RSS
Container Icon

MENJADI PAHLAWAN BAPA

Semua suka dengan kisah dan Film SUPER HERO, dimana sang tokoh memiliki kekuatan khusus yang akan menyelamatkan bahkan seluruh dunia ini. Semakin besar resiko dan tantangan yang dihadapi Super Hero itu, maka ceritanya akan lebih seru dan menegangkan, serta hasil kemenangannya akan lebih luar biasa lagi..penontonpu puas melihatnya.

Ketika kita melihat semua kisah Super Hero tersebut, tentu kita tidak melupakan Supernya Super Hero bukan? Ya, Tuhan kita Yesus Kristus, yang  tidak berdosa, menjadi KORBAN bagi seluruh umat manusia untuk menyelamatkan mereka dari NERAKA.  Bukan hanya itu, Sang Super Hero kita tidak melakukan dosa atau kesalahan apapun dan harus menanggung semua kesalahan umat manusia! Bukankah ini kisah Super Hero yang paling dramatis? Tapi dalam hidup ini, Bapa rindu kita juga menjadi PAHLAWAN BAPA, walaupun bukan seperti kisah seperti Kristus yang mati, karena CAWAN itu hanya menjadi milik Yesus, karena hanya Dialah yang mampu menyelesaikan misi itu. Kitapun semua yang diutus di bumi ini memiliki Misi Mulia yang Bapa berikan kepada kita agar kita dapat menjadi kebanggaan-Nya.

MELAKUKAN HANYA APA YANG DITUGASKAN
Kita tidak dituntut menjadi Pahlawan disemua hal dan semua bidang dalam kehidupan ini, karena setiap kita, setiap gereja, setiap bangsa memiliki peran khusus masing-masing yang menjadi panggilan dalam hidup kita. Seorang Pahlawan sejati pada dasarnya pada awalnya adalah seorang HAMBA/TENTARA yang baik bagi atasannya. …

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."  Lukas 17:10

Banyak pelayan-pelayan Bapa melakukan banyak hal, tetapi itu bukan yang menjadi bagiannya. Kita dipanggil hanya untuk melakukan apa yang TUAN kita suruh kepada kita dan apa yang menjadi bagian kita. Ketahuilah bagian kita dan lakukan itu dengan segenap kekuatan dan hati kita untuk Bapa kita. Ini adalah sebuah bentuk KETAATAN yang sangat penting dalam sebuah Kepahlawanan Ilahi.



BERJUANG UNTUK KEPENTINGAN YANG LEBIH BESAR
Di sepanjang zaman selalu ada arus dosa yang bernama “KEEGOISAN”. Dosa keegoan ini selalu mengarah pada dirinya sendiri dan bukan orang lain. “Yang penting aku selamat, yang penting aku senang, yang penting aku baik-baik saja, aku tidak peduli dengan kesusahan orang lain!”. Keegoan ini digambarkan dalam Kitab Amsal, sebagai tokoh “SI LINTAH”  yang memiliki dua anak : Untukku! Dan Untukku!. Amsal 30:15. Firman Tuhan melambangkan orang yang egois adalah seperti LINTAH. Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin. Lintah tidak peduli mangsanya, dia akan selalu menghisap untuk dirinya sendiri.
Saudaraku, kita bukanlah LINTAH, kita adalah Prajurit yang baik dari Kristus Yesus, yang rela bersedia berjuang bagi Kerajaan-Nya dan bukan untuk diri kita sendiri.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, 2 Tim 2:3-4

Sebuah kebanggaan bagi Bapa apabila kita anak-anak-Nya mau belajar MEMBERI, BERBAGI, dan BERDAMPAK bagi orang lain. Dia senang jika kita dapat membagi semua hal dalam hidup kita kepada yang lain, karena pada dasarnya Dia adalah MURAH HATI dan Dia selalu memiliki rancangan yang JAUH LEBIH BESAR daripada yang kita pikirkan. Sungguh hidup yang mengerikan apabila kita hidup hanya untuk kesenangan sendiri, JADILAH PAHLAWAN BAPA dengan memberi, berkorban, dan mementingkan Kepentingan Tuhan kita diatas kepentingan kita pribadi. Tentu saja bukan dosa apabila kita memiliki urusan pribadi, tetapi masalah pribadi kita tidak boleh menggeser PERINTAH dan KEDUDUKAN dan KEHENDAK dari Komandan kita, Yesus Kristus. Dalam Perjuangan selalu ada KEBERANIAN.

SETIA DALAM PERKARA KECIL DAN BESAR
Tidak akan ada seorang Pahlawan tanpa kesetiaan. Kesetiaan selalu dimulai dari hal-hal yang sederhana bagaimana itu membentuk karakter dasarnya yang akan menjadi modal besar saat dia mulai dikenal.

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."  
Lukas 16:10-13

Perjanjian Lama menggunakan kata “emunah” artinya adalah KOKOH atau “LOYAL” atau “faithfull” (penuh iman).  Dalam Perjanjian Baru, kata “kesetiaan” memiliki makna yang berbeda. Kata yang dipakai adalah “pistos” atau “trustworthy” (layak dipercaya). Arti lainnya adalah “believe”, “faithfull”, “sure”, “true”. Oleh sebab itu, dalam Perjanjian Baru selalu dikatakan kalau kita “pistos” (setia) dalam hal kecil, maka kita akan dipercaya dalam hal besar.

Bapa selalu dapat memakai orang yang setia, setia untuk bertobat, setia untuk mengasihi-Nya dalam segala keadaan, setia melayani, setia berkorban, setia dalam pembentukan-Nya.
Jadilah Pahlawan yang dicari Bapa, kita tidak dapat menjadi Pahlawan tanpa menjadi hamba yang baik dan pelayan yang baik dari Kristus Yesus. Amin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar