Banyak dari kita yang memberikan persembahan “seadanya” sesuai dengan yang kita punya, bahkan mungkin ada yang memberikan “sisa-sisa ”yang ada dalam dompet kita.
Tetapi dalam injil Lukas 21: 2-3 berkata : “Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser kedalam peti itu. Lalu Ia berkata : sesungguhnya janda miskin ini member lebih banyak daripada semua orang itu ”. Ayat ini bisa menjadi berkat / tidak bagi kita tergantung dari tafsiran kita. Jika dilihat dari sisi nilai uang, memang ibu janda itu memberikan nilai yang sangat kecil. Dan banyak manusia yang menilai seolah-olah melalui ayat ini Tuhan menilai bahwa kecilnya persembahan tidak menjadi masalah karena Tuhan melihat hati.
Itulah sebabnya banyak orang Kristen memberikan persembahan seadanya dengan alasan Tuhan melihat hati. Banyak manusia menganggap bahwa isi hati &tindakan itu 2 pribadi yang berbeda. Padahal , di matius 15:18-19 ada tertulis “apa yang keluar dari mulut berasal dari hati, karena dari dalam hati timbul segala pikiran jahat.” Artinya : apa yang kita perbuat adalah wujud nyata(tindakan )dari isi hati kita. Jadi, hati yang diberikannya pada Tuhan adalah sebesar persembahan yang diberikannya. Dan dari situ ada tertulis dalam Matius 12 :44 “Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya”
Dari Ayat ini kita tidak disuruh untuk memberikan seluruh penghasilan kita kepada Tuhan. Tuhan bukanlah perampok yang tidak berbelas kasihan, tapi Tuhan hanya ingin kita memberikan yang terbaik bagiNya. Memberikan yang terbaik bukan hanya berhubungan dengan angka yang besar, tapi banyak cara, seperti bagaimana sikap kita waktu memberi.
Berdoa sambil menyadari bahwa kita bukan memberi tetapi mengembalikan sebagian dari apa yang telah kita terima dari Tuhan. Memberi dengan cara yang layak, jangan memperlakukan Tuhan seperti pengemis dengan memberi uang yang sudah kumal /jelek. Memberi dengan cara yang sopan, jangan meremas-remas uang dan memberikan dengan cara melempar ke tempat persembahan(jika ada). Memberi persembahan dengan nilai yang layak sesuai dengan penghasilan kita. Dan yang terpenting “Memberi dengan sukacita” (2 korintus 9:7) “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati/karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.
“Apa yang kita terima tergantung dari bagaimana cara kita memberikan, sebab apa yang kita tabur itu pulalah yang akan kita tuai. Oleh sebab itu berikanlah kepada Tuhan yang terbaik, maka Tuhanpun akan memberikan yang terbaik kepada kita.”
God Bless all of us.
Daniel Wibowo
Kelas Misi Menorah Mision Center (MMC)
Kelompok Silas
Persembahan Yang Terbaik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar