Mengapakah hatiku selalu sesak oleh kesakitan?
Benarkah Dia mengasihiku?
Saat mataku tertutup, hanya gelap yang kulihat……
Dimana cahaya terang-Mu? Dimana pintu bagiku untuk bahagia?
Aku memang hanyalah setitik air di lautan
Tak berarti……tersisihkan oleh dunia
Apakah arti hidupku? Untuk apakah aku ada di dunia ini?
Aku rasa aku tak mampu menghadapinya…..sendirian…kesepian. ..dan ….terluka…
Scene 1 (latar di keluarga 1)
Ayah : Udahlah mah, jangan banyak ngomong terus, aku sumpek (membanting tas kerja dan duduk baca Koran)
Ibu : tapi, pah…kita kan harus membiayai kuliah Eva nanti, lihat aja anakmu yang satunya, sudah jadi
berandalan, susah diatur! Kamu kan kepala keluarga! (papa cuek baca Koran, mama datang mengambil Koran dan membanting Koran) Pah!!! (membanting Koran)
Ayah : Mah! (berdiri) aku sudah bekerja selama 20 tahun bekerja menghidupi keluarga kita, cobalah
mengerti, aku harus bagaimana lagi? Keadaaan ekonomi memang lagi susah, udah mending kita dak
jadi gelandangan!! (mengambil Koran dan duduk lagi dengan marah)
Ibu : Trus…. selama ini tabungannya kemana saja? Katanya buat beli inilah, itulah!! Kapan untuk aku ??
kerja keras dak ada hasil yang nyata, apa kamu punya wanita simpanan ?? Selama ini kamu sama
sekali dak pernah ramah dan baik sama aku!!! Kamu kira aku siapa??? (menata baju sambil marah
dan nangis)
(Eva mengintip dari pintu pertengkaran orang tua dan ketakutan)
Ayah : Oke, (berdiri dan marah) Kalau memang kamu dak bisa terima aku seperti ini….mulai hari ini
silahkan saja pergi dari sini (membuang muka dan marah) ini kan rumahku!
Ibu : O..jadi begitu ya??? (berdiri) Aku diusir dan kamu bisa berdua dengan simpanan cantikmu ya???
(berteriak di depan papa) ..Ok aku akan pergi aku sudah tidak betah di neraka ini!!! (Eva segera
berlari dan menangis mencegah mamanya, tersungkur)
Eva : mah!! (menjerit menangis)….ma…jangan pergi..nanti eva gimana?? Kakak gimana? Mah..tolong…jangan pergi
Ibu : (bersikeras untuk pergi , berkemas-kemas, eva mencoba mencegah, memeluk, menangis)
Intro lagu :
(keluarga 2, di sisi panggung yang lain)
(papa, mama, Vina tertawa bahagia, saling bergurau di taman)
(semua berhenti, terdiam, tak bergerak, Vina dan Eva sama2 menyanyi)
Lagu 1 : Andai (cipt Evie Mehita)
Vina yang bergerak dan menyanyi, bahagia, melihat keluarganya
Bait 1:
1 : Andai waktu dapat berhenti
Hanya tawa yang kan terjadi
Cinta kasih merebak indah, jadikan hati bahagia
Vina berdiam mematung, Eva bergerak menyanyi, dengan sedih dan melihat keluarganya,
Bait 2:
2: Andai waktu dapat berlari
Ingin kulepas semua ini
Perih hati tiada terkira, menanti cahaya terang
Eva dan Vina sama2 bergerak dan menyanyi
1&2:O..ingin kujalani, hari hari yang bahagia
Melayang tinggi diangkasa 2x
Hari yang selalu kuimpikan interlude - Reff
2: (melayang tinggi diangkasa)
1 : (melayang tinggi di angkasa)……
1 &2 (melayang tinggi diangkasa…………….hari yang selalu kuimpikan…)
(selesai menyanyi, Eva menangis melihat kepergian mamanya, Vina pulang bahagia dengan papa, mamanya)
Ibu : Sudah Eva, mama tidak tahan lagi, mama mau pergi..
Eva : Mah, jangan ma
Papa : Sudah Eva, Terserah
(Eva tergeletak di lantai)
Scene 2(di pinggir jalan/taman)
Orang2 pengamen: (jalan lewat sambil bahagia) wah aku dapat diut banyak! Ayo kita ke daerah kemarin saja, sudah hampir sore, pasti ramai disana!
Pengamen : ya, betul (langsung aja mengambil kacang dan makan)
Ped asongan ; eh.eh..bayar donk, nanti aku bangkrut (mengejar pengamen)
(Eva tersenyum kecil melihat kejadian itu)
Eva : kenapa orang-orang itu sangat gembira? Aku belum pernah gembira seperti mereka (sedih) kenapa harus aku dan keluargaku yang alami semua ini?!! (marah menahan tangis)
(gelandangan cacat datang meminta-minta)
Gelandangan : (datang dan meminta uang) non (wajah memelas meminta kepada Eva)
Eva : (kaget, mengusap air mata dan berteriak dengan galak)..Ada apa sih! Udah pergi sana! Gelandangan tidak tahu diri!!
(gelandangan terkejut dan pergi dengan heran dan sedih)
Eva : (Bingung, tertekan, menahan tangis dan amarah, dan menangis)….
JEDA-
(Vina datang ke panggung, berjalan sendiri sambil baca buku, bertemu Eva)
Vina : (menabrak kaki Eva) oh..maaf.. ..maaf saya tidak melihat …..
Eva : tak apa..(melihat Vina sekilas lalu menunduk lagi, Vina hendak pergi, Eva teringat dan berpikir) Hei,
tunggu (berdiri dan menyusul Vina).kamu? kamu Vina kan? Anak kelas 3 IPA 1?? Yang terkenal main
dance itu ya??? (dengan wajah berbinar) Wah, kamu hebat sekali..aku suka saat grupmu tampil
kemarin Sabtu!!! Aku juga sangat suka menari!
Vina : (berbinar) O..kamu kenal aku ya?? iya…kemarin sabtu kontesnya sangat menegangkan san seru! , aku
senang banget bisa menjadi juara pertama….Oh ya, kamu siapa?? (mengulurkan tangan)
Eva : aku..aku eva, kelas 3 IPS 2.. (senyum pahit)..em….kamu sendirian??
Vina : sebentar lagi mama jemput aku, kita udah janjian ketemu papa di resto hari ini.. (melihat kanan kiri
jalan dengan bahagia)
Vina : wah, enak sekali ya…(tiba2 datang kakak Eva bersama para temannya yang preman)
Teman 1 : wah, adikmu pintar juga cari teman, cantik juga (melihat Vina dengan teliti)
(Vina heran, Eva merasa tidak senang)
Kakak Eva : Eh, va!! Ngapain kamu nganggur disini!! Mama kan udah pergi, dasar anak malas!! Cepat
cuci2 baju sana!! Malas!!!
Eva : kakak sendiri kerja apa? (memandang dengan marah)
Kakak Eva : kamu sudha berani pada kakakmu? O, jadi kamu bergaul ama cewek yang dak jelas kaya dia (Vina mengerutkan dahi bertanya Tanya)
Teman 2 : udah Ron, hajar aja! Adik nggak tahu diri kaya gitu masih aja dikasihani (senyum-senyum dengan teman1)
Kakak Eva : adik yang memalukan, tau dak! (memukul kepala Eva) mana uang jajanmu? Cepat berikan!
Eva : ta..tapi, ini untuk Eva pulang naik Bemo kak!
Teman 1 : Hah, lama banget sih (mengambil dengan paksa)
Kakak Eva : ayo cabut! (pergi)
Eva : Huh, dasar kakak jahat! Aku benci! Benci! (mengatur nafas menahan marah, Vina melihat heran lalu
senyum)
Vina : Eva..maaf aku tak bermaksud ikut campur, tapi ……aku Cuma bisa bilang bahwa kamu punya
sesuatu yang indah sekali, sabar ya..(memegang pundak Eva)..
Eva : Ha? (heran tidak percaya, senyum pahit)
Vina : Aku mau kok jadi temanmu kalau kamu bersedia..mau aku ajari menari?
Eva : wah, (wajahnya langsung senang)..aku mau sekali, thanks Vin..ternyata kamu bukan hanya cantik,
kamu baik sekali
Scene 3 Latar : di taman, banyak orang lalu lalang berjualan Koran, rombong makanan
Eva : hari ini aku senang sekali, kamu mau menemani aku jalan-jalan Vin
Vina : ya, aku juga senang, yuk beli minuman (keduanya duduk dan beli minum)
Penjual rombong bicara dengan yang beli ; wah, wah, non itu uayuu tenan yo? (melihat Vina)
Yang beli : iyalah, wong anake orang kaya (meneruskan makan)
(Eva mendengar dan sedih) : Vina, kamu selalu saja disukai banyak orang, dak kaya aku…
Vina : eh, kamu ini bilang apa sih? Tiap kita punya keunikan masing-masing Va, coba lihat penjual koran itu
(penjual Koran berjualan di depa orang lewat)
Vina : dia memang tidak punya apa-apa, tapi lihat, kalau kita bisajalani hiduo ini dengan bersyukur pada Tuhan, pasti semua akan berubah, lihat, dia nampak bahagia kan?
Eva : Iya, aku juga heran….(melamun)
Vina : (menatap Eva yang lagi melamun ) eh..kok melamun…ayo kita praktek latihan kita sebulan ini!
(Vina mengajak Eva berdiri dan mulai menari)
Lagu 2 : Ayo kita menari (cipt Evie Mehita)
Diawali musik dan bersahutan dan Eva meniru gerak Vina dalam menari
Vina : (menari-nari) Eva : menari-nari
Vina : melompat-lompat, Eva : melompat-lompat
Vina & Eva : Ayolah kita menari
Vina : (semua yang ada di panggung tutur bergaya sesuai lagu)
Sahabat coba lihat, mentari yang bersinar
Dan di kala malam, Bintang yang bersinar
Pernahkah kau bertanya, untuk apa kau ada
Sekarang coba kau lihat, sekelilingmu
Kau tak seindah bintang dan secerah pagi
Namun kau special, kau berharga, tiada bandingannya
Dengarkanlah bisikan hatimu yang indah
Kau kan tersenyum lagi, esok kan ada..harapanmu takkan hilang
Eva :
Sahabat coba dengar, burung-burung berkicau
Dan di kala malam, bintang yang menari
Pernahkah kau bertanya, untuk apa kau ada
Sekarang coba kau lihat sekelilingmu
Vina :
Kau tak seindah bintang dan secerah pagi 2x (Vina seolah mengolok Eva)
Namun kau special (namun kau special), kau berharga (kau berharga) , tiada bandingannya (tiada bandingannya)
Dengarkanlah bisikan hatimu yang indah
Kau kan tersenyum lagi, esok kan ada..harapanmu takkan hilang
Semua : (menari-nari menari-nari)
Scene 4 : Latar di jalan pulang , taman
Vina : kamu dak papa, Va? Kok dari tadi tampangmu sedih gitu..memangnya ada apa? (membaca buku
sepulang sekolah)
Eva : dak papa kok Vin…(tertunduk sedih)
Vina : (melirik sahabatnya lalu berpikir seriua, memasukkan bukunya ketasnya) Va (saling menatap), bener
dak papa? jangan begitu padaku ..kan kita udah lama kenal..ayo, cerita saja…..ada masalah apa lagi??
Eva : (senyum pahit) aku selalu bermasalah ya? Vin…hatiku sangat sakit hari ini…..apa seperti ini
nasibku?…sejak mama tinggalin aku..aku selalu menderita ..dirumah kakak mukulin aku..
Vina : Hah? Mukul kamu? Seharusnya kamu bilang kepapa kamu (memegang pundak Eva, Eva kesakitan)
ya ampun Va…(geleng kepala sedih)
Eva : papa? Papa juga dak sayang lagi ama aku…hidupku sengsara, aku dak kuat lagi rasanya hidup seperti
ini (menangis)..
Vina : (memegang pundak Eva dengan sangat hati-hati) Sabar ya Va…sabar
Eva : Sabar? Sabar! Vin!! (menyentak dan melepaskan diri dari Eva) aku..tidak seperti kamu!! yang punya
segalanya….kamu cantik, semua orang suka padamu! Kamu pandai..kamu punya keluarga yang
bahagia..bahkan kamu nanti bisa kuliah….
Vina : (mendekati Eva) Eva…aku mengerti…aku sangat mengerti…Tapi Va, .kita harus bersyukur
..dimanapun Tuhan menaruh kamu, dalam keluarga seperti apapun…keadaan apapun…Va..masih ingat
kalo aku pernah berkata padamu, bahwa kamu punya sesuatu yang indah?
Eva : (memandang heran ke Vina)
Vina : kamu punya hati yang indah..aku percaya kamu ini sangat baik.jangan biarkanluka demi luka
menghancurkan hidupmu! Va…kamu cantik,(menengok ke muka Eva dan tersenyum), baik… dan
punya banyak kelebihan..percayalah ada rencana Tuhan untukmu…
Eva : Rencana Tuhan??(menjauhi Vina) Benarkah??(senyum tak percaya) Aku hampir tak pernah menyebut
lagi namaNya..aku sudah bosan berdoa Vin…tak ada gunanya….semua sama saja…hidupku sudah
tak berarti..Vin..
(menangis frustasi) aku dak kuat… aku mau mati saja!!! (lari dan membenturkan dirinya pada sesuatu)
Vina : Eva !!! (menjerit menahan Eva) Eva! Hidup ini sangat berharga…jangan lakukan itu! masih ada
harapan Va, Tuhan punya rencana untukmu dan Dia sangat mengasihimu apa adanya………….lebih
dari yang kamu rasakan..
Eva : Vin..tolong aku…(memeluk Vina dengan erat , vina mengelus kepalanya dan ikut menangis)
(Vina menyanyi lagu penghiburan untuk Eva)
Lagu 3 : Mujizat itu nyata
Vina :
Tak terbatas kuasaMu Tuhan, semua dapat Dia lakukan
Apa yang kelihatan mustahil bagimu, itu snagat mungkin bagiNya
Disaat kau tak berdaya, kuasaNya yang sempurna
Disaat kau percaya, mujijat itu nyata
Bukan karna kekuatan namun RohMu ya Tuhan
Ketika kau berdoa, mujijat itu nyata
(LAMPU SEMUA MATI!!)
Suara jeritan dan instrument sedih
Scene 5 Seting : Rumah sakit, semua serba kain putih. Di depan layer
Mama (mondar mandir di RS) : aduh, papa lama sekali…bagaimana ini…Vina..Vina..(menahan sedih)
Papa Vina : (datang dengan sangat shok) Mah..Vina..Vina bagaimana? (Kaget dan kuatir)
Mama : Pa..(memegang tangan papa) Pa..Vina..Vina..(menangis) Vina ..kecelakaan pa…dengan pak
Mohan…
Papa : Bgaimana bisa? ..Oh Tuhan..kenapa harus anakku? (melepas gandengan mama dan berbalik sedikit)
Mama : Pa..gimana nasib Vina..dia di ICU…dan pak Mohan …….pak Mohan meninggal pa!! (menangis)
padahal ..padahal bulan depan Vina masuk kuliah pa….
Eva : (datang dengan tergesa2) Om, tente..Vina?…bagaimana Vina?? Bagaimana bisa?? (menangis)
Papa : Sabar Eva….Eva..kita berharap saja pada Tuhan..kita serahkan semua….
(lewat suster membawa pasien yang telah meninggal, semua melihat takut dan cemas kalo2 itu Vina)
Mama : (menghampiri kereta dorong itu sambil menahan tangis dan bergetar)..Vi..Vi…Vina
Suster : maaf bu, dia sudah meninggal
Papa : apa dia Vina?
Eva : (menangis)..sus? (seolah bertanya untuk membuka kainnya, lalu Eva membukanya dengan gemetar)
Mama : (tau bukan Vina, langsung tersungkur )..Oh…Vina..lalu bagaimana anakku?
Suster ; permisi bu, pak (berjalan lagi)
Papa : Ma…kita tunggu dokter ma…. (mengangkat Mama)
Dokter : (keluar) Orang tua Vina? (mama papa segera datang) pak, bu…saya minta maaf….Vina mengalami
pendarahan yang sangat parah di otak kecilnya..saya betul-betul minta maaf..kami sudah berusaha,
silahkan bapak ibu melihatnya (hendak pergi)
(Ortu Vina histeris menangis, memegangi dokter, Eva berdiri kaku…menangis)
Mama ; Tidak!!!!! Vina! Vina! (menangis)..dok…selamatkan anak saya..dok (Mama hendak menyeret
dokter, sedangkan papa berbalik menahan tangis)
Dokter : maaf ibu..saya sudah berusaha..saya betul2 menyesal …maaf (pergi)
(papa mengajak mama pergi untuk melihat Vina di dalam)
Eva : (sendirian di panggung) …tidak…ini tidak boleh terjadi, tidak..Tuhan!!!! kenapa Kau lakukan ini
padaku!! Kau ambil semua dariku… mama…sahabatku…kenapa??? Kau tidak adil!!! Kau kejam!! (menangis frustasi lalu lama 2 tersungkur)
Lagu 4 (Sari Simorangkir : Aku Bersamamu)
Vina :
Ada saat hidupmu berjalan dalam lembah sampai keadaanmu tak berdaya
Pikiran manusiamu dapatkah kau bertahan, namun kekuatan ada saat Dia berkata
Jangan pernah kau ragukan kasih dan pengorbananKu
TanganKu terbuka untukmu, datanglah mendekat padaKu
Jangan pernah Kau menyerah karna Aku bersamamu
Aku tetap sama, dulu skarang sampai slamanya
Penyelamatmu
Eva:
Pikiran manusiaku dapatkah kubertahan, namun kekuatan ada saat Kau berkata
Jangan pernah kau ragukan kasih dan pengorbananKu
TanganKu terbuka untukmu, datanglah mendekat padaKu
Vina : Jangan pernah Kau menyerah karna Aku bersamamu
Aku tetap sama, dulu skarang sampai slamanya
Penyelamatmu (Interlude)
Vina : (mengangkat Eva)
Jangan pernah kau ragukan kasih dan pengorbananKu
TanganKu terbuka untukmu, datanglah mendekat padaKu
Jangan pernah Kau menyerah karna Aku bersamamu
Aku tetap sama, dulu skarang sampai slamanya 3x
Penyelamatmu …..
Scene 6
Latar : di kamar Rumah sakit,
Eva : …Vina? Vina…Vina!!! (menjerit)….(nafas tersenggal)
Papa : Eva ..kamu sudah sadar nak…untunglah….kamu akhirnya selamat…(mengelus rambut Eva)
Kakak :kamu buat kami kuatir saja…untung kau sadar! (agak galak)…padahal kecelakaan itu sangat parah,
otak kecilmu pulih dengan cepat setelah kecelakaan maut itu (gaya cuek)
Eva : pa…apa yang terjadi…..mama…dimana mama?? (melihat sekitar)
Kakak : mama pergi ke Apotik, sudah berhari hari kamu tidak bangun2….setelah kecelakaan motor yang
kamu bawa seminggu lalu…kamu masih ingat kan?? Tidak hilang ingatan kan?
Papa : Roni!! (menegur Kakak Eva)
Eva : (kebingungan)…kecelakaan ??? …(kebingungan) trus? Vina ???? Vina bagaimana kak?? (memegangi
tangan kakaknya)
Kakak : Vina? Siapa Vina? Dak kenal Tuh!
Eva : Kakak kan pernah ketemu dia, di taman kak..Vina…Vina…(kakak kebingungan dan geleng2 kepala)
Papa : Vina siapa nak??? Mungkin Kamu bermimpi nak…..tidak ada Vina disini..kamu sudah lama tidak
sadar sejak kecelakaan itu, sehari setelah mamau pergi dari rumah…
Mama : (mama datang dan kaget melihat Eva, bahagia) Eva..kamu sudah sadar, nak…untunglah…(memeluk
eva dengan terharu).
Eva : mama betul-betul pergi dari rumah? Apa itu… hanya mimpi??? Pah?? (melihat papanya)
Papa : nak, mama memang pernah pergi…tapi, papa sudah minta maaf atas semua kejadian itu, papa sudah
memperbaiki semua hubungan papa dan mama….dan setelah kamu pulang nanti, kita akan bersatu
lagi…(tersenyum)
Mama : iya, Va..mama sadar bahwa kalian semua adalah yang terpenting dalam hidup mama, mama terlalu
emosi dengan keadaan yang ada..maafkan mama nak..(memeluk Eva)
Eva : (memeluk mamanya) mama……Oh Tuhan,terima kasih…….
Papa : Oh, ya, ada satu lagi…kejutan buat kamu
Eva : kejutan?
Papa : Bulan depan kamu bisa masuk ke Universitas yang kamu inginkan selama ini Va…ada beasiswa dari
tempat papa bekerja..
Eva : (sangat bahagia) benarkah pa? (menangis) Tuhan ternyata tidak pernah meninggalkanku ya ma…pa..
(mama papa bertatapan, heran) : kenapa kamu berpikir seperti itu nak?
Eva : (tersenyum)..mungkin Tuhan memang terlalu sayang padaku..Dia mengirim Vina untukku..(senyum)
Mama : Vina? (bingung melihat kakak dan papanya, semuanya tertawa bahagia)
Dalam kehidupan ini ada begitu banyak cerita anak-anak manusia, dan salah satunya engkaulah tokoh utaman dalam cerita itu. Kebahagiaan terbesar dalam cerita itu adalah belajar mensyukuri setiap pemberian Tuhan dan belajar menerima kasih yang sempurna dari Bapa. Sebab Bapa selalu mengasihi kita semuanya..Mujizat itu nyata
By Evie Mehita
1 komentar:
Andaikan kisah buruk yang harus kita alami dalam hidup ini hanya seperti mimpi buruk yg bisa hilang dalam sekejap tanpa meninggalkan trauma yg mendalam.
Well, pencobaan yg kita alami tak akan melebihi kekuatan kita... bisa dijadikan film cerpen ini :)
2 JEMPOL UNTUK KAK Evie Mehita
MELODI di HIDUPKU
Takpernah terbayangkan
hidupku tanpaMu
Berjalan sendiri
lalui hari-hari
Takpernah terfikirkan
Melangkah sendiri
Tanpa kasihMu, Tuhan
Mengisi hati ini
reff :
kumau menyanyikan
kasih setiaMu Tuhan
Engkaulah Melodi
Warnai hidup ini
Kumau menyanyikan
KebaikkanMu Tuhan
Engkaulah Melodi
Nyanyian hati ini
Lupakan yg lalu mengarah pada Tujuan :D
JBU
Posting Komentar