“Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga….”
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga….”
Kerajaan dicirikan oleh KEHIDUPAN. Allah Bapa mementingkan kehidupan dan jiwa-jiwa yang terhilang. Dalam Yoh 3 dijelaskan, bahwa tanpa kelahiran baru, seseorang tidak mungkin dapat melihat Kerajaan Allah. Kepentingan Yesus adalah KESELAMATAN JIWA-JIWA. Ada yang belum mengenal Tuhan, ataupun yang sudah mengenal Dia yan perlu dimuridkan-keduanya sama penting bagi Kerajaan Bapa. Oleh karena kita harus melakukan juga Amanat Agung-Nya untuk menyuruh kita pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Kerajaan dicirikan oleh KeTuhanan Kristus. Allah Bapa sangat meninggikan Yesus, Dialah Raja dan Tuhan, Nama di atas segala nama. Ketika kita mendoakan “ Datanglah Kerajaan-Mu”, kita sedang mengatakan bahwa kita menerima KeTuhanan-Nya dan tunduk pada otoritas-Nya. Pertanyaannya adalah “apakah dalam hidup saya, saya sudah menjadikan Dia Tuhan dalam hidup saya? Apakah Dia Tuhan atas gereja saya? Apakah Dia Tuan atas segala keinginan saya, property, harta, karunia, cita-cita, talenta, masa lalu, masa kini, masa depan saya?”
Hal ini sangat menantang disaat kita berdoa “Datanglah Kerajaan-Mu” untuk benar-benar hidup dalam Kerajaan. Jika kita tidak menTuhankan Dia, maka kita menempatkan diri sebagai lawan dari Kerajaan itu.
Kerajaan dicirikan oleh PENGAMPUNAN. Maksud dari khotbah pertobatan adalah pengampunan. Yesus selalu tergugah bukan dengan kemarahan tetapi dengan belas kasihan untuk memberikan pengampunan bagi yang berdosa, bahkan pada saat Dia disalibkan. Mengapa Dia melakukan hal itu? Jawabannya sederhana “Kerajaan-Ku adalah Kerajaan Pengampunan. Itulah sebabnya Aku mengorbankan nyawa-Ku. Itu sebabnya Aku menumpahkan darah-Ku”. Hambatan dari ibadah dan doa sejati adalah sikap yang tidak rela mengampuni.
Kerajaan dicirikan oleh KEHENDAK Yesus Kristus. Kerajaan Allah dan kehendak Yesus tidak mungkin dipisahkan.
Kerajaan dicirikan oleh kuasa. Kerajaan Allah mencakup kuasa untuk menyelamatkan, menebus, mengubah, mentransformasi, dan melepaskan. “Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa” (1 Kor 4:20). Umat Kerajaan adalah orang-orang yang menang karena kuasa ini. Kita bahkan lebih dari pemenang!. Roh Kudus yang dijanjikan-Nya sudah turun atas kita, dan kitapun menerima kuasa-Nya. Paulus mengkhotbahkan Injil Kerajaan, oleh karenanya maka kuasa Kerajaan diwujudkan dalam karya-karya-Nya.
Kerajaan Allah dan kasih Allah tidak mungkin dipisahkan. Segala yang Allah karyakan didasarkan kepada kasih-Nya. 1 Korintus menjelaskan standar kasih menurut Kerajaan. Jika kita mengaku sebagai umat Kerajaan, tetapi tidak memperlihatkan kasih, maka kita juga menyatakan bahwa kebenaran tidak ada pada kita.
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 1 Yoh 4:7-8
Kerajaan dicirikan oleh KESATUAN dalam ROH. Kerajaan Allah adalah kerajaan kesatuan. Hanya ada Satu Raja yang sejati sedangkan semua adalah hamba-Nya yang hidup bersama Dia, melakukan kehendak-Nya dan memenuhi maksud-Nya. Yesus mendoakan kesatuan orang percaya (Yoh 17:21). Kita dipanggil bukan hanya untuk menciptakan PERSATUAN, tetapi memelihara persatuan yang telah dibeli bagi kita dengan harga kematian dan kebangkitan Kristus (Efesus 2).
Kerajaan dicirikan oleh TERANG. Firman telah datang menjadi manusia, dan Dialah Terang itu. Yesus juga mengatakan bahwa umat Kerajaan bukan hanya hidup didalam Terang-Nya, tetapi juga adalah terang dunia. Dia memberi anak-anak-Nya otoritas untuk bertindak dan bercahaya seperti Terang, terbuka dan tidak menyembunyikan apapun dibawah gantang kita, melainkan menampakkan terang Kristus agar banyak orang melihat terang kita dan menjadi percaya kepada Tuhan.
Kerajaan dicirikan oleh DAMAI SEJAHTERA. Damai sejahtera Yesus adalah Shalom yang tak terhingga! Dia adalah Raja Damai. Ketika Dia menguasai hati dan kehidupan kita, maka damai sejahtera-Nya akan mengalir seperti sungai. Ketika kita berdoa “Datanglah Kerajaan-Mu!”, maka kita bertanggung jawab untuk memperlihatkan damai sejahtera-Nya kepada Tuhan dan sesama kita, serta diri sendiri.
Kerajaan dicirikan oleh BERKAT. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.(Mat 6:33). Kerajaan Allah adalah kerajaan berkat. Berkat tidak selalu berwujud materi dan kekayaan, tetapi juga berkat sukacita, damai, dan pengampunan Bapa.
DOA YANG BERBAHAYA!
Dengan mengenali ciri-ciri dari kehidupan Kerajaan, kita makin memahami makna ajaran Yesus, agar kita juga berdoa “Datanglah kerajaan-Mu, dan jadilah kehendak-Mu!” sebenarnya ini adalah doa yang sangat berbahaya bagi iblis!. Jika kita menyerahkan diri kepada Kerajaan-Nya, maka kita juga harus mementingkan kehendak Allah. Kerajaan ada adalah demi Sang Raja, bukan bagi kepentingan kita sendiri. KehendakNya adalah penggenapan rencana-rencana-Nya. Kehendak Allah itu kekal, bukan bersifat sementara dan sepanjang masa, kita harus belajar mengenal Kehendak-Nya itu. Satu hal yang melemahkan kuasa doa adalah membatasi doa pada keadaan kita yang sementara. Kita memang perlu mendoakan situasi dan keadaan kita sekarang, tetapi sebagai anak-anak Allah, doa kita akan mempengaruhi situasi sekarang maupun kekekalan. “Jadilah kehendak-Mu” berarti apa yang telah Bapa rencanakan sejak mula untuk masa depan, itulah yang sedang kita doakan. Ini semua harus bermula pada tingkatan PRIBADI, dimana kita memiliki hubungan pribadi dengan Bapa dan saya mengakui dan menerima kehendak Allah bagi kehidupan pribadi saya!
Ketika kita berani memanjatkan doa yang berbahaya ini, maka sungguh KEHENDAK ALLAH akan dinyatakan kepada kita, kepada kehidupan pribadi kita terlebih dahulu; keluarga, pelayanan, pekerjaan, persahabatan, pengharapan, dan semua mimpi kita. “ Jadilah kehendak-Mu dibumi, seperti di Sorga!” adalah suatu doa berbahaya yang melampaui keadaan dan pengalaman kita sendiri, tidak dapat dibatasi oleh apapun, ini melampaui zona nyaman kita, Dia sedang mengembangkan wilayah kita dan mengembangkan visi kita. Begitu kita mendoakannya, itu tidak terbatas pada kepentingan kita sendiri yang kecil, tetapi kita meminta Dia mewujudkan kemuliaan-Nya pada bumi ini. Apa yang terjadi dibumi ini? Dosa, kotor, maut, penyakit, kegelapan. Pola Sorgawi adalah pola yang sempurna sedang bumi sudah rusak. Menjadi tujuan Allah Bapa untuk memulihkan keadaan bumi yang rusak ini seperti Sorga-Nya. Doa kitapun juga harus mengikuti Pola Ilahi. Yesus memperhatikan pola Sorgawi dari Bapa dan mengikutinya, dari apa yang Dia lihat. Kita sebagai pelayan Bapa, sering menanyakan apa visi-Nya, apa yang Dia mau kerjakan, tetapi tidak menanyakan bagaimana cara kita harus melakukannya.
Rencana Allah adalah supaya semua anak-anak-Nya disesuaikan dan diubah menjadi serupa dengan Yesus, sempurna. Dia rindu kita diubah terus menerus dan mengalami Kerajaan-Nya dan mendatangkan kehendak-Nya dibumi yang tidak sempurna dan mengubahnya seperti di Sorga. Kitalah duta Kristus.
Banyak anak-anak Tuhan yang bekerja bagi Tuhan, tetapi adalah untuk kepentingan kerajaan pribadinya, bukan Kerajaan Allah, demikian juga hanya mementingkan kepentingan pribadi lebih dari kepentingan Kerajaan. Sesungguhnya kepentingan Kerajaan sangatlah luas dan penting demi rencana Keselamatan Umat manusia. Oleh karena itu, marilah belajar memahami kehendak-Nya dan siap untuk melakukannya demi kepentingan Bapa. Bagaimana dengan kepentingan diri sendiri? Bapa maha tahu dan adil, Kebijaksanaan-Nya tak terkira. Hanya dengan hubungan kepercayaan yang kuat dan sehat kepada-Nya, maka kita dapat mempercayakan kehidupan kita, kepentingan, mimpi kita hanya kepada Allah Bapa yang pemurah.
Begitu kokoh hubungan kita dengan Bapa di Sorga, mengakui tempat-Nya di Sorga yang maha tinggi, mengakui nama-Nya yang kudus, kita siap memahami maksud Kerajaan-Nya, menemukan kehendak-Nya, dan berdoa agar kehendak-Nya digenapi menurut pola Sorgawi-Nya yang sempurna. Hal ini terjadi di tengah bumi yang sudah rusak, lalu bagaimana cara mengetahui Pola Sorgawi itu? Teruslah meminta, mencari dan mengetok, maka pintu akan dibukakan bagi kita! Amin.
0 komentar:
Posting Komentar