Kita berseru pada Bapa dalam kesesakan kita dan menjerit pada-Nya “Mengapa Engkau tidak menjawab doaku? Mengapa Engkau jauh dariku saat aku membutuhkan-Mu sekarang? Apa kehendak-Mu?” Mungkin sambil sedikit melotot pada Bapa di Sorga dan sedikit marah sekaligus menangis…mengeras sekaligus hancur..
Pernahkah anda mengalami saat-saat seperti itu?
Jika sekarang anda sedang mengalaminya, maka anda perlu membaca artikel ini, karena mungkin ini akan membukakan mata kita. Bahayanya saat anak-anak Bapa yang dicintai merasa menderita, lalu merasa Bapa tidak mencintainya lagi, merasa Bapa jauh, merasa Bapa suka dia menangis dan terus menderita, berada dalam pencobaan dan kesesakan.
Benarkah Bapa seperti itu?
Sebenarnya yang kita alami sekarang adalah hasil taburan masa lalu kita, entah itu baik ataupun buruk. Jangan tergesa menghakimi Tuhan dan putus asa dalam keadaan kita, karena ternyata Dia sudah mendengar doa kita. Dia sedang menjawab doa kita. Dia tidak pernah melupakan doa kita.
Mari kita mengingat kembali sebelum hari-hari yang anda katakan “buruk” itu datang dalam dalam hidup kita, apa yang pernah menjadi doa anda?
Sewaktu saya berada di tahun awal SMU, saya mulai mengalami Kristus, Dia menyatakan kasih dan salib-Nya pada saya dan saya diingatkan tentang siapa Dia, siapa saya dan tujuan hidup saya adalah hanya untuk Dia. Sejak itu hidup saya berubah, itulah cinta mula saya kepada-Nya. Semua tampak indah, saya menginjili teman sekelas dan menginjili orang gila di jalanan dekat rumah, saya mendoakan pembantu rumah tangga yang saya temui dan membawanya pada Kristus dan mendoakannya sampai dia mengalami Kristus sendiri. Oh..banyak sekali pengalaman di masa mula-mula saya mulai dijumpai-Nya! Tidak pernah terlupakan saat-saat indah bersama-Nya. Saya mengingat doa saya waktu itu. Setiap hari saya berlutut dan menangis dikamar orang tua saya dan mengunci kamar, membuat seisi rumah kebingungan. Dengan bertumpu dengan lutut dan kepala, saya berseru dan menangis pada-Nya”Penuhi aku Roh Kudus..aku sangat rindu Kau penuhi aku! Aku merindukan-Mu! Pakailah aku! Pakailah hidupku!”
Doa yang selalu saya panjatkan di setiap kali ibadah, adalah kerinduan saya untuk dipenuhi-Nya dan dipakai-Nya. Hanya satu hal yang paling saya takuti waktu itu….yaitu MENJADI ORANG BIASA-BIASA! Oh, jauhlah itu kiranya dalam hidup saya! Saya rindu menjadi orang yang luar biasa dan ketika ditanya teman, saya tak tahu “Orang yang Luar biasa” itu seperti apa nantinya, tetapi waktu itu yang saya tahu, hanyalah hidup saya adalah bagi Dia dan saya mau dipakai-Nya seumur hidup saya! Karena saya merasakan cinta-Nya yang besar! Saya sungguh jatuh hati pada-Nya.
Setelah saya beranjak dewasa, doa saya tetap sama, tetapi mulai saya lebih menekankan agar Bapa membawa saya dalam kehendak-Nya yang sempurna. Hampir tiap hari saya berdoa “Bapa, aku hanya mau yang sempurna, kehendak-Mu yang sempurna dalam hidupku! Oh, paksa aku, gandeng aku, kalau perlu seret aku jika kakiku tak mampu lagi berjalan! Paksakan rencana-Mu dalam hidupku! “ doa yang cukup ekstrim yang saya buat setelah saya mulai lebih banyak mengenal-Nya dan melihat bahwa mengikut Kristus memang tidak semudah diawal perjumpaan saya dengan Dia. Dia mulai membuat semua kelihatan lebih sulit, tetapi Dia tidak bersembunyi. Walau ada awan hitam menutupi langit yang biru di siang atau bahkan malam hari, apakah Sang Surya menghilang? Tentu tidak, Sang Surya tetap ada disana.. walau kita tidak dapat merasakan kehangatan sinar-Nya itu. Saya mulai melihat kejatuhan, kesulitan, tekanan pelayanan, dan lain sebagainya sehingga doa itu begitu muncul sebagai jeritan roh saya. Saya tidak mau kehendak yang diijinkan saja, atau yang baik saja dimata-Nya..tetapi yang baik, berkenan, dan SEMPURNA (Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. )
Seiring waktu doa saya berubah dan saat makin memahami siapa saya, pembongkaran terjadi bertubi-bertubi membuat saya semakin tidak bisa mengenali-Nya, membuat saya semakin kehilangan jati diri saya didalam Dia, dan masa paling kelampun datang dalam hidup saya. Saya mendapati diri sangat buruk, sangat jahat, seolah saya tidak mengenal Dia, seolah semua sia-sia, lelah dan terseok-seok dalam sepanjang jalan pelayanan dan hidup saya. Saya menjadi marah akan Tuhan, merasa Bapa tidak adil dan kecewa, bahkan berkata-kata yang tidak benar dihadapan-Nya. Saya sangat frustasi dan kecewa dengan diri saya sendiri. Saya tidak mau menjadi seperti itu tetapi mengapa tetap saya lakukan? Saya sungguh membenci diri saya sendiri. Lambat laun, smua luka, pemahaman sendiripun dibongkar. Saya pikir saya sudah mencintai dan mengenal-Nya, tetapi kebingungan antara pergumulan jiwa yang memuncak dan roh saya bergulat sepanjang waktu..sungguh..itu sangat melelahkan. Kadang memang benar, orang yang rindu mengenal Bapa akan lebih banyak terkena frustasi daripada orang yang cuek, tak pernah mau kenal kehendak Dia. Mreka tak berpikir bagaimana hati Tuhan? Kehendak Tuhan? Sifat-Nya dan penghukuman-Nya. Tetapi saya sungguh rindu menjadi yang terbaik bagi Dia. Tetapi saya salah..saya begitu banyak salah dalam pemikiran dan pengenalan akan Dia.
Semua dibongkar..Kesombongan..keegoan..kenajisan..kekotoran hati saya…pikiran dan jiwa saya yang penuh roh nenek moyang…saya sungguh membencinya tapi menyukainya dan sulit lepas darinya. Aneh?
Dalam diri kita ada manusia daging yang penuh dengan roh turunan dari nenek moyang kita, gen sifat yang mau tidak mau harus kita perangi setiap waktu karena itu mengalir didarah kita, dosa turunan, sifat manusia dan kedagingan kita. Sedangkan manusia roh kita dilahirkan dari benih Allah yang hidup dan sempurna. Manusia daging selalu bertentangan dengan manusia rohani kita. Sehingga kita melihat seolah ada 2 pribadi yang saling bertentangan dalam diri kita. Saya teringat Paulus berkata dalam 2 Kor 12:2-10 “12:5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. “ juga lagi “12:7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. “ juga mengatakan hal yang aneh lagi “12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. “
Mengapa dia mengatakan hal itu?
Paulus bermegah atas manusia rohnya, bukan manusia dagingnya. Jika manusia daging diperlemah, maka manusia roh akan kuat. Jika daging kuat, roh akan lemah, dan jika roh kuat, daging akan lemah.
Tidak ada alasan bermegah saat pembongkaran datang, kita ditelanjangi dalam terang Ilahi, dan berada dalam keadaan kotor, pengenalan dan kesombongan kita selama ini hanyalah semu semata. Tetapi hanya ada satu alasan kita bermegah…Dia mencintai kita! Dan memperhitungkan manusia roh kita! Sehingga dihadapan tahta kasih karunia-Nya, kita tetap dapat berdiri sambil terus belajar dan disempurnakan, mengertikah anda sekarang?
HARGA SEBUAH PENGALAMAN
Pengalaman sangat mahal harganya. Mengapa kita harus mengalaminya? Bukankah semua sudah tertulis dalam Firman-Nya? Mengapa ita ditaruh dalam sebuah situasi sulit, pilihan, dan peperangan yang tiada henti? Ada beberapa alasan Tuhan menginjinkannya, walaupun terkadang itu terjadi karena KESALAHAN SENDIRI, tetapi percayalah akan Firman-Nya yang berkata “Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. “
Asal hati tetap mau dilembutkan untuk dibentuk dan dibongkar-Nya, percayalah..bagaimanapun keadaan kita, bukankah kita adalah milik-Nya? Lebih baik jatuh ditangan Tuhan daripada ditangan musuh kita, bukan?
1. Bapa sedang menanamkan sifat Ilahi yang kekal menggantikan sifat manusia daging. Caranya adalah menyadarkan bahwa kita memiliki benih2 dosa tersebut dan menanganinya dengan bijaksana. Jangan marah pada Tuhan, bersyukurlah saat anda dapati diri anda begitu buruk, karena Dia sedang berurusan dengan anda. Buah roh akan dikerjakan oleh Roh Kudus. Buah memiliki tingkat kematangan yang berbeda. Mungkin kita pikir kita sudah sabar, penuh kasih dan lembut. Tapi suatu waktu anda mendapati kejahatan hati anda sendiri. Jangan terburu-buru mengasihani diri, seperti yang sering kita lakukan, bukan? Tetapi itulah saat anda berdoa dan memohon Bapa mematangkan buah anda. Saat keinginan dosa dibuahi, maka dia akan menjadi dosa, dan jika dosa sudah matang, dia melahirkan maut. Demikian juga dengan buah Roh. Jangan putus asa saat anda sedang ditanamkan-Nya.
2. Bapa sedang menguji kita. “Maz 11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.” Apakah berarti saat kita mengalami kesulitan, Dia tidak ada? Dia ada mengawasi dan menguji kita dengan mata-Nya. Menyelidiki kita siang dan malam. Dia mau mengetahui, apakah kita benar mencintai-Nya? Benarkah kita akan memilih cinta-Nya daripada cinta dunia atau cinta pasangan kita? Dia mau mengetahui apakah kita taat? Sekalipun ternyata toh Dia tidak akan benar-benar mengambilnya dari kita (contoh Abraham menyerakan Ishak, anak Perjanjiannya) . Tidak enak memang diawasi dan diuji terus menerus, bukan? Saya pernah protes dengan Tuhan mengenai hal ini. Tetapi akhirnya saya sadar dengan doa saya dahulu. Saya berdoa agar saya dimurnikan dan dipakai-Nya untuk generasi akhir ini, Generasi Jawaban Doa, yang menjawab doa, tangisan dan pergumulan para martir, pahlawan Allah sebelum kita. Untuk dipakai Allah dengan luar biasa, pembentukan dan harga juga luar biasa, bukan? Dan Dia menjawab doa saya lagi. Dia memurnikan saya dan anda agar kita mendapat bagian terbaik di Kerajaan Kekal itu. Dia sedang terus mencari dengan mata-Nya yang tajam, mencari orang-orang yang dapat dipercaya-Nya di masa depan. Oh, akhirnya, saya dapat mensyukurinya! Karena Dia mau menguji saya tetapi juga tidak membiarkan saya, tetapi Dia mendidik kita senantiasa dengan sabar kemudian diuji kembali. Kelihatannya melelahkan. Tetapi itu akan mengerjakan kebenaran dan ketahanan yang luar biasa! Apakah anda rindu dipakai-Nya diakhir zaman ini? Untuk perkara besar, Dia tidak bisa mempercayakannya kepada anak-anak yang malas, yang keras hati, yang suka memberontak, tetapi jika kita masih memiliki sifat2 itu, jangan menyerah dahulu, sebab Dia terus mendidik kita sampai anda cocok untuk dipakai-Nya dalam perkara besar itu. Sebab Dia memang sudah mengenal siapa kita sejak mula, anda pasti bisa mencapainya.
3. Agar kita mendapat kedudukan di Sorga nanti. “Ib 12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.” Jika dibumi kita tidak mengerjakan apa-apa buat Dia, jangan harap kita mendapat kehormatan dan upah yang kekal disana. Apa yang kita kerjakan dibumi akan menentukan jadi seperti apakah kita di Sorga nanti. Tahukah anda bahwa Bapa sudah menetapkan rencana kekekalan di Kerajaan itu buat kita? Entah jadi apa disana, tetapi Dia menghendaki anda mencapainya. Jika anda gagal dibumi, maka anda tidak akan mendapat tanah air Sorgawi, Tanah Perjanjian itu. Mungkin anda bisa masuk, tetapi tanpa kemuliaan dan kehormatan, menjadi orang biasa dalam Kerajaan Seribu tahun dan pada akhirnya sangat mudah digoyahkan si Ular Tua saat dia dibebaskan setelah 1000 tahun itu. Itu bukan cerita dongeng, tetapi semua akan digenapi-Nya. Saat saya merenungkannya, memang saya rindu untuk mendapatkan yang terbaik disana, tetapi percayalah Dia terlebih saying dan rindu agar anda dan saya dapat memenuhi Sorga dan menjadi dekat dengan-Nya, tinggal bersama-Nya selamanya. Oleh sebab itu, Dia sedikit bekerja keras membentuk anda yang harusnya menjadi Terang dan Saksi-Nya, tentara-Nya di akhir zaman, tetapi kita belum selesai dan belum siap, Oh Dia bekerja…selalu bekerja untuk membentuk kita agar kita dapat memenuhi TUJUAN HIDUP kita didalam Dia. Mari mengucap syukur buat didikan Tuhan.
4. Anda dapat tambahkan poin-poin ini sesuai dengan pengalaman anda pribadi yang lebih spesifik, seperti agar anda terhindar dari kecelakaan, dari pria yang hendak membohongi anda, atau Dia sedang menyelamatkan anda dari jerat nafsu…Oh tidak terselami pikiran dan rancangan-Nya. Mari tetap mengucap syukur pada-Nya.
Selamat merenungkan pengalaman-pengalaman anda dimasa lalu, dan mari buat sejarah baru untuk masa depan dan lebih indah. Selalu ingat akan sejarah masa lalu kita yang membuat kita tidak melupakan kasih dan pengampunan-Nya buat kita. Jangan lupakan kebaikan-Nya, hai jiwaku! Maka engkau akan menemukan ketenangan dalam didikan dan setiap pengalaman berharga itu, karena entah kita berdiri, entah kita duduk, entah sakit atau sehat, berdosa atau tidak, semangat atau sedang lemah, dibongkar dan sakit…kita tetap milik-Nya! Kita tetap milik-Nya! Biarlah Dia melakukan apa yang dipandang-Nya baik untuk mendidik kita, karena sungguh Dia tahu yang terbaik buat kita semuanya. Amin.
Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya,
dan
Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Ibrani 12:6
dan
Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Ibrani 12:6
0 komentar:
Posting Komentar