RSS
Container Icon

Beban Yang Salah vs Beban Yang Benar

“Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan.” (mazmur 55:23, NKJV)

Siapa manusia dibumi ini yang tidak memiliki beban dalam hidupnya? Tentu saja kita akan menjawab, tidak ada!. Semua manusia memiliki beban dalam hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, duduk dibangku sekolah dan mengerjakan PR dan ujian, maupun di usia remaja dengan masalah-masalah lingkungan, keluarga, jati diri dan lawan jenis. Beban yang lebih matang dimiliki orang-orang dewasa dalam menanggung kehidupan yang berat ini. Tetapi apakah Allah Bapa mengutus kita didunia ini untuk menanggung semua beban-beban itu?
Jika kita mau membuka mata kita, maka kita akan melihat bahwa banyak orang dan mungkin diri kita juga, yang sedang memikul beban yang keliru.

BEBAN YANG SALAH
Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.  1 Pet 3:17

Pernahkah anda berpikir tentang beban-beban yang keliru ini? Beban yang diperoleh manusia bukan karena kehendak Allah. Memang mengikuti Tuhan, ternyata ada jua penderitaan yang memang dikehendaki-Nya untuk membuat kita lebih mengenal-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya lebih luas lagi. Sedangkan beban yang keliru ini adalah semua jenis beban yang diakibatkan kesalahan manusia itu sendiri, karena kejahatan dan penentangannya akan Tuhan.

Bagaimana beban yang salah ini diperoleh? Ada 3 sumber kesalahan dan kejahatan manusia :



Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. 1 Yohanes 2:15-17

Hukum dan keinginan dari dunia ini sangat berbeda dengan hukum dan keinginan dari Bapa di Sorga. Dunia yang dibangun dalam dosa dan prinsip-prinsip dari keangkuhan manusia telah membuat dunia kehilangan kemuliaan Allah, sebab dunia sedang dikuasai oleh iblis . Dunia berkata bahwa sebagai orang sukses, kita harus kaya raya, kita harus taat 100% pada orang tua kita, bahkan jika kita melawan Tuhan, para gadis yang belum menikah sebelum 30 tahun dianggap kena kutuk, tidak laku, dan lain-lain. Banyak prinsip-prinsip duniawi yang menjadi racun berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi Allah tidak menyuruh kita keluar dari dunia ini, tetapi Dia mau kita diutus untuk menjadi terang dan saksi Kristus yang setia.

Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Yohanes 17:15-16

Disinilah ada 3 sumber kejahatan manusia yang juga merupakan 3 area pencobaan yang Yesus telah alami ketika pencobaan di padang gurun selama Dia berpuasa 40 hari 40 malam (Matius 4:1-11)

1.    KEINGINAN DAGING


Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Mat 4:3

Yesus dicobai oleh si pencoba atau iblis mengenai keinginan dagingnya. Yesus yang pada waktu itu berpuasa tentulah sangat lapar dan lemah secara daging. Dipadang gurun yang panas dan tandus, sendirian, dapat menjadi area yang sangat mendukung si musuh untuk menggoda dan menjatuhkannya. Disitulah RASA LAPAR muncul.

Setiap kita memiliki “rasa lapar” akan sesuatu hal. Lapar dan haus akan kasih sayang, lapar akan pengakuan manusia, kedudukan, kekayaan, lapar akan cinta dari lawan jenisnya, dan lain sebagainya. Pernahkah anda sadari kelaparan anda?
Yesuspun menjadi lapar dan Iblis menawarkan kepadanya untuk mencobai Dia dengan mengubah batu-batu dipadang gurun itu menjadi roti yang tentunya sangat mengeyangkan dan nikmat untuk dimakan saat itu.
KEBUTUHAN. Ya, banyak anak Tuhan yang dicobai di area ini dan menjadi lapar. Menjadi lapar tidaklah dosa, tetapi reaksi kita pada saat ”lapar” itu datang, itulah yang menjadi masalah. Ketika ”lapar” itu datang, seringkali manusia mengambil jalan keluar yang bersifat kedagingan, seperti mencari pacar sembarangan, melakukan korupsi, penipuan, dan kejahatan agar memuaskan kelaparannya.

JALAN KELUAR

Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Matius 4:4

Kelaparan boleh datang dalam hidup kita, itu wajar sebagai manusia didalam tubuh kemah daging ini. Tetapi mari kita belajar reaksi Yesus: FIRMAN ALLAH.
Bagaimana Firman Allah dapat memuaskan setiap “kelaparan” kita? Bagaimana mungkin dengan Firman Allah memuaskan hasrat kita akan cinta, kasih sayang, perhatian, kedudukan, pengakuan, harta, dan semua keinginan hati kita?
FIRMAN ALLAH, memiliki kuasa yang sangat besar untuk mengubahkan dan memuaskan kita. Dialah Firman Allah itu sendiri. Yesuslah sumber hayat dan kepuasan sejati itu. Saat kita mencari kepuasan diluar Dia, maka kita akan menjadi lapar dan haus lagi. Dia akan seperti semak bulus karena mengandalkan manusia dan semua yang ada didunia ini untuk memuaskan kelaparan dan kehausannya.

Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.  Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:5-7

Mari kita belajar menenggelamkan diri kita dalam Firman Allah yang hidup, maka semua kehausan kita akan terpenuhi, bahkan kita akan seperti Taman yang diairi dengan baik dan tidak pernah kering lagi, karena didalam hati kita sedang mengalir mata air kehidupan dari Roh-Nya.

2.    KEINGINAN MATA

Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
 Matius 4:8-9


Yesus dibawa ke atas gunung tinggi dan diperlihatkan oleh iblis semua kerajaan dunia ini. Keinginan mata juga sangat berbahaya. Mata adalah pelita tubuh, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, kata Matius 6:22. Dari mata, timbul didalam hati keinginan untuk berbuat jahat, iri hati dengan yang lain, membandingkan diri dan juga keinginan-keinginan dunia lainnya. Yesus adalah Penguasa dan Pemegang Kunci Kerajaan Allah. Dia sebagai manusia, terhina demi menyelamatkan umat manusia, harus terpisah dari kemuliaan Kerajaan Bapa-Nya, dan disaat Dia sendirian di padang gurun, iblis mulai menawarkan kerajaan dunia yang megah. Kita harus mengingat tujuan kedatangan Yesus dimuka bumi ini, yaitu untuk menyelamatkan manusia dengan pengorbanan-Nya sendiri. Kemenangan-Nya akan membuat-Nya dapat merebut kembali semua kerajaan di bumi yang sudah dikuasai iblis sekalipun. Kuasa dosa akan dipatahkan dan semua kemuliaan akan dikembalikan kepada Allah. Jika kita berpikir, bukankah tawaran iblis tampaknya menjadi suatu jalan pintas untuk melakukan kehendak Allah? Jika dunia dan kerajaannya diberikan kepada Yesus, maka kuasa atas semua yang ada dibumi ini akan menjadi milik-Nya. Hanya ada satu syarat..menyembah Iblis.

Ya, JALAN PINTAS. Keinginan mata membuat kita menjadi terburu-terburu dalam mendapatkan kehendak Allah yang terbaik buat diri kita. Lalu bagaimana Yesus mengatasi area pencobaan ini?

JALAN KELUAR

Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Matius 4:10

Yesus mengajarkan pada kita, saat iblis menawarkan kemudahan melalui mata kita dan memperlihatkan keindahan dunia ini, maka Yesus dengan tegas mengusir iblis tanpa kompromi. Saat kita hadapi hal ini, kita perlu mengambil sikap tegas kepada dunia ini, dan hanya menyembah kepada satu Allah Yahweh kita, Yesus Kristus. Berani mempercayai Dia disaat-saat sukar, disaat semua janji Tuhan tampaknya masih jauh dan semua visi kelihatannya tidak terjadi. Tetapi Bapa mau kita menantikannya dengan tekun dan kita hidup bukan karena melihat, tetapi karena percaya (2 Kor 5:7)


3.    KEANGKUHAN HIDUP

lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Matius 4:6

HARGA DIRI. Banyak manusia yang area kejatuhannya adalah di area harga diri. Biasanya para pria lebih memahami arti harga diri dan ego. Jika seorang laki-laki disentuh harga dirinya, biasanya mereka akan sangat marah dan tersinggung. Setiap kita rindu dihargai. Di saat itu, Yesus seorang Anak Allah yang hidup, dicobai mengenai harga diri. Bukankah malaikat akan tunduk pada-Nya? Bukankah Allah akan menatang Dia dan tidak akan mempermalukan Dia?
Yesus rindu kita belajar dari-Nya, Dia Yang Maha Tinggi turun menjadi manusia biasa dan mengambil rupa seorang hamba, kemudian Dia taat sampai mati. Mati dalam kehinaan dan ketelanjangan manusia. Yesus seorang yang baru saja dielu-elukan di Yerusalem untuk menjadi raja, kemudian disesah dan diludahi didepan umum. Kira-kira, apakah Yesus masih memiliki apa yang dinamakan harga diri??

JALAN KELUAR

Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Matius 4:7

Banyak orang mempertahankan harga diri dan egonya, akhirnya keluarga hancur, hubungan menjadi retak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Muncul kebencian, kemarahan, dan semua yang jahat karena keangkuhan hidup kita. Dialah Tuhan Allah kita! Mari kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat.

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 1 Pet 5:6

Yesuspun dicobai di semua hal ini. Jangan mengatakan Yesus tidak mengerti yang saya hadapi. Yesus telah melalui semua area dan musuh-musuh besar dari manusia, tetapi Dia menang dan Dia mau kita hidup juga didalam kemenangan-Nya.

BEBAN YANG BENAR

Ada beban yang keliru, ada beban juga yang ternyata dikehendaki Allah Bapa, dan bukan karena kejatuhan dan dosa-dosa kita. Bagaimana kita kita sudah terlanjur banyak memiliki beban-beban yang tidak seharusnya kita tanggung itu? Mari terima kasih dan penghiburan-Nya.

1. MARI DATANGLAH


Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Mat 11:28

Allah memanggil kita semua untuk menyerahkan segala beban kita kepada Tuhan, terutama semua beban yang keliru diatas, agar kita mau menerima beban yang benar dari Tuhan. Undangan Yesus ini sungguh merupakan undangan penghiburan dari Sang Pemlihara jiwa kita. Dia mengetahui semua beban-beban kita dan rindu memberikan kelegaan kepada jiwa kita


2. PIKUL KUK YANG KUPASANG

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.  Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Mat 11:29-30

Menanggung beban bersama Tuhan, inilah yang benar. Seperti sepasang Kerbau yang membajak sawah dan diatas bahu kedua kerbau itu dipasang gandar yang sama yang menghubungkan satu dengan yang lain. Bukankah Yesus juga mau kita belajar berjalan bersama Dia? Tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat. Dengan demikian, hidup kita akan terhindar dari beban-beban yang keliru dan dapat menanggung beban yang benar, yaitu beban yang sama dengan hati Yesus. Yesus memang sangat peduli dengan semua air mata kesusahan dan keluhan kita, tetapi Dia mau membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi dimana kita tidak hanya mengeluh karena beban-beban kita, tetapi juga menanggung beban-Nya. Apakah itu?

BEBAN HATI TUHAN
Beban hati Tuhan selalu bicara mengenai kepentingan Kerajaan Allah yang jauh lebih penting dan mulia dibandingkan semua urusan yang ada dibumi ini. Kita bisa saja bekerja, melayani, menikah, dan menjalani kehiduppan ini, tetapi tanpa gandar Allah, maka hidup kita akan menjadi hidup yang sia-sia dan tidak berarti. Hati Allah adalah selalu berbicara tentang keslamatan jiwa-jiwa, karena inilah tugas amanat agung Kristus Yesus yang masih belum terselesaikan sampai kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Dia tidak pernah memberikan beban tentang Sorga kepada kita, karena Dia sudah menyiapkannya buat kita yang percaya. Tetapi tentang berjuta jiwa yang belum mengenal kasih dan kebenaran, hatin-Nya selalu menangis dan memanggil kita untuk menjadi sekawan sekerja dengan Dia sehingga kita dapat menanggung sukacita ataupun tangisan didalam pekerjaan-Nya. Maukah anda dibentuk-Nya? Dipasangkan gandar dibahu anda dan melayani, bekerja beriringan dengan Yesus sendiri?

3. BELAJARLAH PADAKU!
Tidak terkatakan lagi, betapa sabarnya Tuhan kepada kita manusia yang lemah dan bodoh ini. Dia bukanlah seorang Guru didik yang penuh amarah dengan cambuk di tangan kanan-Nya. Tetapi Dia berkata ”Ayo, belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati...” Oh, betapa indah kata-kata-Nya, sehingga jiwa kita merasa aman didalam didikan Tuhan. Didikan Tuhan mendatangkan damai walau pada awalnya penuh dukacita dan air mata, tetapi dukacita menurut kehendak Allah akan mendatangkan kebaikan. Jangan takut untuk diajar oleh Tuhan Yesus, karena Dia sangat sabar dan tidak pernah membuang kita. Dengan sabar dan rendah hati, Dia Sang Allah yang Maha Tinggi, membungkuk dan mengajari kita bagaimana hidup benar dan berkenan dimata-Nya, sehingga kita menikmati kemuliaan-Nya dibumi ini...sampai kita semua disempurnakan sama seperti Dia. Amin. Tuhan tidak pernah menyerah kepada kita..jadi jangan pernah menyerah dan putus asa saat kita dididik-Nya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar