Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Ibrani 4:14-16
Anda tentu pernah mendengar lagu yang terkenal dari Casting Crowns karangan Mark Hall yang berjudul “Who Am I”. berikut penggalan syairnya:
Who am I, that the Lord off all the earth
Would care to know my name,
Would care to feel mu hurt?
Who am I, that the Bright and Morning Star
Would choose to light the way
For my ever wandering heart?
Not because of who I am
But because of what You’ve done
Not because of what I’ve done
But because of who You are
“Siapakah saya sehingga Tuhan segala bumi ingin mengetahui nama saya? Ingin merasakan juga luka yang saya alami?” Bukankah kita akan mengagumi ayat-ayat dalam Ibrani diatas juga yang mengatakan bahwa kita telah memiliki Imam Besar yang telah melintasi semua langit dan menjadi KORBAN itu sendiri untuk menghapuskan semua cela, luka, dosa dan kelemahan kita. Diapun turut merasakan semua kelemahan kita, semua derita kita, semua kesepian, kesakitan, pahit dan bahkan menanggung, merasakan hukuman yang sangat pahit dari setiap dosa kita yang mengerikan.
Mengapa kita begitu dikasihi-Nya? Bukankah kita hanya seorang yang tak berdaya diantara jagad raya yang luas? Seperti satu bunga yang akan mudah layu dan kering, lalu tiada lagi. Namun Dia telah memilih untuk mengasihi kita dengan kasih yang kekal seolah tanpa menghiraukan semua kelemahan dan dosa kita, namun Dia memandang siapa kita sebenarnya, yaitu milik ciptaan-Nya, kepunyaan-Nya, kesayangan-Nya.
Penerimaan Tuhan sungguh melampaui batas pikiran manusia. Ketika kita ada dalam keadaan yang terpuruk dan sakit, saat kita mengandalkan manusia maka kita akan kembali terpuruk dan kecewa. Saat kita mengharapkan penerimaan manusia, tapi penerimaan manusia sehebat apapun tidaklah dapat menangani dan memulihkan kita seutuhnya. Seringkali kita mengharapkan orang lain memahami dan turut merasakan penderitaan dan masalah kita. Terpujilah Tuhan yang sudah mati dan bangkit bagi kita! Dia menjadi Jalan Pendamaian yang penuh damai dan menerima kita seutuhnya tanpa harus terpengaruh dengan semua emosi buruk, dosa, maupun kelemahan kita. Dia adalah Sahabat setia, Batu Karang yang teguh dan Dia mendidik dengan benar dan adil, sebab Dia sempurna adanya.
Dia yang sedemikian tinggi dan besarnya, mau turut menanggung segalanya bersama kita, dalam suka maupun duka, inilah kemenangan kita yang sesungguhnya, bahwa kita memiliki Dia yang setia, yang tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun. Inilah kemenangan kita, bahwa kita berani percaya akan hal ini dan dengan penuh keberanian memasuki kembali tahta kasih karunia-Nya bersama tuntutan dan pengampunan-Nya, dan kita akan menerima pertolongan dan kemenangan kita yang sesungguhnya. Iblis memang tidak tinggal diam, iblis mau kita selamanya terikat, tertawan dalam dosa, terpuruk dalam kesedihan dan perasaan yang mengikat kita. Iblis mau kita mempecayai semua dustanya dan kerinduannya terbesar adalah merusak kepercayaan dan hubungan kita dengan Pencipta kita yang sangat mencintai kita. Dengan berhasil menipu dan merusak kepercayaan kita kepada Dia, maka kitapun otomatis akan menjauh dari tudung perlindungan-Nya, jauh dari tahta kasih karunia-Nya dan semakin kita akan mudah untuk dihancurkan-Nya. Kecemaran hati kita kepada Tuhan kita akan membuat hubungan kita rusak. Dia mau kita mempercayai Dia sebagai Bapa, Kekasih, Raja, san Sahabat kita. Dia mau kita percaya bahwa Dia turut merasakan semua pergumulan kita dan meyakinkan kita selalu bahwa kita tidak sendiri, bahwa selalu ada harapan kemenangan bagi kita dalam semua peperangan yang meletihkan jiwa kita. Selalu ada perubahan dan pemulihan apabila kita mau menyambut tangan Imam Besar kita yang sempurna itu.
SELAMAT MENYAMBUT PASKAH dan GATE OF YADA!
Selalu ada kemenangan bagi yang percaya!
0 komentar:
Posting Komentar