“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2:20)
Tuhan telah menyelamatkan kita dengan kematian-Nya di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya dari alam maut. Ia telah menebus segala dosa dan kesalahan kita, yang seharusnya kita tanggung. Namun, dengan penebusan-Nya, Ia telah membayar lunas kehidupan kita di dunia, sehingga secara nyata, hidup kita saat ini bukanlah milik kita lagi melainkan bait Roh Kudus dari Allah. Oleh karena itu, kita harus menggunakan seluruh bagian dalam kehidupan kita saat ini untuk memuliakan nama Tuhan (1 Kor 6:19-20).
Dalam hal ini, memuliakan nama Tuhan sebagai tujuan hidup kita, identik dengan apa yang disebut sebagai perkenanan Tuhan. Perkenanan Tuhan berbicara bagaimana Tuhan hadir dalam hidup kita ketika kita mau mendekat kepada-Nya. Orang yang dekat kepada Tuhan ialah orang yang menjauhkan dirinya dari segala kejahatan dan tidak memiliki hati yang mendua kepada-Nya (melakukan banyak kebaikan tetapi tetap hidup dalam banyak kejahatan dan dosa-dosa) (Yak 4:8).
Tuhan menginginkan kita dengan cemburu (Yak 4:5), namun dalam hal kasih karunia, Ia menganugerahkannya secara melimpah kepada kita yang punya kerendahan hati untuk mau menerimanya. Agar kita punya hidup yang berkenan kepada-Nya, kita harus memiliki hidup yang berbeda dengan dunia ini. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan, melakukan segala sesuatunya karena uang, berdusta, hidup dalam keterikatan dan belenggu dosa, kesombongan, keegoisan dan kemarahan; hal-hal seperti itulah yang sedang terjadi di dunia akhir-akhir ini. Dengan menolak semua keduniawian dan berubah sesuai dengan pembaharuan dari Tuhan, akan membuat kita menyadari hal-hal yang dikehendaki Tuhan : segala yang baik dan berkenan kepada-Nya (Roma 12:2).
Sebaliknya, ketika kita hidup di dalam kedagingan, Tuhan tidak akan mungkin berkenan kepada kita (Roma 8:8). Tuhan adalah kudus, dan tidak mungkin segala hal yang tidak kudus akan Ia sukai untuk masuk dalam Kerajan-Nya di surga. Hal lain yang akan menjauhkan kita dari-Nya adalah ketika hidup kita tidak lagi percaya kepada-Nya (tidak lagi hidup di dalam iman dan perbuatan). Orang yang mengundurkan diri dari imannya, tidak akan pernah mendapatkan Tuhan hadir dalam hidupnya (Ibr 10:38).
Ketika kita memiliki perkenanan Tuhan, ada janji yang Dia berikan bagi kita. Tuhan akan mencurahkan kasih karunia-Nya dengan sangat melimpah. Dia mendengarkan ketika kita berseru kepada-Nya dalam segala permasalahan dan penderitaan. Dia akan menyelamatkan dan menolong kita saat kita berharap penuh kepada-Nya (2 Kor 6:2). Tuhan pun tidak akan lepas tangan dan tinggal diam, maka damai sejahtera pun yang akan selalu menyertai jalan-jalan kita bersamaNya. Dengan menundukkan diri di hadapan-Nya dan melawan setiap keinginan daging dan panah api iblis yang menyerang dengan selengkap senjata Allah, Tuhan akan memberikan kemenangan yang besar bagi hidup kita (Yak 4:7), meskipun hidup kita masih dalam daging dan segala keinginan. Tetapi atas penundukkan diri itulah, Tuhan akan memberikan kekuatan dan kuasa-Nya bagi kita.
Riyadi
Kelas Misi Menorah Mision Center (MMC)
Kelompok Filipus
Bukan Aku Lagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar