Dalam keheningan aku merenung…
Mencari hadirat-Mu..
Dalam kesesakan aku menangis..
Dan inilah penyataan kasih-Nya ..
Yang tercurah untukku...
Anak-Ku yang terkasih, bangunlah dari tidurmu yang panjang, engkau terlena dengan apa yang ada di dunia, Apakah engkau lupa dimana engkau berasal anak-Ku?
Anak-Ku masih ingatkah engkau tentang perjanjian kita sebelum kau lahir di dunia? Waktu itu, Aku dengan penuh kasih membiarkan engkau terlahir ke dunia dengan harapan engkau akan kembali kesisi-Ku kelak.
Dan ketika engkau terlahir di dunia, engkau menangis dengan kerasnya..ya kau merasa sangat takut….lalu Aku mengutus seorang malaikat untuk menjagamu siang dan malam. Ketika engkau tertidur lelap, Aku datang dan membelai dahimu yang lembut, kau Kujaga dengan penuh kasih dan Kubisikkan di telingamu yang mungil; “Anak-Ku jadilah seorang pemenang!”, lalu kau terbangun dan tersenyum ketika kau tahu Aku disisimu dan dengan bahasa kasih kau mengatakan bahwa engkau akan sangat merindukan-Ku…, apakah engkau lupa anak-Ku? Ataukah waktu yang panjang telah membuat pudar ingatanmu tentang Aku?
Anak-Ku engkaulah mujizat-Ku yang terbesar didunia ini, tetapi mengapa ketika kau menghadapi persoalan yang melanda hidupmu, engkau mulai lari dari kenyataan? Engkau berteriak kepada-Ku bahwa kau tak bisa menghadapinya, tetapi kau lupa anak-Ku, Aku tidak pernah bertanya, “Apakah engkau bisa atau tidak? “ Aku hanya bertanya, “Bersediakah engkau?” padahal bukan engkau yang berjuang atas masalahmu, Aku yang akan menyelesaikannya untukmu. ..
Anak-Ku, aku heran dengan engkau…kau begitu berat menanggung penderitaanmu, lupakah akan janji-Ku bahwa yang perlu kau lakukan hanyalah berserah dan percaya kepada-Ku, sebenarnya kau tak perlu menanggung bebanmu jika kau mau menyerahkan itu kepada-Ku. Bukankah sebelum kau lahir kita saling berjanji untuk berbagi beban, tetapi sayang sekali kau mencoba mengatasinya dengan kekuatan-Mu, itulah sebabnya kau gagal!
Anak-Ku, kau sering mengeluh atas banyak hal…dan ketika Aku membentukmu dengan pukulan kasih…engkau menjerit dengan keras sekali…dan kau mulai membenci-Ku….Aku sangat sedih..hati-Ku sangat hancur. Anak-Ku lupakah engkau dengan pengorbanan-Ku di kayu salib? Pernahkah Aku mengeluh? Tidak, anak-Ku..karena Aku begitu mengasihimu dan ingin mempersembahkan yang terbaik untukmu…yaitu Diri-Ku sendiri. Padahal pukulan-Ku adalah pukulan untuk menguatkan-Mu agar dapat menjadi emas yang bersinar bagi sesamamu.
Anak-Ku, pernahkah engkau meluangkan waktumu untuk kembali mengenal Aku…sebagai seorang sahabat? Sebagai orang anak yang rindu kepada Bapanya?...tetapi kau terlalu disibukkan oleh banyak hal..sehingga sedikit sekali waktu yang kau sediakan untuk-Ku? Padahal anak-Ku, Aku selalu siap dan hadir dimana saja kau butuhkan….tetapi kau memanggil Aku hanya untuk membahas masalah-masalahmu..padahal Aku sangat merindukan persekutuan pribadi Kita secara pribadi…dimana ada sukacita dan damai sejahtera. Pernahkah kau memberikan waktu untuk bersekutu dengan-Ku lebih dari waktu yang kau gunakan untuk tidur, anak-Ku?
Anak-Ku, kau sangat berharga dimata-Ku..hilangnya salah satu dari engkau berarti bertambahnya air mata-Ku yang mengalir dipipi-Ku…Anak-Ku Aku…sangat rindu mengumpulkan kalian semua untuk diam dalam rumah-Ku walaupun untuk itu Aku harus membayar harganya dengan darah-Ku.
Anak-Ku. Cinta yang tulus tidak memandang siapa dirimu, kedudukanmu dan kelebihanmu..pernahkah kau mengasihi orang lain dengan kekurangannya? Anak-Ku, Aku sangat kecewa ketika kau melihat saudaramu menderita dibawah terik matahari…kelaparan, dan kehausan…kau membiarkannya, itukah yang kau sebut dengan mengasihi-Ku? Padahal Aku sendiri tidak pernah sekalipun menolak mereka… tetapi mengapa engkau dengan mudahnya berlaku atas diri mereka. Lupakah engkau bahwa sebelum engkau lahir mereka itu adalah saudaramu? Aku mengutus mereka ke dunia agar melalui kekurangan dalam diri mereka kau melihat Aku dan Aku mengutus kau…agar melalui kelebihanmu, mereka dapat merasakan kasih-Ku…
Anak-Ku, pernahkah kau datang kepada mereka dan mencurahkan kasihmu kepada mereka? Atau pernahkah kau mendatangi mereka dan mengatakan betapa engkau mengasihinya?
Anak-Ku….jika engkau mengasihi orang dengan kelebihannya, maka sia-sia sajalah pernyataan kasih-Ku di kayu salib?
Anak-Ku…Aku sangat ingin memberikan mahkota kepadamu jika engkau sudah kembali dari dunia…..tetapi Aku akan sangat kecewa jika mahkota-mahkota itu nantinya masih banyak tersisa di rumah-Ku. Anak-Ku, engkau pernah bertanya kepada-Ku, apakah Aku mengasihimu? Lalu dengan sedih Aku memperlihatkan tangan-Ku yang berlubang paku dan merentangkan tangan-Ku lalu Aku mati untukmu…
Anak-Ku..sekarang Aku ingin bertanya kepadamu, seberapa besar kasihmu kepada-Ku? Apakah benar engkau mengasihi-Ku?
Anak-Ku..ingatlah waktu-Ku adalah waktu yang terindah…jangan engkau meragukannya dan pada saatnya nanti….engkau akan mendapatkan yang kau rindukan…jadi yang perlu kau lakukan sekarang hanya satu, percaya saja!
Anak-Ku..jadilah seorang pemenang atas masalahmu, kasihmu, dan pelayananmu. Oh, ya..Aku sangat merindukan engkau sebagai seorang pemenang kembali ke rumah-Ku dan disana Aku akan menghapus semua air matamu, deritamu, dan kesesakanmu.
by : Pdt Daniel Hadi S (99)