Tertekan. Sebuah kondisi yang mungkin sering kita alami dalam kehidupan ini. Kita bisa tertekan bahkan sangat tertekan, cenderung ke depresi karena masalah keluarga, masalah hati dengan pasangan, masalah studi yang berat, masalah pekerjaan dan sosial, bahkan juga masalah pelayanan dan ladang-ladang Tuhan.
Mengapa kita menjadi tertekan dengan kehidupan ini? Sesungguhnya setiap manusia merindukan KESEMPURNAAN SORGA. Setiap orang merindukan kondisi dan semua yang serba sempurna, keluarga sempurna, pekerjaan sempurna, istri, suami yang yang sempurna, cinta yang sempurna, dan karakter yang sempurna, sayangnya dibumi ini serba tidak atau kurang sempurna. Semua bentukan jiwa dari masa lalu begitu melekat dalam diri kita masing-masing sehingga jika keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kita menjadi tertekan atau berbeban berat.
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?" Mazmur 42:1-4
Kerinduan kepada Allah. Kerinduan akan kesempurnaan. Kerinduan akan Sorga. Semua itu sudah ditanamkan Bapa sebelum kita dilahirkan. Sehingga wajar jika seseorang tertekan, sangat tidak bahagia dalam hidupnya, roh manusia akan mengingat dan merindukan bayangan kesempurnaan itu di Sorga, tempat awal manusia berada. Biasanya yang menjadi sasaran dari beban berat dan tertekan, depresi adalah JIWA.
TIPS saat tertekan:
1. Tetap berjalan MAJU
Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. Mazmur 42:5
Biasanya apa yang kita lakukan saat tertekan? Makan yang banyak dan enak? Emm..bisa juga, karena makanan dapat menyegarkan jiwa. Jalan-jalan? Ya, bisa juga menjadi cara dalam menenangkan diri. Lalu apa?? Kebanyakan orang berhenti dengan berusaha menenangkan diri, tetapi tidak melakukan langkah ”MAJU”. Biasanya dalam keadaan tertekan, kita cenderung menyendiri, sedih, merasa beban kita yang paling berat, merasa Tuhan tidak adil, malas ikut dalam komunitas rohani ataupun kegiatan-kegiatan gereja, dan lain sebagainya. Mungkin kita berpikir ”ah, biar masalahku selesai dulu, barulah saya ke gereja lagi!” hal ini tentu saja salah. Tips pertama saat kita tertekan adalah dengan berjalan maju. Justru saat anda tidak mau untuk maju, bermalas-malasan dan tenggelam dalam kesendirian dan kesedihan, maka anda harus belajar memaksa diri anda untuk tetap maju. Jika anda berhenti, maka anda akan mati secara rohani dan jika rohani anda melemah, maka kekuatan jiwa akan makin menguasai anda. Dalam kehidupan saya, Bapa banyak ajarkan berkali-kali, bahwa justru saat saya tertekan, saya tidak boleh terus diam, diam sesaat untuk beristirahat dan menenangkan diri sangatlah baik, tapi ada langkah selanjutnya yaitu kembali berjalan. Saya berusaha mengesampingkan perasaan dan masalah saya kepada hal-hal yang berguna bagi Kerajaan Allah. Melihat adik-adik rohani saya, mengikuti ibadah dan doa. Walau tidak sanggup untuk melayani dalam kondisi demikian, namun dengan ada disana dan ikut berdoa, saya dikuatkan kembali. Kita harus terus berjalan maju dalam hal yang benar, maju dalam hal yang membangun dan jangan berhenti!
2. Menguasai Jiwa
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Mazmur 42:6
Ada hukum yang harus kita pelajari:
TUBUH dikuasai JIWA
JIWA dikuasai Roh kita
Roh kita dikuasai Roh Allah
Jika hukum ini tidak berjalan dengan baik, maka akan terjadi ketidakseimbangan dan kekacauan dalam diri kita. Roh Allah yang berdaulat dan berkuasa atas kita, namun kita juga harus belajar menguasai jiwa kita. Saat jiwa kita sedihpun, kita juga harus menguasai tubuh agar tidak histeris menangis di tengah banyak orang, bukan? Jiwa menguasai tubuh kita. Tetapi jiwa harus tetap dikendalikan oleh roh. Roh itu penurut tetapi daging itu lemah. Olah karena itu, saat kita tertekan, kuatkan roh anda, dan mulailah ajak jiwa anda memuji Tuhan, berharap kepada Dia, Sang Penolong kita yang hidup! Biasanya saat tertekan, jiwa kita yang paling bermasalah, tidak terkendali dan inginnya melakukan hal-hal diluar kebiasaan. Dalam keadaan seperti itu, kuasa diri dan kuasai jiwa anda, agar anda tidak membuat kesalahan demi kesalahan yang akan anda sesalkan di kemudian hari.
Jiwa memiliki sifat bentukan masa kecil, sedangkan roh adalah dari kelahiran dari Roh Allah sendiri. Ada dua sifat yang seolah berbeda dengan hukum yang berbeda pula. Sehingga seringkali kita sebutkan adanya pertentangan antara jiwa dan roh dalam diri kita, pertentangan antar jiwa yang dikuasai keinginan daging dengan keinginan roh (Roma 8).
Untuk membuat roh bertumbuh, butuh makanan rohani yaitu Firman Allah
Untuk membuat roh kuat, butuh latihan demi latihan
Jadi, jangan pernah bosan kepada Firman Allah, dan jangan pernah patah semangat dalam latihan demi latihan yang Bapa berikan agar kita punya roh yang kuat dalam mengendalikan setiap situasi dalam kehidupan kita.
3. Mengingat kasih dan kuasa Allah
Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar. Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku. TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.
Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?" Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?" Mazmur 42:7-11
Saat jiwa kita tertekan, sangatlah baik kita merenungkan akan TUHAN. Merenungkan kebaikan dan kuasa-Nya yang tidak terbatas di alam semesta ini. Dalam masa perenungan ini, kita dapat menata kembali hati dan jiwa kita. Memandang masalah kita dari sudut yang berbeda dan mengucap syukur akan semua rencana-Nya yang sempurna. Disana juga kita dapat merenungkan apakah kita memiliki dosa dan perkara-perkara yang belum terselesaikan dihadapan Tuhan?sehingga masalah demi masalah terjadi dalam hidup kita. Dalam perenungan kita, kita juga dapat mengungkapkan keluhan kita kepada Allah dengan lebih tenang dan dapat mendengar suara-Nya lebih jelas.
Tertekan??
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. 1 Pet 4:7
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar