RSS
Container Icon

Persiapan Jadi Pengantin?

Setiap orang pernah memimpikan sebuah kata “Pernikahan” dalam benaknya, entah ketika dia masih kanak-kanak ataupun remaja, dewasa, dan yang mau menikah dengan seseorang yang dicintainya. Ketika saya masih anak-anak hal yang tak pernah terlupa dan selalu membuat saya tersenyum saat mengingatnya adalah saat dimana seringkali saya setiap malam berdandan di cermin besar miliki ibu saya. Ibu saya memiliki selimut tebal berwarna biru, selimut garis-garis yang kelihatannya menjadi selimut sepanjang zaman (“,)…hehehe…malam-malam ketika semua keluarga sibuk di luar, menonton Film, kakak belajar di kamar atau bermain di luar, saya masuk ke kamar dan berkaca begitu lama. Si kecil mulai mencari-cari apa yang bisa dipakainya, untuk rambut, wajah, dan baju. Jepit-jepit kecil yang ada di rak kami, karet, maupun penghias wajah miliki ibu saya. Semuanya saya pakai sebisa mungkin, lalu saya mengambil selimut-selimut tersebut dan memakainya sebagai baju dan jubah yang panjang sampai ke tanah, lalu apa yang terjadi? Saya tetap memandangi kaca dan bergaya.. “action!” wow..apakah saya memiliki bakat terpendam menjadi artis? (kelihatannya bukan begitu!)…

Setiap anak kecil memiliki mimpi dalam hatinya menjadi seorang putri dan raja. Para gadis kecil bermain boneka tentang wanita dewasa yang cantik dan berpakaian indah bak putri kerajaan, lalu berjumpa dengan Pangeran impiannya. Demikian mimpi anak laki-laki, yang rindu menjadi seorang pangeran, yang dewasa, kuat, dan gagah. Sebenarnya apa yang sedang tanamkan kepada manusia, dan orang-orang seperti kita? Saya sekarang sadar dan yakin, bahwa ketika saya masih kecil, saya bukan ”BA” alias dalam bahasa jawanya ”Bento Anyaran” atau orang gila baru, seperti yang pernah dijulukkan kepada saya ketika saya bertingkah aneh seperti itu. Bagi saya tidak aneh, saya hanya mau menjadi seorang Putri!. Ternyata Bapa telah menanamkan dalam diri anak-anak kesayangan-Nya, para putri dan pangeran-Nya suatu hasrat, kerinduan untuk kembali menjadi putri dan pangeran Raja...karena kita memang adalah putri dan pangeran dari Kerajaan-Nya!

Setelah menjalani semua perjalanan kekristenan kita, kita akan kembali kepada Bapa di Sorga, disanalah letak rumah dan kebahagiaan kekal kita. Bapa merindukan kita bertumbuh bukan hanya menjadi anak kecil yang bermimpi menjadi putri atau pangeran, tetapi menjalani menjadi seorang putri, dan menjadi mempelai Kristus yang sempurna. Ini adalah kerinduan dan tujuan Bapa dalam berhubungan dengan kita. Bapa tidak puas kita hanya jadi hamba walaupun sebenarnya kita melakukan semua pekerjaan-Nya dengan kerja keras dan air mata, Dia mau berhubungan dengan kita sebagai mempelai-Nya!

Suatu hari, saya sedang berdoa di Menara Pondok Daud, Menara Doa kami di lantai 4 bangunan gereja kami. Menurut saya, itulah tempat yang paling saya sukai di sleuruh bangunan gereja yang ada. Walau tempat itu kecil, sederhana, tetapi bagi saya, tempat itu menyenangkan dan tenang...Saat saya selesai bergumul dan berdoa dalam kebingungan dan ketidakmengertian saya, merasa sangat buruk, tak berdaya...yah..harus saya akui, gambar diri saya masih bermasalah sehingga begitu susah menerima kasih dari-Nya. Saya berjuang dan menangis, merindukan menjadi pemimpin yang Dia mau dan cari dari bangsa ini, tetapi disisi lain, saya menghadapi luka dan kelemahan saya..itu menyakitkan...
Selesai bergumul dan tenang..saya tidak mau meninggalkan ruangan doa, saya melihat ada sebuah buku tebal tentang Mendapat Perkenanan Raja, yang ditulis oleh hamba-Nya Tommy Tenney. Saya melihat isinya, dan saya menyukainya! Ini tentang Esther! Wanita favorit saya. Ahirnya saya membacanya dengan cepat dan ringkas. Ada beberapa hal yang saya pelajari dan mungkin saya alami, dan anda alami..

Perjumpaan dengan Raja itu mengubahkan seluruh kehidupan kita! Itu benar! Tetapi sebelum perjumpaan itu, ada masa PERSIAPAN. Kebangunan rohani dapat terjadi dalam waktu singkat, tetapi Kebangunan rohani membutuhkan satu fase, yaitu PERSIAPAN. Megahnya sebuah pernikahan putri dan raja, menjadi mempelai Raja dapat terjadi dalam semalam, tetapi semua membutuhkan satu kata PERSIAPAN..

Saya adalah orang yang akhirnya saya sadari...suka cepat-cepat, terburu-buru, dan tidak sabaran dalam mengerjakan sesuatu....benar, itu terlihat dari cara saya mengerjakan pekerjaan tangan di sekolah, saya tidak tahan menggunting lama, rapi dan satu..persatu...saya akan babat habis semua pekerjaan itu! Dalam pelayanan sayapun ingin hasil yang cepat, kalau perlu hari ini KKR, besok terjadi Kebangunan Rohani yang saya rindukan! Kalau perlu anak-anak rohani saya langsung menjadi pemimpin yang besar dan dipakai Bapa! Saya salah...semua membutuhkan waktu..bahkan untuk belajar dan disempurnakan dari semua kelemahan duniawi, dari luka-luka dan trauma masa lalu...semua membutuhkan waktu....

Esther mengalami masa persiapan ini sebelum menghadap raja, bahkan seluruh wanita yang terpilih, diperkiraan 400-1400an wanita tercantik di seluruh negeri itu berkumpul mengalami kontes memenangkan hati raja. Ini proses yang harus dialami semua orang yang rindu menjadi mempelai Kristus! Dalam hidup saya, saya banyak melakukan kesalahan demi kesalahan yang saya tidak ingin lakukan. Apa yang tidak ingin saya katakan, itu yang saya katakan, yang tidak ingin saya lakukan, justru saya lakukan....dan akhirnya saya menyesal...tetapi saya sudah membuat kesalahan demi kesalahan yang menyakitkan antara hubungan saya dengan Bapa, maupun dengan orang-orang yang saya kasihi. Saya salah berpikir, salah paham dengan kehendak Bapa, curiga dengan Bapa, mempertanyakan kehendak dan kedaulatan Bapa..ya kelihatannya itu cerita dan pelajaran Ilahi yang terus diulang dalam hidup saya..atau mungkin hidup anda juga?
Setahun lalu saya berpikir bahwa saya telah menjadi mempelai Kristus, saya jatuh hati dengan Bapa, saya tergila-gila dan dimabuk cinta setiap waktu...indah sekali..saya melayang-layang...saya menyembah, menyanyi, membuat puisi-puisi cinta dan tertidur dalam ketenangan dan kebahagiaan...oh, gambaran putri yang dikasihi pangerannya sepanjang waktu. Hati saya sembuh dan saya begitu senang..Saya tidak mengerti kehendak Bapa dalam hidup saya hari ini..tetapi saya telah berjanji mengikuti-Nya dan mau dibentuk-Nya walaupun itu menyakitkan dan harus terpaksa menyeret saya dalam jalan-Nya....karena saya tidak sanggup memilih..saya tidak bisa berjalan sendiri..

Tahun ini...setelah semua yang terjadi dalam hubungan saya dengan Kristus..saya merasa mungkin saya masih terlalu cepat menganggap diri saya seorang mempelai atau kekasih Kristus...Saya harus mengalami seperti yang Esther alami..sebelum Pernikahan itu tiba buat saya...

6 bulan pertama, Esther dimandikan dengan mur, yaitu rempah-rempah yang juga dipakai orang majus untuk menyembah kepada Bayi Yesus, yang dipakai untuk merempahi mayat Yesus juga. Mur sangatlah harum. Mur juga yang dipakai mari untuk mengurapi Yesus ketika sebelum kematiannya. Mur dipakai sebagai lambang penyucian, pertobatan, dipisahkan bagi Tuhan. Ini mengandung maksud juga bahwa mur dipakai untuk mengangkat semua kotoran dalam hidup kita sehingga hidup kita menjadi wangi seperti mur, karena mur itu meresap ke dalam pori-pori hidup kita dan memancarkan keharuman dan akan menyukakan Raja. Berada di dekat raja tidak mudah. Dia sudah mengenal seluruh bau wangi yang ada, dan dia tidak suka bau busuk, atau memang wangi....tetapi itu hanya wangian kita saja. Kita harus memiliki dan menyatu dengan wangian milik Raja. Saya merenung..setahun ini ..saya mengalami banyak hal dengan Kristus, Raja saya...saya mendukakan Dia, dan semua keburukan, kekotoran saya mulai muncul kembali ke permukaan..saya heran mengapa demikian..saya tahu iblis berusaha menghancurkan saya. Saya mengenal dan mengajar peperangan rohani..tetapi percayalah..sangat mudah mengucapkannya saat anda tidak mengalami peperangan itu..tetapi saat anda dalam lembah peperangan..maka akan sangat berat lidah, hati anda untuk mengucapkan dan menggunakan pedang dan senjata yang diberikan! Ini semua butuh yang namanya LATIHAN.. tetapi saya merasakan kejadian, kelemahan yang terus menerus saya lakukan, kuat lagi, jatuh lagi, bangkit, jatuh lagi...capek? sangat......hampir-hampir...saya sudah menyerah terhadap diri saya..saya benar-benar tak sanggup dalam peperangan ini..ataupun menanggung kesalahan saya sendiri..

Bapa mengangkat kotoran kita! Mari kita belajar menerima kenyataan ini...berapa lama saya harus dilatih? Berapa lama saya akan bisa pulih? Kapan saya sembuh? Kapan saya bisa menjumpai-Nya? Banyak pertanyaan dalam hati kita..saya tidak mengetahui jawabannya...mungkin 6 bulan? Seperti Esther? Tetapi di waktu roh, semua tidak sama seperti waktu di alam nyata. Semua tergantung bagaimana kesediaan kita dibentuk, kelembutan kita dan ketaatan kita..dan lagi...semangat untuk tidak menyerah saat iblis membuat serasa kita ingin menyerah..karena hanya itu rasanya satu-satunya jalan agar kita bebas dari semua belenggu kita....Dimurnikan, dibersihkan selama itu dalam istana, terasing dari semua kehidupan yang ada, apakah menyenangkan? Tentu tidak! Saya membayangkan pikiran Esther dan gadis-gadis lainnya, pada hari Sabtu, misalnya..”em..enaknya hari Sabtu adalah berkencan dengan yang kusukai..” atau ”hiks..(menangis)..biasanya malam begini aku bersama keluargaku makan masakan ibu....” semua pikiran tentang dunia luar, bayangan yang tidak terkira menanti didepan, dapat menjadi ratu, posisi tertinggi bagi seorang wanita dalam pemerintahan sebuah negara atau menjadi gundik, yang tidak pernah dijumpai raja lagi maupun sudah kehilangan kehidupan pribadinya bersama keluarga di luar sana..
Jika kita tidak bertahan dalam proses ini...mungkin iblis akan tawarkan satu jalan...MELARIKAN DIRI....

Teman-teman..jika hidup anda sedang diasapi dengan mur yang wangi, sehingga semua bau yang busuk dalam diri kita dikeluarkan..direndam dalam mur dan wangian Ilahi yang membuat kita tak tahan karena semua bercampur aduk tak karuan..yang duniawi, yang sakit, luka, dengan semua yang wangi dari Sang Raja..mari bersama saya..lihatlah ke depan..ada perjanjian dan janji Kristus yang menunggu kita..menjadi mempelai Raja..

Setelah dengan mur, Esther dipersiapkan dengan kemenyan.kemenyan ini juga berbau sangat harum, melebihi mur. Mur untuk melenyapkan kotoran dan membiarkan wangi itu meresap dalam hidup kita, kemenyan adalah bicara tentang korban yang wangi, yang diberikan kepada Raja, walaupun dalam kesulitan dan api pencobaan...

Di bumi...kita tidak menolak yang namanya kesusahan badani, sakit, terluka, sendirian, pencobaan, dan lain sebagainya. Kita semua dapat mengalami semua kesakitan dunia. Api pencobaan dan kesulitan akan datang dalam hidup kita untuk menguji iman dan cinta kita kepada Raja, karena hanya orang yang benar-benar mencintai-Nya yang dapat menjadi mempelai Kristus! Apakah ini proses yang sulit?...ya...tidak pernah mudah untuk mendapatkan yang Terbaik, anda harus membayar sejumlah harga yang pantas untuk mendapatkannya! Jalan mengikut Yesus bukan jalan yang mudah, tetapi sempit dan sulit, sehingga jarang orang mau melaluinya dan mencapai kesempurnaan.

Dalam badai api ini, kita akan diuji. Apakah kita benar-benar mengasihi Dia, atau pemberian-Nya? Menginginkan Dia, atau pemberian-Nya? Walaupun itu adalah sesuatu atau seseorang yang memang berasal dari Bapa! Apalagi jika seseorang atau sesuatu itu bukan datangnya dari Bapa! Janganlah kita membangkitkan api cemburu-Nya! Ketika Dia menginginkan kita untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan kita, menjadi mempelai-Nya, Dia akan selalu dan selalu melihat kita dan berkata ..”Aku menginginkanmu...Aku menginginkanmu dengan cemburu...kau hanyalah milik-Ku...” itu mengerikan! Jika Sang Raja sudah menginginkan sesuatu, maka sesuatu itu haruslah menjadi milik-Nya! Kita semua diinginkan-Nya! Kita semua adalah milik-Nya! Tetapi sangat banyak dari kita yang tidak memahami hati Raja, sehingga kita lebih menginginkan, mencintai pemberian-Nya atau bahkan pemberian dunia ini..lebih dari Dia....

Persiapan menjadi mempelai...sangat indah, tetapi juga melelahkan...sangat melelahkan...ada banyak tantangan dan cobaan...sebelum menjadi kekasih-Nya..karena seleksi itu bukanlah main-main..Dia tidak akan pernah mau berkencan, atau bertunangan, menikah dengan seseorang yang sembarangan dan tidak mencintai-Nya lebih dari siapapun....Jika Sorga diberikan pada anda, semua kekayaan yang ada..tetapi tanpa Sang Kekasih..bagaimana rasanya? Apa yang anda kejar? Apa yang sedang saya kejar? Apakah mahkotanya? Apakah rumah yang dijanjikan? Apakah upah dan kebangunan rohani? Sesuatu yang rohani bukanlah tujuan kita. Kebangunan rohani itu harus terjadi, tetapi kebangunan rohani tanpa pengenalan kita dan cinta akan Bapa..akan sia-sia dan tak bermakna lagi...Hubungan lebih penting daripada hasil..dan proses tidak kalah pentingnya dari sebuah kemenangan dan kebahagiaan...

Selamat mengalami masa-masa PERSIAPAN, para mempelai Kristus!
Dia menginginkanmu..dengan cemburu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS