“Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar”
1. Perumpamaan tentang penabur
Ibaratnya telinga kita sebagai tanah. Dimana seorang penabur menaburkan benihnya (firman Tuhan) di 4 jenis tanah :
a. Jalan yang keras - tidak dapat menerima benih
b. Tanah yang berbatu – menerima firman namun tidak membiarkan berakar
c. Tanah dengan semak duri – dihimpit oleh lingkungan sehingga benih mati
d. Tanah yang subur – mau mendengarkan firman Tuhan
Dalam kasus ini, jenis benihnya sama, dan penaburnya juga sama, yang berbeda adalah pendengarnya.
“Bukan karena kita tidak memiliki telinga, tetapi karena kita tidak memakainya”
2. Pentingnya Mendengarkan suara Allah”
Ulangan 6:4
dimana perintah utama Allah melalui Musa adalah dengan kalimat “Dengarkanlah, hai orang Israel”
Amsal 8:23
tentang berbahagialah orang yang mendengarkan daku
Mengapa kita perlu belajar untuk mendengar, karena
Yohanes 10:3-5 : kita diajak untuk belajar mendengar seperti domba yang kenal suara gembalanya.
“Telinga kita tidak seperti mata kita, tidak memiliki penutup, tapi sering kali kita tanpa sadar dan dengan mudahnya kita menutup telinga”
Yohanes 18:37 : Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara Tuhan
Roma 10:17 : Iman timbul dari apa yang didengar
3. Cara mempersiapkan diri untuk mendengar suara Tuhan
a. Sediakan waktu (Tuhan sendiri memiliki waktu khusus)
b. Bergaul dengan Tuhan dalam doa
c. Memiliki hati dan motivasi yang tulus
d. Mau diproses (kisah I Samuel 3)
Bobby Setiawan
Kelas Misi Menorah Mision Center (MMC)
Kelompok Paulus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar