RSS
Container Icon

Makin Besar, Makin Kuat, Makin Berhikmat dan Dikasihi

Natal adalah momen yang sangat indah dan penuh kebahagiaan. Selain mengingat kembali bukti kasih Bapa yang terbesar, kita menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang kita kasihi.
Biasanya dalam momen ini kita mengingat tokoh-tokoh Natal, seperti Maria, Yusuf yang baik hati dan taat, juga orang-orang majus yang menempuh perjalanan demikian lama untuk menemukan Yesus dengan penuh kerendahan hati.

Tapi, mari kita lihat setelah Yesus berumur 8 hari, Dia tetaplah manusia yang harus mengikuti aturan-aturan yang ada dan diapun disunat di Bait Suci.
Lukas 2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia
Allah ada pada-Nya.
Lukas 2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Yesus dikatakan bertumbuh makin besar, makin kuat, makin berhikmat dan dikasihi Allah dan manusia. Ini hal yang luar biasa! Banyak orang yang pertumbuhannya tidak seimbang, hanya tubuhnya saja yang besar, tapi jiwanya masih kecil, atau juga belum tentu tubuh kecil dan muda, kerohaniannya juga kecil. Itu tak dapat dinilai dari apa yang nampak, tetapi kita harus melihat secara keseluruhannya.


BERTAMBAH BESAR
Secara Tubuh, kita akan semakin besar jika kita mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, tidur yang cukup dan menjaga kondisi kesehatan tubuh kita.

Secara jiwa, bagaimana jiwa kita bertambah besar dan tidak menjadi kanak-kanak terus? Saya percaya jika anda seorang gadis mahasiswa, maka kita tidak lagi ingin mengenakan pakaian dengan pernak pernik lucu, dengan tatanan rambut berkepang-kepang dan berwarna warni, bukan? Ya, kita ingin menyesuaikan dengan usia kita. Kita ingin tampil cantik dan dewasa. Jiwa berbicara tentang pikiran, perasaan dan kehendak. Ada juga yang pernah saya temui, gadis yang sudah cukup dewasa, tetapi cara pikirnya dan tingkah lakunya adalah seperti anak-anak. Inilah jiwa. Jiwa sangat penting untuk menjadi besar dan dewasa. Bagaimana membesarkan jiwa? Tentunya dengan kasih. Seorang anak yang dibesarkan dengan kasih yang benar dari orang tuanya, maka jiwanyapun akan bertumbuh dengan baik dan sehat. Setiap manusia membutuhkan cinta. Sungguh bohong jika kita berkata kita tidak membutuhkan kasih dan sayang, hanya kasih sayang seperti apa yang membuat jiwa kita bertambah besar?

Kasih sayang yang tulus…inilah yang membesarkan jiwa, bisa kita dapat dari orang tua, kakak rohani, sahabat, teman, pemimpin, dan lain sebagainya. Asal ada kemurnian, ada jiwa yang sehat. Kasih yang tak murni akan membuat jiwa sakit, walau diawalnya begitu indah dan kelihatannya memenuhi jiwa kita dengan cinta, tapi itu semu dan akan bertahan lama, kasih yang hanya menuntut adalah ciri utama dari kasih dari dunia ini.
Sudahkah jiwa anda bertumbuh?

Secara roh, ini lebih sulit lagi untuk dibedakan karena memang roh tidak terlihat tetapi kita dapat melihatnya dari buah-buah dan kematangan pribadi seseorang didalam kebenaran Firman, bukan secara dunia. Roh hanya dapat bertumbuh besar juga dengan makanan rohani yang sehat dan berimbang. Jika makanan Firman yang kita dapat tidak seimbang, contohnya hanya menekankan pada hidup diberkati, atau pada penderitaan terus, atau pada salah satu pengajaran saja, maka roh kita tidak akan sehat dan tidak dapat bertumbuh dengan baik. Roh dibesarkan oleh Roh, inilah hukumnya.
Manusia membesarkan manusia, Roh membesarkan roh.
Yang utama pastilah Bapa di Sorga yang melahirkan dan membesarkan kita secara roh, kemudian juga bisa lewat roh dari pemimpin dan ibu bapak rohani kita. Roh dibesarkan dengan kebenaran Firman.

BERTAMBAH KUAT
Bagaimana supaya kuat? Satu-satunya cara adalah dengan latihan. Walau usia sama, makanan yang sama, tetapi jika yang satu tak pernah melatih tubuh, jiwa, dan rohnya, maka dia tidak akan jadi orang kuat, kena pencobaan langsung loyo dan tak berdaya! Beda dengan orang yang melatih dirinya, di tengah badai dan pencobaan, kuatlah iman kita.

I Korintus: 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Tidak heran, para rasul-rasul-Nya yang diurapi Tuhan begitu kuat menghadapi kesulitan dan badai hidup mereka, ternyata mereka telah membiasakan diri menderita bagi Kristus sekaligus berbahagia di dalam Yesus. Baik penderitaan dan kemuliaan Tuhan, mereka dapatkan. Ini semua karena mereka telah melatih diri dengan baik. Mari mulai berlatih!

BERTAMBAH HIKMATNYA
Amsal 1: 7 mengatakan awal dari segala pengetahuan adalah takut akan Tuhan. Orang yang memiliki hikmat didalam hidupnya akan sangat mudah tertipu oleh tipu daya si jahat dan dunia ini. Hikmat didapatkan dari takut akan TUHAN, dari dekat dengan Firman dan Pribadi-Nya agar kita dapat memahami jalan-jalan-Nya.

Jika kita mengalami masalah, mari minta hikmat-Nya, agar pengertian kita akan Dia ditambahkan, sehingga kita tidak lagi salah paham dan bertindak bodoh karena gagal memahami rencana-Nya. Sangat sedih hati Bapa, melihat begitu banyak anak manusia yang gagal memahami kehendak-Nya, mereka membuat rencana dan kehendak pribadi sebagai cadangan rencana Allah. Ketika dirasakan jalan dan kehendak Bapa terlalu susah atau tak rela untuk membayar harganya, maka dia mengakali Tuhan dengan melakukan rencananya sendiri dengan atas nama Tuhan. Tanpa hikmat, kita tidak dapat mengenal Allah, apalagi menggenapi rencana-Nya.

Yakobus 3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

BERTAMBAH DIKASIHI
Dikasihi adalah kasih karunia. Kita tidak bisa menuntut orang lain mengasihi kita dengan cara-cara tertentu seperti yang kita inginkan. Ada orang yang lebih mengasihi yang lain daripada yang lain, inilah kasih karunia. Kasih karunia tidak pernah dapat dijelaskan, seperti mengapa Bapa memilih kita? Ketika saya renungkan mengapa Bapa memilih saya? Ya, mungkin orang lain dapat berkata, “kakak baik hati, lembut, murah hati, dan masih banyak alasan lainnya…” tetapi apakah itu alasan Bapa memilih kita? Tidak! Bapa memilih saya karena Dia yang mau, bukan karena perbuatan baik atau kemampuan kita.

Mau dikasihi Allah dan manusia? Miliki hubungan yang baik dengan Si Pemilik Kasih Karunia itu, Sang Sumber, maka kita akan mendapatkan kasih karunia yang besar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar