Kematian dan Kebangkitan Kristus adalah sebuah bukti KEMENANGAN yang besar bagi kita semua.
KEMENANGAN, adalah kemenangan terhadap raksasa-raksasa kita, peperangan kita sendiri dan bukan peperangan orang lain. Begitu mudah untuk memprediksi kemenangan kita jika dalam peperangan orang lain, kita mungkin dengan mudah menjadi pemenangnya, tetapi bagi orang tersebut, peperangan itu adalah peperangan terbesarnya yang tidak mudah dikalahkannya selama bertahun-tahun, demikian juga sebaliknya. Orang yang menang adalah orang yang memenangkan dirinya sendiri, karena orang yang dapat memenangkan dirinya sendiri, akan juga dengan mudah mengalahkan setiap peperangan lainnya. Kristus telah memenangkan dirinya sendiri. Dia adalah perwujudan Allah yang menjadi manusia dan melakukan begitu banyak perkara yang ajaib, membangkitkan orang mati adalah hal biasa baginya, mengalahkan iblis adalah kegemaran sehari-harinya. AKan tetapi pada saat menjelang kematiannya (kematian daging dan tubuh), dia merasakan ketakutan yang paling luar biasa seumur hidupnya, tak pernah dia merasakan sebegitu takutnya. Yesus sedang mengalami peperangan besar dalam hidupnya, peperangan dalam dirinya, yaitu ketakutan ditinggalkan Bapa, ketakutan akan kengerian jauh dari hadirat Bapanya. Bayangan-bayangan maut menghantui pikrian dan tubuhnya sebagai manusia. Tidak dapat disangkal, bahwa tubuh dagingnya memberontak untuk menderita dan mengalami kematiannya..
Bukankah hal ini juga terjadi dalam hidup kita?
HARI-HARI TERAKHIR , dimana Lusifer mengeluarkan sengat terakhirnya dan menebarkan benih-benih kesepian, ketamakan, keegoan, ketakutan, kegetiran, kecemaran, dan banyak lainnya. Dalam peperangan kita masing-masing, kita perlu mengenali keadaan kita dan menyadari apa senjata kita. Jika kita rindu memenangkan dunia ini bagi Kristus, memenangkan gereja-gereja dan keluarga kita, maka kita harus berani melihat “kematian” diri sendiri. Dosa-dosa dalam daging kita telah menghambat kita berperang, melumpuhkan senjata kita. Bapa mencatat perjuangan kita sedangkan iblis mencatat cerita kegagalan kita untuk selalu dapat membuat celah dalam hidup kita. Ketika kita hidup dalam pembenaran demi pembenaran, maka kita sedang memakai topeng ketidakmurnian dan membuat kita menjadi musuh dari kebenaran. Jika kita tidak benar-benar mengalami Kristus, akan sulit bagi kita untuk menang dengan kuasa Kristus yang telah mengalahkan maut. Akan mudah bagi mereka melihat dunia yang terlihat daripada yang tidak kelihatan dan akan membuat pasukan Tuhan ini menjadi lebih tamak akan dunia dan mengacuhkan perintah Bapa mereka, mereka menjadi acuh terhadap disiplin dan teguran Bapa.
Dalam peperangan yang mengerikan dan menakutkan bagi kita, kita seringkali menyerah atau mengambil sikap bertahan saja. Kita pikir dengan bertahan maka kita akan menang dengan sendirinya? Kita berpikir jika kita bertahan dalam keadaan kita, seseorang akan datang dan menjadi juru selamat kita? Sesungguhnya kita haruslah menyerang, bukan bertahan saja. Kita harus bertindak, melakukan sesuatu dalam diri kita sendiri! Roh Kepasifan dalam peperangan akan membuat kita tidak berbuat apa-apa, tidak menyerang dan berdiam dalam keadaan bahkan saat terikat oleh musuh-musuh kita. Kita harus bertindak kepada musuh-musuh kita! Ketika Kristus menghadapi peperangan-Nya menjelang kematian-Nya, dia memutuskan untuk tidak hanya bertahan atau lari dari maut, dia menyerahkan diri pada Bapa-Nya dan pergi untuk menantang maut.
Mari kita menyucikan diri kita dan merasakan nikmat Paskah dan darah Kristus yang membuat kita dapat menang. Kita tidak dapat mengandalkan jubah yang lusuh, yang sudah lama dan ngengat, kita tidak bisa mengandalkan urapan dan minyak yang lama dalam hidup kita. Kita harus mau berubah dan bertumbuh! Sebagai tentara Kristus, calon-calon pahlawan-Nya, mari kita mencari “pedang kemurnian” untuk menyerang. Pertobatan dan air mata kerinduan yang sungguh akan Tuhan akan mengalirkan air kemurnian yang membasuh hati dan jiwa kita. Pedang untuk menyerang adalah Firman Allah. Hidup kita diasah dengan Firman yang menghidupkan. Hidup yang sesuai dengan kebenaran Firman adalah senjata yang paling ampuh untuk melawan musuh kita.
Mari kita menjadikan langkah Tuhan menjadi langkah kita, sebab JALAN TUHAN bukan JALAN KITA.
Sebuah penyerahan diri kepada Bapa, ketaatan mutlak akan menghasilkan kuasa dan urapan yang besar yang dapat menudungi kita.
Oleh karena Kebangkitan-Nya, tidaklah mustahil kita akan memperoleh hidup yang kekal dan perjalanan yang penuh kemenangan. Apakah anda merasa sebagai orang yang menang? Apakah anda merasa sebagai orang yang menyedihkan? Pemenang bukanlah orang yang selalu mendapatkan segala yang dia inginkan, tetapi pemenang adalah orang yang dapat memenangkan dirinya sendiri dan mematikan segala perbuatan dagingnya di atas salibnya dan hidup bagi Kristus.
KEMENANGAN PASKAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar