Benarkah pernyataan itu??
Saya teringat dengan kisah banyak jagoan, seperti dalam Film Kungfu-Kungfu yang biasa kita saksikan di layar kaca, dimana kekuatan dan ilmunya tak tertandingi oleh musuh-musuhnya. Pahlawan-pahlawan itu mencetak banyak sejarah dan kemenangan di jaman mereka. Suatu saat mereka jatuh cinta dengan seorang wanita yang membuat mereka mabuk kepayang dan rela melakukan apa saja untuk yang dicintainya, tak sedikit yang bahkan mau merelakan nyawanya demi sang pujaan hati. Akhir cerita-cerita itu bisa penuh kebahagiaan, dimana mereka dapat menyatukan hati mereka menjadi satu kisah cinta yang indah dan berpetualang di dunia persilatan bersama, tetapi banyak juga kisah dimana pahlawan-pahlawan itu menjadi terpuruk dan gagal dalam melakukan tugas besarnya, karena MASALAH HATI.
Hati memang suatu misteri yang paling sulit dimengerti. Sekuat apapun, jika terkena masalah hati, akan dapat melumpuhkan dan mematikan seorang pahlawan secara pelan tapi pasti.
Seorang Pahlawan yang kuat dan dipilih oleh Allah sendiri, ditetapkan-Nya menjadi seorang saksi, hakim, dan nazir Allah yang dikhususkan, dialah Simson. Siapa yang tak kenal Simson? Menyebut namanya saja sudah membuat kita semua membayangkan sosok pria tinggi besar, kuat dan gagah perkasa. Simson tidak dapat dikalahkan oleh semua senjata apapun yang dibuat musuhnya dan dia dengan sangat mudah menghajar semua musuhnya, yaitu musuh Allah juga, bangsa filistin yang tidak mengenal Allah waktu itu.
Walau kisahnya hanya 4 pasal dalam Alkitab, yaitu dalam Hakim-Hakim13-16, kisahnya sungguh menjadi inspirasi dan suatu peringatan keras bagi kita yang terpanggil dalam rencana Bapa.
1. SIMSON adalah orang pilihan Allah
Siapa Simson? Kita tahu, sebelum kelahirannyapun, dia sudah dipersiapkan dan dinubuatkan untuk menjadi seorang nazir Allah. Nazir Allah bukan hal yang main-main dan bukanlah sembarang orang. Sepertinya Simson dilahirkan dibumi, lewat sebuah mujizat yang tidak biasa, dimana orang tuanya, Manoah dan istrinya tidak dapat memiliki keturunan (Hakim2 13). Allah menjumpainya sendiri dan menetapkan pembebasan buat umat-Nya dari kaum penindas, yaitu bangsa Filistin.
Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol. Hak 13:25
Simson tidak diragukan lagi adalah seorang yang dipilih Allah. Rambutnya tidak boleh dicukur dan semua kehidupannya sudah ditetapkan-Nya. Saat beranjak dewasa, Simson mulai merasakan gejolak Roh tuhan dalam dirinya setiap kali bangsa Filistin mengganggu bangsa Israel, dan dengan mudah dia mengalahkan mereka, untuk apapun alasannya itu, tetapi nama Simson semakin dikenal dikalangan bangsa Israel.
Apakah anda yakin anda adalah seorang pilihan Allah? Jika tidak, mari kita belajar menerima panggilan Allah itu dalam kehidupan kita. Memang tidak semua dipilih, karena mereka sendirilah yang tidak mau menunjukkan kerinduan untuk dipilih. Beda dengan kita, Simson terpilih dengan sangat jelas. Sedangkan kita? Kita tidak mendengar orang tua kita bercerita betapa hebohnya saat kelahiran kita, atau ada kilatan-kilatan cahaya diikuti penampakan malaikat Tuhan yang mengatakan sesuatu tentang masa depan kita. Tetapi saya percaya, Allah memilih anda dan saya!
2. Masalah Simson
Disebutkan dalam Hakim-Hakim 14, Simson pergi ke Timna dan melihat seorang gadis Filistin, dan dia jatuh cinta kepada wanita itu. Dengan segera setelah melihat gadis itu, dia meminta orang tuanya untuk meminang wanita filistin itu. Memang sebetulnya Tuhan mendorongnya secara hati agar Simson jatuh cinta kepada wanita itu (hakim 14:4). Disanalah gara-gara dimulai.. Disana istrinya membujuknya 7 hari untuk mengetahui jawaban teka-teki itu dan Simson tidak tahan hati melihat yang dikasihinya menangis, dan Simson memberitahukan jawaban teka-teki itu kepada istrinya. Tetapi karena amarahnya menyala-nyala saat dia harus menerima kekalahan dari teka-tekinya, ayah wanita itu memberikan Istrinya diberikan kepada kawannya. Peristiwa yang sangat menyedihkan, bukan? Saya berpikir apakah Tuhan merencanakan semua itu? Mungkinkah Tuhan membiarkan Simson jatuh hati pada wanita itu agar ada akses dalam panggilannya? Yaitu mengalahkan bangsa Filistin? Tetapi Simson jatuh dalam masalah hati, dimana dia tidak dapat tahan untuk membiarkan istrinya merengek kepadanya terus menerus. Dengan amarah yang menyala-nyala dia terus membunuh bangsa Filistin dan Tuhan menyertainya.
Masalah Simson bukanlah kekuatan atau musuh-musuhnya, tetapi masalah wanita. Di Gaza, Simson jatuh cinta lagi kepada perempuan Sundal dan mungkin juga itu hanya untuk main-main saja. Mungkin karena dia pernah patah hati? Tetapi kelihatannya kita sadari Simson melakukan percabulan yang jelas dibenci Allah dan mulai melampiaskan kehendaknya sendiri daripada menuruti Allah.
Bagaimana dengan anda? Mungkin pada awalnya suatu kejadian atau peristiwa dikehendaki-Nya untuk dijadikan-Nya alat kemuliaan-Nya, tetapi jika kita tidak mengenal Allah secara pribadi, maka kita akan sangat mudah terjebak dengan panggilan yang palsu. Simson dipilih Allah, tetapi dia tidak mengerti kehendak Allah dengan murni. Dia mulai menggantikan kehendak Allah dengan caranya sendiri ”yang penting aku kuat, tak terkalahkan, dan tetap menjadi orang pilihan Allah, dan aku tetap menghajar semua orang Filistin!
3. Kekalahan Simson
Cerita kegagahan Simson berakhir ditangan seorang wanita cantik bernama Delila dari Lembah Sorek. Sayangnya Simson jatuh cinta dengan orang yang salah lagi. Wanita itu mata duitan dan tidak tulus dalam mencintai Simson, sehingga wanita itu menerima suap agar dia dapat membujuk Simson membocorkan rahasia kekuatannya. Dimabuk oleh cinta, Simson membiarkan dirinya dipermainkan oleh wanita itu 3 kali dalam bujukannya. Bayangkan jika anda tahu, anda sedang dipermainkan wanita yang anda kasihi, apakah anda akan membiarkannya begitu saja? Ya, Simson membiarkan wanita itu, pikirnya ”ah, yang penting wanita ini ada disisiku, kan aku tak terkalahkan..ini hanya main-main saja”. Pada terakhir kalinya, wanita itu merengek berhari-hari dan Simson tidak tahan, sampai mau mati rasanya (Hakim2 16:16) mendengar rengekan yang dicintainya itu, dan akhirnya dia jatuh kepada musuhnya.
Anda tahu maksud semua ini? Simson dari seorang nazir Allah, mulai menjadi budak dari keinginan dan nafsunya sendiri, sehingga dia menjadi sombong dengan kekuatannya sendiri dan bermain-main dengan panggilan Allah.
Jangan pernah kita menanggap remeh panggilan dan kasih karunia Tuhan kepada kita. Jika Bapa sudah memberikan kepada anda sebuah panggilan kudus dan rencana yang sempurna, maka marilah kita belajar untuk taat dan rendah hati dalam pimpinan Roh Kudus. Hal ini sama seperti seorang hamba Allah yang sedang ”naik daun” dan terkenal dimana-mana. Seorang yang mungkin punya segudang karunia kesembuhan dan mujizat sehingga mempesona banyak orang, menaklukkan iblis-iblis, tetapi sayang, dia mulai sombong dan tidak lagi menjaga hidupnya, namun dengan sembrono menggunakan karunia Allah untuk kesenangan pribadi! Ini kejatuhan yang mengerikan! Dan terulang lagi dan lagi dalam generasi terakhir ini! Hamba-Hamba Allah yang awalnya murni dan menjadi pilihan Bapa, akhirnya jatuh di tangan musuh, hanya karena ketidakmampuannya mengontrol diri dalam hal yang belum dibereskan.
Celah sekecil apapun, yang belum dibereskan,
akan membawa kehancuran bagi seorang pahlawan Allah.
Apa celah anda? Mungkinkah itu luka hati yang belum dibereskan? Menentang kedaulatan Tuhan terus menerus? Dosa yang belum diakui? Kesombongan? Kutuk percabulan yang terus merongrong kita, menanti saat yang tepat untuk menjatuhkan anda? Celah yang sangat berbahaya adalah masalah HATI. Simson kalah dengan masalah HATI, Hatinya menjadi lemah tak berdaya seketika saat celah dalam hidupnya tidak dapat dipertahankan lagi.
4. Peremukan Simson
Simson sudah menghancurkan rencana Allah, tetapi Allah sendirilah yang memperbaiki-Nya untuk kebaikan-Nya dan umat-Nya. Itulah Bapa kita, sama seperti seorang anak kecil yang bermain dengan barang berharga ayahnya dan dengan sembrono merusakkannya begitu saja. Bapalah yang selalu memberikan pengampunan dan memperbaiki semuanya. Tetapi tentu saja, kesalahan tetap adalah kesalahan. Apa yang ditabur akan dituai. Kesalahan Simson membawanya pada keadaan peremukan Allah dalam hidupnya yang sangat mahal harganya! Matanya dicungkil dan dia dijadikan budak bahkan tontonan dalam perayaan musuh-musuhnya! Suatu akhir yang sangat menyedihkan untuk seorang pahlawan, bukan? Tetapi terpujilah Tuhan, itu bukan akhir. Dia kembali kepada panggilannya yang semula, yaitu membela umat Allah dan membunuh bangsa Fislistin, bukan untuk bermain-main dengan wanita! Saat dia kembali pada panggilannya (Hakim2 16:28), Allah membuktikan kuasa-Nya sekali lagi agar nama Tuhan dan Simson tidak dipermalukan-Nya.
Anda mengerti rasa kegagalan? Rasa kejatuhan dan kekalahan?? Itu sangat menyedihkan dan mengerikan! Rasanya sangat pahit dan membuat anda menyesali diri untuk waktu yang cukup lama. Belum lagi jika ada penghakiman dari sekeliling kita, penyesalah tiada akhir dan keadaan yang buta, tak berdaya, tak dapat lagi melihat rencana maunpun kemenangan Allah. Itulah keadaan kita yang sedang mengalami kejatuhan dan kekalahan. Semua pahlawan hebat bisa saja jatuh, oleh karena itu, berhati-hatilah dalam segala hal. Kekalahan mendatangkan rasa malu, dan penyesalan. Tetapi Puji Tuhan, Simson tidak terus terpuruk dalam kekalahannya. Dia bangkit kembali walau untuk terakhir kalinya. Kali ini tidak ada wanita, hanya ada Allah dan dia. Tuhan membuat kekalahan musuh-musuh-Nya lewat Simson kembali dan kemenangan Simson lebih besar daripada masa hidupnya, setelah itu dia mati.
Saya tidak menginginkan kisah Simson menjadi kisah saya secara pribadi. Walau akhirnya ada kemenangan, tetapi kemenangan itu diraihnya dengan pahit dan dibayar dengan nyawanya. Saya percaya Tuhan dapat memakai dan membangkirkan nazir yang lain, yang mungkin memiliki karakter yang kuat da stabil daripada Simson, tetapi Allah tetap mengasihi dan mendidik Simson. Seorang pahlawan Allah yang arogan, pemarah, meledak-ledak, suka jatuh cinta, dan mempermainkan panggilan Tuhan.
JANGAN PERNAH BERMAIN-MAIN
Jika anda diberikan Tuhan kepercayaan untuk dipakai-Nya, itu adalah anugrah. Bukan karena kuat dan gagah kita. Jangan bermain-main dengan apa yang Tuhan berikan. Pengampunan itu pasti ada jika kita bertobat, tetapi harga yang harus dibayar untuk tiap kesalahan dan kejatuhan kita, sangatlah mahal...sangat mahal..ada yang dapat kembali, ada juga yang seumur hidupnya tidak pernah kembali, karena terpuruk dalam penyesalan dan rasa bersalah tiada henti, menjadi tawanan dan bulan-bulanan bagi iblis! Wow, itu mengerikan...Saudaraku, mari tetap berjuang, apapun masalah anda dan seberapapun besar musuh-musuh kita, ingatlah yang menjadi masalah bukan musuh kita, karena Allah sudah memberikan kepada kita Roh-Nya kepada kita dan Roh-Nya lebih besar dari apapun yang ada dimuka bumi ini. Yang menjadi masalah adalah diri kita sendiri, bagaimana anda menjaga kepercayaan Tuhan, bagaimana anda tidak membiarkan celah itu ada dan tidak kunjung dibereskan, bagaimana seorang pahlawan mencintai diri sendiri dan orang lain lebih dari Sang Pemberi Panggilan itu!
Iblis tidak akan berhenti berjuang menyusupi celah-celah terkecil dalam hidup anda. Berdamailah dengan Bapa dan bereskan segala sesuatunya. Jika anda gagal dan jatuh, segeralah bangkit berdiri dan bangun kembali oleh karena kasih setia-Nya.
Tuhan tidak pernah gagal..manusialah yang gagal dalam memahami kehendak-Nya yang sempurna..
0 komentar:
Posting Komentar