RSS
Container Icon

Peperangan Di Padang Gurun (puisi rohani)

Desember 2007
Entah mengapa, pagi itu aku terbangun sangat dini, tak seperti biasanya. Pukul 04.30 dini hari. Entah apa yang sedang kuimpikan, tetapi aku yakin sekarang bahwa ada sesuatu gerakan rohku yang mendorongku untuk bangun dari tempat tidurku dan menuliskan apa yang ada di hatiku. Tanpa basa basi aku segera bangun dan melompat dari tempat tidurku. Kutuliskan sebuah kisah peperangan yang kami sedang hadapi…aku menjadi bagian dalam peperangan itu..semua teman dan anak-anak rohaniku yang kukasihi ada didalamnya dan kelihatannya juga semua anak-anak yang dikasihi-Nya melalui masa-masa peperangan yang cukup genting di akhir zaman ini.....

Iman dan keyakinanku semakin kuat saat hatiku menulis lebih banyak seperti yang digerakkan dalam rohku. Aku merasakan kekuatan-Nya kembali dan segera kubagikan kepada semua sahabat dan teman seperjuanganku..bahwa masih ada harapan! Pasti ada kemenangan!
Peperangan memanas di padang gurun..
Angin panas membelai wajah dan hampir menembus dada..
Barisan kecil sedang berjuang untuk bertahan..
Panah-panah kesakitan, kemarahan..menghujani tempat tercela itu..
Apakah betul Dia sudah meninggalkan kita?

Beberapa terlihat sakit, lemah dan tidak kuat lagi berdiri di barisan itu..
Barisan kecil itu memiliki mimpi yang terlalu besar..
Setidaknya itu yang dipikirkan manusia..
Tetapi dimata Tuhan..Dia yakin mimpi-Nya akan terjadi lewat orang-orang yang tak berdaya itu…
Tak jarang terlihat mereka menangis, menjerit, merintih..
Entah karena kesakitan, entah karena berser, entahkah penyesalan atau luapan kehancuran diri sendiri…
Semua suara hampir sama dan tak dapat dibedakan lagi..
Kadang mereka sigap tegak seperti pahlawan..
Tetapi kadang mereka terlihat kehilangan arah peperangan..
Sementara ada yang memutuskan untuk menunggu
Redanya keadaan itu dengan keluar dari barisannya dan memutuskan menikmati kehidupan yang ditawarkan musuh..

Semua kebingunan dan tampak tak benar..
Harus memperhatikan siapa dan menopang siapa..
Tangan yang satu memegang senjata..
Beberapa terlihat letih untuk berperang dan menyerahkan harapan mimpi itu di pinggir jalan gurun pasir itu…
Hawa jahat semakin pekat..
Ternyata terlihat juga ..bukan hanya barisan kecil itu..
Tetapi juga semua barisan yang ada di gurun –gurun yang lain..tak jauh dari situ..
Banyak sekali mayat…baik yang benar-benar mati…ataupun mayat-mayat hidup..
Tentara bayaran dan musuh-musuh dalam selimut…
Terlihat tentara yang tertatih-tatih berusaha tetap bernafas sementara dikelilingi oleh musuh-musuh yang mendekat..

Aku berseru keras!! Ada apa ini?!!
Mengapa jadi begini? Apa yang terjadi dengan barisan kecil itu?
Bukankah mereka adalah salah satu yang terpilih?
Dimana pelita dan senjata itu?

Berkali-kali mengingat itu…dadaku semakin sesak dan nafasku menjadi berat..
Sampai kapan Kau biarkan kami begini?
Smapai Kau puas menghukum kami?
Inikah penghakiman-Mu? Ataukah? Akhh..aku makin tak mengerti..
Kenapa Kau berikan kekuatan-Mu seolah tertawan?
Sampai kapan?
Bukankah Kau Pemimpinnya? Panglimanya?
Kau kuat, Kau besar..Raja kami yang agung..
Setidaknya lihatlah di seluruh penjuru negeri ini..
Masih ada orang-orang yang mencari-Mu di tengah suara rintihan mereka..
Walau sakit..selalu ada yang akan bertahan..
Selalu ada yang tidak patah dan goyah dari tempatnya, ya kan?
Jadi..setidaknya lihatlah kami…Raja yang agung..
Hembuskan nafas-Mu di padang gurun itu
Maka musuh-musuh-Mu akan hancur seketika…

Aku naik ketempat yang lebih tinggi lagi..
Kulihat dari sisi yang lain..
Ternyata…
Ditengah keadaan yang menyesakkan itu..
Tangan-Mu…aura kemuliaan-Mu masih melindungi mereka..
Walau terlihat menipis…
Mungkinkah tertutup kabut-kabut jahat ataukah karena begitu banyak kedurhakaan dan kasih yang mendingin?

Ada kebaikan..masih ada kebaikan…
Masih ada hati yang hancur..
Masih ada harapan…
Ya, aku semakin yakin..

Selama Kau masih menginginkan barisan-barisan itu..
Selama Kau masih memberinya kesempatan untuk bertobat..
Dan yang kutemukan…
Kau sedang melatih kami di medan peperangan..
Ya..secara langsung..berhadapan dengan roh..kesakitan..roh kesenangan dunia..roh kemarahan…roh kesesakan..roh pengadu..roh pengrusak…roh kejenuhan…

Memang seolah menjemukan..
Seolah semua kerja keras tiada hasil..
Tampak tidak ada yang benar..
Terbitlah ya Tuhanku…
Seperti fajar terang menghangatkan hati-hati yang dingin dan tawar karena peperangan ini..

Tunjukkan jalan-jalan-Mu yang harus kami lalui..
Seperti Daud di padang gurun..perjalanan panjang dan menyakitkan..berpuluh tahun..
Untuk menjadi seorang raja dan mimpinya digenapi!!
Akankah Kau suruh kami menunggu selama itu?
Kau tahu duni ini tak bisa bertahan selama itu..
Kejahatan dan kemusnahan..
Waktunya menyempit!!
Segeralah tolong kami!!
Apakah hanya melalui padang gurun ini..
Yang akan membawa kami menjadi raja?
Apa ini satu-satunya jalan untuk menempa kami dalam barisan-Mu ya Rajaku?

Jadilah kehendak-Mu..jadilah yang Kau mau…
Bunuh tiap pemberontakan kami..
Yakinkah kami bahwa Kau tetap setia..
Takkan meninggalkan kami juga setiap karya yang telah Kau mulai bersama kami..
Topang dan kuatkan kami..
Berilah minum dari sungai-Mu..
Peperangan mungkin tidak akan berhenti..
Tapi kekuatan-Mulah yang akan bertambah..
Pancaran kasih dan suara teriakan-Mu..
Itulah yang memecah kabut gelap di padang itu..
Ya Tuhan..appaun yang terjadi…
Aku percaya…aku percaya….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar