SANG TERSALIB
Bila aku lemah, Engkau menjadi KEKUATANku..
Bila aku jatuh, Engkau membantu aku BANGUN..
Bila aku merana, Engkau MENJIWAIku..
Bila aku menangis, Engkau MENGHIBURku..
Bila aku menderita, Engkau MENYEMBUHKANku..
Bila aku bimbang, Engkau MENJAMINku..
Bila aku memanggilMu, Engkau MENJAWABku..
SANG TERSALIB..
Engkaulah CAHAYA yang menyinari..
Engkaulah MATAHARI yang memanaskan..
Engkaulah MAKANAN yang memelihara..
Engkaulah SUMBER yang menyegarkan..
Engkaulah KEINDAHAN yang mempesona..
Engkaulah KESUNYIAN yang menguatkan..
Engkaulah SAMUDRA tempat aku tenggelam..
Engkaulah JURANG tempat aku hilang..
Aku mendapat segala-galanya..dalam SANG TERSALIBAku tidak ingin apa-apa..
Aku tidak mencari apa-apa..Aku tidak menuntut apa-apa..Aku tidak menantikan apa-apa..
Aku tidak mau memegang apapun..selain SANG TERSALIB..
Engkau menuntun aku.. Di Jalan kehidupan..
Engkau menjamin aku di saat ajalku..
Engkau memahkotaiku untuk selamanya..
Kebahagiaanku adalah BUAH SANG TERSALIB
(Catatan Doa ; Sang Tersalib)
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ibrani 12:1-3
Dalam setiap perjalanan kita adalah sebuah PERTANDINGAN yang suka tidak suka haruslah kita menangkan dan hidupi dengan baik. Di setiap pertandingan kita, selalu ada para saksi yang melihat bagaimana cara kita bertanding, yang mendoakan dan selalu mengharapkan yang terbaik juga dalam peperangan-peperangan kita. Itulah para saksi Allah, yang pernah hidup juga sebagai hamba-hamba Kristus, yang masih menantkan jawaban doa mereka sampai kepada kedatangan Kristus kelak. Dalam peperangan yang kita alami, seringkali kita terkecoh dengan tipu daya musuh kita dan mulai melihat kepada yang lain, yang bukan TUHAN.
Kepada siapakah mata kita sebenarnya tertuju? Saat kita menghadapi masalah, kita mungkin lari kepada sahabat, teman, orang tua, gembala, tetapi kita tidak mau lari kepada Bapa kita yang perkasa. Apabila bahkan seluruh manusia tidak dapat mengasihi anda, apakah anda akan berani hidup demi Dia yang sangat mengasihi anda? Siapakah yang sebenarnya kita pandang? Diri kitakah? Orang lain? Atau Kristus? Seringkali dalam peperangan kita, kita melihat juga pada diri sendiri, kita tidak bisa ditegur dan dinasehati dan berpusat kepada diri sendiri. Kita menjadi egois dan penuh dengan pembelaan diri bahwa peperangan kita terlalu berat karena orang lain, karena keadaan, karena kondisi, karena keluarga, dll. Ada juga orang-orang yang selalu berpusat kepada orang lain. Apapun perkataan orang lain tersebut akan sangat mempengaruhi seluruh kehidupannya, dan hidupnya selalu hidup dalam bawah bayang-bayang orang tersebut. Keadaan ini sangat mengerikan, tetapi inilah yang sering juga kita alami. Siapakah yang paling mempengaruhi hidup kita? Siapakah yang paling berdampak buat hidup kita? Apakah Dia itulah Kristus yang DIsalibkan bagi dosa-dosa kita? Yang menanggung hukuman sementara kitalah yang pantas mati oleh kejahatan hati kita? Siapakah yang kita cintai? Mari kita merenungkannya dan menjawabnya…
Bila Kristus yang menjadi Pusat Kehidupan kita, saya percaya hidup kita akan ada berdiri diatas batu karang yang teguh, tak akan goyah dan tak akan beranjak..namun jika kita menjadikan diri kita sendiri dan orang lain sebagai pegangan kehidupan ini, maka manusia tetaplah manusia yang dapat jatuh, dapat menyakiti anda, dapat tidak mengerti anda, dapat meninggalkan anda. Itulah manusia yang akan lenyap..kasihnyapun tidak tetap dan orang lainpun punya peperangan juga. Kristuslah satu-satunya yang layak kita pegang dan kita harapkan dalam setiap peperangan kita. Sahabat, keluarga rohani, pembimbing ada untuk mendoakan, menasehati, menghibur, menemani kita..oh iya, itu memang sangatlah diperlukan..dukungan dari orang-orang yang kita kasihi..tetapi kemenangan bukan ditangan mereka, kemenangan ada ditangan Tuhan yang sanggup memberikannya kepada kita. Oleh karena itu mari datang dan mendekat kepada-Nya maka Diapun akan mendekat kepada kita.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
1 Petrus 5:6-10
0 komentar:
Posting Komentar