Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Roma 1:1
Paulus adalah seorang Rasul besar yang mengalami perubahan hidup yang fantastis dari seorang pembunuh umat Tuhan menjadi Pemberita Injil Kristus. Paulus menyebut dirinya sebagai Budak Kristus. Dahulu dia adalah budak dari pikiran dan pembenarannya sendiri. Dia merasa bahwa dengan menganiaya orang-orang kudus Tuhan, maka dia sedang menjalankan perintah Firman Tuhan yang ada dalam Hukum Taurat. Dia menjadi orang dalam garis keras dan brutal dalam mengejar umat Tuhan diseluruh penjuru, membunuh, memasukkan orang-orang ke dalam penjara dan menganiaya mereka.
Perubahan besar terjadi ketika dia alami perjumpaan dengan Kristus yang mulia. Dia menyadari siapa dirinya didalam Tuhan, yaitu seorang pembunuh yang tidak layak namun dilayakkan untuk menjadi anak-Nya sekaligus saksi-Nya.
Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Yoh 8:33-34
Seringkali kita tidak menyadari keadaan kita. Mungkin sebenarnya kita diikat oleh roh perbudakan namun kita masih merasa bahwa keadaan kita baik-baik saja. Kita bisa melayani, kita bisa melakukan semua yang kita anggap baik, namun sesungguhnya kita sedang diperbudak oleh keinginan kita sendiri. Ada orang-orang yang diperbudak oleh perasaannya, perasaannya selalu mendominasi dalam segala hal. Ada banyak orang juga yang diperbudak oleh emosi dan pikirannya. Pikiran, emosi, perasaan adalah tuhan yang menuntunnya pada keinginannya sendiri dan menggeser posisi Tuhan didalam hidupnya.
PERKARA DI ATAS
Bagaimana supaya kita tidak diperbudak oleh yang lainnya? Kita harus melatih diri kita hanya berfokus kepada Kristus, Sang Sumber Kehidupan. Carilah perkara diatas dan serahkan semua kekuatiran duniawi kita kepada-Nya, Dia yang sanggup memelihara dan merancangankan rancangan sempurna dalam hidup kita.
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Kolose 3:1-2
Dia tetap mau Dia menjadi yang UTAMA dalam kehidupan kita. Menjadi Fokus dalam pelayanan, kehidupan dan segala keputusan yang kita buat. Dia adalah Tuhan yang berdaulat atas hidup kita. Apakah dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sudah memikirkan dan berfokus pada kehendak dan panggilan, rencana-Nya? Ataukah hari demi hari, waktu demi waktu dihabiskan dalam kesia-siaan..dalam pemberontakan, dan dalam keinginan pribadi yang tak kunjung pernah terpuaskan. Pikirkan dan carilah Kerajaan-Nya, maka semua yang terbaik akan terjadi dalam hidup kita.
KITA BISA MEMILIH
Saya percaya bahwa pada awal kita menerima Kristus, Dia memberikan hak pada kita untuk memilih, apakah kita mau menerima panggilan keselamatan dari-Nya atau menolak anugrah-Nya. Tetapi saat kita sudah memilih untuk menerima dan berjalan dalam kasih anugrah-Nya, maka percayakah kita bahwa hidup kita ditetapkan-Nya? Tidak ada kehendak bebas lagi, sebab kita menyerahkan semuanya kepada Dia yang berdaulat mengatur kehidupan kita. Dialah Tuhan dan kitalah hamba yang mengabdi kepada-Nya dengan penuh ketulusan dan kerelaan.
Pada jamannya, secara kenyataan, Daniel adalah budak dari Nebukadnezar tetapi sesungguhnya jiwanya, rohnya bebas menjadi hamba Tuhan. Dia hidup ditanah pembuangan, namun dia tidak mau memiliki roh pembuangan yang seringkali banyak dimiliki anak-anak Bapa. Roh pembuangan adalah roh dunia yang miskin, roh yang lemah, yang membuat seseorang tertunduk lesu tanpa dapat memiliki pengharapan. Tetapi Dia mau sekalipun kita seolah hidup berada dalam pembuangan, dalam padang gurun..tetapi Dia mau kita memiliki roh seorang Pemenang. Seorang hamba yang taat, namun juga memiliki mental Pemenang. Dia tidak menginginkan kita mati dipadang gurun dan tetap ada dalam pembuangan, Ingat, bahwa setelah dari pembuangan Babel, Tuhan berjanji memulihkan umat-Nya. Ini yang diceritakan dalam Kitab Yeremia.
Dalam Kitab Yeremia, diceritakan bagaimana Tuhan mengingatkan bangsa pilihan-Nya untuk bertobat dan mau tunduk kepada kuk Babel yang memang diijinkan Tuhan untuk mendidik dan menghukum Bangsa Israel dan Yehuda. Namun mereka tidak mau mendengar. Lebih dari 23 tahun, nabi Yeremia harus mengandung kesakitan karena bangsanya tidak mau mendengarkan Tuhan. Pada akhirnya mereka harus ada dalam pembuangan di Babel. Sekalipun mereka berusaha melarikan diri. Memang ada hal yang merupakan perbudakan dari si jahat dan dari keinginan nafsu manusia, namun ada juga kuk yang Tuhan berikan untuk memurnikan umat-Nya. Jangan sampai kita salah mengartikannya!
Ada Kuk yang dari Iblis dan dari keinginan kita sendiri, ada pula yang dari Bapa, contohnya kuk Babel ini. Tuhan mau mereka dikenakan kuk ini dengan kerendahan hati agar Tuhan dapat melepaskan mereka dari kuk iblis didalam hati dan jiwa mereka, namun mereka tidak mau taat.
Kuk yang dari Bapa itu baik. Kuk dari Iblis mematikan. Lebih baik kita jatuh pada tangan Tuhan daripada jatuh dalam tangan musuh-musuh kita. Lebih baik masuk dalam pembuangan yang Tuhan sediakan agar merendahkan dan meremukkan dosa kita daripada masuk dalam pembuangan yang iblis sediakan untuk mengikat, menghancurkan dan membunuh kita.
Indah sekali ketika kita dapat berkata seperti Rasul Paulus, bahwa..kita ini adalah Hamba Kristus. Kata hamba Kristus janganlah diartikan hanya sebagai status sebagai hamba Tuhan atau pendeta di jaman ini, karena banyak label-label palsu buatan manusia, namun tidaklah demikian dimata-Nya. Apakah anda rindu menjadi hamba Kristus?
PAULUS, SANG BUDAK KRISTUS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar