Well………Syalom semua……….salam kenal untuk semuanya. Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih buat my Lord Jesus yang udah melakukan banyak hal dalam hidupku, buat sahabat-sahabatku dikampus, rekan-rekan sekerjaku dalam Yesus Kristus terima kasih untuk semua pengorbanan kalian dalam hidupku dan juga untuk my story warta thanks buat kesempatan yang diberi buat gua.
Disini gua mau bercerita tentang awal mula aku kenal Yesus, mulai memutuskan mengikuti Dia sampai semua proses dan banyak hal yang terjadi dalam hidupku. Gua dibesarkan bukan dari kalangan keluarga Kristen. Memang sejak kecil aku uda sering dengar tentang Yesus sesembahan orang Kristen, namun aku ga mau terlalu ambil pusing untuk cari tau lebih dalam tentang Yesus waktu itu. Bisa dibilang, masa kecilku adalah masa kecil yang cukup bahagia hehe…….orang tuaku memperlakukan aku selayaknya seorang anak-anak sampai akhirnya aku duduk dibangku SMP kelas 1, disitulah perjuangan hidupku dimulai. Ketika aku SMP kelas 1, aku termasuk anak yang sering dijadikan bulan-bulanan oleh teman-temanku disekolah. Namun justru karena hal itulah secara ga sadar aku terluka dalam hal pengakuan. Ketika kelas 2 SMP, aku pindah sekolah dari sekolah negeri favorit ke sekolah swasta dimana sekolah itu berisi anak-anak nakal bahkan lebih nakal daripada teman-temanku sewaktu di SMP negeri. Sewaktu aku masuk disana, aku sudah bertekad untuk menjadi seperti mereka untuk membuktikan kepada teman-temanku di SMP negeri bahwa aku lebih daripada mereka. Memang, sewaktu masuk pertama kali ke sekolah itu butuh perjuangan untuk membuat mereka menerima diriku, sampai akhirnya aku menjadi seperti mereka. Dan demi mendapatkan pengakuan yang aku cari selama ini, kenakalanku semakin menjadi-jadi dan temanku pun semakin banyak dan mayoritas mereka adalah berandal. Namun walau aku sudah mendapat banyak teman, aku tetap merasa dunia menolak aku, semakin aku ingin menjadi seperti dunia ini, dunia semakin menganggap bahwa aku tidak ada, aku tidak pernah eksis didunia ini, aku hanyalah sampah. Kekosongan ini berlanjut sampai aku duduk di bangku SMA kelas 1, dimana awal pertobatanku bermula.
Aku punya banyak teman yang beragama Kristen, dan waktu itu entah ada angin apa mereka mengajak aku ke gereja. Namun karena aku bukan beragama Kristen, aku merasa ga baik untuk dateng ke gereja. Hari demi hari berlalu, aku mulai deket dengan teman-temanku yang beragama Kristen dan ga jarang juga aku dateng ke gereja untuk liat mereka latihan musik. Aku termasuk orang yang suka menyanyi, dan karena lumayan sering ikut mereka latihan, aku mulai suka dengan beberapa lagu orang Kristen. Hal ini berlanjut sampai akhirnya mendekati tanggal 25 Desember dimana seluruh umat Kristen akan merayakan natal. Waktu itu, teman-temanku diminta untuk mempersembahkan koor waktu ibadah fajar natal dan seperti biasa aku dateng untuk melihat latihan mereka. Ketika aku lihat latihan itu, dan lagu yang dinyanyikan, sampai variasi yang diarasemen untuk koor tersebut, aku merasa tertarik untuk ikut menyanyikan lagu itu. Ketika aku minta izin untuk ikut menyanyi, mereka mengizinkan dan akupun ikut dalam koor tersebut. 25 Desember 2003 pk 04.30, pertama kalinya aku datang untuk ikut ibadah digereja. Singkat cerita, aku dengan teman-temanku naik ke mimbar dan mulai mempersembahkan pujian tersebut. Setelah selesai menyanyi dan duduk dibangku jemaat, entah kenapa aku merasa ada yang aneh dihatiku. Aku merasakan damai yang belum pernah aku rasakan, ada suatu beban yang selama ini aku pikul dan saat itu Yesus mengangkat semua bebanku. Satu hal yang membuat aku mengikuti Dia sampai sekarang, Dialah Pribadi yang mengakui diriku apa adanya. Yesus, Raja segala raja, Yesus yang dipenuhi dengan kemuliaan surga, Yesus yang kudus, mau datang ketempat sampah dan memungut aku, manusia yang seharusnya ga layak untuk menerima keselamatan itu. Yesus datang kepadaku tanpa mempedulikan keadaanku yang kotor, lemah, penuh luka, dan layak dikatakan sampah. Dia melayakkanku untuk melayani Bapa dan Dia melayakkanku untuk merasakan kasih dari Bapa yang tidak bisa aku dapatkan dibumi. Yesus memberikan suatu visi, harapan hidup, tujuan hidup dimana aku sebelumnya ga tau untuk apa aku hidup didunia ini dan karena Dialah aku hidup.
Sejak saat itu aku memutuskan untuk pindah ke agama Kristen walau ga semulus yang pernah aku kira namun aku bersyukur akan hal itu. Aku bersyukur karena Dia telah memberiku tujuan hidup. Aku bersyukur karena aku dilayakkan untuk menerima kasih yang sempurna itu dan aku bersyukur atas kesetiaan yang Yesus lakukan untuk aku. Karena itulah aku tetap bertahan sampai sekarang, mengikuti Dia, memikul salibku, melepaskan banyak hal dalam hidupku, bahkan menyangkal diriku sendiri walo itu sangat sakit dan terdengar gila hehehe……………Namun aku ga akan menyesal telah melakukan hal itu semua, karena bagiku yang terpenting adalah Yesus. Selama Dia disukakan oleh perbuatanku, aku akan lakukan itu untuk kemuliaan-Nya. Yahh……..kayaknya panjang juga sharingku, tapi aku berdoa supaya kesaksianku ini bisa memberkati kita semua. Akhir kata jadilah bintang Tuhan yang selalu bersinar kemanapun engkau pergi Tuhan Yesus memberkati. (Matius 5 : 16)
Damai Kristus
By : Gl