RSS
Container Icon

Keselamatan (pengajaran)

I. KESELAMATAN ADALAH RENCANA DAN INISIATIF ALLAH (EFESUS 1:3-14)

Sebelum dunia dijadikan, Allah telah mengetahui bahwa manusia yang akan diciptakannya akan memilih untuk berbuat dosa. Ketika Adam memilih untuk berbuat dosa, maka seluruh manusia jatuh ke dalam dosa (Roma 5:12). Jadi bukanlah Allah yang menentukan dari awal agar sebagian orang dibinasakan di neraka, tetapi itu terjadi karena pilihan manusia sendiri.

Semua dosa harus dihukum. Seperti setiap pelanggaran pasti akan menerima hukuman. Dosa adalah pelanggaran kita kepada kehendak Allah. Akibat dosa adalah maut, terpisah dari Allah, mengalami kematian yang mengerikan di neraka yang menyala-nyala, kekal selama-lamanya (Roma 6:23).

Manusia dikuasai oleh setan, kehendak daging dan kekuatan dunia ini (Efesus 2:1-3). Oleh sebab itu, manusia tidak dapat lagi mencari Allah (Roma 3:10-11). Karena itu Allah harus merencanakan keselamatan, dari SEBELUM DUNIA DICIPTAKAN. “Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat dihadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” (Efesus 1:4-5).
INISIATIF ALLAH
(Roma 5:8)  “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”
Jadi rencana Allah untuk keselamatan manusia adalah suatu rencana yang pasti dan tidak akan gagal. Yesus telah ditentukan untuk menjadi penebusan dosa bagi kita sebelum dunia dijadikan.

II. PENEBUSAN SEMPURNA (IBRANI 10:10-18)

Pada dasarnya semua orang telah berdosa, tidak ada yang tidak berdosa. Kalaupun ada seseorang yang merasa dirinya tidak berdosa, sesungguhnya ia telah berdosa yaitu melakukan dosa kesombongan. (Roma 3:23)  “…semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. 1 Yoh 1:8.

Sejak lahir manusia sudah mempunyai kecenderungan berbuat dosa, manusia tidak suka apa yang baik, tetapi apa yang tidak baik.
Contoh: seperti anjing yang suka menggonggong, walaupun dilatih untuk mengeong, tetap saja tidak bisa, karena pada dasarnya anjing itu menggonggong.

Manusia berdosa tidak dapat bersekutu dengan Allah, harus dijauhkan dari Allah, mengalami murka Allah (Efesus 2:3) dan hidup terkutuk. Pada dasarnya manusia tidak bisa diselamatkan karena usahanya sendiri, seperti sebuah ilustrasi bahwa seseorang tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri apabila ia tenggelam dalam sebuah kolam lumpur, ia membutuhkan seseorang untuk menariknya keluar dan diselamatkan. Untuk diselamatkan, kita membutuhkan seseorang, yaitu Allah untuk menyelamatkan kita.

Manusia tidak mungkin membayar dosanya dengan PERBUATAN BAIK,  HIDUP SALEH, BERAGAMA, DLL, karena itu Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa dan mendamaikan kita dengan Allah. (Efesus 2:8-9)  Keselamatan adalah kasih karunia yang Tuhan berikan, bukan hasil usaha manusia.  

(Yohanes 3:16)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”
Ketika manusia telah berputus asa untuk memperoleh keselamatan, Allah telah menyediakan jawaban melalui anak-Nya (Yesus)

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6)

Mengapa hanya di dalam Yesus ada keselamatan?
- Setiap dosa pasti ada hukuman dan harga yang harus dibayar.
   Siapapun tidak bisa membayarnya, termasuk tokoh agama.
- Hanya Yesus yang bisa membayar harganya karena Ia adalah Anak Domba Allah yang sempurna dan tidak
   bercela, sehingga layak untuk membayar dosa manusia     (I Petrus 1:18-19)

Jadi supaya dosa kita dihapuskan, maka Kristus bersedia menjadi korban pengganti kita dan mengalami kutuk, murka Allah dan neraka bagi kita. Kristus membayarnya tidak tanggung-tanggung tetapi lunas. Sekali untuk selamanya (Ibrani 10:10-14). Kristus menebus dosa kita sekaligus, dari kita lahir sampai mati (1 Petrus 3:18)

Hasil dari penebusan Kristus yang sempurna:

1. Penggantian
    Kematian Kristus menggantikan kita, sehingga kita tidak perlu lagi terkutuk dan kita terbebas dari murka 
   Allah (1 Tesalonika 1:10)
2. Pemuasan
    Karena korban Kristus di kayu salib, Allah Bapa tidak lagi murka terhadap kita (Roma 8:1-2), sebab
    harga yang dibayar Kristus itu memuaskan-Nya.

Menerima Yesus Supaya Kita Diselamatkan   
(Roma 10:9-10)  “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan”  
Untuk menerima keselamatan, kita harus percaya dalam hati kita kepada Yesus terlebih dulu, dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita

(1 Yoh 5:11-12)  “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup, barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”  
Kita harus menerima Yesus ke dalam hidup kita, karena memiliki Yesus, berarti memiliki hidup.

(Wahyu 3:20)  “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk dan mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan Dia, dan ia bersama-sama dengan Aku”
Kita harus mau membuka pintu hati kepada-Nya, dan menerima Dia karena Ia menunggu dan mengetok pintu hati kita. Ia sangat mengasihi kita dan ingin bersama –sama dengan kita

Maukah engkau percaya kepada Yesus yang telah mati di atas kayu salib buat engkau?  Percaya dalam hati dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat pribadi dalam hidup kita, dan mengundang Dia masuk dalam hati kita?

III. KELAHIRAN BARU (TITUS 3:3-8)


Setelah kita menerima Yesus di dalam hati kita dan menerima penebusan Kristus yang sempurna, maka kita dapat mengalami kelahiran baru atau menjadi ciptaan yang baru. Kelahiran baru artinya manusia lama kita yang hidup dalam dosa telah mati (Efesus 2:1) dan menjadi manusia baru yang hidup bersama-sama dengan Kristus (Efesus 2:4-5). Kita tidak dapat melahirkan diri kita sendiri, kita perlu dilahirkan oleh pekerjaan Roh Kudus (Titus 3:5). Kita dipindahkan oleh Allah dari kerajaan gelap kepada Kerajaan Terang (Kolose 1:13).

Bagaimana kita mengalami kelahiran baru?
1. Mengizinkan Dia menguasai pikiran kita.
Membiarkan Tuhan yang menguasai pikiran dan hati kita. Pikiran kita perlu dibaharui dengan Firman Tuhan
•    Filipi 2:5  Kita harus memiliki pikiran seperti pikiran Kristus
•    Efesus 4:17 Setelah bertobat, pikiran kita harus dipulihkan dari pikiran yang sia-sia

Ada orang Kristen yang mengaku sudah percaya, tetapi hidupnya seperti orang yang tidak mengenal Allah, belum bisa menjadi pemenang, masih terus berbuat dosa. Penyebabnya adalah membiarkan pikiran dikuasai hal yang sia-sia. Misalnya: Kenapa kok aku tidak jadi orang kaya? Kenapa begini, kenapa begitu?, pikiran yang tidak membangkitkan iman, pikiran berkubu, pikiran perzinahan, pikiran romantis (suka melihat telenovela, sinetron – merusak pikiran dan pola pikir kita secara tidak sadar). Akibatnya prinsip-prinsip dunia masuk, hidup penuh kepahitan dan kekecewaan.

•    Efesus 4:18  Pengertian yang gelap: tidak bisa membedakan yang baik dan buruk.
Akibatnya:
-    Hidup jauh dari persekutuan dengan Allah. Malas ikut persekutuan. Merasa tertuduh karena tidak bisa membedakan yang baik dan buruk.
-    Menjadi bodoh: (2+2=5) sudah pernah belajar/pernah tahu, tetapi tidak bisa atau tidak mengerti. Sudah mengerti Firman, tetapi masih tidak melakukan juga.
-    Hati menjadi degil/sangat bodoh: (2+2=6) bodoh, tetapi ngotot, perasaannya telah tumpul, buat dosa sudah biasa, tidak peka lagi terhadap dosa, suara dan teguran Roh Kudus mulai hilang. Roh Kudus bisa berdukacita/diam. Caranya: akui dan bertobat.
-    Menyerahkan diri pada hawa nafsu: tidak ada lagi perlawanan, tidak ada kemenangan, tidak menentang dosa, dikuasai dosa, diikat.
•    Roma 12:2 Persembahan yang kudus adalah hidup yang tidak menjadi serupa dengan dunia.
    Ilustrasi: kawat yang kita masukkan ke dalam botol, sampai penuh lalu botol ditutup berbulan-bulan, maka kawat itu akan memiliki bentuk seperti botol. Ketika botol dipecah, maka kawat sudah bebas, tetapi tidak bisa kembali lurus dengan cepat, harus ditarik satu-persatu.
    Demikian juga dengan orang yang lahir baru, tidak bisa langsung berubah. Pikiran kita telah dimasuki dengan berbagai macam prinsip dan kebiasaan yang sudah tertanam dalam diri kita sejak kecil, dan untuk mengubah hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah.


    Cara  mengubah pola pikir adalah:
    2 Korintus 10:5  menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus
    Cara mengubah pikiran adalah mengubahnya satu persatu dengan Firman dan menerimanya dengan lemah lembut Firman yang kita terima walaupun tidak sesuai dengan pikiran kita.

2.    Mengenal Allah dengan sungguh-sungguh
•    Daniel 11:31-32  tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak
    Cara untuk menang adalah dengan mengenal Allah. Umat yang mengenal Allah akan tetap  kuat walaupun mengalami apapun juga.
•    Bagaimana kita bisa mengenal Yesus yang tidak kelihatan? Dengan cara mengenal Firman-Nya (Yohanes 1:1), karena Firman merupakan isi dari pikiran dan perkataan-perkataan Kristus. Di dalam Firman Allah ada kehidupan karena merupakan Allah sendiri. Allah  berbicara melalui Firman-Nya (Yeremia 15:16)
    Kita tidak cukup hanya merenungkan Firman saja, tetapi harus melakukannya (Yosua 1:8, Yakobus 1:19-27).  Pengenalan kita akan Firman akan menimbulkan iman (Roma 10:17). Tetapi iman yang benar akan selalu disertai dengan perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:14-26). Allah akan memberi kasih karunia apabila ada ketaatan. Ilustrasi: Yesus mampu menyembuhkan orang buta, tapi orang buta itu disuruh ke Siloam, andaikan orang buta itu tidak taat, maka ia tidak akan sembuh.

Apakah hasil dari kelahiran baru?
1.    Kita diangkat menjadi anak Allah
Pada saat lahir baru, kita diberi kuasa menjadi anak Allah (Yoh 1:12). Seorang anak dapat berhubungan dengan Bapanya kapan saja dan dimana saja, kita memiliki rasa aman dan keberanian bertemu dengan Bapa. Kita dapat berdoa kepada Allah dengan sebutan Bapa (Mat 6:9). Seorang Bapa juga akan mendidik anak-anak-Nya dengan kasih (Ibrani 12:5-8)
2.    Kita menjadi ciptaan yang baru
Manusia lama kita telah mati, kita adalah ciptaan yang baru menjadi serupa dengan Kristus (2 Kor 5:17).
3.    Kita Memiliki Kuasa Ilahi
Sejak mengalami kelahiran baru maka kita diberi kuasa untuk mengalahkan:
a.    Roh penyesat/Antikristus (1 Yoh 4:4-5)
b.    Roh-roh jahat (1 Yoh 5:18)
c.    Kuasa Dunia (1 Yoh 5:3-5)
d.    Penderitaan Hidup (Roma 5:1-5; 17)

IV. PEMBENARAN (ROMA 3:23-28)

Kelahiran baru membawa kita pada suatu kondisi yang dibenarkan oleh Allah. Pada jaman PL, Allah menuntut manusia untuk menjadi BENAR dengan mentaati seluruh hukum Taurat (Ulangan 6:25). Tetapi tidak seorangpun yang dapat dengan sempurna mentaati seluruh hukum Taurat. Karena itu Kristus rela mati demi kita untuk menanggung kutuk kegagalan kita dalam mentaati hukum Taurat (Galatia 3:13). Kita menjadi BENAR tanpa berbuat apa-apa. Kita diperhitungkan BENAR karena perbuatan Kristus.

Sejauh manakah batas perbuatan yang dapat membuat kita menjadi benar? Alkitab berkata, bahwa tidak ada satu orangpun yang benar (Roma 3:10). Satu pelanggaran dosa saja, cukup membuat kita masuk neraka (Matius 5:22). Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan seumur hidupnya pun tetap masuk neraka, mengapa? Karena ia telah lahir dengan sebuah “pabrik” dosa. Walaupun pabrik dosa, ia belum berproduksi dosa. Ia telah mempunyai pabrik dosa (kecenderungan berbuat dosa). Allah tidak dapat mengabaikan dosa, Ia harus menghukum dosa karena Ia adalah Allah yang ADIL.

Kematian Kristus diperhitungkan bagi kita yang percaya. Ketika kita percaya, maka KEBENARAN KRISTUS dimasukkan ke dalam hidup kita. Akibatnya, kita semua menjadi orang benar. Allah melihat kita bukan sebagai “Bekas Orang Berdosa” tapi sebagai “Orang Yang Belum Pernah Berbuat Dosa”. Allah melihat kita benar seperti “Kristus Yang Benar”

Kuasa Pembenaran
1.    Pembenaran membuat kita intim dengan Allah
Banyak orang Kristen yang hidupnya tertuduh terus, terutama ketika mereka jatuh ke dalam dosa. Tuduhan dosa adalah senjata iblis yang paling hebat untuk melumpuhkan roda kehidupan orang percaya (Wahyu 12:10). Cara mengatasinya adalah dengan mengetahui bahwa kita ini berasal dari kebenaran (1 Yoh 3:19)

2.    Pembenaran membuat kita mampu mengalahkan musuh kita (setan)
Setan sangat takut dengan orang yang mengerti posisinya di hadapan Allah. Posisi kita sebagai orang benar tidak akan berubah karena perbuatan kita. Ketika orang benar jatuh kedalam dosa, ia tidak mungkin hidup di dalam dosa, tetapi segera meninggalkan dosa itu dan bertobat (1 Yoh 3:8-9)

3.    Pembenaran menenangkan hati nurani kita
Musuh yang paling sulit dihadapi adalah TUDUHAN dari diri sendiri, kita perlu menenangkan hati nurani kita (1 Yoh 3:19-20)

V. PENGUDUSAN (TITUS 2:11-15)
Kita tidak diselamatkan karena berbuat baik, tetapi kita akan dididik untuk berbuat baik SESUDAH kita diselamatkan. Siapakah yang akan mendidik kita? Kasih Karunialah yang akan mendidik kita (Titus 2:12). Inilah yang disebut proses PENYUCIAN/PENGUDUSAN. Jadi kita tidak cukup hanya dibenarkan, tetapi kita akan DIKUDUSKAN sampai kita semakin serupa dengan Kristus  

Dalam proses pengudusan ini, kita akan dibebaskan dari segala kejahatan dan dosa melalui didikan, teguran dan hajaran Allah kepada kita (Ibrani 12:7-13). Ketika kita dihajar Tuhan, jangan sampai kita memberontak dan mencoba meninggalkan kasih karunia. Akibatnya kehidupan kita akan penuh kegagalan, menjadi pahit dan kita mulai terikat lagi dalam berbagai dosa (Ibrani 12:14-16). Seorang Kristen yang sejati tidak akan terus menerus meninggalkan kasih karunia, ia pasti sadar akan dosanya, bertobat dan kembali kepada kasih karunia tersebut.

Petrus pernah meninggalkan kasih karunia. Tetapi Yesus berkata: “Tetapi Aku telah BERDOA untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur, dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Lukas 22:32). Kata “Jikalau engkau sudah insaf” dalam bahasa Inggrisnya adalah “when you have returned to me”. Jadi Yesus menggunakan kata “when” (ketika) bukan “if” (kalau). Artinya doa Yesus untuk orang-orang pilihannya begitu kuat, sehingga mereka pasti tidak akan meninggalkan kasih karunia selama-selamanya, dan binasa. “When” menunjukkan bahwa Petrus akan melewati proses kejatuhan tetapi ia pasti akan bangkit lagi dan menang.
    
VI. PEMULIAAN (ROMA 8:28-30)
Keselamatan dimulai dari pemilihan Allah dan diakhiri dengan pemuliaan. Pemuliaan terjadi pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada saat itulah, orang-orang pilihan Tuhan akan dibangkitkan atau diubahkan menjadi serupa Kristus dengan memiliki tubuh kebangkitan yang baru (1 Kor 15:51-53). Ketika tubuh kebangkitan diperoleh, maka lengkaplah keselamatan kita. Kitapun menjadi sempurna roh, jiwa dan tubuhnya (1 Tes 5:23). Bila seseorang telah dipilih, ia pasti dipanggil dan bila ia dipanggil, ia pasti dibenarkan dan bila ia dibenarkan ia pasti dimuliakan. Hal tersebut merupakan satu paket yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Tanda bahwa kita adalah orang pilihan ialah kita :
a.    Dipanggil pada waktu mendengar injil
b.    Dibenarkan pada waktu kita percaya kepada injil. (Roma 3:28)

Dalam Roma 8:28 orang-orang pilihan ada dalam rencana Allah yang begitu terinci. Apapun yang terjadi atas orang percaya, positif maupun negatif selalu mendatangkan kebaikan bagi orang-orang pilihan-Nya. Kebaikan yang dimaksud adalah dalam kaitan MENJADI SERUPA dengan GAMBAR KRISTUS.

Orang berdosa  tidak dapat tidak berdosa  rohnya mati

Orang percaya (sebelum pemuliaan)  dapat tidak berdosa  rohnya sempurna, jiwa dalam proses, tubuh belum sempurna

Orang percaya (sesudah pemuliaan) tidak dapat berdosa  roh, jiwa & tubuh sempurna (1 Tes 5:23)


VII. JAMINAN KESELAMATAN
Allah sudah memberikan jaminan keselamatan kepada kita yang percaya kepada-Nya.
•    1 Yohanes 5:13, Yohanes 5:24  Percaya Yesus akan beroleh hidup kekal dan tidak turut dihukum.
      Karena sudah dipindahkan dari dalam maut ke dalam kehidupan yang kekal. Ketika percaya langsung
      dipindahkan. Seketika, bukan proses. Yesus telah membayarnya dengan tunai, tidak cicilan. Kita pasti
      selamat.
•    Yohanes 10:28-29 Bapa berjanji untuk menjaga dan tidak ada seorangpun yang dapat merebut mereka
     dari tangan Bapa. Ucapan Tuhan Yesus yang pasti dan meyakinkan dalam Didalam kalimat “mereka pasti
     tidak akan binasa” digunakan “negatif ganda” suatu cara untuk menyatakan bahwa sesuatu bahkan sampai
     kemungkinan terkecilpun pasti pasti tidak akan terjadi di masa yang akan datang.
•   Yohanes 6:37,40  “Barangsiapa yang datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang”
•    Efesus 1:13-14  Orang yang percaya dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai tanda kepemilikan. Meterai
     adalah suatu tanda, biasanya milik raja. Kita telah dicap sebagai milik Allah, tidak ada yang berani
     mencuri dan mengambil kita dari Allah. Kita tidak usah bimbang akan keselamatan kita. Kita yakin dan 
     Tuhan yang memberi kekuatan.
•   Yohanes 1:12Ketika kita mengalami kelahiran baru, kita diangkat dan memiliki status sebagai anak Allah,
     walaupun kita punya banyak kelemahan.

Status adalah suatu kenyataan yang tidak dapat disangkali, suatu peristiwa yang tidak dapat diulangi, terjadi secara terus-menerus, sekali anak tetap anak. Bagaimana kalau setelah diselamatkan berbuat dosa lagi? Apakah status sebagai anak akan dibatalkan? Tidak!! Status sebagai anak Allah tidak dapat dihapuskan karena perbuatan, karena menerimanya bukan dengan perbuatan. Tetapi kalau kita berdosa, kita harus mau mengakui, mau bertobat atau menyucikan diri.

Orang percaya seperti apa yang keselamatannya dijamin oleh Allah?
Pada kenyataannya banyak orang yang mengaku sudah mengalami kelahiran baru dan percaya Yesus, tetapi tidak ada perubahan dalam hidupnya. Ciri-ciri orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali dan diselamatkan adalah orang Kristen yang menjadi murid Kristus yang sejati (lebih lengkapnya baca buku ‘Murid Sejati-Eddy Leo).

•    Memiliki iman yang sejati yaitu percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya secara sungguh-sungguh

    Yesus sebagai Juru Selamat:
Artinya kita diselamatkan karena kasih karunia/anugerah Allah, bukan karena usaha kita sendiri. Bagaimana kita bisa hidup dalam anugerah Tuhan? Anugerah adalah sesuatu yang diterima dengan cuma-cuma, tidak usah membayar apa-apa, gratis. Tetapi ada hal-hal tertentu yang harus kita lakukan agar anugerah itu jatuh ke tangan kita. Seperti ilustrasi: kita diberi hadiah oleh seseorang, kita tidak akan memperolehnya jika kita tidak mau menerimanya dan melakukan tindakan untuk menerimanya, misalnya dengan mengulurkan tangan kita untuk menerimanya. Demikian juga dengan anugerah yang Allah berikan kepada kita, tidak akan kita terima jika kita tidak menyediakan sesuatu untuk menerimanya. Salah satu cara untuk menerima anugerah adalah dengan cara menerima dan mengenal Yesus dalam hati kita. Semakin kita mengenal Yesus, maka anugerah yang kita terima makin besar dan kita akan makin bertumbuh.

    Yesus sebagai Tuhan:
Artinya Yesus sebagai penguasa tunggal dalam hidup kita. Yesus yang memerintah hidup kita. Kita tidak berhak atas hidup kita sendiri, kita tidak memiliki hak apa pun dalam hidup kita. Memiliki penyerahan total kepada Tuhan. kehendak Allah yang terjadi bukan kehendak kita sendiri (Galatia 2:20). Teladan Yesus (Markus 14:36) dan doa Maria (Lukas 1:38)
  
Menjadikan Yesus sebagai penguasa tunggal dalam hidupnya, dalam semua aspek kehidupan kita, seperti masa depan kita, cita-cita, impian, pekerjaan, masalah ekonomi, pasangan hidup, dll.
Ilustrasi: orang yang menyeberang air terjun Niagara.
Percaya berbeda dengan mempercayakan hidup kita. Kita mudah untuk percaya tetapi sulit untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, kalau kita belum benar-benar mengenal Yesus. Percaya kalau Yesus dasyat, luar biasa itu mudah kalau hanya di mulut saja, tetapi sulit benar-benar keluar dari hati, kalau belum mengenal Allah.

•    Mencintai Yesus lebih dari semua
Mazmur 73:25-26  Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi
Matius 10:34-39  Mengasihi Yesus lebih dari segalanya, lebih dari bapa, ibu, saudara, ‘pacar’, kekayaan, kedudukan, ambisi dan lain-lain. Kita tidak boleh memiliki tuhan lain dalam hidup kita. Hati kita hanya untuk Tuhan, 100%, bukan 99%. Hanya mengasihi Yesus.

Lukas 14:25-34 Merelakan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Barangsiapa yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Memikul salib kita artinya kita siap menderita bersama dengan Kristus. Kita siap dihina, disakiti demi Kristus. Menderita bukan karena kesalahan kita, tetapi karena kita mengikuti kehendak Tuhan (Matius 5:10-12). Barangsiapa yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Kita harus merelakan segala sesuatu bahkan yang paling berharga dalam hidup kita, untuk kita serahkan kepada Tuhan. Rasul Paulus mengatakan dalam Filipi 3:7-8. Segala sesuatu dianggap sampah karena dia begitu mengasihi Yesus.

•    Menghasilkan buah pertobatan, buah pelayanan dan buah jiwa
    - Buah pertobatan: Kalau kita benar-benar mengenal dan mengasihi Tuhan, menjadikan Yesus sebagai Tuhan dalam hidup kita, mengalami kelahiran baru yang sesungguhnya, maka kita hidup kita akan berubah dan perubahan itu merupakan perubahan hidup yang progresif (semakin baik menuju tingkat yang lebih tinggi). Kita tidak akan bisa tinggal dan menikmati dosa, tetapi akan selalu berbalik dan bertobat

    - Buah pelayanan: Ketika kita mencintai seseorang, kita pasti rindu memberikan yang terbaik untuk orang itu. Bahkan kita mau berkorban demi orang yang kita cintai. Kalau kita benar-benar mencintai Tuhan, maka kita mau berikan yang terbaik buat Tuhan, buktinya adalah melayani Tuhan dengan hati kita. Pelayanan tidak harus apa yang kelihatan, kita bisa melayani dalam bidang apapun asalkan hati kita tertuju kepada Tuhan. Tuhan tidak melihat apa yang kelihatan tetapi melihat hati kita.


    - Buah jiwa:
ketika kita melayani Tuhan, semuanya itu harus tetap tertuju untuk membawa pertobatan jiwa-jiwa kepada Kristus, karena itu adalah amanat agung Yesus sebelum Dia naik ke Sorga dan merupakan sesuatu yang harus kita lakukan selama kita masih di dunia.
  
Orang yang dalam hidupnya tidak berbuah, diragukan keselamatannya, karena orang yang selamat adalah orang yang dekat dengan pokok anggur yang benar yaitu Yesus, yang pasti dalam hidupnya akan berbuah (Yohanes 15:1-8). Orang Kristen yang tidak berbuah, dalam Alkitab dinyatakan sebagai pohon yang tidak layak dibiarkan hidup dan harus ditebang!! (Lukas 13:6-9). Matius 3:8  Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Apa yang terjadi apabila tidak berbuah? Lihat Matius 3:9-12. Kapak sudah disiapkan untuk menebang pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik yang akhirnya akan dibuang ke dalam api.
  
Buahnya harus tetap, tidak jatuh bangun terus (Yohanes 15:16)

•    Jaminan keselamatan tidak membuat kita bebas berbuat dosa dan meremehkan kasih karunia Allah.
     Status anak Allah tidak bisa digunakan dengan seenaknya. Setelah mengalami kelahiran baru, kita masih
     bisa berbuat dosa, tetapi kita tidak bisa tinggal di dalam dosa. Dosa akan membuat persekutuan kita
    dengan Allah bisa putus, sehingga kalau kita berbuat dosa harus segera mengakui dan bertobat (1
    Yohanes 1:9). Kalau kita mengaku dosa, maka persekutuan kita dengan Allah akan dipulihkan.
•   Jangan sekali-kali kita mencobai Tuhan (Ibrani 10:26)  “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
    memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu”.

Keselamatan kita di dalam Yesus Kristus bukanlah keselamatan yang murahan. Keselamatan itu mahal harganya, yang telah dibayar lunas oleh Yesus di atas kayu salib. Pada kenyataannya tidak semua orang yang mengaku dirinya Kristen akan selamat, bahkan tidak semua orang mengaku dirinya pelayan dan hamba Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Hanya orang yang melakukan kehendak Bapa yang dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
 
Matius 7:21-23 (Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga. Pada hari terakhir banyak orang yang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!)

Keselamatan kita tidak dipengaruhi oleh perbuatan baik kita ataukah pelayanan kita, karena keselamatan adalah kasih karunia dari Allah. Tetapi keselamatan kita peroleh ketika kita percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, yaitu mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam hidup kita. Bukan sekadar percaya biasa, kalau kita percaya biasa, maka kita akan bertindak sesuka hati kita, menuruti keinginan dunia, orang yang mengaku percaya kepada Yesus tetapi kehidupannya tidak mencerminkan Kristus sama saja belum percaya kepada Yesus dan tidak akan menerima keselamatan, karena barangsiapa yang menjadi sahabat dunia adalah musuh Allah (Yakobus 4:4). Orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya akan berbeda dengan dunia dan hidupnya tidak akan biasa-biasa saja (suam-suam). Orang yang suam-suam atau biasa-biasa tidak akan selamat tetapi akan dimuntahkan (Wahyu 3:15-16).

Dalam proses keselamatan, setelah mengalami kelahiran baru, maka kita dibenarkan. Tetapi kita juga harus dikuduskan dan dimuliakan sehingga kita menjadi serupa Kristus, sempurna dan tidak berbuat dosa lagi.


Tim Pengajaran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar