Kita akan memasuki sebuah Gerbang yang didalam roh berupa gerbang yang sangat besar seperti terbuat dari batu Pualam putih dan bertulisakan “YADA” namun disisi lain perjalanan rohani kita itu, ada juga gerbang yang tersusun dari balok-balok es yang merupakan Gerbang Kebekuan dimana jika kita tidak memasuki Gerbang Yada, maka kita bisa masuk dalam kebekuan rohani yang mengerikan.
Demikianlah pesan yang diberikan Bapa melalui bp Gembala Sidang CMC beberapa minggu yang lalu bagi gereja-gereja-Nya dan gereja kita:
“Daniel, Gerbang Pualam itu adalah Gerbang Keintiman dengan-Ku..tanpa ada keintiman maka tidak ada perkenanan-Nya. Keintiman berarti melepaskan semua yang harus dilepaskan (harta, sahabat atau apapun yang menghalangi keintiman mereka dengan-Ku…Tanpa itu yang ada hanyalah api palsu karena kerumunan massa dan bukan Api yang membakar Roh mereka… Banyak diantara anak-anak-Ku yang tidak dapat menerima ketetapan-Ku akan masuk dalam gerbang kebekuan dan api palsu…Api Kudus-Ku akan melembutkan setiap hati yang beku yang mau meminta Kasih Karunia-Ku untuk menjamah hati mereka… Bukalah Gerbang Pualam itu, jangan biarkan anak-anak-Ku masuk dalam Gerbang Kebekuan atau api yang palsu…
Di Gerbang Yada kata Tuhan: “Aku akan memberikan yang telah lama hilang di gereja-Ku, yaitu karunia kasih dan kesetiaan..karunia untuk membuka pintu penginjilan..karunia untuk memasuki pintu alam kemuliaan, barang siapa mengerti hendaklah ia mengerti.
Sementara yang karena kebebalan hati mereka ada yang masuk ke gerbang kebekuan… mereka yang tidak mempercayai pengampunan-Ku yang sempurna,, mereka yang mempercayai bahwa keadilan adalah sesuai dengan kebaikan di pikiran mereka, bukankah jalan-jalan-Ku adil dan benar? mereka memiliki hawa nafsu yang memalukan mereka hanya mencintai pemberian-Ku yang mereka anggap baik dan segalanya,,, hanya kesadaran akan pemulihan dari-Ku yang dapat membebaskan mereka dari kota kepalsuan gerbang kebekuan itu..
Di Gerbang kebekuan itu banyak orang menjadi Kristen karena berkat… mereka berkata dalam hatinya.. “Tuhan kalau aku sudah besar, aku akan melayani-Mu..Tuhan kalau aku sudah menikah,, kalau aku sudah memiliki anak,, Tuhan kalau aku sudah tua… “ Tetapi hari ini juga jika nyawa mereka diambil.. apa yang dapat mereka lakukan?
Saudara, Tuhan berkata bahwa Yada Artinya keintiman dengan Tuhan, dan kesatuan hati sesama keluarga Kristus… Saudaraku, mari kita buang segala geram, murka. Manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri.. Iman kita bukan karena orang lain,, gairah kita bukan karena orang lain. Banyak Panggilan Tuhan akan tergenapi dengan sempurna jika kita memasuki Gerbang Yada… ada juga banyak anak Tuhan yang mendapatkan perkenanan Tuhan,, disamping itu masih ada juga yang tidak bertanya2 pada-Nya soal pasangan, panggilan dan banyak lainnya…, begitu banyak yang memandang remeh berkat khusus…Banyak anak Tuhan lebih suka yang gampangan,, sejarah akan berulang,, bukan sebuah kebetulan,, sejarah dipelajari untuk menghindarkan malapetaka…Iblispun dapat menyediakan hal-hal dan berkat yang hampir sama dengan yang disediakan Tuhan, namun apa yang membedakannya? Tuhan berkata bahwa yang membedakannya adalah KEINTIMAN, KETAATAN, dan KEIMANAN.
Berbahagialah kita yang mengumpulkan hartanya di sorga… ada yang meratapi keadilan Tuhan, Ada juga yang meratapi kesepian hidupnya… mari kita tinggalkan semua kedagingan yang ada,, Gerbang Yada sudah dipersiapkan,, biarlah mata kita hanya tertuju pada-Nya,, biarlah gairah kita hanya karena-Nya bukan karena teman, sahabat, jemaat, bahkan gembala kita…Mari kita tinggakan segala sesuatu yang bersumber untuk memahami, memuaskan kepentingan “aku” dan “aku”,,, sebab jika demikian gerbang kebekuan menanti kita…
Apakah anda memasuki Tahun ini 2015 dengan keletihan? kepahitan? kegeraman? Tawar hati? Begitu banyak utang-utang yang kita buat di masa lalu sehingga membuat kita susah mempercayai jalan-jalan dan Keadilan Tuhan. Dia bersedia memberikan Perkenanan-Nya kepada kita artinya berbicara mengenai kasih karunia, bukan dengan kekuatan sendiri. Ketika Tuhan menjelaskan lebih lanjut dalam perenungan saya mengenai tahun ini, Tuhan berbicara kepada saya bahwa seringkali kita menghalangi Dia untuk bekerja. Ozegtih atau bergantung penuh kepada Tuhan, bukanlah berarti memegangi jubah-Nya erat-erat dengan takut sehingga Tuhan tidak dapat membawa kita maju. Mungkin ada banyak ketakutan di tengah akhir zaman yang menyesatkan ini. Kita takut menjadi sesat, kita takut memberitakan kebenaran, kita takut melangkah, kita takut gagal, dan lain sebagainya. Bergantung penuh pada Bapa berarti membiarkan Dia memegang tangan kita, menggandeng tangan kita dan menuntun kita kemanapun Dia mau kita berjalan.
SELAMAT DATANG di TAHUN PERKENANAN TUHAN!
Mari kita belajar berjalan bersama Dia, mempercayai Dia dan ijinkan Dia menghangatkan dan melembutkan hati kita untuk mau dikasihi dan lebih mengasihi Dia.
(Bersambung...)
Ps. Daniel Shane
(warta jemaat Christ Movement Center)
0 komentar:
Posting Komentar