Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Kejadian 22:9-10
Seringkali kita berpikir bahwa Tuhan mau kita mati untuk menjadi korban bagi-Nya. Apakah ini pikiran yang benar? Kita beranggapan Tuhan lebih suka kita hidup menderita bagi-Nya. Ada benarnya juga jika memang sebagai orang yang mengikuti jalan Tuhan, pasti akan menderita seperti juga Kristus telah menderita memikul salib-Nya, demikian kita juga wajib memikul salib kita.
Inilah yang Tuhan mau: perngorbanan kita melalui kematian bukan untuk mati..tetapi untuk mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup.
Mati bagi Tuhan itu mudah saat kita merasa menderita di bumi yang jahat ini..tetapi hidup bagi Tuhan di tengah angkatan yang jahat ini, adalah sebuah kerinduan hati Tuhan bagi kita semua.
Bahagia di Sorga adalah hal yang wajar, tetapi merasa bahagia di bumi yang gelap ini adalah sesuatu yang Tuhan mau ajarkan kepada kita semua.
Mari kita merenungkan kembali mengenai jalan Tuhan. Sudahkah hari ini anda dan saya berjalan bersama Dia dalam jalan kehidupan-Nya? Bapa rindu kita belajar berjalan bersama Dia setiap hari. Memang tidak mudah, karena semua tawaran dunia kelihatannya lebih indah dan nikmat daripada jalan-jalan dan kehendak Bapa. Kita sebagai manusia mudah tertipu dengan apa yang nampak dimata kita, tetapi melupakan nilai kekekalan yang Bapa tawarkan. Banyak orang bertanya ”Mengapa setelah mengikut Tuhan, hidupku lebih banyak masalah dan malah menderita?”
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. Mazmur 16:11
1. JALAN KEHIDUPAN
Beranikah kita mempercayai hal ini? Bahwa jalan Tuhan adalah jalan kehidupan bagi kita? Beranikah kita mempercayai bahwa rancangan Tuhanlah yang terbaik bagi kita? Walaupun kita tidak mengerti untuk apa semua yang kita alami, tetapi maukah kita percaya kepada Firman-Nya ini?
Bagaimana agar kita memperoleh jalan kehidupan ini?
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud. Yesaya 55:2-3
Dengarkanlah Dia! Ya, dengarkanlah suara-Nya! Maka kita akan memperoleh jalan kehidupan. Tetapi apa pandangan anda mengenai jalan kehidupan? Apakah jalan yang penuh kesenangan dan tidak akan ada permasalahan? Mungkin benar, tetapi mungkin juga salah. Musa ada dalam panggilan Tuhan sewaktu dia ditunjuk sebagai pemimpin dari 2 juta orang bangsa Israel pada waktu keluar dari Mesir. Musa mengalami banyak permasalahan dan tantangan. Dia mengalami jalan kekelaman bersama Tuhan. Tetapi pada Keluaran 33, Musa meminta penyertaan Tuhan bersama-Nya dan lebih dari itu, dia menginginkan kemuliaan Tuhan! Kemuliaan Tuhan..apakah hal ini yang anda harapkan? Saat kita berjalan dalam jalan Tuhan, mungkin ada banyak perjuangan dan air mata..tetapi apakah kemuliaan Tuhan yang rindu anda lihat didalam semua yang sedang anda alami sekarang??
TUJUAN KEMULIAAN
Ketika saya membaca sebuah buku dari Max Lucado mengenai kemuliaan Tuhan, mata saya juga tercelik, bahwa seluruh kehidupan kita adalah tentang Dia, dan bukan tentang diri saya. Saya pernah mengalami penderitaan jiwa, kepahitan, terluka, dan jatuh berulang kali. Untuk apa semua yang saya alami ini? Adalah untuk kemuliaan Tuhan. Untuk apa semua perjalanan cerita masa lalu anda yang pahit itu? Jawabannya adalah untuk kemuliaan Tuhan. Jikalau anda dan saya dapat bertahan dan berjuang, menang dalam setiap masalah itu dan menjadikan Kristus sumber segalanya, maka anda akan melihat kemuliaan Tuhan. Mengapa Lazarus mati? Mengapa ada orang buta sejak lahir, sebuah kisah dalam Alkitab? Semuanya adalah untuk kemuliaan Tuhan. Maukah anda belajar bersama saya sekarang...untuk selalu menyadari keadaan kita sebagai alat Bapa untuk dapat dipakai-Nya untuk kemuliaan-Nya...tetapi anda harus bergantung penuh dan berserah penuh kepada kehendak-Nya bagi kita.
2. SUKACITA DIHADAPAN-NYA
Semua manusia mencari kebahagiaan di bumi ini. Apa tujuan menginginkan uang dan
pekerjaan yang layak? Apa tujuannya rindu memiliki pasangan dan anak? Semuanya rindu untuk menikmati kebahagiaan, bukan? Apakah anda pernah bertanya dalam hati anda, ”apakah saya sudah bahagia?”
Kebahagiaan ditentukan bukan dari apa yang anda miliki atau apa yang anda belum/tidak miliki.
Kebahagiaan ditentukan dari hati yang bebas dan merdeka. Ada orang yang harusnya layak bahagia dimata dunia, memiliki segalanya dan cinta yang berlimpah, tetapi dia tidak pernah merasa bahagia. Mengapa? Karena didalam hatinya, dia selalu merasa tidak dikasihi, merasa tidak aman dan selalu takut ditinggalkan. Apakah ini juga terjadi pada diri anda?
HATI YANG BEBAS
Suatu saat saya sedang menonton Film tentang kitab Wahyu, dimana Rasul Yohanes menghabiskan masa tuanya di Pulau Patmos. Pada suatu adegan, dimana di pulau itu, Yohanes sedang berhadapan dengan lelaki muda yang sebenarnya adalah mata-mata yang dikirim pemerintahan Romawi untuk menemukan si Yohanes tua itu. Tetapi setibanya disana, laki-laki itu dipenjarakan karena melakukan kesalahan. Yohanes terkenal sebagai orang tua yang penuh kasih, dan tentu saja namanyapun disembunyikan sehingga tidak banyak orang tahu tentang dia. Yohanes mendekati jeruji itu dan memandang kepada laki-laki itu dengan penuh kasih. Laki-laki itu penuh amarah dan kesal dengan keberadaannya karena dia dipenjara dan setelah dia mengetahui bahwa diapun sebenarnya adalah orang Yahudi dan bukan Romawi, diapun merasa tidak memiliki harga diri lagi. Yohanes menatapnya dan berkata padanya “Penjaramu adalah dalam hatimu…”
Kata-kata sederhana itu juga terngiang di pikiran saya. Sering saya merasa tidak bahagia, bukan karena saya tidak bahagia, tetapi karena saya dibelenggu dengan permainan pikiran dan luka hati saya dimasa lalu, sehingga saya selalu merasa kurang bahagia. Iblis selalu ingin mencuri sukacita kita! Orang yang bersukacita adalah orang yang memiliki iman dan hatinya bebas dari kekuatiran dan luka. Tetapi orang yang tidak bersukacita adalah orang yang tidak memiliki iman kepada Kristus.
Sukacita ada dihadapan Tuhan, bukan di hadapan siapapun dan apapun dibumi ini. Tidak ada yang dapat memenuhkan kebahagiaan kita dibumi selain dekat dengan Tuhan. Hanya dengan bergaul karib dengan Tuhan, kita akan merasakan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan kita bukanlah dari dunia ini, melainkan karena Tuhan.
Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Mazmur 37:3-6
3. NIKMAT DI TANGAN KANAN-NYA
Kenikmatan ada ditangan kanan Tuhan, berarti semua pemberian Tuhan adalah nikmat bagi kita. Tetapi benarkah kita merasa demikian? Bukankah kita sering menyesali pemberian Tuhan dan menyalahkan Tuhan atas semua yang Dia berikan kepada kita?
PANGGILAN TUHAN ITU TEPAT
Seringkali kita menjadi seperti Efraim rohani. Siapa yang tidak kenal Efraim? Anak kedua dari Yusuf yang diperkenan Allah lebih dari kakaknya Manasye, sehingga saat Yakub memberkati Efraim dan Manasye, berkat Efraim lebih besar dari kakaknya? Dia adalah orang pilihan Tuhan sejak mulanya dan menjadi suku yang kuat untuk berperang. Efraim artinya berbuah banyak. Seperti namanya, dia dikatakan menjadi pelindung kepala Tuhan, melambangkan kekuatan Allah padanya (Maz 60:7). Tetapi Efraim menjadi cemburu kepada Yehuda yang adalah tongkat Kerajaan Allah. Dia mungkin merasa bahwa lebih nikmat jika menjadi Yehuda. Iri kepada panggilan orang lain..ya, mungkin itu jugakah yang sedang kita alami? Kita merasa panggilan kita tidak nikmat, semua jalan Tuhan tidak menyenangkan buat kita, karena kita belum berdamai dengan panggilan kita!
Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman TUHAN. Yeremia 31:20
Sekalipun Efraim degil, keras kepala, kompromi dengan baal, dan iri dengan panggilan saudaranya sehingga terciptalah perang saudara dengan Yehuda, Efraim tetap saja dikasihi Allah. Bukankah Tuhan begitu penuh kasih kepada kita semua? Allah dapat memakai siapa saja, bahkan seorang yang tidak layak, Dia mengasihi semua anak-anak-Nya, tetapi siapakah yang dapat menyenangkan hati-Nya? Inilah masalah sebenarnya. Kita rindu mendapatkan kebahagiaan, mendapatkan cinta, mendapat kenikmatan..ya, dan semua itu sudah Bapa sediakan bagi kita tetapi apakah ada anak-anak-Nya yang mengutamakan kesenangan hati-Nya lebih dari semua kesenangan dan janji-janji-Nya? marilah kita belajar mengenal dan hidup dalam jalan-jalan-Nya sehingga kita dapat menyenangkan hati Tuhan.
PANGGILAN TUHAN ADALAH UNTUK MEMUASKAN DIA, BUKAN UNTUK BERBUAT SESUATU BAGI DIA
0 komentar:
Posting Komentar