RSS
Container Icon

ESTER (puisi rohani)

Juni 2007 yang lalu pelayanan media lewat radio kami waktu itu akan mulai berjalan..dan sebentar lagi kami akan sangat disibukkan oleh retreat kampus dan lain sebagainya..hari-hari terasa penuh sesak dang sangat melelahkan. Sepulang Bazar yang kami lakukan untuk teman-teman yang kami bawa kepada Kristus, malam itu tubuhku terkapar tak berdaya karena sangat lelah.

Ditengah perenungan yang singkat, muncul tiba-tiba dalam hatiku tentang kerinduan yang sangat dalam…aku tahu aku adalah hamba, Dia telah mengajariku dengan baik..tetapi malam itu rohku mendesakku, “aku tak mau hanya menjadi hamba ..aku mau menjadi seorang puteri..”. Memang tokoh wanita yang menjadi favoritku adalah Ester sehingga kelompok komunitas sel atau kami namakan pada waktu itu KTB (Kelompok Tumbuh Bersama) yang kupimpin, kami beri nama Ester, wanita yang kuat dan mulia. Aku telah mempelajari kehidupannya, kesederhanaannya dan bagaimana dia dapat memenangkan hati sang Raja dengan cinta dan hati yang indah. Aku menginginkan menjadi seperti Ester..terlalu tinggikan aku bermimpi?


Ya..buat aku jatuh cinta terus menerus padaMu
Buat roh dan jiwaku segar tiap hari, saat matahari terbit  di Timur
Beri padaku PerkenanMu..tiap waktu
Apapun yang kuhadapi……..
Bisakah aku menjadi Ester? Sang Ratu?
Apakah kedengarannya terlalu egois?
Tapi aku ingin menjadi kekasih Raja…seorang Puteri
Jika..Kau berkenan..
Tapi biarlah kehendakMu yang jadi…

Aku pernah memilih jadi hamba dan akan tetap demikian..
Biarlah Kau yang membawaku kemanapun Kau ingin aku ada..
Aku hanya berandai-andai..jika..
Tapi aku tak akan mau menukar-Mu dengan apapun juga..
Aku tidak mau terpisah dari-Mu, Rajaku..
Aku adalah hamba,
Mamandang tangan-Mu untuk memperoleh belas kasihan-Mu..
MenantiMu pulang dan menyeka keringat-Mu dan membasuh kaki-Mu..
O..bolehkah aku menjadi Ratu-Mu?

Aku tidak hanya mau jadi hamba,…seseorang ..kepercayaan-Mu..
Sekalipun itu memang membanggakan dan menyenangkan..
Aku ingin jadi pengantin-Mu..
Sahabat, kekasih yang juga Kau percaya..
Mungkin juga yang namanya kekasih bisa berkianat..
Atau seorang sahabat yang tidak dapat dipercaya lagi..
Tapi…kepercayaanMu akan selalu dapat dipercaya..
Akan selalu ada untuk-Mu dalam keadaan apapun..
Kepercayaan-Mu akan menjadi sahabat-Mu untuk berbagi cerita..
Untuk tertawa bersama atau menangis bersama, dalam melepas sesuatu atau untuk menanggung sesuatu..
Untuk menjadi kekasih…dalam membagi kasih sayang, membagi mimpi, dan menggandeng tangan-Mu dengan erat untuk melakukan semua bersama-sama…

Kau datang dan hati-Ku bergejolak dalamku..
Apakah Kau hendak mengatakan bahwa “ Aku ada disini untukmu..”
Apa Kau hendak membisikkan di jiwaku yang sesak “ Aku tetap baik untukmu dan yang termanis buatmu..”
Apa Kau hendak membiarkanku berbaring tenang di pangkuan-Mu?
Layakkah aku? Bisakah aku?..
Oh..aku tak tahu..

Rajaku, Tuanku……….
Kau sediakan cinta-Mu untuk sang kekasih..
Kau mencoba menghiburnya..
Kau menyediakan pundak-Mu untuk tempat bersandar yang aman.
Kau menyediakan tangan-Mu untuk memeluknya dengan erat dan hangat..
Kau menyediakan pangkuan-Mu untuk meletakkan kepalanya..tidur dengan tenang..

Setelah penat….
Apa yang hendak Kau lakukan padaku..
Aku tak meminta apapun.
Aku hanya minta..Kau..Rajaku yang tercinta..
Selalu ada bersamaku..
Bersamaku tiap waktu, tiap jam, tiap detik, tiap detak jantung dan nafasku..
Hanya itu….Tetaplah kerinduanku….
Menjadi hamba ataupun Sang Ratu..
Menjadi Ester, Sang Bintang-Mu..
Aku hanya mau untuk mengenal dan mencintai-Mu dengan segenap jiwaku..

Ternyata perjalanan kisah cintaku kepada Penciptaku, tidaklah terhenti saat aku menjadi anak kecil (walaupun itu bagian favoritku) dimana aku selalu merasa dimanja dan dikasihi. Atau tidak berhenti juga saat aku dididik menjadi seorang hamba/budak. Sekarang aku sadar, aku telah sadar bahwa aku bukan hanya sekedar seorang budak, tetapi budak cinta. Budak adalah seorang hamba yang harus mengabdikan dirinya kepada tuannya sebagai kewajibannya telah dibeli oleh tuan itu. tetapi budak kasih melebihi budak biasa. Pada waktunya, budak akan mendapat kebebasan dari tuannya, dan dia bisa memilih untuk tetap menjadi budak dari tuannya dan menjadi budak cinta, atau dia pergi dari tuannya itu. Ya, sekarang aku paham mengapa Dia membentukku dan suka berurusan denganku terus. Dia baik, dan Dia mau agar aku memilih untuk menjadi budak kasih-Nya. Tidak berhenti disana, Dia rindu membawaku menjadi sahabat dan kekasih-Nya. Suatu perasaan yang aneh mulai terjadi dalam rohku. Dan aku akui, semakin dalam..semakin mengasihi-Nya...semakin ingin menjadi kekasih-Nya, mempelai Sorga yang menawan bagi-Nya.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar