Kelelahan Rohani
Iman Bukan Perasaan
Untuk beberapa saat, kita sadar sepenuhnya akan perhatian Allah terhadap kita. Tetapi kemudian, bila Allah mulai memakai kita dalam pekerjaan-Nya, kita mulai menunjukkan wajah untuk dikasihani dan hanya berbicara tentang pencobaan dan kesulitan kita. Dan sepanjang waktu Allah berusaha menyuruh kita melakukan pekerjaan kita seperti sosok tersembunyi yang tidak mendapat sorotan.
Tidak seorangpun dari kita yang mau tersembunyi secara rohani jika kita dapat mencegahnya. Dapatkah kita melakukan pekerjaan kita bila tampaknya Allah telah menutup pintu Sorga? Sebagian dari kita selalu ingin menjadi orang kudus yang bersinar cemerlang dengan lingkaran cahaya keemasan di kepala dan dengan pancaran ilham terus menerus., dan para pemercaya lain sepanjang waktu berurusan dengan kita.
Seorang kudus yang yakin akan dirinya sendiri tidak berharga bagi Allah. Dia tidak normal, tidak layak untuk hidup sehari-hari, dan sama sekali tidak seperti Allah. Kita hidup disini, untuk melakukan pekerjaan di dunia ini. Dan kita harus melakukannya dengan kuasa yang lebih besar agar bertahan dalam perjuangan karena kita telah dilahirkan dari atas.
Jika kita terus menerus berusaha mendatangkan kembali saat-saat ilham yang istimewa, itu merupakan tanda bahwa bukan Allah yang kita inginkan. Kita menjadi terobsesi dengan saat-saat Allah datang dan berbicara kepada kita, dan kita mendesak agar Dia melakukannya lagi. Akan tetapi, yang dikehendaki Allah adalah kita harus ”berjalan dengan iman”.
Berapa banyak diantara kita yang telah keluar dari gelanggang seolah-olah berkata ”Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi sampai Allah memperlihatkan diri kepadaku”
Dia takkan pernah melakukannya.
Beban Yang Salah vs Beban Yang Benar
Siapa manusia dibumi ini yang tidak memiliki beban dalam hidupnya? Tentu saja kita akan menjawab, tidak ada!. Semua manusia memiliki beban dalam hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, duduk dibangku sekolah dan mengerjakan PR dan ujian, maupun di usia remaja dengan masalah-masalah lingkungan, keluarga, jati diri dan lawan jenis. Beban yang lebih matang dimiliki orang-orang dewasa dalam menanggung kehidupan yang berat ini. Tetapi apakah Allah Bapa mengutus kita didunia ini untuk menanggung semua beban-beban itu?
Jika kita mau membuka mata kita, maka kita akan melihat bahwa banyak orang dan mungkin diri kita juga, yang sedang memikul beban yang keliru.
BEBAN YANG SALAH
Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. 1 Pet 3:17
Pernahkah anda berpikir tentang beban-beban yang keliru ini? Beban yang diperoleh manusia bukan karena kehendak Allah. Memang mengikuti Tuhan, ternyata ada jua penderitaan yang memang dikehendaki-Nya untuk membuat kita lebih mengenal-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya lebih luas lagi. Sedangkan beban yang keliru ini adalah semua jenis beban yang diakibatkan kesalahan manusia itu sendiri, karena kejahatan dan penentangannya akan Tuhan.
Bagaimana beban yang salah ini diperoleh? Ada 3 sumber kesalahan dan kejahatan manusia :
Aku Milik-Mu (Lagu)
Ajari Aku Bapa (lagu)
By: Evie Mehita
Tawanan Roh
Kutuk
( Ulangan 11 : 26-28 )
APA YANG TERJADI BILA HUKUM TUHAN DILANGGAR ?
Memberikan hak yang sah bagi setan untuk menguasai kita atau atas seseorang dalam membangun penguasaannya atas negeri, atau daerah tertentu.
ASAL USUL KUTUK :
1. Kutuk atas tanah sebagai akibat langsung dari dosa atau sebagai kutukan dari pemimpin. Contoh : kutuk
dari pemimpin terhadap Yerikho (1 Raj 16:34), tanah tersebut dijadikan tempat melakukan dosa, tanah
darah.
2. Sebagai akibat melanggar hukum Allah (Ul. 27, 28)
3. Oleh perkataan niat jahat manusia. Contoh : Usaha Balak untuk mengutuk Israel (Bil 22:5-6)
4. Sebagai akibat ucapan yang dibuat tokoh-tokoh yang berotoritas bahkan tanpa niat jahat (Amsal 18:21,
Yak 3:9)
5. Dosa keturunan, kutuk nenek moyang (Kel 20:3-6, Ul 27:15)
- Kutukan anak sulung (Kain Kej 4:1-16, Anak Firaun Kel 4:22-23, Ismael yang kehilangan hak
anak sulung sehingga iblis merusak hak anak sulung di Israel)
- Kutukan pemimpin Negara, gembala siding, ortu, suami, diri sendiri, kuasa gelap
- Kutukan dari Tuhan : jika kita tidak taat (Ul 27:15, Bil 5:1-31, Mal 2:2)
- Kutukan dari Tuhan karena suka bergosip (Yos9:1-27), mengakui allah lain (Ul 11:8),
- selingkuh (Bil 5:1-31), Tidak mau memberi pada orang miskin (Ams 28:27), Tidak mau
mendengarkan Tuhan (Mal 2:2), Tidak memberi persembahan (Mal 3:8b-9), istri yang
dominant menyembabkan keimaman hancur, anak menjadi pemberontak, lesbi, homosex,
mengandalkan diri sendiri (Yer 17:5), dll
- Kutukan pemimpin Negara (Yosua 6”26, Kel 4:22-23, Kel 12:29-36
- Kutukan gembala sidang (Mat 18:15-18): orang yang tidak mau lagi digembalakan dan
lepas dari tudung gembala
- Kutukan suami (Kej 31:31-32) Yakub kepada rachel
- Kutukan orang tua kepada anak (Kej 9:18-28) Nuh mengutuk Ham, penolakan dari
kandungan/memilih jenis kelamin anak, perceraian ortu, penolakan karena ditinggal terus
menerus, diadopsi orang lain,
- Kutukan pada diri sendiri (Mat 12:36-37)
- Jika keluarga selalu tidak bahagia, istri tidak bisa punya keturunan/ mandul : karena kutuk,
bisa dari orang berwibawa, dari orang lain/diri sendiri.
- Kutukan kuasa gelap, seperti dukun-ukun, peramal, medium (pemanggil arwah), tukang
suanggi (bisa menjelma jadi binatang, dll)
Kepalsuan Di Gereja Akhir Zaman
Salah satu fungsi gereja adalah memperingatkan, menegur manusia dari dosa. fungsi tersebut merupakan kenabian yang harus tetap dipegang teguh oleh gereja di akhir zaman. Banyak tanda telah menunjukkan akan kedatangan Tuhan yang kedua kali yang semakin dekat. Di akhir zaman ini pulalah akan terjadi banyak hal yang membahayakan dan mengerikan dalam gereja Tuhan. Kitab Ibrani mengingatkan kita akan goncangan yang akan terjadi di dunia dan gereja Tuhan sendiri (Ibrani 12:26-28). Kita sangat perlu mewaspadai bahaya penyimpangan demi penyimpangan yang sudah dinubuatkan dalam Firman Allah, agar kita terhindar dari penyesatan. Bapa memberikan kepada generasi akhir ini suatu janji lawatan pemulihan dan gelombang pemurnian yang akan membasuh dan membakar setiap umat-Nya, agar umat-Nya murni, bersih, dan tak bercacat menjadi mempelai Kristus yang sempurna.
PEMBOROSAN BESAR-BESARAN
Beberapa waktu lalu, Bapa berkata pada saya “Gereja-Ku telah melakukan pemborosan besar-besaran!”. Saya terkejut, tetapi Bapa menerangkan kepada saya bahwa di akhir zaman ini, banyak gereja Tuhan atau Tubuh Kristus sendiri yang melakukan banyak hal besar dan “mahal” buat Tuhan, tetapi sesungguhnya tidak ada Tuhan sendiri dalam ibadah itu! Mengerikan sekali, jika kita merasa sedang melakukan yang terbaik buat Tuhan, tetapi ternyata semua itu tidak ada gunanya, karena Dia tidak berkenan. Jadi, sebenarnya apa yang kita cari dalam kehidupan ini? Berkat? Pasangan? Kedudukan? Terkenal menjadi seorang hamba Tuhan? atau PERKENANAN TUHAN??
KARUNIA PERTOBATAN
Apakah anda rindu perkenanan Tuhan dan terjadinya Kebangunan Rohani? Pertobatan adalah kunci dari kebangunan rohani. Pertobatan yang sejati adalah dari Roh Kudus. Hal tersebut adalah karunia, bukan hasil usaha manusia. Seberapa pun kita meratap untuk dipulihkan tanpa Roh Kudus yang mengkaruniakannya, maka hal tersebut akan menjadi sia-sia. Mereka akan gagal. Jatuh dalam lubang dosa yang sama dan terus berputar dalam lingakran dosa yang tak terputuskan. Mari kita memohonkan karunia Pertobatan.
Karunia pertobatan merupakan murni inisiatif Tuhan. Karunia pertobatan bekerja saat kita berserah penuh kepada Bapa dan bapa memberikan kekuatan kepada kita untuk menaklukkan dosa (Filipi 2:13).
Pelayanan Malaikat
Kata malaikat berasal dari bahasa Latin, angelus, yang meminjam dari kata Yunani angelos, yang berarti “utusan”. Kata terdekat dalam bahasa Ibrani untuk malaikat adalah, mal’ach Templat:Strong, yang juga berarti “utusan”.
Malaikat adalah “Roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibrani 2:5-7; 1 :13 -14).Pertama-tama kita harus mengingat bahwa injil ini bicara mengenai Yesus Kristus dan manusia.
Malaikat adalah mahluk rohani yang tidak dapat diurai, tidak dapat dilihat (real), dan tidak berubah (bdk. Mat.22:30). Di samping itu keberadaan malaikat tidak terikat kepada ruang dan waktu. Namun demikian, malaikat memiliki akal budi, kecerdasan, kecepatan, dan kekuatan untuk berbuat, bergerak dan berbicara (bdk. Yud. 6; Luk. 2:9-15; II Tes. 1:7; II Raj. 19:35), akan tetapi dalam semuanya itu malaikat tetap bergantung dan tunduk kepada Allah Penciptanya. (bdk. Dan. 7:10).
Mengapa Begitu Tuhan??
Apakah pertanyaan semacam itu sering terlintas di pikiran kita merasa bahwa Tuhan kurang adil dan bahkan tidak adil kepada kita? Menurut anda apakah arti keadilan Tuhan? hal ini sangat sulit untuk didefinisikan. Adil bukanlah sama rata dan sama rasa...tetapi adalah adalah porsi yang cukup sesuai kebutuhan masing-masing, yes...dan untuk mengalami hal ini mungkin adalah hal yang cukup sulit untuk kita terima...manusia cenderung iri hati dan marah saat tidak mendapat apa yang diinginkannya.
Suatu saat Yesus sedang mengajar dan memberikan perumpaan tentang orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur seorang tuan kebun (Matius 20:1-16)
TUAN RUMAH MENCARI
Inisiatif selalu datangnya dari Bapa. Dia seperti Tuan Rumah Kerajaan Allah yang rindu mengundang orang-orang untuk bekerja di ladang-Nya, di kebun anggurnya, yaitu dunia ini. Pagi-pagi benar, suatu petanda bahwa Dia serius dan bersemangat untuk menemukan para pekerja itu. Di pagi hari itu, Dia menemukan pekerja-pekerja untuk kebun-Nya, ya, dan Dia mempekerjakan mereka dengan baik, sehingga sesuai kesepakatan memang mereka akan mendapat upah 1 dinar/hari. Pukul 09.00 pagi dan pukul 12.00 siang, di Tuan Rumah juga masih tetap berkeliling mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggur-Nya. Ditemukanlah pekerja-pekerja yang dari pagi kerjanya adalah pengangguran alias tidak ngapa-ngapain! Ya, Pagi hari menandakan permulaan dimana semua orang harusnya mulai bekerja. Tetapi hari mulai siang, banyak orang-orang di pertengahan zaman atau waktu yang ditentukan Bapa, juga tetap bersantai dan menjadi pengangguran di dalam dunia. Hal ini bukanlah mempersoalkan masalah kita bekerja secara fisik, tetapi lebih ke arah secara rohani, yaitu bekerja bagi Kerajaan Allah. Para pekerja yang dari pagi menganggur itupun akhirnya mau untuk bekerja di kebun dan merekapun mendapat upah sedinar sehari. Lalu hari mulai petang,, pukul 17.00, ini adalah saat jam pulang kantor! Ya, dimana yang sudah bekerja seharian full merasa kelelahan, dan ingin segera pulang tanpa mengalami beban-beban pekerjaan...tetapi justru hari sudah mulai malam, si Tuan Rumah tidak berhenti bekerja, Dia tetap mencari pekerja-pekerja lagi dan ditemukanlah orang-orang yang mau bekerja walau sudah petang, dan merekapun mendapat satu dinar walau hanya bekerja beberapa saat saja.
Kisah Besi dan Air
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.