Ada sebuah cerita tentang seorang yang putus asa di London yang sedang berusaha menenggelamkan dirinya sendiri. Pada saat itu kehidupan tanpaknya tidak berharga untuk dijalani. Dalam perjalanannya di sepanjang jalan itu ia berhenti dan melihat sebuah gambar dalam sebuah jendela etalase took. Itu adalah gambar Watts.
“Hope”
Gambar tersebut melukiskan seorang wanita yang ditutup mataya sedang duduk di puncak dunia. Kecapinya hanya mempunyai seutas tali; tetapi sambil masih berharap dan percaya bahwa instrument tersebut akan mengeluarkan musik, ia bersiap untuk memetiknya.
Orang yang kebingungan itu, sementara berdiri memandangnya, berkata kepada dirinya sendiri: “ya, aku mempunyai satu tali-aku mempunyai seorang anak laki-laki kecil di rumah.” Jadi, dia berbalik dan kembali kepada anak laki-lakinya.
Saat kita merasa bahwa kehidupan hampir tidak mempunyai apa-apa untuk kita, marilah kita memeriksa harta kita. Kita akan selalu menemukan sesuatu yang tersisa. Kita selalu mempunyai Tuhan. Itulah perasaan Habakuk. Mungkin tidak ada ternak didalam kandang’ tidak ada buah-buahan dalam kebun; lembah bukit-bukit mungkin gundul; tetapi ia masih mempunyai Tuhan, musik masih bisa berbunyi..
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi). Habakuk 3:17-19
Marilyn B.Oden
Masih ada musik yang tersisa dalam diri kita! Kita dapat memainkan lagu pengharapan kita walau ditengah malam sekalipun. Amin
HOPE - Musik masih dapat berbunyi!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar