RSS
Container Icon

Lagi Kangen Berat Nih!


Sobat, pernahkah kita merasa begitu rindu akan seseorang ? Bukankah tidak ada obat yang sanggup mengobati malarindu ini, selain dengan perjumpaan ? barulah dengan perjumpaan  yang akan menghapuskan kerinduan tadi. Seringkali kita lebih merindukan orang tua, sahabat, atau orang-orang yang kita kasihi di dunia ini ketimbang merindukan Allah. Dengan berbagai alasan, “Bukankah Allah itu tidak kelihatan, akupun tidak pernah berjumpa dengan-Nya, bagaimanakah mungkin aku bisa kangen pada-Nya?”

Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Allah Roh Kudus memang tidak dapat kita lihat dengan mata kita tetapi roh kita yang melihat-Nya dan kita dapat merasakan kehadiran-Nya. Suatu kerinduan kita kepada Allah tidak berasal dari daging ataupun jiwa tetapi sebenarnya roh kitalah yang merindukan hadir-Nya. Jadi, banyak orang yang tidak menyadari kebutuhan rohaninya dan lebih memperhatikan apa yang kelihatan. Dengan berusaha tampil secantik dan setampan mungkin, menjaga image (JAIM), dan seringkali memakai topeng-topeng agar terlihat selalu suci, tanpa kita sadari, roh kita sedang begitu tersiksa, lapar, haus, dahaga yang tidak dapat dipuaskan dengan dengan kasih dari seorang lelaki, dengan Gudem dan diskotik, atau dengan hal-hal di bumi lainnya.

Lihatlah kedalam diri sendiri! bagaimanakah keadaan rohmu? ia begitu merindukan Tuhan Yesus yang menebus dan satu-satunya Pribadi yang sanggup mengisi relung hati. Tidak ada jalan lain kecuali kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Dia. Mazmur bani Korah dalam kitab Mazmur mengatakan “Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.”(Maz 84:3). Pernahkah kau merindukan Tuhan sampai jiwamu hancur?? suatu kerinduan yang sangat besar, seperti tanah tandus merindukan air segar.



Bagaimanakah kita dapat berjumpa dengan Dia sehingga kita dipuaskan?
Yaitu dengan cara kita menanti-nantikan Tuhan, mencari Dia dan merendahkan diri kita. Orang-orang yang seperti inilah yang berjalan makin lama makin kuat, menghadap Allah seperti seekor Rajawali yang terus terbang dan naik (Yes 40:31). Saat kita berpisah satu minggu saja dengan orang yang sangat kita kasihi, bukankah kita begitu rindu akan wajahnya tak peduli apakah ia  cantik atau tampan? Tidakkah kita rindu mendengar suaranya, bagaimana cara dia berjalan, makan, minum, bercanda, dan tertawa? Selalu terkenang dan berdebar-debar menantikan perjumpaan yang berkesan. Begitulah suatu perasaan yang sama harus ada pada kita anak anak Tuhan yang merindukan Dia. Mendengar Dia berbicara dan tidak mengacuhkan-Nya. Tetapi rindu ini tidak akan pernah ada jika kita tidak pernah mengasihi-Nya. Tidak ada memori-memori yang indah antara kau dan Dia, tidak ada hubungan hati yang kuat dan kasih yang kuat.

Bisakah kita mencintai Allah? kita memang tidak dapat mengasihi Allah dengan kemampuan kita sendiri, melainkan hanya kasih karunia-Nya saja, tetapi Bapa melihat hati kita yang begitu rindu ingin mengasihi Dia, bukanlah seolah-olah kita sudah sempurna mampu mengasihi dan mengenal Dia, tetapi marilah kita mengejarnya, kalau-kalau kita dapat juga menangkapnya. Karena kitapun telah ditangkap oleh Kristus Yesus (Fil 3:12). Yang mengejar-Nya dan berusaha mengenal dan mengasihi-Nya akan ditangkap oleh-Nya sendiri.

 “Seberapa besar engkau menginginkan Aku?” Maz 73:25-28 telah menjawabnya yaitu sekalipun dagingku, hatiku habis lenyap, hanya Dialah Allah bagianku selamanya, tidak ada yang kuingini di bumi selain Dia!! Hanya Yesuslah yang tidak akan dapat diambil dari kita sebab Dialah pusaka kita dan bagian kita!! JADILAH PEMBURU-PEMBURU TUHAN !! “ jiwaku memburu Engkau “ (Maz 63 :9 KJV).
“Suatu pengejaran yang akan selalu mengarah hanya kepada Dia”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS