Mengapa Begitu Tuhan?
Apakah pertanyaan semacam itu sering terlintas di pikiran kita merasa bahwa Tuhan kurang adil dan bahkan tidak adil kepada kita? Menurut anda apakah arti keadilan Tuhan? hal ini sangat sulit untuk didefinisikan. Adil bukanlah sama rata dan sama rasa...tetapi adalah adalah porsi yang cukup sesuai kebutuhan masing-masing, yes...dan untuk mengalami hal ini mungkin adalah hal yang cukup sulit untuk kita terima...manusia cenderung iri hati dan marah saat tidak mendapat apa yang diinginkannya.
Suatu saat Yesus sedang mengajar dan memberikan perumpaan tentang orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur seorang tuan kebun (Matius 20:1-16)
TUAN RUMAH MENCARI
Inisiatif selalu datangnya dari Bapa. Dia seperti Tuan Rumah Kerajaan Allah yang rindu mengundang orang-orang untuk bekerja di ladang-Nya, di kebun anggurnya, yaitu dunia ini. Pagi-pagi benar, suatu petanda bahwa Dia serius dan bersemangat untuk menemukan para pekerja itu. Di pagi hari itu, Dia menemukan pekerja-pekerja untuk kebun-Nya, ya, dan Dia mempekerjakan mereka dengan baik, sehingga sesuai kesepakatan memang mereka akan mendapat upah 1 dinar/hari. Pukul 09.00 pagi dan pukul 12.00 siang, di Tuan Rumah juga masih tetap berkeliling mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggur-Nya. Ditemukanlah pekerja-pekerja yang dari pagi kerjanya adalah pengangguran alias tidak ngapa-ngapain! Ya, Pagi hari menandakan permulaan dimana semua orang harusnya mulai bekerja. Tetapi hari mulai siang, banyak orang-orang di pertengahan zaman atau waktu yang ditentukan Bapa, juga tetap bersantai dan menjadi pengangguran di dalam dunia. Hal ini bukanlah mempersoalkan masalah kita bekerja secara fisik, tetapi lebih ke arah secara rohani, yaitu bekerja bagi Kerajaan Allah. Para pekerja yang dari pagi menganggur itupun akhirnya mau untuk bekerja di kebun dan merekapun mendapat upah sedinar sehari. Lalu hari mulai petang,, pukul 17.00, ini adalah saat jam pulang kantor! Ya, dimana yang sudah bekerja seharian full merasa kelelahan, dan ingin segera pulang tanpa mengalami beban-beban pekerjaan...tetapi justru hari sudah mulai malam, si Tuan Rumah tidak berhenti bekerja, Dia tetap mencari pekerja-pekerja lagi dan ditemukanlah orang-orang yang mau bekerja walau sudah petang, dan merekapun mendapat satu dinar walau hanya bekerja beberapa saat saja.
ADIL?
Jika anda di pihak pekerja yang mau bekerja pada jal 17.00, mungkin anda akan tersenyum lebar dan senang karena tanpa tenaga seharian, anda sudah mendapatkan upah sehari. Sedangkan jika anda di pihak yang pagi-pagi benar sudah mau bekerja dan juga mendapat upah yang sama, maka kemungkinan besar kita akan marah juga kan? Lalu apa arti keadilan Tuhan? Hal ini sangat penting untuk kita mengerti, karena jikalau kita tidak memahaminya, maka kita akan selalu merasa kecewa dan tidak bahagia dalam hidup ini, merasa Tuhan tidak adil, tidak mengasihi dan akhirnya kita memilih apa yang ditawarkan iblis darpada jalan-jalan Bapa yang mulia.
KECEWA
Betapa kecewanya setelah semua pekerja yang bekerja pagi-pagi benar, mengetahui bahwa Sang Tuan memberikan upah yang sama kepada semuanya secara merata, Lho? Bukankah keadilan Tuhan sesuai kebutuhan? Hukum ini bertentangan dengan hukum dibumi..kelihatannya demikian. Tetapi mari kita dalami lebih lanjut.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Matius 20:10-16
Pekerja yang masuk dahulu, merasa mereka akan mendapat lebih banyak, padahal kesepakatannya adalah sedinar sehari, tetapi setelah mereka tahu yang masuk kemudian juga mendapat satu dinar, mereka berpikir pastilah ada penghargaan yang lebih dan diberi lebih banyak. Saat mereka tahu, merekapun bersungut-sungut kepada si tuan, marah dan kecewa meliputi hati mereka, lalu merekapun protes keras kepada tuan mengenai pekerja yang hanya masuk 1 jam, yaitu yang terakhir masuk dan bekerja.
Apa reaksi tuan itu? Dia menjadi marah dan mengatakan tentang kehendaknya sebagai tuan yang harusnya berhak memberikan kepada siapapun sesuai kehendak hatinya. Mereka menjadi iri hari karena Tuan mereka terlalu murah hati!
Apakah anda sering mengalami hal ini?
Anda melihat orang lain yang bekerja atau melayani lebih sedikit tetapi mendapat upah yang sama dengan anda, apakah anda juga merasa Tuhan tidak adil? Beberapa yang sharing kepada saya berkata mengapa saat mereka ingin sungguh-sungguh kepada Tuhan, dan sudah melayani Tuhan dengan semangat, tetapi mereka tersandung dan jatuh, hidup mereka jauh lebih parah sekarang daripada mulanya. Mengapa?? Kita sesungguhnya belum memahami keadilan Tuhan, belum memahami akan arti cinta Tuhan kepada kita.
ORIENTASI SALAH
Motivasi pekerja yang dipanggil pertama itu salah, motivasi dan dorongan mereka bekerja adalah UPAH, sedangkan yang terakhir masuk adalah kasih karunia dari di Tuannya, bukan karena pekerjaan atau perbuatan tangan mereka.
Hal ini sangat berkaitan dengan ayat 16, Yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir. Ayat yang mengerikan bukan? Ya, tetapi jangan langsung diartikan begitu saja, semua ada dasar dan landasannya..
Berbahagialah kita yang telah dipanggil Tuhan kedalam ladang-Nya, dan berbahagialah kita juga yang telah sejak mula dipanggilnya. Bukan masalah siapa yang duluan atau yang dibelakang, ini semua bicara masalah sikap hati dalam melayani Sang Tuan.
SIKAP HATI
Sikap hati pekerja yang terdahulu adalah sikap hati yang penuh iri hati, ingin mendapatkan penghormatan lebih dan upah lebih karena sudah bayar harga lebih, ada yang salah dengan sikap hati mereka. Sedangkan yang terakhir adalah orang-orang yang dulunya adalah pengangguran yang tanpa harapan, tetapi mereka dipanggil Tuhan di zaman akhir ini untuk bekerja juga bagi Tuhan. Walaupun waktu sudah tidak banyak, tetapi mereka bekerja berdasarkan kasih karunia dan bukan perbuatan, inilah yang membedakannya. Jika kita mampu memahami kasih karunia Tuhan, saya percaya kita akan menjadi orang yang bahagia selalu dalam hidup ini. Karena tanpa kasih karunia, kita tidak dapat sampai kepada Kerajaan Kekal itu.
Kemurahan hati Tuan memang tidak dapat kita duga atau rumuskan begitu saja, contohnya: yang pelayanan terus pati akan diberkati..belum tentu demikian! Atau yang sudah melayani-Nya pasti akan mendapat semuanya di bumi, belum tentu juga! Ada begitu banyak hal yang mungkin bertentangan dengan hukum-hukum yang berlaku di bumi. Jika kita tidak berusaha memahaminya maka kita akan terjebak dengan pikiran-pikiran jahat terhadap Sang Tuan sendiri! Yang sebenarnya telah sangat baik mengajak dan mencari kita untuk dijadikan pekerja di ladang-Nya. Sebab tanpa bekerja, tidak ada UPAH. Dia mau kita mendapatkan yang terbaik di Sorga, tetapi semua tetap ada hukum keadilan Bapa. Jadi Dia memanggil kita untuk melayani di ladang-Nya selama di dunia ini sampai hari telah malam, dan Kerajaan Allah akan segera datang ke bumi.
JANGAN CURIGA!
Saya sering temui diri saya dan beberapa yang saya layani juga bermasalah dengan hal ini. CURIGA dengan TUHAN. Dahulu saya berpikir bahwa saya tidak mungkin seperti itu. Tetapi saya terus melakukannya dengan pikiran saya yang sebenarnya menyangkal akan keadilan Tuhan buat saya. Saya sering merasa Bapa lebih sayang kepada si A, si B, atau Dia akan lebih lagi sayang kepada saya jika saya sempurna, saya bisa lakukan ini dan itu. Saya sangat salah!! Sobat, mari belajar memahami kasih karunia-Nya yang besar. Jika kita tidak memahaminya, jangan-jangan ini yang akan terjadi...yang terdahulu..misalnya diri anda yang sudah mengenal Tuhan sejak lama, melayani dan berkorban sungguh-sungguh, tetapi malah tidak mengalami kedekatan dengan Tuhan karena kita memiliki sikap hati yang salah, selalu marah dan curiga dengan Tuhan. Anda bisa jadi akan menjadi yang terakhir dalam Kerajaan Allah!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar