Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Yesaya 53:4-5
Semua manusia di bumi ini diciptakan sebagai gambaran pribadi Allah sendiri. Allah adalah kasih, dan manusia yang diciptakan segambar dengan Dia juga pasti akan selalu rindu mengalami kasih. Ketika kita jatuh hati pada seseorang, cenderung hati berbunga-bunga dan semua jadi tampak menjadi indah dan mendebarkan, penuh sensasi dan sangat menyenangkan..benar. Tetapi cinta..tidak dapat berhenti disitu.
Hati manusia rindu untuk dicintai dengan begitu rupa, walau itu tersembunyi begitu dalam didalam lubuk jiwa dan rohnya, namun kerinduan untuk dicintai, dimiliki, dan dihargai secara sempurna tetap ada dalam hatinya. Kita sudah mendengar banyak hal tentang Pribadi Yesus, bagaimana Dia dapat menjadi satu-satunya yang mengisi penuh kehidupan kita, walaupun Dia ijinkan kasih-Nya itu mengalir kepada kita juga lewat orang-orang yang sebenarnya dikirimkan kepada kita untuk mengasihi kita. Kadang kasih Ilahi seperti itu yang banyak tidak kita sadari.
BENARKAH CINTA ITU MENYAKITKAN?
Kebanyakan orang berpikir bahwa cinta itu pasti indah dan bahagia selamanya. Namun cinta bukanlah cinta yang sebenarnya sampai kita memahami arti cinta Yesus kepada kita. Hari ini kita masuk dalam hari Kemenangan dan Kebangkitan Tuhan yang kita kasihi, Yesus Kristus. Untuk menunjukkan cinta-Nya, demi cinta-Nya, dan hanya karena kekuatan cinta yang dimiliki-Nya, Dia sanggup memikul semua dosa manusia, dan demi cinta-Nya itu, Dia menderita, sakit, terluka, dan mati diatas kayu Salib. Apakah cinta iu menyakitkan? Ya, cinta memang menyakitkan..mungkin. Seperti halnya kematian-Nya. Cinta memang kadang aneh. Menimbulkan rasa sakit yang tidak mudah dipahami hati manusia. Rasa sakit itu timbul dari kecintaan yang besar, kerinduan, bahkan rasa nyeri dalam hati karena demi cinta, seseorang yang mencintai haruslah mau mengorbankan dirinya sendiri, mengesampingkan keegoan dan bahkan kebahagiaannya sendiri demi yang dicintainya.
Demikian juga Allah telah membuktikan kasih-Nya yang sempurna kepada kita, dengan kematian dan kesakitan Yesus.
APAKAH SELAMANYA MENYAKITKAN?
Cinta yang awalnya membawa sakit bagi daging dan jiwa itu..tidaklah selamanya. Yesus sudah bangkit!! Dan semua kisah cinta itu berubah menjadi perjalanan kemenangan yang kekal. Suatu cerita yang kekal dan bukan yang fana! Ketika kita mengasihi seseorang, kita dituntut Allah untuk mengasihi dengan kemurnian dan kerelaan, sehingga banyak daging dan bahkan jiwa kita merasakan sakit. Tetapi saat kita terus menghidupi cinta itu, cinta itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik yang menghias hati manusia. Saat manusia telah mempelajari arti cinta seperti ini, maka sesungguhnya kasih Allah ada dalam orang itu. Yang ada bukan lagi keegoan, kemarahan, keinginan pribadi, tetapi yang ada adalah doa tulus, air mata dan kerinduan yang suci, kerelaan dan pengorbanan yang sejati. Cinta haruslah bertumbuh dan semakin dewasa sehingga rasa sakit itu bukan lagi karena sakit karena dosa dan kedagingan yang menuntut terus tetapi berubah menjadi indah seperti kasih Allah. Ada banyak orang hancur karena cinta karena tidak mau bertumbuh dalam cinta dan belajar tentang cinta-Nya. Cinta selalu merupakan dari Allah, tetapi iblis juga dapat menciptakan banyak cinta imitasi.
Kita sebagai umat pilihan Allah, tentara-tentara-Nya yang dipilih-Nya, jangan lupakan dua sisi “koin” dalam hidup kita, satu sisi Allah Bapa merindukan kita menjadi tentara yang tangguh dan kuat dalam medan-medan pertempuran, tetapi disisi lain, Allah menginginkan kita memahami dan mengalami kelembutan dan kekuatan cinta itu, baik kepada Allah, maupun kepada orang-orang yang ditenpatkan-Nya dalam hidup kita. Tuhan mencetak kita menjadi “Warrior Bride” yang pandai berperang, namun menjadi orang-orang yang penuh cinta kepada Tuhan dan sesama kita.
Saat Yesus menangisi kita dan terus “Mengejar” kita saat kita lari daripada-Nya, saya percaya, Dia juga merasakan kesakitan karena anak-anak-Nya menjauh dari-Nya. Seringkali kita merasa sudah cukup menyakiti Tuhan kita lalu kita berkata “Tuhan, Kau sudah sangat mengasihi aku! Tapi aku selalu menyakitimu! Lebih baik Kau tidak usah lagi mengasihiku! Tidak usah lagi mempedulikanku!” tetapi kasih Tuhan sempurna buat kita. Berapapun banyak kita berkata demikian, Dia tetap mencintai kita tanpa syarat. Kita harus sadar bahwa kita begitu dicintai-Nya, tanpa syarat, sempurna, dan bukan karena apapun yang telah kita lakukan pada-Nya!. Kita juga harus mengerti bahwa bagi Bapa kita, lebih menyakitkan jika anak-anak-Nya menjauh dan menolak Dia dan cinta-Nya agar Dia dapat memeluk dan memulihkan kita kembali, daripada sakit yang dirasakan-Nya saat kita jatuh dalam dosa. Apa maksudnya? Tentu saja Allah membenci dosa kita, inilah yang menghalangi kita dengan Bapa. Tetapi dosa yang mau diakui dan pertobatan akan membawa kita kembali pada-Nya, tetapi anak-anak-Nya begitu takut datang dan tidak mempercayai cinta-Nya sehingga malah menjauh dan tidak mau dipulihkan dengan alasan tidak mau melukai Tuhan. Sungguh hal ini jauh menyakiti-Nya….kendati demikian, Dia tetap mencintai, walaupun sakit. Bagi Dia, kita tetaplah anak-anak yang tak tergantikan, membahagiakan buat hati-Nya, walau tentu ada kesakitan dihati-Nya apabila kita memilih dosa daripada Dia.
Jika anda mengasihi Tuhan, pasti ada rasa sakit didalam daging dan jiwa kita. Sakit ini disebabkan oleh karena kedagingan kita yang dihancurkan saat kita rindu taat akan perintah-Nya (barangsiapa mengasihi Dia, harus juga mentaati perintah-Nya). Sakit dapat dirasakan saat cinta mendesak roh dan jiwa dalam kerinduan yang sangat dalam akan Dia, tetapi kita menyadari bahwa kita masih hidup dalam daging dan kita “mengeluh” menantikan pembebasan tubuh kita (Rom 8:23). Ada banyak rahasia dalam cinta dan seharusnya kita belajar memahami, memilikinya dengan jalan; mengenal dan memahami, dan mengalami kepenuhan cinta sejati dari Allah Bapa kepada kita. Jika kita mendapatkannya, kita akan penuh dan utuh didalam cinta-Nya.
PASKAH adalah Kemenangan Cinta terbesar buat kita semua! Cinta itu telah memenangkan penghakiman dan penghukuman! Sehingga kita tidak menerima hukuman lagi, tetapi hidup dalam kasih-Nya yang penuh kekuatan, yang memampukan kita juga untuk mengasihi orang lain. Selamat hari PASKAH! Ingatlah Dia mencintaimu dengan kesakitan dan kematian, supaya kita dapat mati dan sakit bagi diri sendiri dan hidup selamanya bagi Dia!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar