Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1-2
Tidak semua “ibadah” kita dipandang Allah Bapa sebagai ibadah yang sejati. Ibadah bukanlah sekedar datang ke gereja dan mendengar Firman Allah dan pulang, melainkan ibadah sejati adalah sebuah KORBAN. Dalam Perjanjian Lama banyak dijelaskan bagaimana ibadah adalah sebuah persembahan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan KORBAN. Korban bukanlah Korban apabila tidak menyakitkan kita. Tentu bukan berati Allah Bapa senang jika kita menderita, melainkan Dia menginginkan kita hidup sesuai kebenaran-Nya, dan kebenaran-Nya akan menyakitkan daging kita, tetapi ini menyehatkan kita dan menyenangkan hati Tuhan, suatu persembahan yang harum bagi-Nya. Dalam Perjanjian Lama, Korban diidentikkan dengan korban binatang yang dipersembahkan kepada Tuhan. Tetapi dalam Perjanjian Baru, Korban sudah disempurnakan dalam Korban Yesus Kristus sendiri yang telah menebus semua dosa umat manusia. Sekarang setelah kita menerima keselamatan itu, kita juga harus menjadi Korban bagi Dia.
Apa persembahan atau korban kita kepada Tuhan? Ibadah sejati adalah mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan. Tubuh bukan hanya bicara masalah tubuh manusiawi kita,tetapi seluruh keberadaan kita sebagai manusia.
1. Persembahan yang HIDUP
Allah menginginkan persembahan yang hidup dan bukan mati. Apa saja yang terdapat dalam hidup? Dalam hidup ada kisah kita, seluruh perasaan kita, kehendak kita, emosi kita, dan semua kehidupan kita, ada gairah, suka, duka, harapan, bahkan kekecewaan dalam kehidupan. Inilah hidup! Allah tahu hidup kita di bumi belumlah sempurna dan masih banyak yang harus dibenahi dari hidup kita, tetapi Allah menginginkan itu semua diberikan kepada-Nya sebagai persembahan! Bukan hanya apa yang baik dari hidup kita, tetapi apa yang buruk dan dosa-dosa dari kehidupan kita. Bapa menginginkan itu diberikan kepada-Nya. Di tangan-Nya, Dia dapat mengubah persembahan kita itu menjadi sesuatu yang sangat indah dan memberkati banyak orang. Maukah anda menyerahkan HIDUP kepada-Nya? Seluruh masa lalu, dosa, kejahatan, kekerasan, kesedihan, ambisi, kerinduan kita kepada Dia?
2. Persembahan yang KUDUS
Persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang kudus. Saya teringat akan rumus keselamatan yang sejati:
KESELAMATAN SEJATI : Pembenaran + Pengudusan + Pemuliaan
KESELAMATAN MURAHAN : Pembenaran + Pemuliaan
Lihat perbedaan kedua rumus diatas, Keselamatan sejati selalu melewati proses pengudusan. Pembenaran adalah sebuah anugrah dari Bapa yang telah mengampuni dosa kita dan membenarkan kita. Pemuliaan adalah dimana kita akan dimuliakan bersama Dia dalam kekekalan nanti. Sedang Pengudusan adalah Proses penting yang tidak boleh kita abaikan. Kita harus DIKUDUSKAN ( Disempurnakan sampai menjadi serupa dengan Kristus). Allah rindu tubuh yang bicara mengenai keseluruhan keberadaan kita ini menjadi KUDUS bagi Dia. Kekudusan dalam gereja Tuhan tidak boleh dilupakan dan tidak boleh dilalaikan. Inilah ibadah kita yang sejati jikalau kita menjaga kekudusan kita! Kita tidak bisa menjadi kudus dengan hanya mendengarkan seminar-seminar dan kaset-kaset khotbah, kita menjadi kudus jikalau kita terus mau diperbahrui dan disempurnakan dalam kebenaran Firman Allah. Bukan hanya mendengar tetapi kita berjuang untuk melakukan kehendak Allah, walau belum sempurna, Dialah yang akan menyempurnakannya.
3. Persembahan yang BERKENAN
Berkenan artinya menyenangkan hati Allah Bapa kita. Tuhan senang jika kehidupan kita BERPUSAT kepada Dia. Bagaimana kita dapat menyenangkan hati Tuhan? Dengan cara melakukan kehendak-NYA. (Roma 12: 2). Kejar kehendak-Nya yang sempurna itu, karena tidak banyak orang mau menginginkan kehendak-Nya yang sempurna. Yah, asal hidup dan asal beribadah tetapi kehidupan mereka tidak BERKENAN, tidak menyenangkan dan memuaskan hati Tuhan. Kita percaya saat kita terus berjuang melawan dosa dan hidup sesuai kehendak-Nya, Dia akan disenangkan. Saat kita mau merelakan diri kita dan mencari kehendak-Nya yang sempurna, Dia akan dipuaskan.
Selain dari korban bakaran yang tetap dan korban sajiannya, haruslah kamu mengolah semuanya itu, serta dengan korban-korban curahannya. Haruslah kamu ambil yang tidak bercela. Bilangan 28:31
1. Korban yang TETAP
Korban yang tetap melambangkan kesetiaan kita untuk menjaga korban itu tetap ada di hadapan Allah Bapa. Dalam kitab Yohanes 15:16 dikatakan bahwa buah kita hruslah TETAP, tidak berubah-ubah sesuai kondisi kita. Buah yang matang dan dapat dinikmati semua orang, tidak berdasarkan perasaan kita. Buah yang TETAP hanya dilahirkan dari pekerjaan ROH KUDUS, bukan oleh pembiasaan manusia dan hasil usaha manusia sendiri untuk berubah.
2. Korban haruslah DIOLAH
Maukah anda DIOLAH Tuhan? Kita semua awalnya adalah bahan mentah yang penuh dengan dosa dan kutuk sifat yang buruk. Kita perlu diolah menjadi indah dan diolah itu sebuah proses yang tidak mudah. Anda harus melewati masa peremukan dan kerendahan hati untuk menjadi KORBAN bagi Allah. Semakin anda memberontak dan keras hati, maka proses DIOLAH kita akan semakin panjang dan menyakitkan. Miliki hati yang lembut dan rela untuk di proses Tuhan.
3. Korban yang TIDAK BERCACAT CELAH
Bapa menginginkan Korban atau persembahan yang sempurna, dan inilah sesuatu yang menyenangkan dan berkenan di mata-Nya. Inilah proses Pengudusan yang sudah kita bicarakan di atas tadi.
Dari Perjanjian Lama, dan Perjanjian Baru, tetap disebutkan tentang KORBAN atau PERSEMBAHAN. Sudahkah anda menjadi KORBAN? Saat Korban itu harum dan indah dalam pemandangan Tuhan, maka korban itu juga akan menjadi bau harum dan menjadi dampak besar juga kepada sesamanya. Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar