Tuhan membutuhkan kita sebagai bejana-bejana-Nya yang mau dipakai oleh-Nya dan bila Tuhan tidak menemukan generasi yang mau mati-matian mempersiapkan jalan untuk Tuhan, maka Tuhan akan memakai batu-batu sekalipun untuk berbicara.
Kebangunan rohani seringkali merupakan suatu persiapan menghadapi penderitaan yang akan mengikutinya, dan penderitaan itu sendiri menjadi ujian bagi kualitas dan realitas kebangunan rohani itu. Dalam waktu 10 tahun kebangunan rohani di Wales, ribuan pemuda yang telah bertobat dalam kebangunan rohani itu bertempur dan mati di tengah Lumpur dalam medan perang yang besar (Perang dunia I). Berapa banyak dari pemuda ini yang - jikalau bukan karena kebangunan rohani itu - tidak memiliki pengharapan untuk hidup yang kekal, hanya kekekalan yang mengetahuinya.
Kebangunan rohani yang melanda Afrika Timur pada tahun 1930-an mempersiapkan gereja untuk masa teror pemerintahan Iddi Ammin selama 8 tahun dimana lebih dari setengah juta dibunuh secara kejam. Itu juga mempersiapkan Kenya untuk kekejaman Mau-Mau pada tahun 1950-an dan perang antar suku yang mengerikan di Rwanda dan Burundi. Kebangunan rohani yang melanda Kongo tahun 1953 mempersiapkan gereja untuk menghadapi pemberontakan Simba yang kejam 10 tahun kemudian ketika banyak pemimpin, anggota misionaris yang dibunuh.”
Brian Edward, Revival: A people Saturated With God
Saat ini kita mengerti bahwa kedatangan Kebangunan Rohani adalah juga sebagai masa persiapan bagi anak-anak Tuhan untuk menangggung penderitaan yang besar, khususnya pada akhir zaman ini. Tuhan sudah memberitakan kepada kita bahwa akan terjadi penganiayaan besar dan Antikris akan datang untuk melawan Tuhan dan anak-anak-Nya. Suatu peperangan akhir yang akan menyeret begitu banyak korban. Kebangunan Rohani harus terjadi! Kebangunan rohani akhir zaman, dimana hujan awal dan hujan akhir diberikan dengan melimpah-limpah (Yoel 2:23-25), kuasa Tuhan dicurahkan. Bisakah Anda membayangkan seperti apakah hari itu? Ya, itu pasti terjadi dan kita alami. Tuhan membutuhkan kita sebagai bejana-bejana-Nya yang mau dipakai oleh-Nya dan seandainya bila Tuhan tidak menemukan generasi yang mau dengan segenap hati mempersiapkan jalan buat Tuhan, maka Tuhan akan memakai batu-batu sekalipun untuk berbicara. Saat ini pun Iblis juga bekerja dengan giat untuk menghalangi kebangunan rohani.
BAGAIMANA KEBANGUNAN TERJADI?
Ciri utama dari kebangunan rohani adalah kesadaran akan dosa yang mendalam sampai kita merasakan begitu berdosa dan membutuhkan anugerah Tuhan untuk menyelamatkan kita.
Untuk membuat kebangunan rohani, tidak ada suatu metode yang tepat dan kebangunan rohani tidak bisa dinalar oleh pikiran manusia karena Tuhan tak terselami. Akan tetapi yang pasti adalah adanya hati-hati yang digerakkan oleh Tuhan sendiri untuk bertobat dan berdoa. Ya sebuah gelombang pertobatan yang luar biasa melanda hati manusia. dari pertobatan yang sejati akan timbul hati yang lembut untuk mau berlutut, berdoa, dan mengerjakan pekerjaan kebangunan rohani dengan pengharapan, iman dan kasih. Mengerjakan kebangunan rohani membutuhkan waktu, sesuatu yang diorbitkan terlalu cepat akan cepat pula untuk pudar dan hilang. Tetapi Kebangunan itu hanyalah Tuhan yang dapat membuatnya. Jika kita berusaha membuatnya sendiri, maka akan terjadi begitu banyak ketidak murnian dan ambisi pribadi. Mungkin sebuah acara akan terlihat besar dan ada mujizat, tetapi apa yang dipersembahkan adalah api yang asing, dan Iblis pun mampu membuat mukjizat palsu (Wahyu 13:3,12)
Kebangunan rohani selalu mendekatkan kita pada Tuhan, dalam belas kasihan kita kepada jiwa-jiwa yang terhilang, keagungan, sukacita dalam Tuhan, penghakiman akan dosa, kuasa dan kekudusan-Nya. Selalu ada belas kasihan yang sangat besar menyertai kegerakan Tuhan. Percuma semua kegiatan bila tanpa adanya belas kasihan karena Yesuspun selalu digerakkan oleh kasih, yang pertama akan Bapa-Nya dan kepada jiwa-jiwa. Hanya oleh belas kasihan, kekudusan dan kerinduan yang besar akan menggerakkan hati Tuhan untuk melakukan sesuatu! Apakah kita siap menerima lawatan kudus-Nya??
KAPANKAH KEBANGUNAN ITU?
Salah satu ujian yang paling berat juga dalam hidup Evan Robert pelaku kebangunan rohani di Wales adalah saat dia menjadi obyek penyembahan manusia, sehingga pernah suatu kali sahabatnya melihat dia terbaring di lantai dan menangis kepada Tuhan untuk mengosongkan dirinya sehingga kemuliaan hanya bagi Tuhan.
TUHAN-lah yang memiliki kebangunan rohani itu, kita hanyalah hamba-hamba-Nya. Kadang kita menginginkan kebangunan itu tetapi tidak mau membayar harganya, atau kita menginginkan kebangunan itu dengan sangat, sampai kita mau menciptakan kebangunan itu segera dengan cara dan waktu kita.
Semakin besar kebangunan dan pemulihan, maka akan semakin besar pula fondasi yang akan didirikan. Tuhan sedang bekerja, tidak terlambat dan tidak terlalu cepat. Dia tahu waktunya. Kita hanya taat, berjaga-jaga, melakukan yang menjadi bagian kita, tetap dalam pengharapan dan setia tanpa menetapkan sendiri apa yang menjadi keputusan Tuhan. Itulah sebabnya Mazmur 126 menjelaskan bahwa ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, seperti orang yang bermimpi, tanpa terasa, tiba-tiba, itu terjadi begitu saja. Seperti juga wanita yang sedang mengandung, ia tidak tergesa-gesa untuk mengeluarkan anaknya dari kandungan karena anak itu pasti tidak sehat bila terlalu cepat dilahirkan atau terlalu lambat dilahirkan.
Ketika waktunya sudah genap, maka wanita itu akan melahirkan anaknya dengan alami dan sehat. Itulah kebangunan rohani, Tuhan “mengandung” akan kebangunan rohani, jiwa-jiwa dan pertobatan umat manusia, demikian juga kita harus mau “mengandung“ jiwa-jiwa itu dan pada waktunya nanti akan terjadi kemuliaan besar. Pada awal proses persiapan kelahiran itu mungkin akan terasa sangat menyakitkan dan membutuhkan kesabaran dan kesetiaan. Perlu pembentukan demi pembentukan, perlu perubahan demi perubahan, dari pelaku-pelaku kebangunan rohani ini. Jadi, lakukan saja bagian kita, karena percayalah, bahwa waktu-Nya sudah sangat dekat dan segala rencana-Nya, janji-janji-Nya akan segera digenapi!
ALAT KEBANGUNAN ROHANI YANG DIKOSONGKAN
“Saya hanyalah sebuah sumbu. Banyak di antara kita yang memerlukan waktu yang lama untuk mengerti hal ini. Hanya ketika sumbu itu dicelupkan ke dalam minyak, baru ia akan menyala. Jika anda ingin dipenuhi oleh Roh Kudus supaya banyak orang datang ke gerejamu atau datang untuk mendengar engkau, maka Roh kudus tidak dapat bekerja melaluimu. Jika orang –orang mulai berkata-kata tentang sumbu itu, biasanya ada sesuatu yang salah dengan apinya”
D.H. Dolman dalam buku James
Apakah yang salah jika orang-orang berkata tentang sumbu itu? Itu artinya mulai ada peninggian seorang hamba dari manusia dan bila demikian maka api yang ada itu bukan berasal dari Tuhan. Susah sekali untuk menjaga hati kita apabila Tuhan telah mengangkat kita, oleh karena itu, ingatlah selalu bahwa kita hanyalah sumbu yang membutuhkan minyak dari Roh kudus sehingga Bapa sendiri yang akan menyalakan apinya.
Untuk menjadi alat-alat Tuhan, maka kita tidak ada pilihan lain kecuali dikosongkan. Dikosongkan dalam arti salib, menyangkal diri, karakter yang lama dimatikan, diremukkan, dipatahkan kekuatan (Ratapan 3) sehingga kita hanya mengandalkan Tuhan dan menganggap bahwa semua itu adalah pekerjaan-Nya yang ajaib dan kita melayani hanya karena anugerah.
Seseorang yang telah dikosongkan membutuhkan waktu untuk benar-benar mati dan dipakai Tuhan, mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Itu memang suatu proses seumur hidup kita. Hamba yang dikosongkan suatu saat akan mencapai bahwa hanya Tuhan yang paling dia ingini dalam hidup ini. Tidak masalah Tuhan mau bawa kita kemana saja, hidup seperti apa saja, menderita atau pun senang, dia kan berserah total kepada kehendak Tuhan yang sempurna. Dengan orang-orang seperti inilah Tuhan dapat bekerjasama dengan luar biasa, menjadi sahabat-sahabat dan kekasih-Nya untuk melakukan perkara-perkara besar.
Jadilah hamba yang dapat dipercaya oleh Tuan kita sampai akhirnya. Sebelum kita menjadi hamba yang dikosongkan, sekali lagi kita juga kan tetap mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh, kesadaran akan dosa meningkat dan kita akan merasa jijik dengan manusia lama dan dosa kita sehingga kita akan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan.
KEBANGUNAN ROHANI DIMULAI DARI ENGKAU!!
Ini adalah hukum Kerajaan Surga yang tidak dapat dibalik :
Segala sesuatu akan menghasilkan menurut jenisnya. Air mata akan menghasilkan air mata. Kerinduan akan menghasilkan kerinduan. Kesuaman akan menghasilkan kesuaman. Kurangnya kesungguhan akan menghasilkan kurangnya kesungguhan. Apa yang telah kita hasilkan? Seberapa besar kesungguhan kita?
Kita hanya dapat menyampaikan khotbah yang menyentuh bila hati kita sudah pernah disentuh, kita dapat berkata tentang pertobatan dan kuasa hanya bila kita sendiri bertobat dan diubah. Kita dapat menyuruh orang-orang itu untuk hidup kudus hanya bila Pribadi Kudus itu hidup dalam kita. Kita dapat membawakan firman dengan semangat menyala-nyala bila api Allah menyala dalam diri kita!. Tidak ada tempat bagi kemunafikan disini! Seorang penjaga yang mengantuk tidak akan dapat membangunkan bangsa yang tertidur! Dan dimana ada kebangunan rohani, disana ada kebangunan. Tidak ada jalan lain.
Janganlah terlalu muluk-muluk berkata kata, Apakah kita mengenal Tuhan? Apakah kita sedang berjalan dalam rencana-Nya? Dapatkah kita benar-benar memperkenalkan Dia pada orang lain? Apakah kita memiliki sesuatu yang berarti untuk diberikan atau kita hanya orang-orang biasa saja, berjalan dalam penyerahan yang dangkal? Marilah kita menceburkan diri dalam kegerakan Tuhan, menyelam dan berenang. Apabila kita betul-betul menginginkan kebangunan itu maka mulailah dari diri kita sendiri!
Untuk menyalakan api yang besar dibutuhkan api-api kecil yang bersatu dan menjadi kobaran yang menyatukan mereka. Seberapa besar engkau menginginkan kebangunan rohani itu? Apakah kita merindukan lawatan Tuhan yang dahsyat dan apakah kita akan terharu melihat jiwa-jiwa menangis bertobat, dan memohon kepada kita untuk mengenalkan mereka kepada Pribadi Kristus yang mulia? Apakah kita mau membayar harganya dan mau diubahkan total menjadi manusia baru yang dibangkitkan Allah?
Masih ingat hukum Surga? seberapa besar engkau menginginkannya, maka demikian juga besarnya engkau akan menerimanya. Amin. (The Wishper Revival/me)
0 komentar:
Posting Komentar