Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi--di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah--dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin, maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.
2 Sam 23:11-12
Tersebutlah dalam Firman Allah dalam perjalanan kehidupan seorang DAUD, bahwa dalam perjalanan Daud dalam menggenapi kehendak Allah dalam zamannya, dia tidak sendirian berjuang untuk Tuhannya, tetapi Bapa memberikannya Triwira,kepala-kepala pasukan yang terhebat dizamannya. Ialah Isybaal, orang Hakhmoni, ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran. Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. (2 Sam 23: 8-102), dan Triwira yang terakhir adalah SAMA.
Saudaraku, dizaman ini kita juga telah dipilih Bapa untuk melakukan kehendak-Nya dan membangun Kerajaan-Nya, meneruskan tongkat estafet iman dari para pendahulu kita. SADARKAH ANDA akan TUJUAN ALLAH??
Begitu banyak orang yang terlena hidup dibumi ini, membangun “rumah” mereka sedangkan mereka tidak pernah mau membangun “Rumah Bapanya”. Sungguh menyedihkan keadaan kita apabila kita tidak sedang mengerjakan visi Pencipta kita, maka sesungguhnya kita telah melenceng dari rancangan semula dan tidak ada gunanya kita ada didunia ini, apabila kita tidak memberi dampak bagi Kerajaan-Nya.
Mari Minggu ini kita menyorot seorang TRIWIRA DAUD yang bernama SAMA. Perhatikan apa yang membuatnya menjadi panglima kepercayaan Daud. Sama bukanlah pemimpin utama dari sebuah visi Bapa, tetapi keberadaannya sangat diperhitungkan Tuhan sebagai pembangun rencana Bapa yang sungguh berdampak bagi umat pilihan Allah. Pada waktu musuh menyerang sebidang lahan kacang merah, dia berdiri seorang diri mempertahankan ladang itu. ANEH bukan? Ladang penuh kacang merah yang mungkin tidak terlalu berarti bagi kebanyakan tentara lainnya. Terbukti, pada saat pasukan Filistin datang, para tentara Daud yang lain sudah melarikan diri, mungkin karena ketakutan..mungkin juga mereka merasa tidak perlu mempertaruhkan nyawa mereka demi sebidang kacang tanah saja! Mereka tidak merasa perlu mempertahankannya dengan segenap tenaga mereka. Tapi, bagaimana reaksi SAMA? Inilah bedanya; Sama berdiri di tengah ladang itu dan MEMPERTAHANKANYA! Tuhan memberikan kemenangan yang besar kepada SAMA karena keberanian dan sikap hatinya itu. Dia tidak mencari muka agar terlihat berani didepan pemimpinnya Daud, tetapi bahkan dalam keadaan semua orang meninggalkannya, dia tetap BERDIRI untuk mempertahankannya dengan segenap usaha dan tenaganya!
Saya percaya hati Bapa menjerit dan merindukan Generasi Jawaban Doa ini menjadi Generasi pemberani dan memiliki semangat juang seperti para pahlawan-pahlawn Daud. Jika kitapun rindu dipakai dan menjadi Pahlawan Bapa, maka mari kita belajar menjadi seperti SAMA.
- Jangan menanggap enteng sebuah “LADANG”. Ladang adalah pelayanan yang Bapa percayakan kepada kita. Jangan menganggapnya terlalu kecil sehingga kita menjadi orang yang lari duluan ketika musuh hendak menghancurkan ladang kita! Apa ladang anda? Bisa berupa keluarga anda, kampus, pekerjaan, pelayanan di gereja, dan lain sebagainya.
- Keberanian yang kudus melebihi yang lain. Keberanian yang tanpa hikmat tentulah akan menjerumuskan kita. Tetapi seorang tentara haruslah memiliki keberanian berperang! Tidak ada yang dapat disebut tentara apabila selalu TAKUT bila musuh menyerang! Hidup kita selalu akan ada peperangan, dan peperangan kita bukanlah melawan saudara kita, melainkan roh-roh di udara yang jahat. Roh-roh yang jahat itu berambisi memasuki pikiran kita, menjauhkan kita dari persekutuan yang manis dengan Roh-Nya, berusaha menjatuhkan kita dengan semua celah dosa yang belum kita akui sepenuhnya, berjuang untuk memecah belah kesatuan umat-Nya dan rindu menghancurkan kita. Orang yang tak berani menghadapi peperangannya, maka seumur hidupnya akan menjadi tawanan musuh, budak dari keinginan yang jahat. Anda dan saya diberikan senjata, mari belajar melawannya dengan doa dan iman kita!
- Mempertahankan. Jangan terlalu cepat menyerah atau memiliki roh yang tawar hati. Belajar untuk lebih mempertahankan mimpi dan visi yang sudah Bapa berikan kepada anda! Ada banyak orang begitu saja meninggalkan mimpi Tuhan dan panggilannya demia kebahagiaannya sendiri, demi dunia dan bahkan meninggalkan perjanjiannya yang kudus dengan Bapanya begitu saja..menyedihkan…mereka lebih memilih dunia daripada perkenanan dan kesukaan Bapa. PERTAHANKAN..PERTAHANKAN..apapun harganya..jangan menyerahkan ladangmu, mimpimu, harapanmu, panggilanmu begitu saja kepada musuh.
Bapa memilih kita untuk menjadi pasukan-Nya yang dilatih dimedan-medan peperangan. Apabila Dia mendapati kita setia mengerjakan panggilan-Nya, membangun Rumah-Nya, saya percaya Dia tidak segan memberikan penghormatan kepada kita. Suatu kebanggaan kita apabila kita dikenal oleh Allah dan dipakai-Nya. Selamat melayani di ladang-ladang Bapa! Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar