RSS
Container Icon

Roti dan Kepuasan Hidup

Yohanes 6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Orang-orang berbondong-bondong pada Yesus, mengapa mereka mencari Yesus? Ternyata bukan karena mereka percaya kepada Sang Mesias, yang Diurapi, tetapi mereka yang sebelumnya mereka kenyang oleh makanan roti dan ikan yang Yesus berikan dalam mujizat spektakuler itu. Mereka datang kepada Yesus lagi karena mereka terpuaskan…

Saudaraku, apa bedanya kebanyakan orang Kristen dengan mereka? Kita datang kepada Yesus bukan karena kita percaya dan melakukan kehendak-Nya, tetapi karena kita mengharapkan “kepuasan” dari-Nya. Benar, Yesus memang mendatangkan kepuasan hidup, tetapi Tuhan rindu kita tidak berhenti sampai pada pengertian sedangkal itu.

Yohanes 6:27 mengatakan “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.". Tuhan menghendaki kita bekerja, bukan sekedar meminta-minta pada-Nya walaupun Dia baik dan murah hati, Dia tetap merindukan anak-anak-Nya bekerja.  
Bekerja yang seperti apa yang Dia inginkan? Yang namanya bekerja bukanlah hanya duduk di kursi perusahaan selama 8 jam sehari dan 1 jam istirahat, atau bekerja itu adalah sesuatu yang menghasilkan uang, saya percaya maksud Tuhan tidak sedangkal itu. Kita semua adalah hamba Tuhan, dan semua wajib bekerja. Entah sebagai pengusaha, sebagai pelayan masyarakat, sebagai pendeta atau penginjil, semuanya sama bekerja untuk Bapa, jikalau masing-masing memang melakukan kehendak Bapa dan berjalan seturut panggilan Tuhan. Bekerjalah untuk makanan yang kekal, bukan untuk makanan yang dapat binasa.

Roti. Makanan. Semua orang butuh makanan agar dapat meneruskan hidupnya, baik yang kecil, atau dewasa, baik kaya ataupun miskin, makanan biasa atau makanan mahal, semuanya butuh makanan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan dengan makan, orang mendapatkan kepuasan, bukan? Jika tidak, maka tidak akan ada restoran mewah dengan taman terbuka, minum kopi di mall walaupun sangat mahal, semuanya menawarkan kepuasan yang mengiringi makanan yang dijual.

Yesaya 55:1-2 mengatakan “ Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat”

Yesuslah roti hidup itu, yang akan memuaskan dan memberikan kenikmatan sejati dalam hidup kita, kita akan menerima hidup kekal dan tidak akan lapar haus lagi. Saat mendengar ini, orang-orang menjadi kecewa, mengapa? Mereka mengharapkan suatu tanda yang spektakuler agar mereka percaya pada Yesus, tetapi Yesus malah :ngawur” bicaranya, Dia bahkan berkata bahwa Dialah roti yang turun dari Sorga, semua orang bersungut-sungut “mana mungkin? Siapa dia? Kita kenal ibu bapaknya! Dia itu orang biasa! Berani-beraninya Dia bilang Dia roti turun dari Sorga dan menyuruh kita percaya pada-Nya?
Lebih parah lagi Yesus berkata “….yang Kuberikan adalah dagingku….”. Yesus mengajarkan menjadi pemakan daging sesamanya! Wow, semua pengikut bahkan murid-murid-Nya menjadi gempar karena pengakuan Yesus yang terang-terangan ini.

Yesus menghendaki kita “menghabiskan” hidup kita untuk hal-hal yang kekal, bekerja untuk upah yang kekal, menikmati kepuasan kekal, bukan kepuasan yang sesaat, walaupun itupun pemberian dari Tuhan untuk manusia yang fana. Ya, Dia memberikan kita kepuasan, akan makanan yang kita makan tiap hari, akan sahabat, kekasih, keluarga, cinta, perhatian, Dia sanggup memberikan semuanya, tetapi Dia mau ingatkan kita lewat Firman ini, mari kejar kepuasan Rohani.

Pernahkah kita tersenyum puas dan bangga melihat orang yang dulu kita layani, sekarang berhasil dalam menggenapi panggilan Bapa?
Pernahkah kita puas saat pelayanan kita diurapi Tuhan dan kita merasa sangat bahagia saat jiwa-jiwa diselamatkan?
Pernahkah kita bahagia bukan karena kita memiliki rumah di bumi atau suami, istri yang rupawan, tetapi karena kita merasakan kepuasan cinta dari Tuhan yang melebihi segala sesuatu di muka bumi ini?
Pernahkah kita bersyukur, walau di bumi, kita tidak diberikan bagian..tetapi kita puas karena hak dan bagian kita terjamin di Sorga?

Yesuslah kepuasan rohani yang kekal, makanan yang kekal. Saat hati kita terisi oleh Yesus, saya percaya kita akan merasakan kebahagiaan sejati dan tidak ada lagi kesepian. Kepuasan manusia itu semu dan memiliki sifat yang selalu menginginkan lebih dan menuntut, berbeda dengan kepuasan Sorga, menerima dengan ucapan syukur dan puas dengan pemberian Tuhan. Manusia selalu disakitkan oleh keinginannya sendiri. Para pengikut Yesus yang awalnya hanya datang karena mereka puas sementara, akan pergi dan lari dari Yesus, mereka menuntut lebih dan bahkan kecewa pada Yesus.

Saudaraku, sudahkah kau memiliki Roti hidup itu? Sudahkah kau puas dengan kepuasan Sorga? Ataukah kepuasan fanalah yang mendominasi hidup kita sehingga kita selalu merasa tidak pernah puas dan cukup dengan keadaan kita? Mari mengucap syukur buat Roti Hidup yang diberikan-Nya. Percayalah pada-Nya, lakukan kehendak-Nya, itulah kehendak Bapa  bagi kita semua. God Bless.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar