beban, kesedihan demi kesedihan yang ada karena akibat kesalahan kita sendiri. Banyak orang menyalahkan Tuhan, “Jika Kau memang ada dan mengasihi aku, mengapa Kau biarkan aku mengalami semua ini?!” 
Kita belumlah memahami hati Bapa. Dia menciptakan kita berbeda dengan makhluk lainnya. Kita punya hati, jiwa,perasaan, dan roh. Dia mau kita mengenali Dia dan memiliki hubungan yang indah dengan melibatkan hati dan seluruh keberadaan kita. Kita bukan robot yang diseting harus dan harus menyembah Dia, harus mentaati Dia dan harus melakukan perintah-Nya. Hukum-Nya dan kasih-Nya ditempatkan-Nya didalam batin kita.  Bapa terkadang mengijinkan hal-hal demikian agar kita dapat belajar  lebih mengenal Dia dibalik setiap masalah yang kita alami. 
berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Masa lalu tidak lepas dari kehidupan kita. Seorang Paulus, Rasul yang luar biasa, mantan seorang penganiaya dan pembunuh jemaat Tuhan. Anda tidak akan dapat membayangkan bagaimana perasaan Rasul Paulus saat itu! Betapa mungkin dia malu akan sejarah kelam hidupnya. Ada banyak alasan untuk Paulus menolak panggilan Tuhan..dia penganiaya yang tak mengenal belas kasihan, dengan api berkobar dia membunuh dan menyeret umat Tuhan…betapa banyak darah, air mata dan kesakitan yang terjadi karena kekejaman Paulus di masa lalu.
Mungkin anda juga merasa memiliki masa lalu yang buruk, masa lalu yang sekarang kita sesali dan tangisi. Namun ada pengharapan dalam Kristus Yesus yang tidak pernah gagal memanggil kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS