Yakobus 2 : 17 (“Demikian juga halnya dengan iman : Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”)
Seperti kita tahu kita sebagai orang Kristen, adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebaagai Tuhan dan Juruselamat. Akan tetapi banyak orang Kristen hanya mempunyai iman Kristen tapi tidak melakukan perbuatan seperti yang Kristus perintahkan. Karena itu nats di atas berbicara bahwa sia-sialah kalau hanya mengaku percaya kepada Yesus, tapi tidak melakukan perintahnya.
Ibarat motor yang berjalan membutuhkan bahan bakar. Jika motor tanpa bahan bakar, bagaimana mungkin motor itu dapat bergerak dan berjalan, kecuali didorong, tetapi mesin motor itu sendiri tidak akan bergerak karena tidak memiliki bahan bakar. Begitu pula dengan bensin, yang hanya bensin saja, tetapi tidak ada mesin motor untuk digerakkan. Dapat dilihat, iman dengan perbuatan menurut saya tidak jauh berbeda dengan hal tersebut, akan tetapi iman percaya kepada Tuhan dan perbuatan yang sesuai dengan perintahnya itu saling berhubungan dan saling bekerja sama.
Akan tetapi seperti dikatakan pada 1 Samuel 16 : 7, yang berkata bukan yang dilihat “manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati” sekedar mengakui iman kita dan berbuat sesuai kehendaknya pun masih perlu dilengkapi dengan hati yang tulus. Dan bagaimana tahu ketulusan hati? Tidak ada yang tahu kecuali Tuhan. Bahkan kita sendiri belum tentu dapat mengetahui hati kita dengan seutuhnya, tetapi Tuhan Maha Tahu, kedalaman hati seetiap orang Dia Tahu. Untuk memiliki hati yang tulus perlu meminta kepada Tuhan.
Saya sendiri ingin berbagi pengalaman. Saya lahir dari keluarga Kristen, dibesarkan di keluarga saya yang Kristen, sekolah dari TK sampai SMA di sekolah Kristen. Tapi apa? Perbuatan saya dulu tidak mencerminkan orang Kristen, bahkan mungkin iman Kristen saya dapat diragukan, apabila saya diancam dan disuruh menyangkal Tuhan, mungkin saya yang dulu bisa saja melakukannya. Ketika itu hidup saya penuh dengan dosa, pergi ke gereja itu mungkin salah satu kata yang tidak ingin saya dengar, dulu. Dan kehidupan saya di aspek yang lain? Hancur, nilai” saya selalu jelek saat ada ulangan atau test, walaupun begitu Tuhan begitu baiknya selalu mengizinkan nilai yang baik pada waktu UNAS, sering saya ada masalah karena perilaku saya. Dan saya mudah untuk mengalami masalah demi masalah, tetapi tidak ada satupun masalah itu yang benar-benar diselesaikan secara baik. Tetapi saat saya memutuskan untuk serius berbalik kepada-Nya, karena suatu rangkaian kejadian yang terjadi. Hidup saya mulai diubahkan, bukan masalah yang dihilangkan tetapi pola pikir dan sikap yang membuat masalah menjadi selesai dengan baik. Dan saya pun masih belajar untuk memiliki iman, perbuatan yang berkenan dan hati yang tulus.
Karena manusia memang tidak sempurna, tetapi itu tidak masalah selama kita dekat dengan-Nya. Karena dengan dekat dengan-Nya, berfokus pada-Nya. Makin banyak yang akan kita pelajari dari Dia, kita akan semakin diubahkan menurut rencana-Nya. Dan menggenapi rencana-Nya adalah salah satu tujuan kita hidup.
Yahya Vemberiando
Kelas Misi Menorah Mision Center (MMC)
Kelompok Apolos
Iman Tanpa Perbuatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar