RSS
Container Icon

3F DALAM ANGGOTA GEREJA TUHAN

Gereja adalah keluarga Tuhan. Gereja jelas tidak bicara mengenai sebuah gedung besar nan megah yang berisi banyak orang yang tidak saling mengenal dan tidak bersentuhan sebagai keluarga. Gereja adalah Organisme yang hidup, dimana Kristuslah yang menjadi Kepala Gereja yang layak mendapat kemuliaan dari segala kemuliaan.

Gereja adalah tempat kita hidup dan bertumbuh. Dalam gereja ada ayah dan ibu rohani yang menjadi wakil Bapa untuk mendidik dan mengarahkan setiap anak-anaknya. Gereja adalah Tempat Pendidikan terbaik secara rohani. Setiap anak akan dilahirkan baru, dididik, dilatih melayani dan bertumbuh dewasa untuk turut membangun panggilan dan tugas dari Gereja tersebut, karena saya percaya gereja memiliki Fungsi dan Panggilannya masing-masing. Setiap anak akan menjadi pewaris mimpi dan kerinduan Bapa atas gereja itu.

Namun, yang terjadi pada kenyataannya, Gereja banyak tidak memenuhi tanggungjawabnya sebagai Gereja yang hidup, anak-anak gereja menjadi tidak tertanam dan berpindah-pindah karena sesutu yang sepele dan tidak nyaman baginya.

Beberapa waktu lalu saya mendengar Firman yang disampaikan senior pastor kami, Ps. Daniel Hadi Shane, mengenao 3 tingkatan orang-orang yang ada dalam gereja, yaitu 3F:

1. FOLLOWER

Kebanyakan orang suka menjadi Follower. Datang pada sebuah gereja demi gereja bukan untuk bersedia menjadi murid Kristus yang sejati, namun karena itu menyenangkan dirinya. Datang ke gereja karena suasananya nyaman, hamba Tuhannya keren, pendetanya terkenal, dan lain sebagainya. Tapi saat di hamba Tuhannya, gembala dan ayah dari gereja itu mengalami masalah, atau bahkan kejatuhan, maka golongan Follower ini akan segera goncang dan meninggalkan begitu saja gereja ini untuk mencari pemuasan demi pemuasan.
Contoh lagi saat mereka berjemaat di sebuah tempat, tapi Ayah gereja atau Gembala mereka menceritakan Firman Tuhan dengan keras, atau tidak sesuai stylenya, maka dia akan mudah tersinggung dan segera pergi meninggalkan tempat itu.

Seorang Follower mencari kepuasan dan kesenangan, kebenaran yang dianggap benar, tapi menolak untuk lebih berkomitmen dididik, ditegur, dihajar dengan kebenaran atau oleh para pembimbingnya.


2. FRIEND
Banyak orang juga menjadikan gereja itu teman. Teman itu bagus, daripada tingkat Follower. Ada orang kesusahan dalam gereja, kita bantu saudara kita. Tapi kita bisa meninggalkan dia saat keadaan kitapun tidak berdaya. Jika tidak nyaman lagi dengan teman atau saudara atau pembimbing rohani anda, kita bisa meninggalkannya kepan saja, walaupun tampaknya pertemanan itu sudah berlangsung lama. Kalau gereja sepakat dengan kita, kita menjadi Friend buat gereja tapi jika gereja tidak menerima pendapat kita, maka kita akan mulai meninggalkan gereja dan mencari sahabat dan teman yang baru.




3. FAMILY
Dalam sebuah keluarga ada ikatan yang sangat kuat. Sekalipun ada masalah, ada perbedaan, ada didikan dan teguran, sebagai keluarga kita akan tetap disatukan kembali oleh Kristus, karena Dialah Kepala Keluarga kita.

Ada ikatan yang kuat, apabila ada yang sakit, yang jatuh, dalam keadaan apapun, kita akan saling percaya dan tidak meninggalkan. Banyak orang curiga dan tidak percaya pada gembala gerejanya, tidak percaya pada pembimbing rohani dan saudara-saudaranya. Family tidak akan seperti Follower dan Friend, karena ada perjanjian dan darah Kristus yang menyatukan kita semua. ALangkah baik 100 Family daripada ribuan follower.

Misal seorang anak yang bersalah dimarahi oleh ayahnya, anak itu keluar dari rumah. Tapi apakah anak itu tidak akan kembali? Ya! Anak itu akan kembali, walaupun melalui pintu belakang, dan ayahnya akan memeluk dia kembali.

Gereja bukan seperti Instagram, yang bisa di follow kemudian di unfollow.
Saudaraku, sudahkah kita menjadi keluarga Allah? Jangan puas hanya menjadi Follower atau Friend saja. Sebuah keluarga akan bergandengtangan sampai akhir, untuk menuntaskan tugas dan kerinduan Tuhan atas keluarga kita.

Ev. Evie Mehita

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar